Mira Wahyu Kusumawati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Psychosocial Impact and Protective Factor of COVID-19 Confirmed Patient During Isolation Enactment: A Systematic Review Mira Wahyu Kusumawati; Setyawati Soeharto; Heni Dwi Windarwati
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 1 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i1.17590

Abstract

Background: An individual who is positively confirmed COVID-19 is required to undergo a longterm isolation. As a consequence, this condition can cause physical and psychosocial impacts. This review article aims to identify psychosocial impacts COVID-19 patients and protective factors the patients during isolation enactment. Method: This article is a systematic review by doing article identification from four data bases (ScienceDirect, ProQuest, EBSCO and PubMed) published between January to October 2020. The articles were selected using PRISMA based on assigned inclusion and exclusion, keywords on psychological impact, COVID-19, and confirmed patient. Results: Based on the 28 article analysis divides psychosocial domain into four aspects; they are emotional impact, social, and behavior. Protective factor was divided into four aspects, they are social support (family, social, medical team, and government support), personal ability (religious, cognitive, affective, psychomotor aspects), positive belief (internal and external), and material asset (facility and financial). Conclusion: Psychosocial impacts of confirmed COVID-19 patients during isolation enactment can be minimized through psychologist intervention by increasing patients’ protective factors. Based on the finding, the suggestion was the part of nursing in isolation COVID-19 important to increase health condition of mental patients undergo isolation.
IDENTIFIKASI KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS Heni Dwi Windarwati; Ridhoyanti Hidayah; Renny Nova; Lilik Supriati; Niken Asih Laras Ati; Ari Dwi Sulaksono; Tsalatsatul Fitriyah; Mira Wahyu Kusumawati; Erna Shofi Khaqul Ilmy
Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (April 2021)
Publisher : Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.537 KB) | DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.1

Abstract

Latar belakang: Keluarga merupakan bagian penting yang berperan dalam kesehatan remaja. Komunikasi dalam keluarga dan keharmonisan dalam keluarga berkaitan erat dengan perkembangan kesehatan mental remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan keharmonisan dalam keluarga pada remaja sekolah menengah atas di Malang.Method: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian ini adalah remaja SMA yang bersekolah di MAN 2 Kota Malang, SMKN 11 Kota Malang dan Bululawang, Malang, Jawa Timur yang berusia 15 – 16 tahun. Teknik total sampling digunakan dalam pengambilan sampel penelitian dengan jumlah sampel 921 partisipan. Kuisioner self-reported komunikasi dalam keluarga dan keharmonisan dalam keluarga digunakan untuk mengidentifikasi kedua variable.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa  sebagian besar remaja memiliki komunikasi dalam keluarga yang adekuat (87,3%) dan memiliki keluarga yang harmonis (94.2%). Hasil analisis biavariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara komunikasi dalam keluarga dengan keharmonisan keluarga dengan  nilai p-value 0.246.Kesimpulan : komunikasi dalam keluarga tidak berhubungan signifikan dengan keharmonisan keluarga pada remaja. Penelitian ini memberikan tambahan literatur terkait hubungan antara komunikasi dan keharmonisan dalam keluarga serta dapat menjadi dasar dalam pemberian intervensi masalah kesehatan mental pada remaja.