Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH UKURAN BUTIR KATALISATOR CANGKANG TELUR PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO MATERIAL DIN 17210 C15 Dede Ardi Rajab; Amri Abdulah; Apang Djafar Shieddique; Agus Husna; Roy Waluyo
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/ame.v7i1.4156

Abstract

Penambahan karbon pada permukaan baja karbon rendah sering disebut pack carburizing. Selain bahan kimia, katalisator untuk proses pack carburizing yang mudah didapatkan  yaitu cangkang telur.  Pada prosesnya, cangkang telur dihaluskan menjadi serbuk dan dicampur dengan arang tempurung kelapa. Dalam penelitian ini menggunakan variasi tiga tingkat  ukuran butir cangkang telur,  dengan ukuran yaitu ±1 mm2, ±3 mm2 dan ±5 mm2 yang masing – masing dicampur dengan karbon aktif dari arang tempurung kelapa dengan komposisi 40% cangkang telur, 60% arang tempurung kelapa. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mencari nilai kekerasan yang terbaik.  Specimen yang digunakan sebagai  material dasar adalah baja DIN 17210 C15 yang termasuk dalam kelompok baja karbon rendah. Suhu pada proses pemanasan di furnace yaitu 950 °C dan holding time selama 2 jam,  lalu pengambilan foto mikroskopik pada material kemudian uji kekerasan material sebelum dan sesudah pack carburizing. Hasil penelitian ditemukan nilai effective case depth yang paling tinggi adalah specimen A yang menggunakan ukuran butir katalisator ±1 mm2 sebesar 1.2 mm dan terendah pada specimen C ukuran butir katalisator ±5 mm2 sebesar 0.96 mm,  dari hasil tersebut bahwa cangkang telur dengan ukuran butir yang lebih kecil akan mudah menjadi gas lebih cepat dibandingkan dengan yang lebih besar, kecepatan menjadi gas tersebut berpengaruh terhadap kekerasan permukaan specimen yang dihasilkan.
Optimasi Parameter Proses Powder Coating pada Plat Electro Galvanized Sukarman Sukarman; Ilmi Ramanda Sitorus; Budi Aribowo; Dede Ardi Rajab; Yadi Heryadi
SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan) Vol 1 (2019)
Publisher : SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.365 KB)

Abstract

Makalah ini menyajikan ikhtisar optimasi parameter proses powder coating pada logam electro-galvanized (SECC-AF JIS G 3313). Ketebalan lapisan painting merupakan factor penting yang menentukan dalam proteksi logam terhadap karat. Pada proses powder coating ketebalam merukapan salah satu variable yang sulit dikontrol konsistensinya. Penelitian ini menggunakan material Ral 7016 epoxy polyester dengan ketebalan yang disyaratkan antara 70 -100 micron. Sementara itu, pada proses aplikasi masih ditemukan powder-paint yang lebih tipis dari standar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai ketebalan powder coating optimum dari kombinasi parameter proses yang ditetapkan. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan array orthogonal L12 Taguchi dengan parameter, program, jarak, metode aplikasi, dan jumlah layer. Metode optimasi ini telah berhasil melakukan perbaikan. Ketebalan rata-rata lapisan paint powder tertinggi mencapai 76,8 micron. Untuk parameter yang diberikan, jarak merupakan parameter yang memberikan dampak tertinggi terhadap ketebalan dengan rasio S/N sebesar 5,114. Hasil ini diharapkan bias digunakan untuk mengembangkan powder coating pada aspek-sapek signifikan lainya.
ANALISIS PERPINDAHAN PANAS TUNGKU PADA TUNNEL KILN UNTUK PROSES PEMBAKARAN BATA MERAH DI PT XYZ Irwan Suriaman; Uus Supriatna; M. Rizky Anugrah; Rohman; Dede Ardi Rajab; Yadi Heryadi; T.B.U. Adi Subekhi; Wawan
Jurnal Teknologika Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Teknologika
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51132/teknologika.v13i1.259

Abstract

Ceramics are widely used by people in industries for various purposes, for example to make cups and tiles. Currently ceramics are widely used in various industrial raw materials. Ceramics are used as materials for making spark plugs, electrical insulators, and raw materials for printing tools. The ceramics industry is energy intensive in utilizing electrical energy. The amount of energy absorption affects the amount of costs that must be incurred by companies for energy consumption. To reduce costs used by ceramic companies during production, the use of energy is a way to increase the efficiency of the tunnel kiln. Therefore, based on these problems, research was carried out to analyze the data resulting from measurements of the large flow rate of heat transfer by conduction in the thickness of the wall, the amount of heat loss lost by convection on the outside of the wall, and the amount of loss in production costs incurred due to heat loss. This aims to obtain a solution that saves electrical energy used in the production of ceramics. So it was obtained that the highest conduction was in the top firing zone of the core from burning red bricks with heat dissipation reaching 829.73 Watts. Meanwhile, the heat lost at a distance of 50 cm and at a distance of 100 cm is the top firing zone which has the greatest heat loss of up to 0.1 MW compared to the other zones. The preheating zone reaches 5 kW and the cooling zone reaches 16 kW.