Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

POTENSI KUANTITATIF DAN KUALITATIF 10 GALUR UNGGUL BARU PADI JENIS PANDAN WANGI Kartahadimaja, Jaenudin; Syuriani, Eka Erlinda; Apriyani, Marlinda
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v16i2.102

Abstract

Rice is a staple food that is very dominant for Indonesia. Production of rice in 2014 asmany as 70,85 million tons of milled rice, 0,61% lower than production in 2013. Oneway to increase production is the use of high yielding varieties. Polinela have toassemble ten new rice lines Pandan wangi species which have superior appearance.The research goal is to test the potential yield and quality of rice ten new rice strains.The study was conducted in Polinela for 6 months. The study was conducted usingRandomized Completely Block Design ( RCBD ).The treatment consisted of ten strainsof rice, is repeated three times. The variables measured were (1) dry milled grainyield per hectare; (2) the levels of amylose and amylopectin. Qualitative variablesmeasured were the texture and the smell of ricewith organoleptic method. Quantitativedata were analyzed by analysis of variance, if there is a difference between thetreatment continued with Test Honestly Significant Difference (HSD) on the real levelof 0.05. Heritability of quantitative variables were observed calculated to estimatewhether the variable-variable controlled bygenetic factors or environment?The resultsshowed the new rice lines Polinela assemblies have a range of potential outcomes ofmilled rice ( GKG ) between 6.47 to 9.79 tonnes/ha,amylose content is low tomoderate, very fluffier texture until fluffier rice.Keywords: yield potential, new rice strains
Analisis Pendapatan Padi Sawah Di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Sari, Dwi Maya; Trisnanto, Teguh Budi; Apriyani, Marlinda; Sutarni, Sutarni
Jurnal Ekonomika Dan Bisnis Vol. 3 No. 1 (2023): January-April
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jebs.v3i1.584

Abstract

Rice is an important and staple commodity for the food consumption of the Indonesian people. Lowland rice production in East Lampung Regency is in second place with 466,563.66 tons after Central Lampung with 555,127.87 tons. In 2020 the fifth largest rice production in East Lampung Regency is Pekalongan District with 37,789 tons and has a harvested area of 6,910 ha. The agricultural area in Jojog Village is the highest compared to other villages in Pekalongan District. However, this area of land is not proportional to the amount of harvest produced and the income of farmers. The purpose of writing this final project is to analyze the income of paddy rice farming in Jojog Village. The determination of the sample in this final project uses a non-probability sampling technique, which is a data collection technique or sample so that all data is likely to be selected as a sample that is not the same size, using a purposive sampling technique, namely by deliberately determining respondents consisting of 60 farmers, namely 30 respondents rice farming established variety and 30 respondents rice farming impari variety 32. The analytical method used is the analysis of farm income. The results showed that the average production of established variety rice was 2,647 kg/farmer or 7,058 kg/ha with a selling price of IDR 4300/kg, while for the impari 32 variety 2,372 kg/farmer or 6,777 kg/ha with a selling price of IDR 4300/kg obtained an average income of rice farming of the impari 32 variety of IDR 5,664,603/farmer or IDR 16,184,581/ha. The R/C ratio value of the established variety was 2.23 and the B/C ratio was 1.23, while the R/C ratio value for the impari 32 variety was 2.25 and the B/C ratio was 2.25 indicating that lowland rice farming in Jojog village is profitable.
Keragaan Produksi dan Pendapatan Industri Kemplang Berdasarkan Skala Usaha Di Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung Yuliyanti; Apriyani, Marlinda; Zaini, M
MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Vol. 16 No. 1 (2021): Manajemen IKM
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/mikm.16.1.53-61

Abstract

UMKM merupakan sektor ekonomi nasional yang paling strategis dan memiliki peran yang sangat penting terutama dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Kecamatan Bumi Waras sebagai sentra industri kemplang di Bandar Lampung hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi disekitar Kecamatan Bumi Waras. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi keragaan produksi, menghitung pendapatan, dan menganalisis kelayakan usaha industri kemplang di Kecamatan Bumi Waras. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis biaya dan pendapatan serta r/c ratio (kelayakan usaha), hasil penelitian menunjukan (a) Keragaan produksi pada usaha kemplang di Kecamatan Bumi Waras meliputi penggunaan input produksi, proses produksi, dan output (b) Pendapatan usaha industri kemplang skala mikro di Kecamatan Bumi Waras rata-rata sebesar Rp20.600.358,33 dan Pendapatan usaha industri kemplang skala kecil Rp107.248.166,7 (c) Rata-rata nilai R/C rasio produsen sebesar 3,55 dan B/C rasio sebesar 2,55 pada usaha industri kemplang skala mikro dan rata-rata nilai R/C rasio produsen sebesar 3,73 dan B/C rasio sebesar 2,73 pada usaha kemplang skala kecil. Berarti kegiatan usaha kemplang yang ada di Kecamatan Bumi Waras layak untuk dijalankan karena nilai R/C ≥ 1 dan B/C ≥ 0
PELATIHAN PENGEMASAN PRODUK OLAHAN PANGAN PADA SMKN 1 NEGERI BESAR WAY KANAN Apriyani, Marlinda; Desfaryani, Rini; Saty, Fadila Marga; Fitriani, Fitriani; Trisnanto, Teguh Budi; Sutarni, Sutarni; Berliana, Dayang; Fitri, Annisa
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemasan merupakan suatu hal yang sangat penting guna menunjang pemasaran suatu produk. Produk yang baik hendaknya memiliki kemasan yang baik pula, disamping untuk menjaga kualitas, kemasan juga dapat menjadi daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. SMKN 1 Negeri Besar Way Kanan merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang ada di Kabupaten Way Kanan yang memiliki jurusan agribisnis dengan fokus ke arah pertanian dan menghasilkan produk-produk olahan pangan. Produk pangan olahan yang dihasilkan oleh siswa di SMKN 1, masih belum memiliki kemasan yang baik. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat kemasan menjadi faktor utama dalam pengembangan dan pemasaran produk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan pemberian informasi dan pemahaman mengenai pentingnya kemasan yang baik bagi suatu produk. Pengabdian ini dilakukan dengan metode penyuluhan, diskusi, dan pelatihan. Kegiatan pengabdian diikuti oleh guru-guru SMKN 1 Negeri Besar Way Kanan. Para peserta dapat memahami pentingnya kemasan yang baik bagi produk. Para peserta mengalami peningkatan keterampilan dengan rata-rata 50,67 dalam pembuatan kemasan produk olahan pangan. Para peserta dapat meningkatkan kualitas kemasan produk olahan pangan. Kata kunci: kemasan, pelatihan, produk
METODE PENDAMPINGAN LEARNING COMMUNITY STATION PADA ANAK-ANAK KOMUNITAS JENDELA LAMPUNG KOTA BANDAR LAMPUNG Apriyani, Marlinda; Andarwangi, Tunjung; Desfaryani, Rini; Sudiyo, Sudiyo; Trisnanto, Teguh Budi
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jpn.v5i1.3517

Abstract

Mitra kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini adalah Komunitas Jendela Lampung (KJL). KJL merupakan komunitas sosial di Bandar Lampung yang dikelola dan digerakkan oleh para volunteer yang berasal dari berbagai latar belakang dan bekerja secara sukarela. Fokus kegiatan KJL yaitu pada segi pengembangan pendidikan anak terutama pada minat baca anak. Pendampingan terhadap anak-anak dari keluarga marginal dilakukan dengan metode Learning Community Station (LCS). LCS merupakan komunitas belajar yang berfokus pada pendampingan literasi anak-anak. Melalui program Learning Station Community, anak jalanan diberikan pendampingan baik hardskill maupun softskill. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk (1) meningkatkan pengetahuan anak-anak dari keluarga marginal tentang kekerasan seksual, (2) meningkatkan motivasi anak-anak dari keluarga marginal untuk rajin belajar dan membaca, dan (3) meningkatkan motivasi anak-anak dari keluarga marginal untuk melanjutkan Pendidikan.
PENDEKATAN MODAL SOSIAL-KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KEBERLANJUTAN USAHA OLAHAN PANGAN LOKAL Fitriani, Fitriani; Yuniarti, Evi; Sutarni, Sutarni; Trisnanto, Teguh Budi; Apriyani, Marlinda
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 8, No 2 (2023): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/adbispreneur.v8i2.37218

Abstract

Local agri-food business actors require efforts to increase production scale, access to technology, capital, and market capacity in building their business sustainability. The sustainability of the agri-food business is related to the entrepreneurial intention and social capital of business actors. This study conducted to analyze the determinants of social capital and entrepreneurship in agri-food business sustainability. This study used a survey method in the central area of the local food processing industry in Central Lampung, Lampung Province. Respondents from MSMEs who are members of the Mulia Women Farmers Group Association (KWT) are 30 business actors. Data were analyzed using a path analysis regression model with entrepreneurship, environmental dimensions, economic dimensions, and social capital variables. The results show that entrepreneurial characteristics are built through the antecedent conditions of social capital within the framework of strong economic dimensions. The interaction of social capital and entrepreneurship works effectively in increasing the economic productivity of food industry business actors. The economic and environmental dimensions are determinants of social capital and entrepreneurship as key factors for the sustainability of food processing businesses. Pelaku usaha olahan pangan lokal memerlukan upaya peningkatan skala produksi, akses teknologi, modal, dan kapasitas pasar dalam membangun keberlanjutan usahanya.  Keberlanjutan usaha olahan pangan terkait dengan intensi kewirausahaan dan modal sosial pelaku usaha.  Tujuan studi ini adalah menelusuri hubungan determinan modal sosial dan kewirausahaan sebagai kunci keberlanjutan usaha olahan pangan.  Penelitian menggunakan metode survei pada kawasan sentra industri olahan pangan lokal Lampung Tengah, Propinsi Lampung dengan responden 30 pelaku UMKM yang tergabung dalam Asosiasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulia.  Data dianalisis dengan menggunakan model regresi path analysis.   Pemodelan path analysis berlandaskan teori modal sosial dan kewirausahaan yang menghubungkan variabel karakter kewirausahaan, dimensi ekonomi dan lingkungan, dan social capital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kewirausahaan dibangun melalui kondisi antesenden modal sosial dalam kerangka dimensi ekonomi yang kuat. Interaksi modal sosial dan kewirausahaan bekerja secara efektif meningkatkan produktivitas ekonomi pelaku usaha industri pangan.  Dimensi ekonomi dan lingkungan merupakan determinan modal sosial dan kewirausahaan sebagai faktor kunci keberlanjutan usaha olahan pangan.  Aspek internal dan eksternal yang mengancam usaha olahan pangan perdesaan meliputi ketidakpastian mutu dan harga bahan baku, persaingan usaha, teknologi produksi padat modal/mahal, persyaratan pasar modern ketat, teknologi informasi dinamis dan mahal.