Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : BANGUNAN (Jurnal Berkala Jurusan Teknik Sipil UM)

Pemanfaatan Cattail (Typha Angustifolia) Dan Kerang (Bivalve) Sebagai Biofilter Limbah Logam Berat Cr Dan Pb Anie Yulistyorini
ISSN 0852-2480
Publisher : BANGUNAN : Teori, Praktek, Penelitian, dan Pengajaran Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan cattail (Typha angustifolia), kerang (Bivalve) serta kombinasi cattail (Typha angustifolia) dan kerang (Bivalve) dalam menyerap logam berat Cr dan Pb pada lama penyerapan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar Pb pada limbah penyamakan kulit berkisar 0,44 ppm sampai 1,15 ppm, sedangkan kadar Cr berkisar 0,59 ppm sampai 1,40 ppm. Kerang (Bivalve) dengan species Anodonta woodiana lebih efektif dalam menyerap limbah penyamakan kulit yang mengandung logam berat Pb dan Cr dari pada perlakuan kombinasi danĀ  cattail (Typha angustifolia). Hasil perhitungan kombinasi perlakuan terbaik berdasarkan Multiple Criteria Decision Making diperoleh A3B4 dengan derajad kerapatan terbesar yaitu 1,00 pada parameter Pb dan Cr ditunjukkan oleh perlakuan (kerang pada minggu ke 3); derajad kerapatan terbesar menunjukkan nilai yang paling diharapkan. Perlakuan dengan kerang pada minggu ke 3 menunjukkan hasil yang lebih baik
PENGARUH KARAKTERISTIK SUB-DAS GANGGANG TERHADAP BANJIR DI DESA NGULANAN KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO Windarti Anie Yulistyorini
ISSN 0852-2480
Publisher : BANGUNAN : Teori, Praktek, Penelitian, dan Pengajaran Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.719 KB)

Abstract

Abstrak: Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sub DAS Ganggang berupa : (1) tata guna lahan, (2) topografi (Slope), (3) bentuk DAS, (4) kerapatan jaringan dan (5) kekasaran permukaan. Metode yang digunakan dalam studi adalah penelitian deskripsi yang didasarkan observasi lapangan dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sub DAS Ganggang memiliki karakteristik : (1) tata guna lahan sebagian besar sawah (2) topografi masuk kategori datar (3) bentuk DAS radial (4) kerapatan jaringan sedang dan (5) kekasaran permukaan 0,2 mempengaruhi banjir Desa Ngulanan Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.Kata-kata kunci: Bentuk DAS Ganggang, karakteristik DAS Ganggang, kekasaran permukaan DAS GanggangAbstract: The research was aimed to observe the characteristic of Ganggang sub-watershed in Bojonegoro regency. Several characterstics of Ganggang sub-watershed that observed in this study were (1) land use, (2) topography, (3) shape of the Ganggang sub-watershed, (4) local drainage system, and (5) land use coefficient. Field study observation and literature review were conducted to support this study. The results shown that Ganggang sub-watershed is characterized by several characteristics such as the majority of land use is paddy field, it has very flat topography, the sub-watershed is radial shape, it has medium drainage system, and land use coefficient of 0,2. These characteristics influence the regular flooding in Ngulanan, District Dander of Bojonegoro regency.Keywords: Ganggang sub-watershed shape, Ganggang sub-watershed characteristics, andland use coefficient.
Pemetaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Tanah Dangkal di Universitas Negeri Malang (UM) Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Anie Yulistyorini
ISSN 0852-2480
Publisher : BANGUNAN : Teori, Praktek, Penelitian, dan Pengajaran Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan manusia untuk berbagai keperluan baik domestik maupun non domestik. Untuk mendapatkan air bersih, masyarakat bisa mendapatkan dari suplai PDAM atau mengambil dari air tanah. Namun, tidak semua air tanah yang dapat dikonsumsi memenuhi standard kesehatan. Seperti juga di UM, berdasarkan penelitian pendauluan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa sebagian air tanah dangkal yang berada di dalam lokasi kampus UM mengandung Fe dan Mn yang melebihi ambang batas Kepmenkes RI No.907/MENKES/SK/VII/2002. Penelitian ini di rancang dengan menggunakan kombinasi antara deskriptif dan komparatif. Secara deskriptif hasil analisa besi (Fe) dan mangan (Mn) dalam air tanah dangkal ditampilkan dalam peta digital Citra Satelit agar memudahkan bagi pengguna hasil penelitian terhadap gambaran kondisi kadar Fe dan Mn dalam air tanah dangkal di UM. Berdasarkan hasil analisa laboratorium jumlah sampel dengan kadar Fe yang memenuhi standar sebesar 92,86% dan yang tidak memenuhi standarĀ  7,14%. Sedangkan kadar Mn yang memenuhi standar hanya terdapat pada 21,43% dari jumlah sampel yang diukur, dan 78,57% tidak memenuhi standard. Kehadiran Fe dan Mn seringkali menyebabkan permasalahan dalam kualitas air tanah, terutama apabila air tersebut digunakan untuk kebutuhan air bersih atau air minum. Besi dan Mangan dalam air tanah yang kontak dengan udara mempunyai konsentrasi melebihi 0.1 mg/lt untuk Fe dan 0.2 mg/lt untuk Mn. Hal ini menyebabkan kekeruhan dan noda kotor yang membekas pada peralatan perpipaan, mesin cuci, peralatan dapur, sanitari (toilet), menimbulkan rasa dan bau amis pada air yang dikonsumsi. Selain itu dapat mempercepat proses penyumbatan pada perpipaan dan filter.