Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Analisis Kapabilitas Proses Produk Kawat Menggunakan Pendekatan Define, Measure, Analyze, Improve, Control Dengan Metode Taguchi di PT. Universal Metal Work Sidoarjo Samanhudi, Didik
JURNAL TEKMAPRO Vol 2, No 1 (2007): JURNAL TEKMAPRO
Publisher : JURNAL TEKMAPRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.102 KB)

Abstract

ABSTRAK PT. Sidoarjo Universal Metal Work (Sidomet) merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri logam, dengan hasil produksinya berupa logam kawat, antara lain : kawat paku (nail wire), kawat seng (galvanizing wire), kawat duri dan flat wire. Pada produk kawat paku, terdapat berbagai macam ukuran (BWG = Birmingham Weight Gauge) antara lain : BWG 4, BWG 5, BWG 6, dst. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi karakteristik kualitas kawat paku, mengukur tingkat kapabilitas proses yang terjadi pada saat ini dan memberikan usulan perbaikan proses pada perusahaan. Six Sigma merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas yang berkesinambungan dan mampu memberikan solusi ampuh dalam hal terobosan-terobosan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas secara dramatik menuju tingkat kegagalan nol (zero defect). Metodologi six sigma yang dipakai dalam penelitian ini meliputi Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Pada tahap Improve digunakan metode Taguchi sehingga nantinya diketahui kombinasi terbaik untuk proses produksi. Dari hasil penelitian diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik kualitas kawat paku adalah Diameter, Tensile strength dan Weight. Dari perhitungan didapatkan variabel respon yang merupakan critical to quality (CTQ) adalah Tensile strength. Dari hasil pengukuran data sample selama satu shift didapatkan nilai kapabilitas proses sebesar 1,032 dan nilai sigma sebesar 4,5 dengan Defect per Million Opportunity (DPMO) sebesar 1.350. Perbaikan proses dilakukan dengan menggunakan desain eksperiman Taguchi. Dari hasil brainstorming dengan operator produksi, kepala laboratorium dan Manager Quality Control, terdapat 3 variabel independent yang diduga berpengaruh, yaitu : Kadar karbon wireroad, Machine speed dan Dies. Perbaikan proses dilakukan dengan cara mencari kombinasi optimum yang dapat menurunkan variabilitas Tensile strength. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, kombinasi optimum ketiga faktor tersebut adalah Kadar karbon wireroad sebesar 0,08 (8%), Machine speed sebesar 220 rpm dan Dies sebesar 23 %. Dengan setting mesin tersebut, nilai sigma meningkat menjadi 4,9 dengan DPMO sebesar 337 dan nilai kapabilitas proses meningkat menjadi 1,166.   Kata Kunci : Kualitas, Six Sigma, DMAIC, Taguchi.
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIRING MELAMIN DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT SEMESTA RAYA ABADI JAYA & Minto Waluyo, Hadi Syamsudin, Didi Samanhudi,
JURNAL TEKMAPRO Vol 10, No 1 (2015): JURNAL TEKMAPRO
Publisher : JURNAL TEKMAPRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.613 KB)

Abstract

AbstractThis research was made based on the existing problems in the melamine company PT. Abadi Jaya Raya universe, namely the frequent occurrence of product defects or problems it defect. made this study by using the SIX SIGMA method. The purpose of this study was to determine the factors causing defect and propose improvements to reduce defects. Data from this study were drawn based on the number of defects during the month of January 2014 - June 2014. And the object of this research is a type of crown glass. The variables used are divided into 3 independent variables, including production data, the data of disability, type of disability.While the dependent variable is the increase in quality. With SIX SIGMA approach then be controlled by analyzing the causes of disability with fishbone diagram obtained factors cause defects there are 5 factors, human factors, factors machines, factor method, material factors, and environmental factors and based on the obtained data processing defects occur most commonly in January and CTQ most defects are Gupil.dan DPMO greatest value artifacts in april that 22500 were convertedi sigma at 3,451 and the proposed improvements to reduce the defect is FMEA.Keywords: Metode Six Sigma ,DMAIC, defectAbstrakPenelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan yang ada di perusahaan PT. Semesta Raya Abadi Jaya, yaitu sering terjadinya produk cacat atau defect.Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah penelitian ini dengan menggunakan metode six sigma Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor –faktor penyebab defect dan memberikan usulan perbaikan untuk menurunkan defect. Data dari penelitian ini diambil berdasarkan jumlah defect selama bulan Januari 2014 – Juni 2014. Dan objek dalam penelitian ini adalah piring melamin. Variabel-variabel yang digunakan terbagi menjadi 3 variabel bebas, antara lain data produksi, data kecacatan, jenis kecacatan. Sedangkan variabel terikatnya adalah peningkatan kualitas. Dengan  metode six sigma kemudian dilakukan pengendalian dengan menganalisa penyebab kecacatan dengan fishbone diagram didapat faktor faktor penyebab defect ada 5 faktor yaitu faktor manusia, faktor mesin, faktor metode, faktor material,dan faktor lingkungan dan berdasarkan pengolahan data didapat defect paling banyak terjadi pada bulan januari dan CTQ paling banyak defect adalah Gupil.dan nilai DPMO paling besar tedapat pada bulan april yaitu 225500 yang dikonversikan ke nilai sigma sebesar 3,451 dan usulan perbaikan untuk menurunkan defect adalah menggunakan FMEA.Kata Kunci : Metode Six Sigma ,DMAIC, defectAbstractThis research was made based on the existing problems in the melamine company PT. Abadi Jaya Raya universe, namely the frequent occurrence of product defects or problems it defect. made this study by using the SIX SIGMA method. The purpose of this study was to determine the factors causing defect and propose improvements to reduce defects. Data from this study were drawn based on the number of defects during the month of January 2014 - June 2014. And the object of this research is a type of crown glass. The variables used are divided into 3 independent variables, including production data, the data of disability, type of disability.While the dependent variable is the increase in quality. With SIX SIGMA approach then be controlled by analyzing the causes of disability with fishbone diagram obtained factors cause defects there are 5 factors, human factors, factors machines, factor method, material factors, and environmental factors and based on the obtained data processing defects occur most commonly in January and CTQ most defects are Gupil.dan DPMO greatest value artifacts in april that 22500 were convertedi sigma at 3,451 and the proposed improvements to reduce the defect is FMEA.Keywords: Metode Six Sigma ,DMAIC, defect Abstrak Penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan yang ada di perusahaan PT. Semesta Raya Abadi Jaya, yaitu sering terjadinya produk cacat atau defect.Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah penelitian ini dengan menggunakan metode six sigma Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor –faktor penyebab defect dan memberikan usulan perbaikan untuk menurunkan defect. Data dari penelitian ini diambil berdasarkan jumlah defect selama bulan Januari 2014 – Juni 2014. Dan objek dalam penelitian ini adalah piring melamin. Variabel-variabel yang digunakan terbagi menjadi 3 variabel bebas, antara lain data produksi, data kecacatan, jenis kecacatan. Sedangkan variabel terikatnya adalah peningkatan kualitas. Dengan  metode six sigma kemudian dilakukan pengendalian dengan menganalisa penyebab kecacatan dengan fishbone diagram didapat faktor faktor penyebab defect ada 5 faktor yaitu faktor manusia, faktor mesin, faktor metode, faktor material,dan faktor lingkungan dan berdasarkan pengolahan data didapat defect paling banyak terjadi pada bulan januari dan CTQ paling banyak defect adalah Gupil.dan nilai DPMO paling besar tedapat pada bulan april yaitu 225500 yang dikonversikan ke nilai sigma sebesar 3,451 dan usulan perbaikan untuk menurunkan defect adalah menggunakan FMEA.Kata Kunci : Metode Six Sigma ,DMAIC, defect
Analisis Kualitas Pelayanan dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) dan Importance Performance Analysis (IPA) di PT. XYZ Muhammad Jazuli; Didi Samanhudi; Handoyo Handoyo
JUMINTEN Vol 1 No 1 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.908 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i1.16

Abstract

Saat ini perkembangan jasa pengiriman barang mengalami kemajuan dengan pesat. Banyaknya perusahaan jasa pengiriman barang mengakibatkan persaingan yang semakin ketat sehingga menuntut perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sebaik mungkin. Salah satu perusahaan jasa pengiriman barang yaitu PT. XYZ yang telah memiliki cabang di berbagai daerah di Indonesia. Pada proses pelayanannya masih menerima komplain. Metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan adalah service quality, sedangkan untuk menentukan atribut pelayanan yang perlu ditingkatkan menggunakan metode importance performance analysis. Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan metode servqual terhadap lima dimensi kualitas pelayanan menunjukkan terdapat 3 atribut yang menjadi masalah yaitu terjadi kesenjangan antara persepsi dan harapan konsumen yang ditunjukkan dengan nilai gap atribut negatif. Kualitas pelayanan yang diberikan PT. XYZ berdasarkan kelima dimensi service quality diperoleh nilai gap positif. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa pelayanan yang diberikan sebagai kualitas ideal. Adapun atribut layanan yang dapat diusulkan menjadi prioritas untuk ditingkatkan berdasarkan grafik importance perfomance analysis yaitu pada atribut Ketersediaan brosur tentang spesifikasi layanan, Karyawan selalu menindak lanjuti setiap gangguan dengan cepat, tepat, dan cermat dan Keamanan barang dari kerusakan yang dikirim saat sampai ke tangan konsumen.
Analisa Positioning Lipstik Merek W, R, MA, ME dan LA berdasarkan Persepsi Konsumen dengan Metode Multidimensional Scalling Dimas Anugerah Pratama; Didi Samanhudi; Akmal Suryadi
JUMINTEN Vol 1 No 2 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.984 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i2.69

Abstract

Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Bentangan bisnis saat ini, tidak lepas dari persaingan yang menuntut perusahaan untuk terus berinovasi agar dapat mempertahankan eksistensinya. Salah satunya yaitu persaingan dalam industri kosmetik saat ini. Pasar industri kosmetik nasional meningkat rata-rata mencapai 9,67% per tahunnya. Lipstik menjadi salah satu peralatan kosmetik yang selalu identik dengan dunia wanita. Dengan adanya persaingan merek lipstik, positioning produk dianggap penting untuk mengetahui seperti apa preferensi yang mempengaruhi konsumen dalam memilih lipstik dan evaluasi bagi produsen lipstik untuk menentukan strategi yang akan dilakukan ke depannya, khususnya bagi produsen lipstik untuk menentukan strategi yang akan dilakukan ke depannya, khususnya bagi produsen yang ingin menyasar target pasar yang lebih spesifik. Objek yang diteliti yaitu lipstik dengan merek Wardah, Revlon, Maybelline, Makeover, dan La Tullipe. Data penelitian ini diperoleh dengan cara penyebaran kuisoner dalam jumlah sampel 180 responden dan terdapat 17 responden yang dinyatakan tidak sah. Kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS 23 dan dianalisis dengan menggunakan metode Multidimensional Scaling (MDS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana positioning melalui perceptual mapping dari merek lipstik Wardah, Revlon, Maybelline, Makeover, dan La Tullipe berdasarkan persepsi konsumen di Lippo Mall Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wardah dan Maybelline menjadi market leader (pemimpin pasar), kemudian Makeover, Revlon, dan La Tullipe sebagai market challenger (penantang pasar). Wardah dan Maybelline sebagai pemimpin pasar harus terus meningkatkan kualitas dari atribut yang menjadi keunggulan agar tetap bisa menjadi pemimpin pasar dan terus memperluas pangsa pasar, sedangkan Makeover, Revlon, dan La Tulipe harus lebih diperbaiki dan ditingkatkan kualitas produknya dan mempertahankan apa yang menjadi keuggulan dari produk ini, sehingga dapat bersaing dengan pemimpin pasar.
Analisis Kepuasan Pelanggan Untuk Merancang Strategi Pemasaran Menggunakan Metode Servqual dan SWOT di Cafe Muhammad Febriyo Sulthon; Didi Samanhudi
JUMINTEN Vol 1 No 1 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.391 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i1.88

Abstract

Cafe merupakan sebuah bisnis yang bergerak pada bidang jasa pelayanan cafe. Pada cafe ini spesialis dalam menjual kopi susu. Permasalahan yang muncul pada cafe ini dirasa semakin lama minat beli kembali di cafe berkurang sehingga tidak memenuhi target yang di harapkan. Permasalahan kualitas jasa seperti pelayanan karyawan, fasilitas yang ditawarkan, penampilan kebersihan tempat dan karyawan menjadi pertim-bangan serta dirasa kafe belum mempunyai strategi pemasaran yang tepat untuk mengatasi ma-salahnya. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan metode SERVQUAL dan analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, Threat). Metode SERVQUAL merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan kenyataan dan harapan atas layanan yang diterima/dirasakan oleh para pelanggan, SWOT adalah suatu cara untuk men-gidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah kualitas pelayanan kelima dimensi service quality nilai persep-sinya sebesar 4,50 dan nilai harapan sebesar 3,91 dengan nilai gap positif (0,59) sehingga di-anggap baik. Dari SWOT didapatkan strategi yaitu mempertahankan harga, Meningkatkan promosi, Pemasangan iklan, dan menguasai pasar coffee shop di wilayahnya.
Strategi Layanan Distribusi dengan Pendekatan Physical Distribution Service Quality (PDSQ) dan SWOT pada Pelanggan PT XYZ Mochammad Zakie Rachmadiansyah; Didi Samanhudi
JUMINTEN Vol 1 No 6 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.599 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i6.158

Abstract

PT.XYZ merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan distirbusi. PT. XYZ merupakan distributor solar industri. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. XYZ adalah adanya keluhan mengenai keterlambatan pendistribusian serta belum maksimalnya strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Berdasarkan permasalahan yang terjadi digunakanlah metode Physical Distribution Service Quality (PDSQ) dan SWOT. Metode PDSQ digunakan untuk mengukur tingkatan kepuasan pelanggan sedangka SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran yang akan diterapkan oleh perusahaan. Hasil pengolahan data didapatkan nilai Indeks Kepuasan Pelanggan sebesar 1,02 menyatakan bahwa pelanggan sangat puas akan pelayanan distribusi yang diberikan oleh perusahaan. Dari hasil analisa SWOT didapatkan strategi ST (Strength dan Threats) yang berisikan mempertahankan harga, mengambil keuntungan yang kecil saat harga minyak tinggi, memperluas jaringan perusahaan,dan lebih sering melakukan kunjungan kepada pelanggan.
Analisis Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode Servqual dan Merancang Strategi Pemasaran dengan Metode SWOT pada Restoran XYZ Andika Bayu Nugroho; Didi Samanhudi
JUMINTEN Vol 1 No 5 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.588 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i5.188

Abstract

Restoran XYZ menawarkan berbagai sajian menu yang menjadi pelopor dari restoran dan produk sejenis di Kota Surabaya sejak tahun 2017. Permasalahan yang dihadapi saat ini dirasa minat beli di Restoran XYZ menurun 27%, beberapa indikasi di rasa menjadi faktor menurunnya minat beli. Berdasarkan permasalahan service quality (servqual) dan SWOT adalah metode yang digunakan. Metode servqual digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan sedangkan SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran yang akan di terapkan perusahaan. Hasil yang di dapat dengan metode servqual, adanya kesenjagan presepsi dan harpan terhadap lima dimensi kepuasan pelanggan serta lima atribut yang ditunjukan oleh nilai atribut negatif yang dapat menibulkan permasalahan. Sesuai perhitungan kepuasan pelanggan didapat nilai kesenjangan yang positif. Dari nilai tersebut dapat di ketahui bahwa kepuasan yang dirasakan oleh konsumen restoran xyz adalah cukup baik. Dari hasil analisa SWOT didapatkan strategi ST (Strength dan Threats) yang berisikan menghasilkan strategi meningkatkan promosi, pembacaan tren atau fenomena, Memperluas jaringan dengan membuka cabang atau pop up store memaksimalkan penjualan online, mempertahankan cita rasa khas.
Strategi Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan Menggunakan Metode Correspondance Analysis dan Importance Performance Analysis pada Kafe XYZ Arrrizal Fikriansyah; Didi Samanhudi
JUMINTEN Vol 1 No 5 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.753 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i5.192

Abstract

Kafe XYZ merupakan sebuah kafe yang berada di daerah Dinoyo Malang. Persaingan dalam bisnis kafe merupakan hal yang pasti terjadi pada semua sektor bisnis termasuk bisnis kafe. Diketahui permasalahnya yang sering dialami ialah tentang produk, tempat, harga dan promosi. Kafe Kafe XYZ merupakan kafe yang sedang berkembang untuk mengatasi permasalah tersebut Kopitaalism ingin memenangkan persaingan kafe. Tujuan dari peneitian ini adalah mendapatkan strategi pemasaran. Cara memenangkannya ialah memperbaiki kekurangan kafe dengan membandingkan dengan kafe pesaing. Metode yang pertama adalah correspondance analysis berguna untuk kelebihan dan kekurangan dari Kafe XYZ agar dijadikan rancangan strategi. Metode kedua ialah importance performance analysis berguna untuk mengetahui mutu pelayanan yang telah dilakukan oleh Kafe XYZ untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Hal-hal yang haru di perhatikan oleh Kafe XYZ ialah Kebersihan kafe dijaga, Kecepatan dan tepat dalam hal melayani, adanya event khusus, Makanan selalu tersedia, Kursi meja yang nyaman, Terdapat TV, Sound system dan wifi, Kejelasan papan nama dan Kecakapan pegawai.
Perencanaan Strategi Pemasaran Usaha Kuliner Guna Peningkatan dan Pengembangan dengan Metode Analisis SWOT (Studi Kasus: Rumah Makan Depot Ira Jaya di Sidoarjo) Kevin Bagus Priyambodo; Didi Samanhudi
JUMINTEN Vol 2 No 1 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.32 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i1.221

Abstract

Rumah Makan Depot Ira Jaya merupakan unit usaha yang bergerak dalam bidang kuliner. Usaha ini kurang lebih sudah berdiri dalam kurun waktu 10 tahun, dimulai dari satu tempat kecil hingga memiliki banyak cabang yang mampu melayani konsumen di sekitarnya. Namun seiring berjalannya waktu, Rumah Makan Depot Ira Jaya memiliki banyak pesaing yang muncul. Faktor pesaing ini akan mengakibatkan kurangnya minat masyarakat dengan produk yang ditawarkan dan lebih tertarik dengan produk lain, bahkan ada faktor lain pula yang ikut turut ambil bagian seperti cara memasarkan produk, kurangnya fasilitas, hingga menu yang tidak berubah. Oleh karena itu, usaha yang bergerak dibidang kuliner harus menemukan cara untuk dapat mengatasi hal tersebut karena biaya yang terus naik untuk sewa tempat, bahan baku, dan masih banyak lagi. Maka dilakukan penelitian dengan metode analisis SWOT, yang diharapkan mampu untuk mengatasi segala macam masalah yang timbul di Depot Rumah Makan Ira Jaya. Dalam melakukan metode analisis SWOT ada langkah-langkah yang harus dilewati agar dapat menenumukan tujuan akhir yaitu penentuan alternatif strategi. Melakukan perhitungan dari sektor internal faktor evluasi (IFE) yang menghasilkan nilai sebesar 3.889 serta eksternal faktor evaluasi yang menghasilkan nilai sebesar 3.934. Selanjutnya perencanaan tabel SWOT yang menghasilkan 15 macam alternatif strategi. Penentuan strategi yang ada pada tabel SWOT didasarkan pada perhitungan matriks grand strategi dan matriks internal eksternal faktor evaluasi, yang mana kedua matriks tersebut berada pada kuadran I. Kuadran I pada tabel SWOT memiliki 4 alternatif strategi yang berada pada strength dan opportunity, sehingga Rumah Makan Depot Ira jaya mampu mengaplikasikan alternatif strategi tersebut untuk mengembangkan dan meningkatkan penjualan kedepannya.
Analisis Kinerja Karyawan Berdasarkan Motivasi, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja di CV. XYZ Satrio Wahid Prayogo; Didi Samanhudi
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.861 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.239

Abstract

Sumber daya manusia menjadi elemen penting pada sebuah perusahaan dimana sumber daya yang berkualitas dapat mempermudah perusahaan dalam menjalankan strategi usaha untuk mencapai target dan tujuan perusahaan. CV. Javatech Adimulya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan molding dan sparepart mesin industri sejak tahun 2009. CV Javatech Adimulya seringkali menghadapi permasalahan terkait kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang tidak mendukung kegiatan karyawan dalam bekerja serta tidak tercapainya target perusahaan karena kinerja karyawan yang tidak optimal khususnya pada produksi palang tol dan Cutter autoloader. Melihat permsalahan tersebut peneliti akan menganalisis kinerja karyawan berdasarkan motivasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja dengan menggunakan Regresi Linier Berganda dengan dukungan software SPSS. Dilaksanakannya penelitian ini diharpakan dapat mengetahui pengaruh kinerja karyawan berdasarkan motivasi, lingkungan dan dispilin kerja yang sedang berjalan serta memberikan usulan perbaikan sehingga kinerja karyawan dapat optimal. Hasil perhitungan kinerja karyawan yang diperoleh yakni sebesar 33,4% oleh variabel independen yaitu Motivasi, Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja. Sedangkan 66,6% variasi kinerja karyawan CV. Javatech Adimulya dijelaskan oleh variabel-variabel diluar variabel independen penelitian. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan meliputi penerangan ruang kerja, penataan ruang kerja agar menurunkan kebisingan, serta melakukan peningkatan standar rekruitmen pegawai dengan tes berbasis kompetensi.