Hanun Asrohah
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Ampel Surabaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

INOVASI KURIKULUM MERDEKA SEBAGAI PEMULIHAN PEMBELAJARAN PASCA PANDEMI Riyazati, Shushmittha; Awaluddin, Rizky; Salamah, Husniyatus; Asrohah, Hanun
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 7 عدد 1 (2022): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah-JUNI 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v7i1.669

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan pada sistem pendidikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama pandemi ini menimbulkan banyak tantangan bagi siswa, guru, dan orang tua. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia memperkenalkan Inovasi Kurikulum Merdeka sebagai Pemulihan Pembelajaran Pasca Pandemi. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang dirancang untuk memperkuat keterampilan abad ke-21 pada siswa dan menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pengembangan keterampilan seperti kreativitas, kritis berpikir, kolaborasi, dan komunikasi. Dalam penelitian yang dilakukan, Kurikulum Merdeka telah terbukti efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Penelitian ini membahas Inovasi Kurikulum Merdeka sebagai Pemulihan Pembelajaran Pasca Pandemi. Penelitian ini membahas tantangan dan peluang yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Penelitian ini juga membahas dampak Kurikulum Merdeka pada keterampilan abad ke-21 siswa dan efektivitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan data sekunder berupa jurnal, artikel, dan sumber-sumber lain yang relevan. Kurikulum Merdeka memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Dengan penggunaan metode pembelajaran yang lebih aktif dan kreatif, serta penerapan kurikulum yang lebih terpadu, siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran dan meningkatkan minat belajar mereka. Selain itu, pemetaan gaya belajar siswa dan pemberian reward juga dapat membantu guru dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Meskipun implementasi Kurikulum Merdeka masih menghadapi beberapa tantangan, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan implementasi Kurikulum Merdeka dan memperkuat sistem pendidikan di Indonesia.
Differentiated Instruction to Improve Learning Effectiveness in A Disruptive Era Nisa, Zakiyatul; ‘Alaniah, Almas Sharfina; Adibah, Dawi Farah; Putri, Rokhmatul Khoiro Amin; Asrohah, Hanun; Zainiyati, Husniyatus Salamah
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4645

Abstract

In the era of the industrial revolution 4.0, there was the spread of information, communication and spontaneity tools, which is called the era of digital disruption. Learning innovations that are oriented towards the interests and potential talents of students can be done by developing a differentiated learning strategy. Differentiation puts forward the concept that each individual has different interests, potentials and talents, for that the teacher's role must be able to coordinate and collaborate these differences with the right strategy. This study aims to explain the important role of differentiation learning in the era of disruption. The method used is library research. Through differentiation learning in the era of disruption, teachers are given the freedom to teach material through different media. As a result, students have the ability to find, solve and follow up on the problems given. This ability exists because students are trained to study independently or in groups without coercion and dependence from educators. An educator makes variations of methods and media in the learning process by adjustingadjust students' learning styles.
Transformasi Pembelajaran Akidah Akhlak Berbasis Game Based Learning Berbantuan Quizlet di Madrasah Ibtidaiyah Diana, Alfi Elma; Maziyah, Nailatus Sa’adah; Zainiyati, Husniyatus Salamah; Asrohah, Hanun
Mitra PGMI: Jurnal Kependidikan MI Vol. 10 No. 2 (2024): Mitra PGMI: Jurnal Kependidikan MI
Publisher : Program Studi PGMI STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/mpgmi.v10i2.1997

Abstract

Technological advances encourage the integration of technology in education in various schools, especially in learning Islamic Religious Education (PAI). The role of teachers becomes important in utilizing technology, one of which is through the Game-Based Learning (GBL) method. This method presents a fun and varied learning experience through game elements such as prizes, challenges and scores. This study aims to explore the use of GBL in PAI at MI Islamiyah Butoh by utilizing the Quizlet application. The study used a qualitative approach with interviews as the data collection method. The results showed that the Quizlet app, which allows students to access materials and quizzes, was effective in improving students' motivation and grades. In addition, the app provides an evaluation at the end of the lesson, so MI Islamiyah Butoh succeeded in making an innovative transformation in PAI learning in the digital era. The use of GBL is proven to make learning more effective, interesting and relevant.  
Insertion of Religious Moderation in Islamic Religious Education in Madrasah Asrohah, Hanun; Junaedi, Junaedi
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol 6 No 2 (2024): Geographical Coverage: Indonesia and Iraq
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/scaffolding.v6i2.5668

Abstract

This study aims to examine the insertion of religious moderation policies in Islamic Religious Education in madrasas. This study uses qualitative research with a policy research approach. The data collected are about characteristics of religious moderation policy insertion in learning Islamic Religious Education in madrasas. Data were collected from various regulations related to religious moderation and education policies in madrasas. Data were analyzed using content analysis. The results of the study indicate that the insertion of religious moderation in Islamic Religious Education learning is rational-incremental and responsive. Rational-incremental policies mean the hierarchy and structural relations of policymakers in the interest of realizing a tolerant and harmonious religious life. Responsive policies are seen from the patterns of interaction between policymakers and policy implementers who involve the community so that they reflect a sense of justice in society and accommodate community participation.
The Effect of Religiosity on Psychological Well-Being with Intensity of Taklim Assembly Recitation as a Mediator Nuruddaroini, M. Ahim Sulthan; Amaliati, Siti; Kholis, Nur; Asrohah, Hanun
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 35 No. 2 (2024): Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v35i2.5495

Abstract

Religiusitas telah lama diakui sebagai faktor yang berkontribusi terhadap kesejahteraan psikologis individu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat religiusitas terhadap psychological well-being dengan intensitas mengikuti pengajian majelis taklim sebagai variabel intervening. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 71 jamaah majelis taklim di Kalimantan Selatan yang dipilih melalui teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan tiga instrumen: skala religiusitas Huber dan Huber, Ryff's Psychological Well-Being Scales (PWB), dan kuesioner intensitas mengikuti pengajian majelis taklim yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) dengan bantuan software SPSS 25.0 dan Sobel Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Tingkat religiusitas berpengaruh signifikan secara langsung terhadap psychological well-being (β = 0.804, p < 0.001) dan intensitas mengikuti pengajian majelis taklim (β = 0.778, p < 0.001), serta intensitas mengikuti pengajian majelis taklim berpengaruh signifikan terhadap psychological well-being (β = 0.658, p < 0.001). 2) Variabel tingkat religiusitas mampu menjelaskan 43,4% variasi psychological well-being, 41,2% variasi intensitas mengikuti pengajian majelis taklim, dan 42,7% variasi psychological well-being melalui intensitas mengikuti pengajian majelis taklim. 3) Intensitas mengikuti pengajian majelis taklim terbukti menjadi variabel intervening yang memediasi pengaruh tingkat religiusitas terhadap psychological well-being (sobell test statistic = 5.08924301, p = 0.000000036). Temuan ini mendukung teori dan penelitian sebelumnya tentang peran religiusitas dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis, serta menunjukkan pentingnya keterlibatan dalam kegiatan keagamaan, khususnya pengajian majelis taklim, dalam memperkuat hubungan tersebut. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya pengembangan program-program berbasis agama yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup masyarakat, dengan melibatkan majelis taklim sebagai mitra strategis. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mungkin berperan dalam hubungan antara religiusitas dan psychological well-being, seperti kepribadian, dukungan sosial, dan konteks budaya.
Differentiated Instruction to Improve Learning Effectiveness in A Disruptive Era Nisa, Zakiyatul; ‘Alaniah, Almas Sharfina; Adibah, Dawi Farah; Putri, Rokhmatul Khoiro Amin; Asrohah, Hanun; Zainiyati, Husniyatus Salamah
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4645

Abstract

In the era of the industrial revolution 4.0, there was the spread of information, communication and spontaneity tools, which is called the era of digital disruption. Learning innovations that are oriented towards the interests and potential talents of students can be done by developing a differentiated learning strategy. Differentiation puts forward the concept that each individual has different interests, potentials and talents, for that the teacher's role must be able to coordinate and collaborate these differences with the right strategy. This study aims to explain the important role of differentiation learning in the era of disruption. The method used is library research. Through differentiation learning in the era of disruption, teachers are given the freedom to teach material through different media. As a result, students have the ability to find, solve and follow up on the problems given. This ability exists because students are trained to study independently or in groups without coercion and dependence from educators. An educator makes variations of methods and media in the learning process by adjustingadjust students' learning styles.
Inovasi Inovasi Pendidikan Moderasi Keagamaan Di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Bina Prima Panggayuh; Muzakki, Akh; Asrohah, Hanun; Rijal, Akh. Syaiful
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 17 No 2 (2022)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/tjpi.v17i2.7043

Abstract

This study aims to find out the process and implications of the educational process of religious moderation, so that it can be used as an evaluation and as a basis for better education. The research method used in this research is qualitative and with a descriptive analytic approach. The results of this study show that innovation in religious moderation education is found in the principal's policies, curriculum, habituation programs, and activities outside of learning such as extracurricular activities, commemoration of Islamic holidays, and other religious activities by mainstreaming the principles of religious moderation, namely tawassuth, ta'adul, and tawazun.