Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Umur Mesin dan Total Biaya pada Mesin Press Menggunakan Metode Life Cycle Cost di PT. XYZ Eka Nur Inayah; Endang Pudji Widjajati
JUMINTEN Vol 1 No 1 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.486 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i1.60

Abstract

Perawatan mesin sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kelancaran proses produksi. PT XZY merupakan salah satu perusahaan bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi tungku kompor. Dalam proses produksinya banyak melibatkan mesin-mesin. Salah satu mesin yang memiliki kerusakan relative tinggi dibandingkan mesin lainnya adalah mesin press yang merupakan salah satu mesin vital perusahaan yang mendukung secara keseluruhan proses produksi. Umur dari mesin press sendiri saat ini telah mencapai 15 tahun. Permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan adalah pihak perusahaan mengestimasi umur mesin press akan mampu digunakan hingga 20 tahun. Namun pada bulan agustus 2018 sampai agustus 2019 mesin press telah mengalami sebanyak 21 kali kerusakan. Jumlah kerusakan ini menjadi bahan perhatian untuk menganalisa waktu penggantian mesin press. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan umur mesin beserta total biayanya apakah masih sesuai dengan estimasi perusahaan, maka digunakan metode Life Cycle Cost (LCC). Life Cycle Cost (LCC) adalah perhitungan berupa penjumlahan perkiraan biaya dari awal hingga akhir waktu suatu peralatan atau proyek sebagaimana ditentukan oleh studi analisis dan perkiraan total biaya yang dialami selama hidup. Hasil perhitungan didapatkan didapatkan total biaya life cycle cost yang paling rendah atau paling minimal sebesar Rp.251.469.844,30 dengan umur optimal mesin sebesar 9 tahun dan jumlah mekanik sebanyak satu orang. Dibandingkan dengan rata-rata total biaya penggunaan mesin press pada perusahaan sebesar Rp. 367.051.000,- per tahun.
Usulan Perawatan Preventif Mesin Web Rotary Offset Printing dengan Menggunakan Metode Modularity Design di PT. XYZ Rifana Rosyidi; Endang Pudji Widjajati
JUMINTEN Vol 1 No 6 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.433 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i6.154

Abstract

PT.XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa layanan percetakan, yang menghasilkan produk utamanya koran dan produk komersial seperti tabloid, majalah, buku, Al-Quran dan produk media cetak lainnya. PT. XYZ menggunakan sistem produksi continous process, dalam sistem produksi ini, perusahaan menuntut agar semua mesin berada dalam kondisi yang baik, sehingga proses produksi tidak mengalami keterlambat ataupun kerugian. Dari pengecekan terhadap semua mesin yang ada didalam perusahaan setiap harinya, didapatkan mesin yang banyak mengalami kerusakan dan data downtime terbesar adalah web rotary offset printing. Jenis perawatan yang digunakan saat ini adalah perawatan korektif (corrective maintenance), dimana perbaikan akan dilakukan ketika telah terjadi kerusakan. Oleh karena itu tujuan dilakukan penelitian untuk memberikan usulan perawatan secara preventive maintenance dengan metode modularity design denga cara pengelompokan mesin berdasarkan fungsi, dengan harapan dapat mempermudah dalam proses penggantian komponen, mengurangi waktu downtime pada mesin produksi dan meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan mesin.Dengan menerapkan preventive maintenance dengan metode modularity design didapatkan hasil total biaya perawatan sebesar Rp. 39.504.127,-. Hasil ini memiliki selisih Rp. 8.801.062,- lebih kecil dari total biaya perwatan corrective maintenance yang digunakan perusahaan saat ini yaitu Rp. 48.305.189,-. Sesuai perhitungan, tingkat efisiensinya adalah sebesar 18.21 % dan dapat disimpulkan bahwa metode yang diusulkan layak untuk diterapkan oleh perusahaan.
Perawatan Mesin Mixer Secara Preventive dengan Metode Modularity Design di Pt XYZ Az Zaim Zaky Suwondo; Endang Pudji Widjajati
JUMINTEN Vol 1 No 5 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.092 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i5.165

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. PT. XYZ merupakan perusahaan nasional pertama yang memproduksi semen instan siap pakai (premixed mortar) dengan menggunakan mesin dan teknologi modern. Proses produksi pada perusahaan ini adalah continuous production. Maka apabila terjadi downtime pada salah satu mesin akan mengalami hambatan pada keseluruhan proses produksi. Dari pengecekan terhadap semua mesin yang ada didalam perusahaan setiap harinya, didapatkan mesin yang banyak mengalami kerusakan dan data downtime terbesar adalah Mixer. Jenis perawatan yang digunakan saat ini adalah perawatan korektif (corrective maintenance), dimana perbaikan akan dilakukan ketika telah terjadi kerusakan. Oleh karena itu tujuan dilakukan penelitian untuk memberikan usulan perawatan secara preventive maintenance dengan metode modularity design denga cara pengelompokan mesin berdasarkan fungsi, dengan harapan dapat mempermudah dalam proses penggantian komponen, mengurangi waktu downtime pada mesin produksi dan meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan mesin.Dengan menerapkan preventive maintenance dengan metode modularity design didapatkan hasil total biaya perawatan sebesar Rp. 99.947.343,-. Hasil ini memiliki selisih Rp. 60.530.711,- lebih kecil dari total biaya perwatan corrective maintenance yang digunakan perusahaan saat ini yaitu Rp. 160.478.045,. Sesuai perhitungan, tingkat efisiensinya adalah sebesar 37,71% dan dapat disimpulkan bahwa metode yang diusulkan layak untuk diterapkan oleh perusahaan.
Penjadwalan Preventive Maintenance Pada Mesin Mixing Dalam Produksi Brick Batu Tahan Api dengan Menggunakan Metode Age Replacement pada PT XYZ Muhammad Firman Ardiansyah; Endang Pudji Widjajati
JUMINTEN Vol 2 No 1 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.147 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i1.219

Abstract

Salah satu cara untuk dapat meningkatkan tingkat produktivitas adalah dengan cara mengurangi waktu downtime pada mesin produksi. Secara umum, waktu downtime dibagi menjadi dua jenis, yaitu planned downtime dan unplanned downtime. Waktu downtime. Dapat diminimalisir dengan melakukan perawatan pencegahan/preventive maintenance. PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi brick batu tahan api. Pada sistem perawatannya PT. XYZ masih menggunakan metode corrective maintenance dimana perbaikan akan dilakukan ketika telah terjadi kerusakan. Maka dari itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan interval waktu perawatan menggunakan metode age replacement. Subjek dari penelitian ini adalah mesin mixing yang terdiri dari processing unit dan lifting unit. Berdasarkan analisa hasil yang didapatkan diketahui bahwa dengan metode age replacement interval waktu penggantian komponen yang optimal pada komponen Processing Unit sebesar 32.000 menit, dan Lifting Unit sebesar 30.000 menit. Dengan interval jadwal perawatan pertama untuk processing unit adalah 23 hari dan untuk lifting unit sebesar 21 hari. Maka dengan penjadwalan ini diharapkan untuk selanjutnya dapat mengurangi waktu breakwdown perusahaan.
Analisis Resiko Keselamatan Kerja pada Departemen Perawatan Mesin Potong PT. XYZ dengan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP) Safira Rahmi Putri; Endang Pudji Widjajati
JUMINTEN Vol 2 No 2 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.349 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i2.246

Abstract

XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi furniture di Indonesia. Permasalahan yang terdapat pada departemen perawatan di PT. XYZ masih ditemukan beberapa kasus kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor peralatan atau mesin yang digunakan pada saat proses produksi. K3 bertujuan untuk mencegah kecelakaan, kebakaran, ledakan, polusi, penyakit, Operasi selama perbaikan dan pemeliharaan dapat menyebabkan kecelakaan kerja karena kondisi tidak aman dengan mengidentifikasi bahaya dan risiko dan mengendalikannya melalui metode Hazard And Operability Study (HAZOP). Metode HAZOP merupakan teknik untuk mengidentifikasi bahaya dan penggulangannya yang digunakan dalam proses industri dan kegiatan industri lainnya. Hasil analisa terdapat potensi bahaya kecelaan kerja yang ditemukan diantanya: tangan tersayat mata pisau sebesar 48%, tangan terpotong mata pisau sebesar 24%, ititasi mata akibat debu serpihan kayu sebesar 11%, dan tangan terjepit lengan atas bagian mesin sebesar 6%. Serta tingkat risiko potensi bahaya program keselamatan kerja pada PT. XYZ terbagi menjadi tiga kategori yaitu 58% dengan tingkat risiko ekstrim (merah), 38% dengan tingkat risiko tinggi (kuning), dan 3% dengan tingkat risiko sedang (hijau). Rekomendasi atau usulan dalam rancangan pencegahan terjadinya potensi bahaya diantaranya: tidak memperkerjakan yang kurang berpengalaman dalam merawat atau memperbaiki mesin, tidak memperkerjakan yang kurang berpengalaman dalam merawat atau memperbaiki mesin dan penggunaan APD sesuai dengan standrt K3.
Analisis Reliabilitas, Laju Kerusakan, dan Analisis Biaya pada Mesin Penenun Menggunakan Metode LCC di PT XYZ Mojokerto Ichwan Putra Cahyadi; Endang Pudji Widjajati
JUMINTEN Vol 2 No 3 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.458 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i3.257

Abstract

Tingkat keandalan pada suatu mesin merupakan hal yang sangat penting bagi produktivitas sebuah perusahaan manufaktur. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan textile terbesar di Indonesia dan mempunyai banyak cabang, salah satunya di Mojokerto. Salah satu mesin vital di PT XYZ Mojokerto, yakni mesin penenun memiliki tingkat kerusakan mendadak yang cukup tinggi dan hal ini mengganggu produktivitas di PT XYZ Mojokerto. Sejak bulan November 2019 – November 2020 tercatat mesin penenun di PT XYZ Mojokerto mengalami 18 kali kerusakan mendadak. Dalam melakukan preventive maintenance perusahaan tidak pernah melakukan perhitungan jadwal preventive maintenance dan hanya mengikuti instruksi buku panduan perawatan mesin sehingga jadwal perawatan yang ada belum optimal karena tidak berdasarkan kondisi aktual mesin saat ini dan menyebabkan biaya perawatan meningkat. Sehubungan dengan permasalahan tersebut,maka dilakukan penelitian untuk menganalisa keandalan dan laju kerusakan pada mesin penenun guna menghasilkan penjadwalan perawatan yang efisien dan total penggunaan biaya yang minimum pada mesin penenun dengan tingkat keandalan terendah di PT XYZ Mojokerto menggunakan metode LCC. LCC (Life Cycle Cost) adalah jumlah semua pengeluaran yang berkaitan dengan item tersebut sejak dirancang sampai tidak terpakai lagi.Pada hasil perhitungan didapatkan jadwal perawatan yang efisien sebaiknya dilakukan setiap 6 hari dan nilai LCC terendah sebesar Rp450.864.539,85 dengan umur optimal pada mesin 6 tahun dan jumlah mekanik sebanyak 1 orang
Analisis Kebijakan Perawatan Mesin Secara Corrective dan Preventive dengan Metode RCM di CV XYZ Aulia Rizky Asman; Endang Pudji Widjajati
JUMINTEN Vol 2 No 3 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.309 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i3.283

Abstract

PT XYZ Merupakan pabrikan yang memproduksi segala jenis tiang yang berbahan plat ataupun pipa, Tiang PJU, Tiang PLTS, Tiang APIL, Tiang Highmast,Tiang CCTV,Tiang Decorative,Tiang Taman, dan beragam jenis tiang lainnya. CV Rahayu Sentosa juga memproduksi Guard Rail dan kelengkapannya, Panel Box, dan lain-lainnya. Permasalahan yang ada di perusahaan ini adalah, perusahaan selama ini melakukan sistem perawatan mesin hanya menggunakan metode Breakdown Maintenance. Metode ini hanya akan dilakukan ketika suatu mesin mendapatkan kegagalan fungsi dalam aktivitas produksinya atau lebih tepatnya mengalami kerusakan pada komponennya. Dari beberapa kasus didapatkan kerusakan-kerusakan pada mesin produksi yang terjadi di perusahaan yang mengakibatkan adanya downtime.Permaslahan utama perusahaan yaitu ada pada mesin syntric TKG, yang mana setiap adanya kerusakan terjadi perusahaan selalu menggunakan sistem corrective maintenance yang membuat downtime dan mengakibatkan terhambatnya aktivitas produksi.Dalam Penelitian ini digunakan metode Reliability Centered Maintenance dengan analisa kualitatif terdiri dari FMEA( Failure Mode And Effect Analyze) dan RCM Decision Worksheet. Hasil Penelitian diperoleh bahwa Berdasarkan dari data frekuensi kerusakan ditemukan komponen yang mempunyai frekuensi kerusakan terbanyak adalah V-Belt, Bearing, Spring, Flywheel, Drat, Hidrolis.
Pengukuran Efektivitas Mesin Latexing Pada Produksi Karpet Permadani dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Resource Effectiveness (ORE) di PT. XYZ Livia Eggi Puspita; Endang Pudji Widjajati
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.433 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.295

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yaitu produksi karpet. Dari banyaknya permintaan konsumen mengharuskan perusahaan untuk bergerak cepat dalam melayani konsumen dengan memaksimalkan penggunaan peralatan atau mesin produksi serta sumber dayanya secara efektif agar semua berjalan dengan lancar. Namun pada kenyataannya masih banyak ditemukan kerusakan mesin yang mengakibatkan downtime, kerusakan dari beberapa mesin paling banyak terjadi pada mesin latexing. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan produktivitas pada perusahaan. Maka perlu dilakukan pengukuran efektivitas mesin latexing dengan harapan dapat mengetahui nilai efektivitas mesin dan dapat diberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan efektivitas mesin tersebut. Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Resource Effectiveness (ORE). Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan hasil rata-rata pada metode OEE sebesar 70,34% dan metode ORE sebesar 61,37%, dimana nilai tersebut berada dibawah standar untuk nilai OEE yaitu 85%. Rendahnya nilai efektivitas mesin tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain adalah dari manusia yaitu operator yang kurang teliti dan kurangnya pemahaman operator dalam perbaikan mesin. Faktor mesin yaitu jet pump buntu, rantai mesin tidak berjalan, dan roller karpet macet. Faktor material yaitu permukaan soft carpet tidak rata dan kekentalan latex yang tidak sesuai. Faktor metode yaitu kurangnya pengawasan secara ketat terhadap jalannya produksi dan pembersihan latex yang mengering kurang teliti. Faktor lingkungan yaitu kebersihan di area mesin yang kurang terjaga.
ANALISA HUMAN ERROR PADA KARYAWAN PRODUKSI BARECORE MENGGUNAKAN METODE HUMAN RELIABILITY ASSESSMENT (HRA) Yustina Ngatilah; Endang Pudji W; Rr Rochmoeljati; Tranggono Tranggono
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 14 No 1 (2019): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.462 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v14i1.24

Abstract

Seluruh industri pasti memiliki keinginan untuk memiliki zero accident. Namun pada kenyataannya banyak perusahaan yang memiliki angka kecelakaan yang tinggi tiap tahunnya. Human Reliability Assessment merupakan salah satu metode untuk memberi usulan alternatif pengurangan terhadap kecelakaan kerja yang terjadi. Dimana langkah yang digunakan yakni mengumpulkan data kecelakaan kerja,data Task Analysis Sistem dan data identifikasi kegagalan. Pengolahan yang dilakukan yakni dengan penggambaran kecelakaan kerja menggunakan Fault Tree Analysis,kemudian kuantifikasi nilai Human Error Probability dengan metode Human Error And Reduction Technique dan pada akhirnya akan ditemukan usulan alternatif pengurangan kecelakaan kerja. Hasil dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesalahan manusia yang menimbulkan kecelakaan kerja. Kesalahan karyawan tersebut antara lain posisi pemotongan kurang benar dengan probabilitas tertinggi yaitu 0,728, untuk yang lain seperti gagal memposisikan saat pengambilan material, salah posisi dalam melakukan prosedur,tidak fokus dalam melakukan proses,tidak memperhatikan posisi kayu dan terburu-buru dalam melakukan prosedur probabilitasnya dibawah 0,728.
ANALISIS PANGSA PASAR DETERGEN BUBUK DAN PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN PADA MEREK YANG MEMILIKI PANGSA PASAR TERKECIL DENGAN METODE MARKOV CHAIN DAN SWOT DI WILAYAH SURABAYA TIMUR Winda Ayu Lestari; Didi Samanhudi; Endang Pudji Wati
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 14 No 2 (2019): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.494 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v14i2.52

Abstract

Perkembangan perekonomian yang semakin dinamis membuat tingkat persaingan semakin meningkat. Saat ini pangsa pasar detergen bubuk tidak menentu tiap tahunnya. Perubahan pangsa pasar yang dinamis, salah satunya dikarenakan semakin banyak merek yang ada di pasaran dapat mengakibatkan konsumen berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Dengan adanya permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian menggunakan metode Markov Chain untuk mengetahui posisi pangsa pasar yang akan datang masing-masing detergen bubuk lalu menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dalam merebut pangsa pasar untuk produk yang memiliki pangsa pasar terkecil. Dari hasil penelitian posisi pangsa pasar hingga mencapai kondisi kemantapan pasar (Equilibrium) pada periode ke 31 (Juli 2021) untuk Rinso 40 %, Daia 20,8%, So Klin 18,8%, Attack 12,9% dan Molto 7,5%. Merek yang memiliki pangsa pasar terkecil adalah Molto, maka strategi yang dapat diterapkan oleh Molto detergen agar mampu merebut pangsa pasar adalah menambah variasi keharuman dan meningkatkan kualitas dengan desain kemasan yang lebih menarik dan harga lebih murah, memperbanyak diskon dan promo dengan tetap mempertahankan kualitas, meningkatkan promosi dengan memperbanyak iklan disemua media dan mengadakan event edukasi pasar agar lebih dikenal oleh masyarakat, menjaga ketersediaan produk selalu ada disetiap lokasi penjualan agar dapat mempertahankan ketersediaan stok di pasaran.