Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH JUMLAH DAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN Sony Setiawan; Radian Radian; Tatang Abdurrahman
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 19, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v19i1.4376

Abstract

Lahan sawah tadah hujan sebagai lahan yang paling banyak dimanfaatkan untuk pertanaman padi adalah juga merupakan ekosistem yang beresiko tinggi karena sangat mungkin terjadi kekeringan, kebanjiran atau pasang surutnya air laut yang menyebabkan produksi padi pada lahan sawah tadah hujan cenderung rendah. Jumlah bibit perlubang tanam dan umur pindah tanam merupakan beberapa faktor penting yang menentukan keberhasilan dalam kegiatan produksi tanaman padi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teradi interaksi antara jumlah bibit dan umur bibit dan untuk mengetahui jumlah bibit dan umur bibit terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada lahan sawah tadah hujan. Penelitian berlokasi di Balai Benih Hortikultura Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sanggau dengan lahan sawah tadah hujan tanah aluvial.Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, disusun secara faktorial dan terdiri dari dua faktor yaitu jumlah bibit pertitik tanam (J) terdiri dari 5 taraf 5 bibit pertitik tanam (j1), 10 bibit pertitik tanam (j2), 15 bibit pertitik tanam (j3), 20 bibit pertitik tanam (j4) dan 25 bibit pertitik tanam (j5). Dan umur bibit (U) terdiri dari 14 HSS (u1), 21 HSS (u2), 28 HSS (u3) dan 35 HSS (u4). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, berat gabah kering panen, berat 1.000 butir gabah, berat gabah kering giling pertanaman, berat gabah kering giling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan jumlah bibit dan umur bibit terhadap pertumbuhan dan hasil padi pada lahan sawah tadah hujan. Perlakuan jumlah bibit 5 pertitik tanam dan perlakuan umur bibit 21 HSS merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan hasil tanaman padi pada lahan sawah tadah hujan.
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI BESAR AKIBAT PEMBERIAN LUMPUR LAUT CAIR DAN PUPUK KANDANG KAMBING PADA TANAH GAMBUT Tatang Abdurrahman
Jurnal Agroekoteknologi Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/j.agrtek.v10i1.5459

Abstract

The research was to find out liquid coastal sediment and goat manure effects of growth and yield chili on peat soil were conducted at the experimental farm of the Faculty of Agriculture University Tanjungpura Pontianak, from March until June 2018. The research was arranged in Randomized Completely Design with two factors and each treatment combination was replicated three times. The first factor was liquid coastal sediment dosages (0; 0,5; 1; 1,5 L plant-1), while second factor was goat manure dosages (0; 50; 100; 150 g plant-1).The result of first experiment showed that there was no interaction between the liquid coastal sediment and goat manure in influencing plant height, plant dry weight, number of fruit crops, weight chili crops and the weight of fruit crop. The application of liquid coastal sediment material significantly improved the plant height, plant dry weight, number of fruit crops, weight chili crops and the weight of fruit crop, while the application of goat manure significantly improved the plant height, plant dry weight and the weight of fruit crop. The application of liquid coastal sediment 1 L plant-1 and goat manure 100 g plant-1 could promote the growth and yield of soybean in peat soil.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN ABU SEKAM PADI PADA TANAH ULTISOL Tuti Mauludiah; Radian Radian; Tatang Abdurrahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 23, No 2 (2021): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v23i2.1378

Abstract

Penggunaan jenis pupuk kandang dan abu sekam padi sebagai bahan amelioran dalam budidaya tanaman melon pada tanah ultisol dapat memperbaiki sifat fisik, dan kimia tanah sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil melon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis pupuk kandang dan dosis abu sekam padi serta interaksi keduanya yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman melon pada tanah ultisol. Pelaksanaan penelitian di Kabupaten Sintang, mulai dari bulan September sampai Desember 2020. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama jenis pupuk kandang dengan 4 taraf (pukan sapi, pukan kambing, pukan ayam, dan campuran pukan). Faktor kedua dosis abu sekam padi dengan 3 taraf (20 ton ha-1 , 30 ton ha-1 , dan 40 ton ha-1 ). Interaksi dari pupuk kandang ayam dan abu sekam padi 20 ton ha-1 diperoleh hasil yang tertinggi berdasarkan variabel jumlah daun, bobot buah, ketebalan daging buah dan lingkar buah, namun pada beberapa interaksi pupuk kandang kambing, pupuk kandang sapi, dan campuran pupuk kandang yang dikombinasi dengan pupuk NPK diperoleh hasil yang sama baiknya.
PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR DIPERKAYA DAN AZOTOBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI PADA TANAH ULTISOL Karyanti Karyanti; Sutarman Gafur; Tatang Abdurrahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 1 (2022): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i1.1485

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari biochar yang diperkaya dan Azotobacter dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada tanah PMK. Percobaan disusun menggunakan rancangan petak tebagi (Splitplot) dengan metode Rancangan Acak Kelompok. Petak utama yaitu perlakuan Azotobacter (tanpa Azotobacter dan aplikasi Azotobacteri), dan anak petak yaitu penggunaan paket biochar diperkaya yaitu (Biochar 7,5%; Biochar 7,5% + kompos tankos 5%; Biochar 7,5% + pupuk kandang sapi 5%; Biochar 7,5% + kompos tankos 7,5%; Biochar 7,5% + pupuk kandang sapi 7,5%). Interaksi biochar diperkaya dan Azotobacter memberikan pengaruh nyata pada peningkatan C-Organik, N-total dan P2O5 di dalam tanah setelah diinkubasi, serta memberikan pengaruh nyata pada variabel panjang malai. Biochar 7,5% + kompos tankos 7,5% mampu meningkatkan nilai pH tanah yang lebih baik pada tanah PMK, serta pada biochar 7,5% + pupuk kandang sapi 7,5% dapat meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah anakan maksimum. Pengaplikasian Azotobacter memberikan pengaruh terhadap kadar K tanah PMK, dan diperoleh kadar K tertinggi yaitu pada perlakuan tanpa Azotobacter. Kata kunci : Azotobacter, biochar diperkaya, padi, tanah PMK
PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK SLUDGE, PUPUK N,P,K DAN PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING DI KABUPATEN SEKADAU Laurensius Tobing; Sutarman Gafur; Tatang Abdurrahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2926

Abstract

This study aims to determine the effect of the combination of organic fertilizer sludge, NPK and chicken manure fertilizer on the growth and the yield of sweet corn in PMK soil. This study used Completely Randomized consisting of 1 factor, namely s= Organic Sludge Fertilizer. The treatments are as follows: S1: Sludge 100%, S2: Sludge 100% + 100% Chicken Manure Fertilizer, S3: Sludge 75% + 25% Chicken Manure Fertilizer, S4: Sludge 50% + 50% Manure + 50% NPK, S5: 25% Sludge + 25% Manure + 50% NPK, S6: 100% NPK and S7: 100% Chicken Manure Fertilizer Each treatment was repeated 4 times so that 28 treatment samples were obtained and each treatment contained 4 samples of the plants so that the total sample is 112 observed plant samples. The results showed that the application of organic sludge fertilizer, NPK and Chicken Manure had a significant effect on all observation variables. The application of 25% Sludge + 25% Chicken Manure + 50% NPK was able to give an average length of 19.17 cm, an average weight of cobs without hulls 275.34 grams, an average weight of cobs with an average weight of 356.59 grams, the average diameter of the cob is 4.18 cm, and the average dry weight of the plant is 274.25 gramsINTISARIPenelitian ini bertujuan Mengetahui Pengaruh Pemberian kombinasi Pupuk Organik Sludge, NPK  dan Pupuk kotoran ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis Pada Tanah PMK. Penelitian ini menggunakan Acak Lengkap yang terdiri dari 1 faktor yaitu s= Pupuk Organik Sludge. Adapun perlakuanya sebagai berikut: S1: Sludge 100%, S2: Sludge 100 % + 100 % Pupuk Kotoran Ayam, S3: Sludge 75 % + 25 % Pupuk Kotoran Ayam, S4: Sludge 50 % + 50 % Pupuk Kandang + 50 % NPK, S5 : Sludge 25 % + 25 % Pupuk Kandang + 50% NPK, S6: NPK 100% dan S7: Pupuk Kotoran Ayam 100% masing masing perlakuan di ulang sebanyak 4 kali sehingga di dapat 28 sampel perlakuan dan masing-masing perlakuan terdapat 4 sampel tanaman sehingga sampel keseluruhan adalah 112 sampel tanaman amatan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk organik sludge, NPK dan Pupuk Kotoran Ayam berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan. Pemberian Sludge 25% + 25% Pupuk Kotoran Ayam + 50% NPK mampu memberikan hasil rata-rata panjang 19,17 cm, rata-rata berat tongkol tanpa kelobot 275,34 gram, rata-rata berat tongkol dengan kelobot 356,59 gram, rata-rata diameter tongkol 4,18 cm, dan rata-rata berat kering tanaman 274,25 gram
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK NPK DAN POC KULIT PISANG PADA TANAH GAMBUT Findi Wahyuni Pratiwi; Rini Wilu Susana; Tatang Abdurrahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3150

Abstract

The development of celery on peat soil is faced with various obstacles including the low availability of nutrients. Efforts to overcome these obstacles are by applying a combination of NPK fertilizer and banana peel liquid organic fertilizer. This study aims to determine the best combination of doses of NPK fertilizer and liquid organic fertilizer concentration of banana peels on the growth and yield of celery plants on peat soil. The research was conducted at the Research House of the Faculty of Agriculture, University of Tanjungpura from September 1 2022 to November 26 2022. The study used a Completely Randomized Design, consisting of 5 treatment levels with 5 replications consisting of 4 sample plants. The treatment consisted of P1 = NPK 600 kg/ha equivalent to 2.4 g/plant + liquid organic fertilizer of banana peel 10 ml/L, P2 = NPK 500 kg/ha equivalent to 2 g/plant + liquid organic fertilizer of banana peel 20 ml /L, P3 = NPK 400 kg/ha equivalent to 1.6 g/plant + liquid organic fertilizer of banana peel 30 ml/L, P4 = NPK 300 kg/ha equivalent to 1.2 g/plant + liquid organic fertilizer of banana peel 40 ml/L and P5 = NPK 200 kg/ha equivalent to 0.8 g/plant + liquid organic fertilizer of banana peel 50 ml/L. The results showed that the application of banana peel liquid organic fertilizer at higher concentrations could replace the use of NPK fertilizer.INTISARIPengembangan tanaman seledri pada tanah gambut dihadapkan pada berbagai kendala diantaranya ketersedian hara yang rendah. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan pemberian kombinasi pupuk NPK dan POC kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi dosis pupuk NPK dan konsentrasi POC kulit pisang yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di Rumah Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura sejak tanggal 1 September 2022 sampai 26 November 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, terdiri dari 5 taraf perlakuan dengan 5 ulangan yang terdiri dari 4 tanaman sampel. Perlakuan terdiri dari P1= NPK 600 kg/ha setara dengan 2,4 g/tanaman + POC Kulit Pisang 10 ml/L, P2= NPK 500 kg/ha setara dengan 2 g/tanaman + POC Kulit Pisang 20 ml/L, P3= NPK 400 kg/ha setara dengan 1,6 g/tanaman + POC Kulit Pisang 30 ml/L, P4= NPK 300 kg/ha setara dengan 1,2 g/tanaman + POC Kulit Pisang 40 ml/L dan P5= NPK 200 kg/ha setara dengan 0,8 g/tanaman + POC Kulit Pisang 50 ml/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC kulit pisang pada konsentrasi yang lebih tinggi dapat menggantikan pengunaan pupuk NPK.
TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT TERHADAP PENGAPLIKASIAN KAPUR DOLOMIT DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Ongki Aleksa Samson; Iwan Sasli; Tatang Abdurrahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3483

Abstract

Growth and production of chili pepper on red-yellow podzolic soil which is acidic and contains little organic matter by applying dolomite lime can increase soil pH to neutral and applying empty palm oil bunch compost improves soil physical properties which are not good enough so that chili pepper can grow and develop well. The aim of the research was to examine the role of dolomitic lime and empty palm fruit bunch compost in increasing the growth and production of chili pepper on red-yellow podzolic soils. The experiment was carried out in a green house and took place in Pontianak City, West Kalimantan from August to October 2022. The experiment was arranged using a split plot design, the main plot was dolomite lime treatment with 3 levels (1, 2 and 3 tons ha-1) and subplots, namely empty palm fruit bunch compost with 3 levels (20, 25 and 30 tons ha-1), each treatment combination was repeated 3 times. The results showed that the application of dolomitic lime with empty palm fruit bunches compost played a role in influencing the growth and production of chili pepper on red-yellow podzolic soil. Dolomite lime applied at a dose of 3 tons ha-1 with various doses of empty palm fruit bunches compost showed the best treatment. Keywords: dolomitic lime, chili pepper, compost of empty palm oil bunches, red-yellow podzolic soils INTISARIPertumbuhan dan Produksi cabai rawit pada tanah podsolik merah kuning yang bersifat masam dan sedikit mengandung bahan organik dengan penggaplikasian kapur dolomit dapat meningkatkan pH tanah menjadi netral dan pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit memperbaiki sifat fisik tanah yang kurang baik sehingga tanaman cabai dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji peran kapur dolomit dan kompos tandan kosong kelapa sawit dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai rawit pada tanah podsolik merah kuning. Percobaan dilaksanakan di dalam green house dan bertempat di Kota Pontianak Kalimantan Barat dari bulan Agustus sampai Oktober 2022. Percobaan disusun menggunakan rancangan petak terbagi (splitplot), petak utama yaitu perlakuan kapur dolomit dengan 3 taraf (1, 2 dan 3 ton/ha) serta anak petak yaitu kompos tandan kosong kelapa sawit dengan 3 taraf (20, 25 dan 30 ton/ha), setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian kapur dolomit dengan kompos tandan kosong kelapa sawit berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan produksi cabai rawit pada tanah podsolik merah kuning. Kapur dolomit yang diaplikasikan pada dosis 3 ton/ha dengan berbagai dosis kompos tandan kosong kelapa sawit menunjukkan perlakuan yang terbaik Kata Kunci : cabai rawit, kapur dolomit, kompos tandan kosong kelapa sawit, tanah podsolik merah kuning
PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI PADA TANAH SALIN Amandus Amandus; Tatang Abdurrahman; Radian Radian
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3231

Abstract

Cow manure and NPK fertilizers applied to saline soils can help reduce soil salinity levels and help increase soybean growth and yield through the physical and chemical improvement of soil quality. This study aims to determine the best interaction between cow manure and NPK fertilizer in increasing the growth and yield of soybeans on saline soils. The research was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, University of Tanjungpura, from August to November 2022. The research design used was a factorial complete randomized design of two factors. The first factor was cow manure (k1= 15 tonsha-1, k2= 20 tons.ha-1, and k3= 25 tons.ha-1). The second factor was NPK fertilizer (p1= 200 kg.ha-1, p2= 300 kg.ha-1, and p3 = 400 kg.ha-1),each treatment was repeated three times. The results showed that the interaction of 15 tons.ha-1 of cow manure and 200 kg.ha-1 of NPK fertilizer was the best dose in increasing plant height at 4 and 5 WAP. The best amount of cow manure is 20 tons.ha-1 in increasing the dry weight of the top of the plant, root volume, number of pods and seed weight per plant. The best dose of NPK fertilizer is 300 kg.ha-1 to increase seed weight per plant.INTISARIPupuk kandang sapi dan pupuk NPK yang diaplikasikan pada tanah salin dapat membantu dalam menurunkan kadar salinitas tanah dan membantu dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai melalui perbaikan kualitas tanah secara fisik dan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan interaksi antara pupuk kandang sapi dan pupuk NPK yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai pada tanah salin. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, pada bulan Agustus-November 2022. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu pupuk kandang sapi (k1= 15 ton/ha,  k2= 20 ton/ha, dan k3= 25 ton/ha) dan faktor kedua yaitu pupuk NPK (p1= 200 kg/ha, p2= 300 kg/ha, dan p3= 400 kg/ha), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian diperoleh interaksi pupuk kandang sapi 15 ton/ha dan pupuk NPK 200 kg/ha merupakan dosis terbaik dalam meningkatkan tinggi tanaman umur 4 dan 5 MST. Dosis pupuk kandang sapi yang terbaik adalah sebesar 20 ton/ha dalam meningkatkan berat kering bagian atas tanaman, volume akar, jumlah polong dan bobot biji per tanaman. Dosis pupuk NPK terbaik adalah sebesar 300 kg/ha dalam meningkatkan bobot biji per tanaman.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN JEPANG AKIBAT PEMBERIAN BOKASHI LIMBAH SAYUR DAN PUPUK NPK PADA TANAH ALUVIAL Warganda Warganda; Maulidi Maulidi; Tatang Abdurrahman; Tris Haris Ramadhan; Rizkyo Yoga Afrilien
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3813

Abstract

Japanese cucumber (Cucumis sativus var japonese) is one of the crops with high economic value, but cucumber production in West Kalimantan tends to be low. In an effort to increase Japanese cucumber production on alluvial soils have several problems in the physical properties of the soil that is not good. Bokashi aims to improve the physical properties of soil and NPP fertilizer as a fulfillment of nutrient needs in planting media. This study aims to be the best interaction between bokashi vegetable waste and NPP fertilizer. This research was conducted in Pontianak Tenggara District, Pontianak City. The design used in this study is a factorial Complete Randomized Design consisting of 2 treatment factors. The first factor is bokashi vegetable waste (B) which consists of 3 treatment levels b1 = 10 tons/ha, b2 = 20 tons/ha, b3 = 30 tons/ha while the second factor is NPP fertilizer (P) which consists of 3 treatment levels p1 = 350 kg/ha, p2 = 450 kg/ha, p3 = 550 kg/ha. Each treatment was repeated 3 times with each repetition consisting of 4 sample plants. The variables observed in this study were root volume, dry weight of plants, number of fruits by plant, fruit length, fruit diameter, fruit weight by fruit and fruit weight by plant. The observational data were analyzed statistically using variance analysis (F test at level 5%), if test F showed real difference then continued test Real Honest difference at level 5%. The results showed that the interaction of bokashi vegetable waste 30 tons/ha and NPP fertilizer 550 kg/ha gave the best results on the variables of root volume, dry weight of plants, number of fruits by plant, fruit length, fruit diameter, fruit weight by fruit and fruit weight by plant. Key-words : Alluvial soil, Bokashi Vegetable waste, Japanese cucumber, NPP fertilizer. INTISARIMentimun jepang (Cucumis sativus var japonese) adalah salah satu tanaman yang bernilai ekonomi tinggi, akan tetapi produksi mentimun di Kalimantan Barat cenderung rendah. Dalam usaha peningkatan produksi mentimun jepang pada tanah aluvial memiliki beberapa permasalahan pada sifat fisik tanah yang kurang baik. Pemberian bokashi bertujuan memperbaiki sifat fisik tanah dan pupuk NPK sebagai pemenuh kebutuhan unsur hara pada media tanam. Penelitian ini bertujuan menjadi interaksi terbaik antara bokashi limbah sayur dan pupuk NPK. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak. Rancangan yang digunanakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu bokashi limbah sayur (B) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan b1 = 10 ton/ha, b2 = 20 ton/ha, b3 = 30 ton/ha sedangkan faktor kedua yaitu pupuk NPK (P) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan p1 = 350 kg/ha, p2 = 450 kg/ha, p3 = 550 kg/ha. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, panjang buah, diameter buah, berat buah per buah dan berat buah per tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis varians (uji F pada taraf 5%), apabila uji F menunjukan berbeda nyata maka dilanjutkan uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahaw interaksi bokashi limbah sayur 30 ton/ha dan pupuk NPK 550 kg/ha memberikan hasil terbaik pada variabel volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, panjang buah, diameter buah, berat buah per buah dan berat buah per tanaman. Kata kunci : Bokashi Limbah Sayur, Mentimun jepang, Pupuk NPK, Tanah Aluvial
PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS DAN JENIS BAHAN MINERAL PADA TANAH GAMBUT Radian Radian; Tatang Abdurrahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3939

Abstract

The reseacrh aims to determine the best dosage and type of mineral materials to increase the growth and yield of sweet corn on peat soil was carried out in Rasau Jaya District. This reseach used a Factorial Completely Randomized Design (CRD) method consisting of 2 factor and 3 replications. The first factor, namely various dosage (D), consists of: d1= 10 ton ha-1, d2= 20 ton ha-1, d3= 30 ton ha-1. The second factor, namely the type of mineral subtance (M), consists of: m1 = sea mud, m2 = aluvial soil, m3 = wood ash. The results of the study showed that there was no interaction between of various dosage and type of mineral ingredients on all observed variables. Mineral subtance dosage of 30 ton ha-1 provides an increase in root volume, plant dry weight and number of rows per cob, while wood ash is the best type of mineral substance in increasing plant height, stem diameter, number of leaf, root volume, plant dry weight, cob lengh, cob diameter, number of fruits per cob, weight of cobs with husks and weight of cobs without husks. Key-words: growth and yield, mineral subtance, peat soil, sweet cornINTISARIPenelitian bertujuan untuk menentukan dosis dan jenis bahan mineral terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis pada tanah gambut telah dilaksanakan di Kecamatan Rasau Jaya selama empat bulan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan dua faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis bahan mineral terdiri dari 3 taraf, yaitu d1 = 10 ton ha-1  , d2 =20 ton ha-1  , dan d3 = 30 ton ha-1  dan faktor kedua adalah jenis bahan mineral, terdiri dari 4 taraf, yaitu m1 = lumpur laut, m2 = tanah aluvial, m3 = abu kayu, dan m4 = tanah PMK. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara pemberian berbagai dosis dan jenis bahan mineral terhadap semua variabel pengamatan. Dosis bahan mineral 30 ton ha-1 memberikan peningkatan terhadap volume akar, berat kering tanaman dan jumlah baris per tongkol, sedangkan abu kayu merupakan jenis bahan mineral terbaik dalam meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah buah per tongkol, berat tongkol berkelobot dan berat tongkol  tanpa kelobot.Kata Kunci: bahan mineral, gambut, hasil, jagung manis, pertumbuhan