Mei Lina Fitri Kumalasari
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Effectiveness of Zinc Micronutrients From Pumpkin (Cucurbita moschata D) Extract on the Testosterone Levels of Mice (Mus musculus L) Risa Purnamasari; Nova Lusiana; Linda Prasetyaning Widayanti; Mei Lina Fitri Kumalasari
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 1 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i1.17623

Abstract

Various factors cause disharmony in the household. One of them is erectile dysfunction. This can be treated by providing aphrodisiacs and some minerals such as zinc to increase libido. One of the plants that contain zinc is pumpkin (Cucurbita morchata D ). This study was conducted to determine the differences in giving pumpkin skin, meat, and seed extracts to testosterone levels. This study uses a laboratory experimental research type. This study, using extract variables from the skin, meat and seeds of pumpkin (Cucurbita moschata D) and levels of the hormone testosterone. The sample used was male mice (Mus musculus) divided into control groups and three treatment groups. Data were analyzed using the One-way ANOVA statistical test.There were differences in testosterone levels in mice between the control group and the group of mice given extracts of meat, skin and seeds (p-value <0.05).The highest testosterone level in mice was in mice given pumpkin seed extract.
HUBUNGAN TINGKAT STRES PSIKOLOGIS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA Mei Lina Fitri Kumalasari; Moch Irfan Hadi; Misbakhul Munir
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v12i2.10842

Abstract

The menstrual cycle is the distance between the first day of menstruation and the first period of the next menstruation. One of the faktors that influence the menstrual cycle is stres. Stres can stimulate the release of the hormone cortisol, which is a product of glucocorticoid adrenal cortex. This hormone affects the amount of progesterone in the body. This hormonal imbalance will cause changes in the menstrual cycle. The purpose of this study was to analyze the relationship between stres levels and the menstrual cycle of UIN Sunan Ampel Surabaya students. This research was an observational analytic study with a sampling design using simple random sampling with a total of 30 respondents. Data collection techniques use the DASS 42 questionnaire to measure stres levels and the menstrual cycle pattern questionnaire to measure the menstrual cycle. Data analysis using Fisher's exacs test and the results obtained p = 0.031, so it means that there is a relationship between the level of stres with the menstrual cycl.ABSTRAKSiklus menstruasi adalah jarak antara hari pertama menstruasi dengan hari pertama pada menstruasi berikutnya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh stress yang merangsang pengeluaran hormone kortisol yang merupakan produk dari glukokortiroid korteks adrenal yang disintesis di zona fasikulata. Hormon ini mempengaruhi jumlah hormone progesterone di dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon ini akan menyebabkan perubahan siklus menstruasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi mahasiswai UIN Sunan Ampel Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 30 responden. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS 42 untuk mengukur tingkat stres dan kuesioner pola siklus menstruasi untuk mengukur siklus menstruasi. Analisis data menggunakan Fisher’s exacs test dan didapatkan hasil nilai p=0.031. Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel lain yang mempengarusi siklus menstruasi dan menamba jumlah sampel agar diperoleh data yang lebih baik.
Perbedaan Prestasi Belajar Berdasar Tingkat Aktivitas dalam Organisasi Ekstrakurikuler pada Mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Mei Lina Fitri Kumalasari
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 2 No. 2, Juli 2011
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.429 KB)

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : aktivitas dalam organisasi ekstrakurikuler merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Dengan mengikuti kegiatan dalam organisasi ekstrakurikuler, mahasiswa dapat mengembangkan bakat dan minta serta dapat mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik mereka. Tujuan Penelitian : mengetahui perbedaan prestasi belajar berdasar tingkat aktivitas dalam organisasi ekstrakurikuler. Metode Penelitian : observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik proportionate stratified random sampling. Analisis uji statistik dengan uji t tak berpasangan Hasil Penelitian : dari 53 responden menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang aktif organisasi kstrakurikuler dengan yang tidak aktif organisasi ekstrakurikuler. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi ekstrakurikuler mempunyai prestasi yang lebih baik dari pada mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi ekstrakurikuler. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh pi = 3,105 dan p2 = 2,7940 (mi>M2 ) dengan signifikansi 0,003 (P< 0,05). Artinya, terdapat perbedaan prestasi belajar berdasar tingkat aktivitas dalam organisasi ekstrakurikuler pada mahasiswa D IV Kebidanan UNS. Prestasi belajar pada mahasiswa yang aktif dalam organisasi ekstrakurikuler lebih baik dari pada mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi ekstrakurikuler.Kata Kunci : Tingkat Aktivitas Dalam Organisasi Ekstrakurikuler, Prestasi BelajarABSTRACTBackground: The extracurricular activity of the organization is one of the factors that influence learning achievement. By following extracurricular activities within the organization, students can develop their talents and have and can develop cognitive skills, affective and psychomotor them. Research objectives: to know the difference learning achievement based extracurricular activity levels within the organization. Research Methods: Observational cross sectional analytic approach, with a proportionate stratified random sampling technique. Analysis of statistical tests with unpaired t test Research Results: of 53 respondents indicated that there are differences in learning achievement between students who are active organization with an inactive extracurricular organizations. Students who are active extracurricular organization has a better performance than the students who are not active in extracurricular organizations. Based on the results of statistical tests obtained p1 - ¡j2 = 3.10 and 2.7940 (p1> p2) with a significance of 0.00 (P <0.05). That is, there are differences in leamin achievement based on activity levels in th< organization on student extracurricular D IV Midwifery UNS. Learning achievement in student; who are active in extracurricular organizatior better than students who are not active in extracurricular organizations.Keywords: Organizational Levels In Extracurricular Activities, Learning Achievement
ANALISIS HAMBATAN PEMANFAATAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI SURAKARTA DALAM RANGKA MEWUJUDKAN MDG’S 2015 Leni Kurniawati; Mei Lina Fitri Kumalasari; Retno Wulandari
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 5 No. 1, Januari 2014
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.253 KB)

Abstract

ABSTRAKDelapan pilar pencapaian MDG’s 2015 salah satunya adalah memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya yang tertulis pada tujuan nomor 6, tetapi angka kejadian HIV/AIDS terus mengalami peningkatan secara global, termasuk di Indonesia. Untuk mengurangi angka kejadian HIV/AIDS tersebut, pemerintah menetapkan strategi melalui deteksi dini dan konseling secara sukarela yang salah satunya adalah pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT). Namun, cakupan pemanfaatn VCT masih jauh dari target yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hambatan pemanfaatan VCT pada Pekerja Seks Komersial (PSK) di Surakarta. Hambatan yang akan diteliti antara lain adalah pengetahuan PSK terhadap HIV/AIDS dan VCT, stigma serta tingkat pendidikan PSK. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan dilaksanakan di lokasi prostitusi Silir dan Gilingan di Surakarta. Dilakukan uji validitas dan realibilitas dengan jumlah sampel 30. Sampel sejumlah 104 PSK dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Data dianalisis menggunakan regresi poisson dengan robust variance dengan STATA SE versi 12.0. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signi¿ kan antara pengetahuan dengan pemanfaatan VCT setelah mengendalikan tingkat pendidikan, ada hubungan signi¿ kan antara stigma dengan pemanfaatan VCT setelah mengendalikan tingkat pendidikan dan ada interaksi antara pengetahuan dan stigma terhadap pemanfaatan VCT setelah mengendalikan tingkat pendidikan. Kata kunci: Pengetahuan, stigma, tingkat pendidikan dan pemanfaatan VCTABSTRACTEight pillars of achieving the MDG ‘s 2015 one of which is the ¿ ght against HIV / AIDS, malaria and other infectious diseases are the number 6 written on purpose, but the incidence of HIV / AIDS continues to increase globally, including in Indonesia. To reduce the incidence of HIV / AIDS, the government set a strategy through early detection and counseling voluntarily, one of which is a service of Voluntary Counseling and Testing (VCT) However, the utilization of VCT coverage is still far from the expected target. The purpose of this study was to analyze barriers to VCT uptake commercial sex workers ( CSWs ) in Surakarta. Barriers that will be examined include knowledge of PSK against HIV / AIDS and VCT, stigma and education level PSK. This study is observational analytic cross sectional approach and implemented in prostitution Silir and mill in Surakarta. Test the validity and reliability with a sample of 30. Sample number 104 PSK with accidental sampling technique sampling. Data were analyzed using Poisson regression with robust variance with STATA SE version 12.0. The results showed no signi¿ cant relationship between knowledge with VCT utilization after controlling for level of education, there is a signi¿ cant relationship between stigma with VCT utilization after controlling for level of education and no interaction between peengetahuan and stigma towards VCT uptake after controlling for level of education.Keywords: knowledge, stigma, education level and utilization of VCT
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI PMTCT (PREVENTION-MOTHER-TO-CHILD-TRANSMISSION) DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Mei Lina Fitri Kumalasari; O Oktavianus
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 6 No. 1, Januari 2015
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.066 KB)

Abstract

ABSTRAKPandemi HIV / AIDS selalu meningkat setiap tahunnya. Transmisi ibu ke anak merupakan salah satu risiko tinggi HIV / AIDS. Salah satu program pemerintah dalam mengatasi kasus seperti ini layanan PMTCT, tapi motivasi ibu hamil untuk PMTCT ikuti masih terhambat oleh beberapa hal, seperti pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang HIV / AIDS dengan motivasi ibu untuk mengikuti PMTCT di Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta. Jenis penelitian merupakan observasional analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil di Rumah Sakit Dr. Moewardi. Sampel terdiri dari 22 ibu hamil diambil dengan menggunakan accidental sampling. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang HIV / AIDS dengan mengikuti motivasi PMTCT di rumah sakit Dr.Moewardi Surakarta (p = 0,01). Ada hubungan positif antara pengetahuan ibu tentang HIV / AIDS dan motivasi untuk mengikuti PMTCT di Rumah Sakit Dr.Moewardi SurakartaKata kunci: pengetahuan, motivasi, HIV, AIDS, PMTCTABSTRACTHIV/AIDS pandemic always increases over years.Mother to child transmission is one of the high risk of HIV / AIDS. One of the government programs in coping with such the case is PMTCT services, but the motivation of pregnant women for PMTCT follow still hampered by several things, such as knowledge. This study aims to analyze the relationship between knowledge about HIV / AIDS with maternal motivation to follow PMTCT in Dr.Moewardi Surakarta hospital.This study is a quantitative analytic observational with cross sectional approach. The study population was pregnant women in Dr.Moewardi Hospital. The sample consisted of 22 pregnant women were taken using accidental sampling. The data was analyzed using simple linear regression using SPSS version 17. The results showed that there was a significant relationship between knowledge of HIV / AIDS with the following motivation PMTCT in hospitals Dr.Moewardi Surakarta (p = 0.01). There is a positive relationship between maternal knowledge about HIV / AIDS and motivation to follow PMTCT Dr.Moewardi Surakarta HospitalKeywords: knowledge, motivation, HIV, AIDS, PMTCT
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WUS DI SURAKARTA JAWA TENGAH Arista Apriani; Mei Lina Fitri Kumalasari
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 6 No. 1, Januari 2015
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.568 KB)

Abstract

ABSTRAK   Jenis kanker di Indonesia didominasi kanker payudara. Deteksi dini belum populer di Indonesia, oleh karena itu diberikan pendidikan kesehatan untuk peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat. Metode   pendidikan kesehatan merupakan salah satu jawaban terhadap beberapa masalah yang dihadapi dalam pendidikan kesehatan  yaitu salah satunya dengan booklet. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan booklet terhadap pengetahuan dan sikap tentang deteksi dini kanker payudara.Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan menggunakan before and after with control experiment design. Populasi sumber (populasi terjangkau) yaitu wus di Kelurahan Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel secara purposive. Kelompok kontrol jumlah sampel 30 subjek dan kelompok eksperimen (booklet) jumlah sampel 30 subjek. Pengumpulan data pengetahuan dan sikap diukur dengan kuesioner. Analisis data dengan analisis regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan wus yang mendapatkan pendidikan kesehatan dengan booklet memiliki pengetahuan tentang kanker payudara 6,66 poin lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (b = 6,66; CI 95%; 5,11 hingga 8,22; p < 0,001). Wus yang mendapatkan pendidikan kesehatan dengan booklet memiliki sikap tentang deteksi dini kanker payudara 14,00 poin lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (b = 14,00; CI 95%; 9,88 hingga 18,12; p < 0,001). Kesimpulan ada perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan dengan booklet dibandingkan dengan kelompok kontrol (tanpa perlakuan) terhadap pengetahuan dan sikap tentang deteksi dini kanker payudara dengan mengendalikan tingkat pendidikan formal serta pengetahuan dan sikap sebelum perlakuan. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Kanker Payudara, Pengetahuan, Sikap, Booklet.   ABSTRACT   The types of cancer in Indonesia is dominated by breast cancer. Early detection has not been popular; for that reason, health education is given to improve the society’s knowledge or attitude. Health education method is an answer to several problems encountered in health education, one of which is booklet. The objective of research was to analyze the effect of health education with lecturing method compared with booklet on the knowledge and attitude about Early Detection of Breast Cancer. This type of research was a quasi-experiment using before and after with control experiment design. The source population (targeted population) was all productive women in Kelurahan Mojosongo, Surakarta, Central Java. The sampling technique used was purposive sampling. The control group consisted of 30 subject samples and the experiment group (booklet) consisted of 30 subject samples. The collection of knowledge and attitude data was measured using questionnaire. The data analysis was conducted using aanalysis of covariance. The research finding showed that, the productive age women obtaining health education with booklet had knowledge about breast cancer 6.66 points higher than control group (b = 6,66; CI 95%; 5,11 hingga 8,22; p < 0,001). The productive age women obtaining health education with booklet had attitude on early detection of breast cancer 14.00 points higher than control group (b = 14,00; CI 95%; 9,88 hingga 18,12; p < 0,001). Conculsion There are differences in the effect of health education booklets as compared with the control group (no treatment) on knowledge and attitudes about early detection of breast cancer by controlling the level of formal education as well as knowledge and attitudes before treatment. Keywords: Health Education, Breast Cancer, Knowledge, Attitude, Booklet.