Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effectiveness of Zinc Micronutrients From Pumpkin (Cucurbita moschata D) Extract on the Testosterone Levels of Mice (Mus musculus L) Risa Purnamasari; Nova Lusiana; Linda Prasetyaning Widayanti; Mei Lina Fitri Kumalasari
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 1 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i1.17623

Abstract

Various factors cause disharmony in the household. One of them is erectile dysfunction. This can be treated by providing aphrodisiacs and some minerals such as zinc to increase libido. One of the plants that contain zinc is pumpkin (Cucurbita morchata D ). This study was conducted to determine the differences in giving pumpkin skin, meat, and seed extracts to testosterone levels. This study uses a laboratory experimental research type. This study, using extract variables from the skin, meat and seeds of pumpkin (Cucurbita moschata D) and levels of the hormone testosterone. The sample used was male mice (Mus musculus) divided into control groups and three treatment groups. Data were analyzed using the One-way ANOVA statistical test.There were differences in testosterone levels in mice between the control group and the group of mice given extracts of meat, skin and seeds (p-value <0.05).The highest testosterone level in mice was in mice given pumpkin seed extract.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daging Buah Kurma Ajwa (phoenix dactylifera) Terhadap Hitung Jenis Leukosit Embrio dan Induk Mencit (mus musculus) Bunting Eva Agustina; Nova Lusiana; Risa Purnamasari
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 3 No. 2 (2019): Biotropic, Volume 3 Nomor 2, 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.157 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2019.3.2.135-145

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daging buah Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera) terhadap hitung jenis leukosit embrio dan induk mencit (Mus musculus) bunting. Setiap perlakuan dibagi dalam empat kelompok perlakuan ekstrak. Kelompok I (kelompok kontrol), kelompok II (3 kurma setara 3,12 mg/kg BB mencit), kelompok III (5 kurma setara 5, 2 mg/kg BB mencit), dan kelompok IV (7 kurma setara 7, 28 mg/kg BB mencit). Ekstrak diberikan pada masa kebuntingan 14 sampai 18 hari melalui peroral. Pada hari ke 19 kebuntingan dilakukan pembedahan untuk diambil darahnya pada bagian jantung mencit. Hitung jenis leukosit melalui teknik apusan darah dengan mengamati 100 sel leukosit perbesaran 400 kali pada mikroskop. Hasilnya ekstrak daging buah Kurma Ajwa (P. dactylifera) berpengaruh signifikan terhadap hitung limfosit dan basofil, tetapi tidak berpengaruh terhadap hitung monosit, eosinofil dan neutrofil pada embrio mencit. Sedangkan pada induk mencit berpengaruh terhadap hitung eosinofil dan monosit dan tidak berpengaruh terhadap limfosit, basofil dan neutrofil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daging buah Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera) terhadap hitung jenis leukosit embrio dan induk mencit (Mus musculus) bunting. Setiap perlakuan dibagi dalam empat kelompok perlakuan ekstrak. Kelompok I (kelompok kontrol), kelompok II (3 kurma setara 3,12 mg/kg BB mencit), kelompok III (5 kurma setara 5, 2 mg/kg BB mencit), dan kelompok IV (7 kurma setara 7, 28 mg/kg BB mencit). Ekstrak diberikan pada masa kebuntingan 14 sampai 18 hari melalui peroral. Pada hari ke 19 kebuntingan dilakukan pembedahan untuk diambil darahnya pada bagian jantung mencit. Hitung jenis leukosit melalui teknik apusan darah dengan mengamati 100 sel leukosit perbesaran 400 kali pada mikroskop. Hasilnya ekstrak daging buah Kurma Ajwa (P. dactylifera) berpengaruh signifikan terhadap hitung limfosit dan basofil, tetapi tidak berpengaruh terhadap hitung monosit, eosinofil dan neutrofil pada embrio mencit. Sedangkan pada induk mencit berpengaruh terhadap hitung eosinofil dan monosit dan tidak berpengaruh terhadap limfosit, basofil dan neutrofil.
Efektivitas Tanaman Daun Tombak (Sagittaria lancifolia) dalam Fitoremediasi Linear Alkylbenzene Sulfonates (LAS) pada Media Air Salsa Nabila; Eva Agustina; Risa Purnamasari; Rony Irawanto
BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 5 No 1 (2023): BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bioma.v5i1.2489

Abstract

Pencemaran air merupakan masalah lingkungan yang serius yang mengancam kesehatan manusia dan lingkungan di seluruh dunia. Salah satu pencemar yang sering dijumpai dilingkungan adalah detergen. Adanya pencemaran air dapat mengancam kesehatan berbagai organisme termasuk manusia. Untuk itu, diperlukan solusi untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah dengan fitoremediasi menggunakan tanaman daun tombak (Sagittaria lancifolia). Tanaman ini terbukti mampu meyerap berbagai polutan yang ada di lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas tanaman daun tombak (Sagittaria lancifolia) dalam fitoremediasi detergen LAS (Linear Alkylbenzene Sulfonates) pada media air. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan berbeda konsentrasi LAS, yaitu 0 mg/L, 10 mg/L, 30 mg/L, dan 50 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan tanaman daun tombak (Sagittaria lancifolia) efektif dalam menyerap kandungan LAS (Linear Alkylbenzene Sulfonates) dalam air dengan daya penyisihan polutan paling tinggi sebesar 95% pada air yang tercemar LAS 10 mg/L. Nilai pH dan TDS mengalami peningkatan tiap minggu pada tiap konsentrasi dan kadar COD meningkat tiap konsentrasi seiring dengan peningkatan kandungan LAS. Namun, hasil pengukuran ketiga parameter masih sesuai dan tidak melebihi ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan sehingga dapat dikatakan tanaman sagitaria lancifolia dapat menstabilakan kualitas air yang tercemar LAS.