Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Biaya Transaksi Usaha Penangkapan Ikan di Kota Pekalongan Eva Anggraini
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 12 No. 1 (2007): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.828 KB)

Abstract

Economic efficiency is often measured from production aspect and lack of attention to non-production aspect, such as transaction cost.
Institutional Analysis of Mangrove Rehabilitation in Karangsong Indramayu West Java Ali Gunawan Gunawan; Aceng Hidayat; Eva Anggraini
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 6 No. 1 (2018): Sodality
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.643 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v6i1.21203

Abstract

ABSTRACTKarangsong mangrove forest area is the result of rehabilitation since 2008 which is managed and then used as the location of ecotourismby Kelompok Pantai Lestari. The study was conducted in Karangsong Village, Indramayu District, West Java Province. The purposes of this study are to analyze changes in property rights, stakeholders and management institutions of mangrove areas. Data were collected through in-depth interviews of 7 key informants and questionnaires by 96 respondents who were chosen purposively (purposive sampling). This study used qualitative descriptive approach including Property rights analysis, Stakeholder analysis, and Content analysis. The results showed that there has been a change of land ownership status in the mangrove area. Kelompok Pantai Lestari supported by the Karangsong Village government, Diskanla and Pertamina became key actors in mangrove rehabilitation activities.Stakeholder coordination and synergy, as well as local community empowerment needs to be improved to realize sustainable institutions.Keywords : institutional, mangrove, property rights, stakeholdersABSTRAKKawasan hutan mangrove Karangsong merupakan hasil rehabilitasi sejak 2008 yang dikelola dan kemudian dijadikan lokasi ekowisata oleh Kelompok Pantai Lestari. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis perubahan hak kepemilikan lahan, aktor dan kelembagaan pengelolaan kawasan mangrove. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 7 orang informan dan pengisian kuesioner oleh 96 responden yang dipilih secara sengaja (purposive sampling). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui analisis Property rights, analisis Stakeholder, dan Content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan status kepemilikan lahan di kawasan mangrove. Kelompok Pantai Lestari yang didukung oleh pemerintah Desa Karangsong, Diskanla dan Pertamina menjadi aktor kunci dalam kegiatan rehabilitasi mangrove. Koordinasi dan sinergi pemangku kepentingan, serta pemberdayaan masyarakat setempat perlu ditingkatkan untuk mewujudkan kelembagaan yang berkelanjutan.Kata kunci: kelembagaan, mangrove, hak kepemilikan, stakeholders
ANALISIS PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR Eva Anggraini; Moh. Ghofal; Moh. Royhan Firdaus; Putri Aningsih; Raudhatul Jannah; Sunfatun Qasidah; Supriyadi Supriyadi; Syafiatur Rofi'ah
Alpen: Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 4 No. 2 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : FKIP Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/alpen.v4i2.73

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian pelaksanaan tata tertib di SD Negeri Pordapor 3 dan hukuman yang diberikan atau diterima oleh siswa yang telah melanggar tata tertib tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dilaksanakan di SD Negeri Pordapor 3. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pelaksanaan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan dari beberapa tata tertib yang di terapkan di SD Negeri Pordapor 3, diantaranya: memakai seragam sekolah dan atribut sesuai aturan sekolah, membersihkan kelas sesuai jadwal (piket kelas), menghormati guru, saling menghargai antar siswa, datang tepat waktu ke sekolah, mengikuti upacara bendera setiap hari senin, menyelesaikan tugas sesuai waktunya, dan meminta izin ketika siswa hendak keluar ruangan saat jam pelajaran sedang berlangsung, persentase tingkat pencapaiannya rata-rata 83, 125%. Adapun jenis hukuman yang diberikan atau diterima oleh siswa yang melanggar tata tertib tersebut diantaranya: ditegur dan dinasehati, berdiri didepan kelas selama 1 jam pelajaran berlangsung, membersihkan kamar mandi, berdiri di lapangan selama satu jam pelajaran.
KAJIAN KESESUAIAN DAN ZONASI PERAIRAN TELUK LAMPUNG TERHADAP DAYA DUKUNG FISIK KAWASAN UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAPU DI KARAMBA JARING APUNG Ikhsan Kamil; Ernan Rustiadi; Tridoyo Kusumastanto; Eva Anggraini
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v13i3.35577

Abstract

Pada tahun 1990, usaha budidaya ikan kerapu dengan menggunakan karamba jaring apung (KJA) mulai dikembangkan untuk memenuhi permintaan pasar. Penelitian ini bertujuan mengkaji kesesuaian lahan dan zonasi perairan terhadap daya dukung fisik kawasan teluk lampung untuk budidaya ikan kerapu di KJA. Penilaian kesesuaian berdasarkan pada aspek fisik, kimia dan sosial ekonomi. Daya dukung fisik kawasan dianalisis dari hasil kriteria kesesuaian dan kemudian dilanjutkan dengan kesesuaian berdasarkan overlay dengan rencana zonasi. Hasil studi menunjukkan bahwa berdasarkan analisis kesesuaian yang memiliki kesesuaian tinggi seluas 67,64 ha, sedang 5.838,17 ha, rendah 3.214,89 ha dan tidak sesuai 35,95 ha. Analisis selanjutnya dengan melakukan overlay dengan rencana zonasi (RZWP3K) terjadi perubahan luasan dimana terjadi penurunan luas areal kesesuaian tinggi menjadi 1.446, 28 ha, sedang 23,71 ha dan rendah 440,05 ha, sementara untuk areal yang tidak sesuai mengalami peningkatan menjadi 7.226,62 ha. Daya dukung fisik kawasan teluk lampung adalah sebanyak 13.450 unit KJA atau dengan potensi produksi sebanyak 24.754 ton. Dengan penurunan luasan areal yang sesuai berpengaruh terhadap penurunan daya dukung fisik menjadi sebanyak 4.545 unit KJA atau potensi produksi sebanyak 8.365 ton. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa overlay dengan rencana zonasi mengurangi luasan areal yang sesuai untuk kegiatan budidaya KJA yang selanjutnya menyebabkan penurunan daya dukung fisik kawasan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap rencana zonasi dan penataan kawasan budidaya di teluk Lampung agar lebih didasarkan pada kriteria kesesuaian lahan.
SENTRA USAHA KECIL MENENGAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI SURAKARTA Eva Anggraini; Widi Suroto; Tri Joko Daryanto
ARSITEKTURA Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.665 KB) | DOI: 10.20961/arst.v14i1.9168

Abstract

The existence of UKM (Small and Medium Enterprises) Center in Surakarta motivated by the high potential of UKM in Surakarta and the lack of facilities for the center of UKM in Surakarta. The purpose of the final research is to get the plan and design concept of UKM Center in Surakarta that were able to accommodate trading activities, human resource developing, and promoting UKM product, using Neo Vernacular Architecture as design approach. The problem that arises is how to translate the characteristic of Neo Vernacular into the design of UKM Center. The method used is qualitative descriptive graphical which is decomposition of data and information with picture/visual illustration as media based on existing normative theory. In this research, studies are done to obtain the application of the characteristic of Neo Vernacular Architecture for UKM Center in Surakarta. The result is a design concept of UKM facility, which serves as a means of trading, developing and promoting in the form of building area by applying the characteristic of Neo Vernacular in the appearance of the building so as to create the atmosphere that is present but do not leave the local character.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKU USAHA MEMILIH PELABUHAN BONGKAR MUAT DI PROVINSI JAMBI ) Septa Riadi; Eva Anggraini; Yudi Wahyudin
EKONOMI KEUANGAN DAN BISNIS Vol 6, No 2 (2021): Ekombis Sains: Jurnal Ekonomi, Keuangan, dan Bisnis
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.943 KB) | DOI: 10.24967/ekombis.v6i2.1404

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang membutuhkan konektivitas antar pulau lewat pelabuhan. Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki lokasi strategis di tengah Selat Malaka, namun pelabuhan di Provinsi Jambi belum menjadi pilihan utama para pelaku usaha untuk melakukan proses bongkar muat. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelaku usaha dalam menentukan pelabuhan bongkar muat di Provinsi Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis partisipatif prospektif. Hasil analisis prospektif menemukan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan pelaku usaha adalah biaya / tarif, infrastruktur jalan, jarak, dan arus pelayaran jika faktor-faktor tersebut dapat dioptimalkan akan meningkatkan pendapatan nasional dan daerah dari PNBP, pajak dan juga bea keluar / impor, mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jambi
Dampak Kebijakan Pelarangan Cantrang di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur Azrin Syamsuddin; Akhmad Fauzi; Achmad Fahrudin; Eva Anggraini
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 17, No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v17i2.9592

Abstract

Pelarangan operasi alat tangkap cantrang (ATC) melalui Permen KP No.2/Permen-KP/2015 yang kemudian diperbaiki dengan Permen KP No.71/Permen-KP/2016 berpengaruh terhadap kegiatan perikanan di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak ekonomi dan sosial bagi pelaku usaha yang bergantung pada komoditas ikan tangkapan ATC. Penelitian dilaksanakan pada Maret—April 2019 di tiga desa nelayan di kecamatan tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap pelaku usaha perikanan yang memanfaatkan alat tangkap cantrang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang memberikan gambaran kondisi ekonomi dan sosial pelaku usaha di lapangan. Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan mactor, smic-prob, dan multipol. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebijakan pelarangan ATC berpengaruh signifikan terhadap pelaku usaha perikanan, khususnya nelayan penangkap ikan dan pelaku usaha industri hilirnya. Oleh karena itu, strategi skenario pembangunan ke depan adalah perlunya adaptasi dengan memodifikasi alat tangkap cantrang, koordinasi seluruh aktor di lapangan dalam implementasi adaptasi, penggantian alat tangkap dengan melibatkan aparat keamanan, dan pengalihan mata pencaharian nelayan dari penangkapan ikan ke pembudidayaan ikan.Title: The Impacts of Cantrang Prohibition Policy in Paciran Sub-district, Lamongan Regency, East Java Province The prohibition on the operation of cantrang through the Ministerial Decree No. 2/Permen-KP/2015 which was later corrected by the Ministerial Decree No. 71/Permen-KP/2016 has an effect on fisheries activities in Paciran District, Lamongan Regency, East Java. This study aims to analyze the economic and social impacts on business actors who depend on cantrang caught fish commodities. The research was conducted in March—April 2019 in three fishing villages in the sub-district. Data was collected through interviews with fisheries business actors who used cantrang. This research is a qualitative descriptive study that provides an overview of the economic and social conditions of business actors in the field. The analysis in this study was carried out using the Mactor, Smic-Prob, and Multipol approaches. The results of the analysis show that the cantrang prohibition policy has a significant effect on fisheries business actors, especially fishers and their downstream industry business actors. Therefore, the future development scenario strategy is adaptation toward this policy by modifying cantrang fishing gear, coordinating of all actors in implementing adaptation, replacing fishing gear by involving security forces, and diverting fishers livelihoods from fishing to fish cultivation.
Mengenal Lebih Jauh Virus Corona dan Strategi Mitigasi Dampak Eva Anggraini
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 3 No 1 (2021): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.3.1.66-70

Abstract

Merebaknya virus corona Novel Corona Virus (2019-nCoV) yang terjadi secara global diindikasikan kuat bersumber dari hewan/ satwa liar, bersifat zoonotik, dan lebih dari 70% nya diperankan melalui satwa liar sebagai reservoir atau inang alaminya dan kemudian berubah menjadi virus yang lebih ganas dan mampu menginfeksi manusia (zoonosis) jelas mengindikasikan bahwa peran hewan sebagai salah satu factor menjadi hal yang sangat penting. Fakta menunjukkan bahwa 60 persen dari penyakit patogen adalah zoonotik (ditularkan dari hewan) dan 80 persen darinya adalah multi-host. Selain itu, 75 persen dari penyakit-penyakit yang baru muncul berawal dari hewan (zoonotik). Hal ini didasarkan pada kemungkinan besar akibat eksploitasi alam yang berlebihan sehingga menimbulkan ketidakseimbangan lingkungan. Selain itu kontak hewan liar dan berbagai spesies hewan dalam satu lokasi yang sangat intens seperti dalam pasar hewan yang sangat beragam menjadi hal yang perlu mendapat perhatian lebih. Pendekatan One Health adalah jawaban atas semua situasi dan permasalahan kesehatan yang berlangsung pada saat ini, terutama dalam upaya pengendalian penyakit infeksius. Surveilans sentinel pada satwa liar secara periodik diharapkan akan dapat memantau keberadaan virus-virus yang bersirkulasi yang berpotensi ditularkan ke manusia maupun hewan ternak dari satwa liar sehingga dapat dicegah kejadian spillover dari satwa liar ke manusia atau hewan ternak. Kerjasama yang lebih erat diantara berbagai profesi tidak saja bidang kesehatan, namun juga semua bidang yang terkait sehingga implementasi One Health dapat berjalan dengan baik dalam upaya menuju dunia yang lebih sehat.
MEWUJUDKAN KEBERLANJUTAN PASOKAN PANGAN DALAM PERIODE PANDEMI COVID-19 Eva Anggraini; Akhmad Faqih; Masbantar Adji Sangadji; Muhd Indarwan Kadarisman; Retia Revany
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 3 No 1 (2021): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.3.1.71-77

Abstract

1. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang secara langsung berdampak pada akses masyarakat terhadap pangan.2. Secara provinsi terdapat beberapa wilayah yang surplus dan beberapa wilayah yang defisit.3. Salah satu kelemahan sistem logistik pangan saat ini adalah ketidakmampuan dalam menghitung permintaan (demand) dan pasokan (supply) secara akurat dan real-time.4. Sistem logistik yang ada sekarang tidak mampu mencatat transaksi secara jujur, otentik (asli) dan transparan sehingga resiko kebocoran dan pengoplosan (food adulteration) di sepanjang rantai pasok cukup tinggi.