Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pemanfaatan Cattail (Typha Angustifolia) Dan Kerang (Bivalve) Sebagai Biofilter Limbah Logam Berat Cr Dan Pb Anie Yulistyorini
ISSN 0852-2480
Publisher : BANGUNAN : Teori, Praktek, Penelitian, dan Pengajaran Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan cattail (Typha angustifolia), kerang (Bivalve) serta kombinasi cattail (Typha angustifolia) dan kerang (Bivalve) dalam menyerap logam berat Cr dan Pb pada lama penyerapan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar Pb pada limbah penyamakan kulit berkisar 0,44 ppm sampai 1,15 ppm, sedangkan kadar Cr berkisar 0,59 ppm sampai 1,40 ppm. Kerang (Bivalve) dengan species Anodonta woodiana lebih efektif dalam menyerap limbah penyamakan kulit yang mengandung logam berat Pb dan Cr dari pada perlakuan kombinasi dan  cattail (Typha angustifolia). Hasil perhitungan kombinasi perlakuan terbaik berdasarkan Multiple Criteria Decision Making diperoleh A3B4 dengan derajad kerapatan terbesar yaitu 1,00 pada parameter Pb dan Cr ditunjukkan oleh perlakuan (kerang pada minggu ke 3); derajad kerapatan terbesar menunjukkan nilai yang paling diharapkan. Perlakuan dengan kerang pada minggu ke 3 menunjukkan hasil yang lebih baik
PENGARUH KARAKTERISTIK SUB-DAS GANGGANG TERHADAP BANJIR DI DESA NGULANAN KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO Windarti Anie Yulistyorini
ISSN 0852-2480
Publisher : BANGUNAN : Teori, Praktek, Penelitian, dan Pengajaran Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.719 KB)

Abstract

Abstrak: Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sub DAS Ganggang berupa : (1) tata guna lahan, (2) topografi (Slope), (3) bentuk DAS, (4) kerapatan jaringan dan (5) kekasaran permukaan. Metode yang digunakan dalam studi adalah penelitian deskripsi yang didasarkan observasi lapangan dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sub DAS Ganggang memiliki karakteristik : (1) tata guna lahan sebagian besar sawah (2) topografi masuk kategori datar (3) bentuk DAS radial (4) kerapatan jaringan sedang dan (5) kekasaran permukaan 0,2 mempengaruhi banjir Desa Ngulanan Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.Kata-kata kunci: Bentuk DAS Ganggang, karakteristik DAS Ganggang, kekasaran permukaan DAS GanggangAbstract: The research was aimed to observe the characteristic of Ganggang sub-watershed in Bojonegoro regency. Several characterstics of Ganggang sub-watershed that observed in this study were (1) land use, (2) topography, (3) shape of the Ganggang sub-watershed, (4) local drainage system, and (5) land use coefficient. Field study observation and literature review were conducted to support this study. The results shown that Ganggang sub-watershed is characterized by several characteristics such as the majority of land use is paddy field, it has very flat topography, the sub-watershed is radial shape, it has medium drainage system, and land use coefficient of 0,2. These characteristics influence the regular flooding in Ngulanan, District Dander of Bojonegoro regency.Keywords: Ganggang sub-watershed shape, Ganggang sub-watershed characteristics, andland use coefficient.
Pemetaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Tanah Dangkal di Universitas Negeri Malang (UM) Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Anie Yulistyorini
ISSN 0852-2480
Publisher : BANGUNAN : Teori, Praktek, Penelitian, dan Pengajaran Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan manusia untuk berbagai keperluan baik domestik maupun non domestik. Untuk mendapatkan air bersih, masyarakat bisa mendapatkan dari suplai PDAM atau mengambil dari air tanah. Namun, tidak semua air tanah yang dapat dikonsumsi memenuhi standard kesehatan. Seperti juga di UM, berdasarkan penelitian pendauluan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa sebagian air tanah dangkal yang berada di dalam lokasi kampus UM mengandung Fe dan Mn yang melebihi ambang batas Kepmenkes RI No.907/MENKES/SK/VII/2002. Penelitian ini di rancang dengan menggunakan kombinasi antara deskriptif dan komparatif. Secara deskriptif hasil analisa besi (Fe) dan mangan (Mn) dalam air tanah dangkal ditampilkan dalam peta digital Citra Satelit agar memudahkan bagi pengguna hasil penelitian terhadap gambaran kondisi kadar Fe dan Mn dalam air tanah dangkal di UM. Berdasarkan hasil analisa laboratorium jumlah sampel dengan kadar Fe yang memenuhi standar sebesar 92,86% dan yang tidak memenuhi standar  7,14%. Sedangkan kadar Mn yang memenuhi standar hanya terdapat pada 21,43% dari jumlah sampel yang diukur, dan 78,57% tidak memenuhi standard. Kehadiran Fe dan Mn seringkali menyebabkan permasalahan dalam kualitas air tanah, terutama apabila air tersebut digunakan untuk kebutuhan air bersih atau air minum. Besi dan Mangan dalam air tanah yang kontak dengan udara mempunyai konsentrasi melebihi 0.1 mg/lt untuk Fe dan 0.2 mg/lt untuk Mn. Hal ini menyebabkan kekeruhan dan noda kotor yang membekas pada peralatan perpipaan, mesin cuci, peralatan dapur, sanitari (toilet), menimbulkan rasa dan bau amis pada air yang dikonsumsi. Selain itu dapat mempercepat proses penyumbatan pada perpipaan dan filter.
KEBUTUHAN RTH UNTUK MENYERAP EMISI CO2 KENDARAAN BERMOTOR PADA KAWASAN JEMBATAN TELUK KENDARI Wa Ode Dwi Muja Lestari; Apif M. Hajji; Anie Yulistyorini
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 3 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1436.836 KB) | DOI: 10.24002/jts.v16i3.5392

Abstract

Emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan akibat aktivitas kendaraan bermotor pada kawasan Jembatan Teluk Kendari (JTK) perlu diimbangi dengan ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH). Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) mengetahui jumlah kendaraan bermotor yang melintasi Jembatan Teluk Kendari, (b) menganalisis konsentrasi emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor di Jembatan Teluk Kendari, dan (c) menganalisis kebutuhan RTH untuk menyerap emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor pada Jembatan Teluk Kendari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi lapangan, studi literatur, serta survei instansional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama waktu pengamatan traffic counting dilakukan, tercatat 10476 unit kendaraan melintas pada ruas Jl. Wr. Soepratman (JTK), 11007 unit kendaraan pada Jl.Insinyur Soekarno, 7172 unit kendaraan Jl. Tinumbu-Jl. Beringin III-Jl. Gajah Mada, dan 8677 unit kendaraan pada Jl. Sukowati. Total konsentrasi emisi CO2 yang dihasilkan dari aktivitas kendaraan bermotor adalah 337,09 kg/jam, dan kebutuhan RTH untuk menyerap seluruh emisi dilakukan dengan mengoptimalkan RTH eksisting menjadi RTH berdaya serap 165,995 kg/jam dan mendesainRTH baru berdaya serap 172,943 kg/jam. RTH baru memanfaatkan lahan potensial yang berada pada kawasan Jembatan Teluk Kendari seluas 1,172 ha dengan komposisi 80% dari total luasan tersebut atau 0,937 ha terdiri atas komponen softscape (vegetasi), sedangkan sisanya sebesar 20% atau 0,234 ha terdiri atas komponen hardscape (benda mati).
PENGARUH KARAKTERISTIK SUB-DAS GANGGANG TERHADAP BANJIR DI DESA NGULANAN KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO Windarti Eko Rahayu; Mujiyono; Anie Yulistyorini Nugroho Suryoputro; Gilang Ifdi
BANGUNAN Vol 22, No 2 (2017): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.719 KB) | DOI: 10.17977/um071v22i22017p%p

Abstract

Abstrak: Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sub DAS Ganggang berupa : (1) tata guna lahan, (2) topografi (Slope), (3) bentuk DAS, (4) kerapatan jaringan dan (5) kekasaran permukaan. Metode yang digunakan dalam studi adalah penelitian deskripsi yang didasarkan observasi lapangan dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sub DAS Ganggang memiliki karakteristik : (1) tata guna lahan sebagian besar sawah (2) topografi masuk kategori datar (3) bentuk DAS radial (4) kerapatan jaringan sedang dan (5) kekasaran permukaan 0,2 mempengaruhi banjir Desa Ngulanan Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.Kata-kata kunci: Bentuk DAS Ganggang, karakteristik DAS Ganggang, kekasaran permukaan DAS GanggangAbstract: The research was aimed to observe the characteristic of Ganggang sub-watershed in Bojonegoro regency. Several characterstics of Ganggang sub-watershed that observed in this study were (1) land use, (2) topography, (3) shape of the Ganggang sub-watershed, (4) local drainage system, and (5) land use coefficient. Field study observation and literature review were conducted to support this study. The results shown that Ganggang sub-watershed is characterized by several characteristics such as the majority of land use is paddy field, it has very flat topography, the sub-watershed is radial shape, it has medium drainage system, and land use coefficient of 0,2. These characteristics influence the regular flooding in Ngulanan, District Dander of Bojonegoro regency.Keywords: Ganggang sub-watershed shape, Ganggang sub-watershed characteristics, and land use coefficient.
Desain Sistem Pemanenan Air Hujan Pada Rumah Hunian di Daerah Karst Kabupaten Malang L.R. Prihadi; Anie Yulistyorini; Muji yono
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v3i1.5163

Abstract

   Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan potensi air hujan sebagai sumber air minum pada musim kemarau. Dengan menggunakan metode Pemanenan Air Hujan, air hujan yang jatuh pada luasan atap rumah di tampung pada tangki dan selanjutnya air di filter untuk dijadikan air minum. Untuk mengetahui debit andalan periode 1 tahun dilakukan analisa berupa perhitungan curah hujan harian periode ulang 1 tahun dan menghitung kebutuhan air minum selama musim kemarau. Hasil analisa ini selanjutnya digunakan untuk menghitung kapasitas tangki yang sesuai dengan kebutuhan.Hujan rencana yang digunakan di dusun Mulyosari desa Donomulyo ini adalah kala ulang 1 tahun sebesar 177 mm/hari.   Model desain PAH ini digunakan untuk tipe rumah 54 yang berpenghuni 5 orang ini menghasilkan debit air 0,122 m3/hari. Kebutuhan air minum selama musim kemarau sebesar 4,5 m3. Desain filter menggunakanperalatan pipa PVC yang diisi media filter berupa pasir silika, batu zeolit, karbon aktif, dan kapas filter aquarium. Hasil analisa laboratorium menunjukkan bahwa sistem PAH menghasilkan kualitas air hujan dengan pH 6,5, kekeruhan 4,2 NTU, Cl- 85,4 mg/L, NO3-<0,123 mg/L, SO42-<0,230 mg/L, Mg2+ 3 mg/L, CaCO3 12 mg/L, dan NH30,077 mg/L.Dengan parameter tersebut air hasil sistem PAH yang berada diwilayah dusun Mulyosari tidak melebihi baku mutu dan memenuhi syarat sebagai air minum yang sesuai dengan standart baku mutu air minum pada PERMENKES& PER/ IV/ nomor 492/ MENKES/ 2010.
PENINGKATAN PENGETAHUAN SANITASI MASYARAKAT KAMPUNG TRIDI KOTA MALANG MELALUI SOSIALISASI SEPTIC TANK UNTUK PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK Anie Yulistyorini; M.Mirza Abdillah Pratama; M.Musthofa Al Ansyorie; Gilang Idfi; Roro Roro
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 3 No 2 (2020): APTEKMAS Volume 3 Nomor 2 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.304 KB) | DOI: 10.36257/apts.v3i2.2060

Abstract

Kampong Tridi has become one of referable tourism destinations in Malang city. Instead of being renowned among locals, the kampong still has several issues to struggle regarding environmental management, specifically communal wastewater treatment. Septic tank as blackwater treatment system is not installed in residence majority which is about 63% of total number. This circumstance makes them directly dispose waste into Brantas River. The purpose of this socialization is to make the community aware of the importance of treating wastewater before disposal including steps to keep living environment. T test result showed the effect of socialization to the community’s environmental awareness through pretest and posttest comparison (p = 0.0004). To recapitulate, we conclude that this socialization brings significant positive impact to local’s environmental preservation awareness.
Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Wahana Kreasi Hasil Kencana (WKHK) Tangerang: Performance Evaluation of Wastewater Treatment Installation (WWTP) PT. Wahana Kreasi Hasil Kencana (WKHK) Tangerang Yoga Bangun Nugroho; Anie Yulistyorini; Mujiyono Mujiyono
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 23 No. 2 (2022)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.868 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v23i2.5108

Abstract

Industry in Indonesia is currently increasing both in terms of technology and diversity. However, industries ocated near the rivers tends to dispose of their wastewater into the river bodies which causes water pollution. PT. Wahana Kreasi Hasil Kencana (PT KHK) Tangerang is a metal coating industry that produces heavy metal wastewater. The wastewater has been processed in the wastewater treatment plant (WWTP) but has not met the discharge standard yet. The study aims to examine the process performance of wastewater treatment in an existing condition and in the addition of a biochemical oxidation process. The results showed that the existing a lower concentrations of Pb, TSS, Ni, Zn, Cu, BOD, and COD. While the addition of biochemical oxidation process by adding microorganisms (Microplus) revealed high effectivity in decreasing the concentration of the wastewater. The addition of microorganisms into WWTP proved that heavy metal concentration in the effluent was removed. The efficiency of the removal was 78%, 63%, 80%, 61%, 78%, 62% and for Ni, Zn, CN, Cu, Pb, and BOD respectively, but the COD removal was approximately COD 53%.  Furthermore, statistical analysis showed that pH has also influenced the removal of BOD and TSS up to 95.3% and 75.6% respectively, while Ni, Zn, Cu, and Pb concentration was not affected by pH. Keywords: Chemical oxidation, Electroplating, Heavy metals, Wastewater ABSTRAK Industri di Indonesia saat ini telah berkembang pesat baik dalam hal teknologi maupun keanekaragamannya. Namun, ada kecenderungan industri yang berlokasi dekat aliran sungai membuang limbah cairnya ke badan sungai sehingga menyebabkan pencemaran. PT. Wahana Kreasi Hasil Kencana (PT WKHK) Tangerang merupakan salah satu industri pelapisan logam yang menghasilkan limbah cair logam berat. Limbah cair logam berat tersebut diolah pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang fluennya belum memenuhi baku mutu air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses kinerja pengolahan limbah cair pada IPAL PT WKHK Tangerang pada kondisi eksisting dan dengan penambahan proses pengolahannya. Penambahan proses pengolahan air limbah logam berat yang dilakukan adalah proses oksidasi biokimia. Hasil yang didapatkan dari hasil observasi ini adalah IPAL PT WKHK belum optimal dalam mereduksi konsentrasi Pb, TSS, Ni, Zn, Cu, BOD, dan COD sehingga belum memenuhi baku mutu. Sedangkan penambahan proses pengolahan biologi setelah unit intermediated basin dinilai cukup efektif dalam menurunkan konsentrasi limbah logam berat tersebut. Dibandingkan dengan kondisi eksisting, penambahan proses oksidasi biokimia dapat mereduksi lebih banyak konsentrasi logam berat pada efluen air limbah. Penambahan mikroorganisme pada pengolahan air limbah logam berat terbukti efektif dalam mereduksi konsentrasi dengan efisiensi 78%, 63%, 80%, 61%, 78%, 62% dan untuk parameter Ni, Zn, CN, Cu, Pb, dan BOD, sedangkan reduksi COD sebesar 53%. Analisis statistik menunjukkan adanya pengaruh pH terhadap penurunan konsentrasi BOD sebesar 95,3% dan TSS sebesar 75,6%. Sedangkan penurunan konsentrasi Ni, Zn, Cu dan Pb tidak dipengaruhi oleh pH. Kata kunci: Air limbah industri, Logam berat, Oksidasi biokimia, Pelapisan logam 
ANALYSIS OF RESIDUAL CHLORINE CONCENTRATION IN DISTRIBUTION NETWORK OF DRINKING WATER SUPPLY AT ISTANA DIENG II RESIDENCE OF MALANG, EAST JAVA, INDONESIA Moh. Zainal Bahrudin; Anie Yulistyorini; Titi Rahayuningsih
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY VOLUME 5, NUMBER 3, OCTOBER 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1567.211 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v5i3.12463

Abstract

The drinking water distribution network in Istana Dieng residence is categorized as an isolated network because it does not connect with the other water distribution networks provided by the Malang Water Company (Perusahaan Daerah Air Minum, PDAM). For this reason, the residual chlorine of the isolated distribution network needs to be monitored regularly. Aim: This study aims to observe residual chlorine distribution patterns and investigate the effect of distribution distance, pH, and temperature on residual chlorine concentration in the water distribution network. Methodology and Results: Analytical survey method with a cross-sectional approach was used in this study. The field survey results and the water analysis were inputted into the ArcGIS 10.6 software to generate an Isoconcentration map. Correlation and regression analysis were conducted using SPSS 16.0. Conclusion, significance and impact of study: The results showed that 65% of the residual chlorine concentration in the drinking water distribution network Istana Dieng residence did not meet the quality standard (<0.2 mg/l). Twenty-six sample points showed a value of 0.1 mg/l, which was caused by the pipe's physical condition and the use of wells connected to the PDAM network. There was a significant correlation between distance and residual chlorine concentration. The significant correlation between pH and residual chlorine concentration showed a value of -0.690. The correlation between temperature and residual chlorine concentration was -0.633. It was proven that the lower the residual chlorine concentration, the higher the pH and temperature values in the distribution network.
OVERHEAD OPERATIONAL WATER FOOTPRINT DAN KUALITAS AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS GRAHA REKTORAT UNIVERSITAS NEGERI MALANG) Anie Yulistyorini; Sanjaya Silvia; Dian Ariestadi
Jurnal Teknik Sipil Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v17i1.5145

Abstract

Graha Rektorat Building at the State University of Malang (UM) significantly contributes to water usage.  Water usage in the building must be managed and appropriately considered, so it can highly contribute to UM's ranking of UI Green Metric for water conservation indicators. Water usage can be calculated by analysis of overhead operational water footprint. This research aims to analyse green, blue, and grey water footprint, overhead operational water footprint, and the quality of green water on the Graha Rektorat building. The methods used in this research are the quantitative method. This research showed the blue water footprint, green water footprint, and grey water footprint of Graha Rektorat building each by 5628 m3 during January – September 2021, 4361.43 m3/year 18.575 m3/day. Overhead operational water footprint on Graha Rektorat building equal with the value of blue water footprint which is 5628 m3 during January – September 2021. The quality of green water on the Graha Rektorat building does not meet the requirements of Indonesian Minister of Health No. 32 of 2017 concerning environmental health quality standards and water health requirements for hygienic and sanitation purposes. Swimming Pools, Solus Per Aqua, and Public Baths, so as another alternative, green water can be used as a substitute for flushing toilets and watering plants to reduce blue water usage.