Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

POLA PERESEPAN OBAT ANTIDIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RS “X” SIDOARJO PERIODE OKTOBER- DESEMBER 2019 Yugo Susanto; Sri Bangun Lestari; Elly Purwati
AFAMEDIS Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Farmasi Indonesia Afamedis
Publisher : Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.275 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola peresepan obat antidiabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poli penyakit dalam RS “X” Sidoarjo periode Oktober-Desember 2019 sesuai dengan pedoman terapi ADA (American Diabetes Association) 2020. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif yang bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai suatu keadaan secara objektif dengan metode total sampling dan pengambilan data secara retrospektif. Sampel dalam penelitian ini mengambil sejumlah 50 lembar resep yang masuk kriteria inklusi dan tercatat di pengumpul data meliputi nama obat, dosis obat, dan aturan pemakaiaan yang telah dianalisis. Berdasarkan data penelitian, dapat disimpulkan 72% pasien DM tipe 2 menggunakan terapi pengobatan OAD (Obat Anti Diabetik). Terapi pengobatan OAD tunggal sebesar 36% menjadi pilihan utama, OAD dari golongan Biguanide sebesar 26% adalah lini pertama dan agen farmakologi awal yang disukai. Terapi pengobatan OAD+Insulin sebesar 28%, dan pemilihan insulin long- acting sebesar 18%, sedangkan terapi pengobatan OAD kombinasi sediaan dari golongan biguanide+sulfonilurea sebesar 16%.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Elly Purwati
AFAMEDIS Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Farmasi Indonesia Afamedis
Publisher : Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.258 KB)

Abstract

Acne is a skin infection disease, one of which is caused by bacteria. Treatment with antibiotics can cause resistance, so it is needed alternative treatment of natural ingredients and tomatoes (Solanum lycopersicum L.) is one of the natural ingredients that contain alkaloid compounds, flavonoids, saponins and tannins that are known to have an antibacterial effect. The purpose of this study was to find out the antibacterial activity of tomato extract against the growth of Propionibacterium acnes bacteria. Tomato fruit extract is divided into 3 concentration series (20%, 40% and 60%). Testing the taste of Propionibacterium acnes using diffusion method (Kirby and Bauer diffusion) by disc diffusion. Clindamycin is used as a positive control, and Aquadest as a negative control. The results of the study showed that the concentration of inhibition zone was 20% with an average of 1.08 mm, a concentration of 40% with an average of 3.74 mm, a concentration of 60% with an average of 5.14 mm, and clindamycin (positive control) with an averageof 9.15 mm and test data Kruskall-wallis obtained a value of 0.00 less than 0.05, it can be concluded that tomato fruit extract (Solanum lycopersicum L.) can inhibit the growth of Propionibacterium acnes bacteria with a significant difference andit is known that tomato fruit extract (Solanum lycopersicum L.) concentration of 60 % the most influential in inhibiting the growth of Propionibacterium acnes bacteria. Keywords : Acne, Tomato (Solanum lycopersicum L.), Propionibacterium acnes, Antibacteria
PENENTUAN AKTIVITAS TABIR SURYA DAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BENALU (Henslowia frutescens) INANG JERUK BALI SECARA IN VITRO Henny Nurhasnawati; Rusdiati Helmidanora; Yullia Sukawaty; Andri Priyoherianto; Elly Purwati
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2021): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.661 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v6i1.647

Abstract

Henslowia frutescens is a semi-parasitic plant, although considered harmful, it has medicinal and cosmetic potential. This plant has secondary metabolite compounds, namely phenolic compounds, flavonoids, saponins, tannins, and steroids which have high antioxidant activity. The purpose of this study was to determine the sunscreen activity of the ethanol extract of Henslowia frutescens based on the in vitro SPF (Sun Protecting Factor) value and to determine its antioxidant activity. The research stages included sampling, sampling, maceration extraction with 95% ethanol, yield calculation, phytochemical screening, sunscreen activity test based on SPF value, and antioxidant activity test. Data analysis was carried out descriptively based on the measurement results processed according to the calculation formula. The results showed that the sunscreen activity of the ethanol extract of Henslowia frutescens based on the in vitro SPF value was 14.57 - 25.20 with moderate protection category. The antioxidant activity of the ethanol extract of Henslowia frutescens showed a very strong category with an IC value of 22.82 ± 1.33.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Body Lotion Ekstrak Kulit Buah Apel Fuji (Malus domestica) Suci Maulidia Hidayati; Elly Purwati; Valiandri Puspadina; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.642 KB)

Abstract

Kulit buah apel fuji (Malus domestica) memiliki senyawa flavonoid yang dapat meningkatkan kadar antioksidan. Tujuan dari penelitian adalah memformulasikan ekstrak kulit buah apel fuji menjadi sediaan lotion dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Penelitian dilakukan secara eksperimental. Ekstrak kulit buah apel fuji (Malus domestica) didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Konsentrasi zat aktif yang digunakan pada formula kontrol adalah 0%, formula I 2%, formula II 4%, dan formula III6%. Selanjutnya dilakukan uji orgnoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, dan uji stabilitas fisik. Pengujian dilakukan selama 30 hari penyimpanan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ketiga formulasi sediaan lotion homogen, tidak terjadi perubahan organoleptis, rentang pH lotion 5,5- 6,5 yang memenuhi syarat pH lotion yang baik untuk kulit menurut SNI 16-3499-1996 yaitu4,5-8 dan rentang uji daya sebar 5-7 cm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah apel fuji (Malus domestica) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan lotion dengan variasi konsentrasi 2%, 4%, dan 6%.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai Masker Gel Peel Off Apriliana Kusuma Dewi; Elly Purwati; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.762 KB)

Abstract

Rimpang kencur mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan sineol yang memiliki sifat antifungi sehingga dapat menghambat pertumbuhan jamur seperti Candida albicans. Rimpang kencur memiliki khasiat sebagai antiinflamasi,, nematisida, analgesik, antimikroba, vasorelaksan, sedatif, antineoplastic, antialergi dan antioksidan. Antioksidan pada rimpang kencur dapat meminimalisir radikal bebas pada kulit, terutama pada kulit wajah. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) menjadi masker gel peel off dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Metode penelitian ini bersifat eksperimental. Ekstrak rimpang kencur diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Formulasi sediaan masker gel peel off dibuat dengan konsentrasi 5%, 10% dengan basis yang seragam. Evaluasi sediaan masker gel peel off meliputi uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, waktu mengering, dan pH. Hasil uji ketiga formulasi tidak menunjukkan adanya perubahan organoleptik, homogenitas, rentang pH ketiga formula adalah 6, memenuhi persyaratan 6,4 – 7,3 memenuhi persyaratan pH menurut SNI 164399-1996 yakni 4,5 – 8,0, rentang uji daya sebar berkisar 5,0 – 6,5 memenuhi persyaratan yakni 5 – 7 cm, lama waktu mengering tidak lebih dari 30 menit.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Body Lotion Ekstrak Kulit Buah Pir (Pyrusbretschneideri) Try Arthania; Elly Purwati; Valiandri Puspadina; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.145 KB)

Abstract

Kulit buah Pir (Pyrus bretschneideri) merupakan buah yang cukup sering dikonsumsi masyarakat umum, kulit buah pir memiliki kandungan senyawa Flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak kulit buah pir (Pyrus bretschneideri) menjadi sediaan lotion dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Metode penelitian merupakan penelitian eksperimental. Ekstrak kulit buah pir didapat dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Lotion dibuat dalam 3 formula konsentrasi ekstrak yaitu FI 2%, FII 4%, FIII 6%. Hasil lotion dari ekstrak kulit buah pir (Pyrus bretschneideri) di evaluasi selama 4 minggu, evaluasi mutu fisik meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji dayasebar. Dari hasil penelitian, lotion dengan konsentrasi ekstrak 2% pada FI merupakan sediaan yang paling baik, yaitu bentuk sediaan agak kental, tekstur lembut, warna coklat muda, wangi oleum rosae, homogen, stabil pada pH 6 dan daya sebar 5-7 cm. Kesimpulan dari penelitian adalah ekstrak kulit buah pir (Pyrus bretschneideri) dapat dibuat sediaan lotion dengan berbagai macam variasi konsentrasi.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Herbal Ekstrak Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L) dengan Penambahan Madu Risha Nandani; M. Rizky Arif; Elly Purwati; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.742 KB)

Abstract

Purple sweet potato (Ipomea batatas L) is one of the most familiar tuber plants found in Indonesia. In purple sweet potato leaves, there are flavonoid compounds, polyphenols and saponins that have antibacterial activity. Honey is beneficial for health, including as an antibacterial because it contains hydrogen peroxide, flavonoid compounds, essential oils and various other organic compounds. Soap is one of the cosmetic preparations which is well known as a body cleanser which is shown for external use on the human body. This study aims to obtain a solid herbal soap formulation of purple sweet potato leaf extract (Ipomea batatas L) with the addition of physically stable honey. The design of this research is experimental research. Purple sweet potato leaf extract was obtained from the maceration process using 70% ethanol solvent and formulated into soap preparations with variations in the formulation concentration of 1% and 3%. In making soap, the Cold Process method is applied. Evaluation of preparations carried out includes pH test, foam power test, organoleptic test and homogeneity test. The research results were processed using descriptive analysis. The evaluation results of soap preparations showed that the two formulations were stable to meet the standard ph test, foam power test, organoleptic test and homogeneity test. The conclusion is that the soap preparation that has the best physical stability is formula 1 with 1% concentration of purple sweet potato leaf extract.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Herbal Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dengan Penambahan Madu Putri Aisiya Rahmawati; Elly Purwati; Fahmi Ardianti Purnawiranita; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.8 KB)

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan kulit buah jeruk nipis dengan penambahan madu pada pembuatan sabun padat. Kulit buah jeruk nipis mengandung senyawa saponin dan flavonoid. Sedangkan kandungan nutrisi madu murni adalah : Karbohidrat, air, protein, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin C, folat, kalium, fosfor, sodium, potasium, zat besi, zinc, megnesium dan magan. Penelitian ini bertujuan mengetahui ekstrak kulit jeruk nipis dengan penambahan madu dapat dijadikan sediaan sabun padat herbal deengan varian konsetrasi 1% dan 3% yang sesuai dengan persyaratan standart uji mutu fisik sabun padat. Desain penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental. Kulit buah jeruk nipis dijadikan ekstrak menggunakan proses maserasi dengan etanol 70%, pembuatan sabun pada penelitian ini menggunkan metode dingin (Cold Process). Untuk mengetahui karakteristik sabun padat herbal ekstrak kulit buah jeruk nipis dengan uji mutu fisik sabun yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji stabilitas busa dan uji pH. Hasil uji organoleptis pada konsentrasi 3% diperoleh warna yang lebih pekat karena dipengaruhi variasi konstrasi ekstrak kulit buah jeruk nipis dan memiliki bentuk tekstur sabun yang lebih keras dibandingkan dengan konsentrasi 1%. Uji homogenitas menunjukan bahwa kedua formulasi tidak terdapat adanya butiran kasar ataupun partikel pada permukaan sabun padat. Pada uji stabilitas busa dengan presentase busa yang hilang 0,22%-0,25% dan nilai pH yang diperoleh yaitu pH 9-11. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah jeruk nipis dengan penambahan madu dapat diformulasikan menjadi sabun padat herbal kosentrasi 1% dan 3% sesuai dengan uji mutu fisik sabun menurut SNI 3532-2016.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) sebagai Bedak Padat Antioksida Rosa Dita Dwi Anggraini; Elly Purwati; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.845 KB)

Abstract

Kayu manis merupakan salah satu tanaman yang telah banyak diteliti dan memiliki banyak khasiat. Kandungan yang terdapat pada kayu manis diantaranya sinamaldehid, eugenol, minyak atsiri, safrol, tanin, damar, kalsium oksanat, zat penyamak, flavonoid, saponin serta kandungan gizi lainnya seperti gula, protein, lemak kasar dan pektin. Kulit batang kayu manis mengandung senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang kuat yaitu sinamaldehid menjadi sumber senyawa antioksidan dengan kamampuannya menangkap radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bedak padat ekstrak kayu manis dan menguji mutu fisik sesuai dengan Standart Nasional Indonesia (SNI). Metode penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri dari pembuatan simplisia dan ekstraksi menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70 %. Formulasi menggunakan ekstrak kayu manis dengan konsentrasi 1% (F1); 2% (F2); dan 3% (F3) serta kontrol basis (F0). Evaluasi karakteristik fisik sediaan bedak padat meliputi pengamatan organoleptis, pengujian homogenitas, uji pH, pengukuran daya lekat dan pengujian kerapuhan. Sediaan di evaluasi selama 21 hari yang disimpan pada suhu kamar. Data dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan SNI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ke tiga formula menghasilkan bedak padat yang homogen, bertekstur halus, beraroma, berwarna putih (F0), berwarna putih kecoklatan (F1), berwarna coklat muda (F2), berwarna sedikit coklat tua (F3). Nilai pH pada F1, F2, dan F3 berturut turut adalah 5,2; 5,2; 5,1. Selama penyimpanan 21 hari, hasil organoleptis pada bedak padat F1, F2, dan F3 tidak mengalami perubahan. Nilai homogenitas pada bedak padat F1, F2, dan F3 tidak mengalami perubahan. Nilai daya lekat pada bedak padat F1, F2, dan F3 tidak mengalami perubahan. Nilai kerapuhan pada F1, F2, F3 tidak mengalami kerapuhan. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu mutu fisik sediaan bedak padat ekstrak kayu manis sesuai dengan SNI dan stabil selama penyimpanan 21 hari. Pada uji pH formulasi III sedikit menurun nilai pH karena pada proses pengukuran pH tidak setara.