Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Destinasi Wisata Pusaka Saujana di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Ali, La; Suyyuti, Nasruddin; Udu, Sumiman
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.34 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i2.8984

Abstract

Perkembangan destinasi wisata bidang pusaka alam di KabupatenWakatobi belum diikuti dengan perkembangan destinasi wisata pusaka budayadan pusaka saujanaagar berefek terhadap meningkatnya ekonomi masyarakat.Salah satunya adalah benteng Tindoi dan benteng Maleko di Kecamatan Wangi-Wangi. Tujuan penelitian adalah menawarkan solusi agar perkembangandestinasi wisata pusaka budaya dan pusaka saujana dapat berefek terhadapmeningkatnya ekonomi masyarakat. Teori untuk pembaca data adalah pusakaoleh UNESCO tahun 2003 dengan metode kualitatif. Data dijaring melaluiwawancara, pengamatan, dan dokumentasi, serta dianalisis secara deskriptifkualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pusaka saujana Benteng Tindoi danBenteng Maleko berpotensi untuk dikembangkan dalam berbagai kegiatanpariwisata namun harus dipadukan dengan pengelolaan pusaka budayasebagaisalah satu paket wisata di Kabupaten Wakatobi.Kata kunci :Benteng, Budaya, ekonomi, pariwisata, pusaka saujana.
Muna Local Food Defense Post-Arrival of Transmigrants in South Tiworo Subdistrict West Muna Regency Mursin, Mursin; Suyyuti, Nasruddin; Sifatu, Wa Ode Sifatu
Jurnal Penelitian Budaya Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.874 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v5i1.9086

Abstract

The purpose of this study was to reveal the pattern of Muna's local food sustainability, and the response of transmigrant communities to Muna's local food. The theory used in this research was Geertz's mindset, Clifford (1973) about ethos, world-view, and the Analysis of sacred symbols with ethnographic methods . Research Results showed that: 1) The pattern of local food security of the Muna community through: at least every planting season there are three types of plants: rice, corn, sweet potatoes, cassava, and vegetables. Every day, there are at least five types of food: rice, processed corn, processed cassava, vegetables, and side dishes, as well as completing the life cycle ceremony. Local food of the Muna community can disappear if it eliminates the life cycle ceremony because of the influence of the new Islamic religion. In the development of leaves as the staple of vegetables, they have health functions. Muna's local food that still survives today is cahitela, paewuna, mafusau, midawa, ghofa, mafu, tonea, rapo-rapo, bhanggai, romedawa, popasa, ghontoghe, usa, ghoenu, lembeghu, wuragha, robu, foo, paranggi, sirikaea, bubuno, katapi, kahawa, pumpkin, ghotimu, conduru, pariah, tereka, kula, lawue, kentanooemorindi, kenta we tehi ,, kaliwuoemorindi, kaliwu we tehi. 2) Transmigrants also participate in consuming local Muna food. Conclusion: The work ethic and farming patterns that are still maintained up to the new Islamic religious school faced by the Muna community in maintaining local food. As a result, a relative of the Muna community could have a conflict just because of the implementation of a life cycle ceremony. The government should be able to revive the use of local food in a scientific way. Keywords: Defense, Local Food, Transmigrants
Kehidupan Ekonomi dan Sosial Budaya Buruh Bongkar Muat di Pelabuhan Fery Kendari-Wawonii (Studi Pada Buruh Etnis Muna) Ipo, Erlin; Suyyuti, Nasruddin; Aso, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.161 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i2.9073

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menjelaskan kehidupan ekonomidan sosial budaya buruh bongkar muat di Pelabuhan Kendari-Wawonii,dan (2)untuk menganalisis strategi pemenuhan kebutuhan mereka. Penelitian ini berfokuspada buruh etnis Muna. Peneliti menganalisa data dengan metode desktiptifkualitatif dengan berkiblat pada tiga teori. Pertama teori hierarki kebutuhan yangdicetuskan Abraham Maslow, kedua teori pilihan rasional yang dipopulerkanJames Coleman. Teori ketiga yakni Fungsionalisme Struktural yang dipopulerkanoleh Malinowsky. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) buruh bongkarmuat Pelabuhan Fery Kendari Wawonii memiliki pendapatan rata-rataRp.4.000.000 hingga Rp.6.000.000 perbulan. Pendapatan mereka digunakan untukmemenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari,pos pengeluaran terbesar buruh juga ada pada kehidupan sosial budaya mereka.Buruh juga tetap mencari penghasilan tambahan di luar pekerjaan rutinnyasebagai buruh di pelabuhan, (2)buruh etnis Muna memiliki dua tradisi budayadalam bermasyarakat yakni tolong menolong yang dikenal dengan nama pokaduludan persatuan yang dikenal dengan sebutan kaseise.Kata kunci :Ekonomi, Sosial budaya, Buruh, Pelabuhan dan Etnis Muna.