Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PERENDAMAN HORMON 17α-methyltestosteron DAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP PERSENTASE KELAMIN JANTAN DAN PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN BANGGAI CARDINAL (Pterapogon kauderni) Muhammad Safir; Andi Heryanti Rukka; Septina F. Mangitung; Daniel Sambaeni
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 9, No 2 (2020): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v9i2.7067

Abstract

Ikan Banggai kardinal (Pterapogon kauderni) merupakan jenis ikan hias air laut endemik yang ada di Sulawesi Tengah. Eksploitasi secara masif menyebabkan jumlah ikan P. kauderni di alam semakin menurun. Ikan P. kauderni jantan bersifat parental care dalam kegiatan reproduksinya sehingga dalam peningkatan kualitas benih dan kegiatan reproduksinya dibutuhkan jumlah induk jantan yang lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari perlakuan kombinasi hormon 17α-methyltestosteron (MT) dengan suhu melalui perendaman larva P. kauderni dalam menghasilkan persentase kelamin jantan yang tinggi. Perlakuan yang diujikan yakni; A) perendaman larva P. kauderni pada suhu 28˚C tanpa hormon MT (NMT+suhu 28˚C); B) perendaman larva P. kauderni pada suhu 28˚C dan hormon MT (MT+suhu 28˚C); C) perendaman larva P. kauderni pada suhu 34˚C tanpa MT (NMT+suhu 34˚C); D) perendaman larva P. kauderni pada suhu 34˚C dan hormon MT (MT+suhu 34˚C), masing-masing dengan lama perendaman 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan persentase jantan P. kauderni lebih tinggi (P0,05) pada semua perlakuan MT dengan suhu 28˚C dan 34˚C dibandingkan dengan perlakuan tanpa MT pada suhu 28˚C. Laju pertumbuhan harian lebih tinggi pada perlakuan MT dan NMT pada suhu 34˚C (P0,05) dibandingkan perlakuan lainnya. Pertambahan biomasa dan kelangsungan hidup tidak berbeda untuk semua perlakuan. Kesimpulan, perendaman kombinasi hormon 17α-methyltestosteron dan suhu yang berbeda meningkatkan persentase kelamin jantan, ikan Banggai cardinal (P. kauderni).
Pemberdayaan masyarakat Pulau Lae-Lae Kota Makassar Patang Patang; Andi Heryanti Rukka
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2018, No 7: PROSIDING 7
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.002 KB)

Abstract

Community empowerment activities on the la-laeisland of Makassar is to train and improve community skills inprocessing fishery products and utilizing household waste tobe used as trinkets. Partner problems are Teenage women orfishermen who do not have a permanent job who every dayonly works to help his parents at home and various otherunproductive activities and fishermen mothers who have thetalent to create new jobs such as the processing of fisheryproducts that are abundant on this island. The solution offeredis training and mentoring related to the manufacture oftrinkets from household waste and abundant fisheryprocessing on lae-Lae Island. Based on the results of thisactivity, then teenage women become skilled in makingtrinkets from household waste and can be judged as a sourceof livelihood or used for their own purposes. Besides that, thefishermen mothers also skilled in processing fishery productswhich can be used for own needs and sold as a source ofincome.
Effect of Basil Leaves Ekstract (Ocimum basilicum L.) on Hatching Rate of Carp (Cyprinus carpio) Eggs Infected With Fungus: Pengaruh Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Daya Tetas Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Terserang Jamur Andi Heryanti Rukka; Septina F. Mangitung; Aan Fauzan
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 23 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.967 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v23i2.2022.67-76

Abstract

Salah satu pengendalian penyakit akibat jamur pada telur ikan mas adalah adalah dengan memanfaatkan tanaman tradisional yang bersifat anti jamur seperti penggunaan daun kemangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap daya tetas telur ikan mas (Cyprinus carpio) yang terserang jamur. Pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) diharapkan mampu meningkatkan daya tetas telur ikan mas (Cyprinus carpio) yang terserang oleh jamur. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perbedaan dari dosis ektrak daun kemangi antara lain Perlakuan A (0 mg/L), B (55 mg/L), C (60 mg/L), D (65 mg/L), dan E (70 mg/L). Perlakuan dilakukan dengan merendam telur ikan mas (Cyprinus carpio) ke dalam media perndaman selama 20 menit, kemudian telur ikan mas dimasukan kembali ke dalam wadah penetasan, selanjutnya telur diamati menggunakan mikroskop setiap 1×120 menit. Data prevalensi dan data Hatching rate dianalisis menggunakan analisis ragam ANOVA dengan bantuan minitab 16. Jika terdapat perbedaan perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Data kelangsungan hidup dan data kualitas air dianalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan pemberian daun kemangi berpengaruh nyata terhadap daya tetas telur ikan mas. Perlakuan dengan dosis 65 mg/L daun kemangi menghasilkan daya tetas telur tertinggi.
Analysis of the growth of seaweed (Eucheuma cottonii) on the initial weight and different plant distance cultured off the base of waters of lingayan island Andi Heryanti Rukka; Abdul Masyahoro; Yusri Samsul
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jisa.v6i2.6849

Abstract

The aim of this study was to determine the growth of E. cottonii seaweed at different initial weights and spacings that were cultivated off the bottom of the waters. Seaweed seedlings of E. cottonii were reared for 42 days. This study used a RAL with a factorial pattern which consisted of 2 factors, namely factor J (planting distance) and factor B (seed weight). Factor J consisted of 3 levels (20 cm, 30 cm and 40 cm) and factor B consisted of 3 levels (50 g, 75 g and 100 g), so that 27 experimental units were obtained. The data were analyzed for variance before being tested for the fulfillment of the basic assumptions of analysis of variance, namely the Kolmogorov-Smirnov data distribution test, the Bartlett treatment similarity test and the Tukey Method model additiveness test using excel and Minitab 16 application programs. The results showed that the difference in plant spacing had no effect (P>0.05) on the absolute perturbation weight. The highest treatment combination was found in the combination of 30 cm spacing with an initial weight of 50 g (J2B3) and the lowest was in the combination of 30 cm spacing with an initial weight of 100 g (J2B1). Differences in initial weight (50, 75 and 100 g) had a very significant effect (P<0.01) on absolute weight growth. The higher the initial weight used, the absolute weight growth of E. cottonii increased with an increase in average weight ranging from 260.34 to 435.92 grams.
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac. 1801) YANG DIBERI PAKAN CACING SUTERA (Tubifex sp.) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA zulqifar Jusman; Andi Heryanti Rukka; Nur Hasanah; Eka Rosyida; Irawati Mei Widiastuti; Aswad Eka Putra
Journal of Fish Nutrition Vol. 2 No. 1 (2022): Journal of Fish Nutrition
Publisher : Journal of Fish Nutrition

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.4 KB) | DOI: 10.29303/jfn.v2i1.1376

Abstract

Gouramy (Oshpronemus gouramy Lac. 1801) is a native Indonesian fish that has a high market with relatively expensive prices. One of the obstacles commonly faced in the cultivation of gouramy is its slow growth. Silkworm (Tubifex sp.) is a type of natural feed with a high protein to support the accelerated growth of gouramy. The purpose of this study was to determine the absolute weight growth and survival of gouramy with different doses of silkworms. This study used a completely randomized design with 4 treatments and 5 replications. Giving silkworms in Treatment 1 (P1) was 10%, Treatment 2 (P2) 15%, Treatment 3 (P3) 20% and Treatment 4 (P4) 25% of the weight of the biomass. The results of the analysis of variance (ANOVA) showed that silkworm with different doses has significantly different results (P<0.05) on absolute weight growth of gouramy. Then, treatment 4 showed the highest absolute weight growth of 0.0444 g. Meanwhile, the survival of gouramy showed results that were not significantly different (P>0.05).
Gerakan Bersih Pantai Dalam Menjaga Kelestarian Pesisir Di Desa Lero Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah Irawati Mei Widiastuti; Andi Heryanti Rukka; James Yosep Walalangi; Samliok Ndobe
Jurnal Cendekia Mengabdi Berinovasi dan Berkarya Vol 1, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jenaka.v1i3.476

Abstract

Pantai Lero kini mulai ramai dikunjungi wisatawan berkat adanya warung makan Rono Dange (makanan khas ikan teri bakar lokal), sebuah warung makan bergaya kios di sepanjang pantai. Hal ini dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan masalah banyaknya buangan ke laut akibat aktivitas di dekat pantai. Salah satu upaya yang diharapkan dalam menunjang kebersihan pantai adalah inisiatif seluruh lapisan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar akan kebersihan lingkungan pesisir, juga dapat membantu masyarakat memahami bahwa sampah yang dihasilkan berdampak negatif terhadap perkembangan ekosistem, ekologi laut, dan biota. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah metode observasi dan partisipasi dengan pendekatan langsung untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat di sepanjang Pantai Lero. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini selain dapat mengembangkan pemikiran masyarakat tentang pencegahan pencemaran lingkungan pantai, juga berdampak pada kebersihan lingkungan pantai untuk meningkatkan daya tarik wisatawan ke pantai Lero. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan melibatkan 20 peserta dari kalangan masyarakat pesisir, tokoh desa dan kelompok pemuda untuk meningkatkan kesadaran tentang pariwisata. Kegiatan yang dilakukan adalah membuang sampah-sampah di sepanjang pantai Lero khususnya sampah plastik, kemudian meningkatkan kesadaran akan bahaya sampah plastik bagi lingkungan perairan. Kata kunci : pesisir, pencemaran, lingkungan
Sosialisasi Alat Tangkap Ramah Lingkungan Di Desa Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah Andi Heryanti Rukka; Achmad Rizal; Irawati Mei Widiastuti; A. Masyahoro
TOLIS MENGABDI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/tolis mengabdi.v1i2.482

Abstract

Praktik penangkapan ikan  yang merusak seringkali disebabkan oleh banyaknya permintaan jenis ikan tertentu dipasaran, khususnya ikan hidup. Konsumen dan pasar memiliki kekuasaan yang besar untuk mengendalikan harga ikan hidup, meskipun informasi yang ada masih kurang dan  kesadaran konsumen mengenai cara menangkap ikan di pasar masih rendah. Selain itu, penderitaan masyarakat nelayan yang masih kurang sejahtera membuat mereka  mencari jalan untuk memperoleh banyak uang  dengan mudah dan singkat. Teknik penangkapan ikan destruktif, nelayan dapat mencapai hasil yang signifikan dalam waktu  singkat. Kurangnya pemahaman terhadap siklus hidup ikan dan ekosistem yang mendukungnya (tempat mereka hidup dan berkembang biak) serta kurangnya penegakan hukum terhadap penangkapan ikan yang merusak membuat nelayan sulit memperbaiki kondisi perikanan (khususnya perikanan karang). Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian  masyarakat ini adalah  observasi dan partisipasi dengan  pendekatan langsung penyadaran dan partisipasi masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya dapat mengembangkan  pemikiran masyarakat mengenai penggunaan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan, namun juga memberikan kondisi bagi para nelayan dalam melakukan penangkapan ikan. Kegiatan ini  dilaksanakan dengan melibatkan 30  peserta yang merupakan anggota masyarakat pesisir, nelayan dan keluarganya.Kata kunci : Alat tangkap, ikan,  lingkungan