This Author published in this journals
All Journal PERMANA
Neni Astuti
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENYUSUNAN MODEL GREEN ACCOUNTING UNTUK PERUSAHAAN MELALUI PERHATIAN, KETERLIBATAN, PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN DAN AUDITNYA Susilo, Joko; Astuti, Neni
PERMANA Vol 5, No 2 (2014): Februari
Publisher : PERMANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.293 KB)

Abstract

Tujuan Umum - Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi perkembangan akuntansi lingkungan di Indonesia mencakup faktor apa yang menjadi sebab utama oleh pengambil kebijakan manajemen perusahaan terkait dengan perhatian mereka terhadap permasalahan kondisi lingkungan hidup di sekitarnya, seberapa besar perbedaan perhatian, keterlibatan manajemen dan pelaporan akuntansi lingkungan terhadap permasalahan lingkungan hidup. Tujuan Khusus – Tujuan khusus dari penelitian ini adalah dapat menyusunkan suatu model berupa kebijakan green accounting yang di dalamnya mengandung konsep; mempertegas pola hubungan dan memperjelas praktik akuntansi lingkungan (diwujudkan dalam panduan kebijakan), meningkatkan potensi akuntansi lingkungan melalui pendidikan (diwujudkan dalam bahan ajar), dan pengembangan berkelanjutan dari penelitian akuntansi lingkungan itu sendiri yang nantinya dapat diintegrasikan dalam akuntansi sosial (diwujudkan dalam publikasi ilmiah). Desain/Metodologi/Pendekatan – Penelitian ini didesain dalam suatu ekplorasi yang meneliti persepsi manajemen terhadap akuntansi lingkungan mencakup kondisi yang mempengaruhi, perhatian, keterlibatan dan pelaporan akuntansi lingkungannya. Dari hasil uji statistik ini kemudian perusahaan diposisikan dalam matrik green company yang kemudian kebijakan green accounting ini dibuat didasarkan kondisi tersebut.Temuan – Dari hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan tujuan penyusunan model kebijakan green accounting melalui perhatian, keterlibatan, pelaporan akuntansi lingkungan dan audit lingkungan. Hasil uji rata-rata membuktikan bahwa memang perusahaanperusahaandi dua daerah ini memiliki perbedaan strategi terkait dengan kebijakan lingkungan hidupnya. Hasil uji rata-rata menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Sleman terkait dengan green corporate strategy-nya berada pada matrik defensife green sedang perusahaan-perusahaan di Bantul berada di matrik extreme green. Meskipun dalam matrik yang berbeda, namun dari sisi kebijakan green accounting, keduanya dapat diberlakukan model yang sama dimana perusahaan bisa saja diwajibkan membuat laporan akuntansi lingkungan yang bersifat tidak saja deskriptif tetapi juga bersifat kuantitatif dalam bentuk laporan terpisah/tersendiri.Originalitas – Penelitian sejenis ini belum banyak dilakukan di Indonesia setidaknya dalam bentuk publikasi, dan kebijakan terkait dengan green accounting juga belum dibuat secara khusus yang mengatur ataupun memberikan arahan kepada manajemen perusahaan untuk ikut bertanggungjawab terhadap keselamatan lingkungan hidup.
MENGENAL GREEN ACCOUNTING Astuti, Neni
PERMANA Vol 4, No 1 (2012): Agustus
Publisher : PERMANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.877 KB)

Abstract

Dunia usaha semakin berkembang, begitu juga dengan akuntansi terus berkembang. Akuntansi  konvensional yang selama ini hanya memberikan informasi tentang kegiatan perusahaan pada pihak ketiga (investor dan kreditor) yang memberikan kontribusi langsung terhadap kelangsungan hidup perusahaan, sedangkan pihak lain diabaikan. Akuntansi konvensional tidak mencukupi dan memadai untuk memenuhi tuntutan dunia bisnis yang semakin kompleks. Adanya tuntutan ini, maka akuntansi bukan hanya merangkum informasi tentang hubungan perusahaan dengan pihak ketiga, tetapi juga dengan lingkungannya. Pemahaman mengenai permasalahan lingkungan hidup akan mengarahkan perusahaan di dalam kebijakannya terutama terkait dengan keselamatan lingkungan hidup. Ada empat kondisi perusahaan terkait lingkungan hidup yaitu Lean Green, Defensive Green, Shaded Green dan Extreme Green. Pilihan strategi  disesuaikan dengan kondisi matrik perusahaan tersebut. Key Words: Green Accounting, Lean Green, Defensive Green, Shaded Green and Extreme Green.
Mekanimse Tata Kelola yang Ada Di Perusahaandan Pengarunya TerhadapKinerja Perusahaan yang Mmemiliki Struktur Kepemilikan yang Berbeda dalam Keadaan Ekonomi yang Tidak Menentu Astuti, Neni
PERMANA Vol 4, No 2 (2013): Februari
Publisher : PERMANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.267 KB)

Abstract

This article examines the relationships among ownership structure, firm risk, economic uncertainty, and governance mechanisms. Governance mechanisms, play the role of reducing opportunistic behavior by either shareholders with controlling interest in the company or manajemen in a company with dispersed shareholding, to undertake financing, investment decisions that benefit their interests, while adversely affecting those of other shareholders, especially those with minority interests (in the case of controlling shareholders); and all stakeholders, including shareholders,creditors among others (agency costs). Under conditions of economic uncertainty, given similar governance mechanisms, firms with controlling interests that takes the form of families or family groups, are shown to be more vulnerable to opportunistic behavior than firms with other forms of ownership structure. This happens to be the case even if such firms are listed on capital markets, since the proportion of shares listed is more often than not, small, which is intended to ensure that though such firms are obliged to abide by information disclosure requirements at a regular basic which is one form of corporate governance, those with controlling retain their clout in determining key financing, investment, and even dividend policies. To that end, the short paper recommends regulatory authorities to impose more stringent corporate governance requirements during conditions of economic adversity for firms that have controlling interests that take the form of families or family groups, private interest groups driven entirely by profit motives and even state owned enterprises. Key Words: Economic uncertainty,capital structure, corporate governance, incentive mechanisms
PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM SAHAM LQ45 Astuti, Neni; Fajri, Aminul
PERMANA Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : PERMANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.961 KB)

Abstract

The purpose of this study is to examine and analyze empirically the influence ofintellectual capital (VAIC) on financial performance which proxied by return on equity ratio (ROE). Samples were financial statements of the companies belonging to the LQ45 stocks in 2010-2013. It can be concluded that the VACA and STVA effect on financial performance (ROE).This study proved that the intellectual capital have an important role for thecreation of financial performance and high market value. Therefore, managers should improve the efficiency of physical capital, the efficiency of the employees management, organizational management and efficiency of the company to improve its financial performance and market value. In the selection of the investment, the investor can use the value of the three elements of intellectual capital to choose which company has the potential to produce good financial performance and high market value.Key Words : intellectual capital, VAIC, VACA, VAHU, STVA, financial performance (ROE)
PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM SAHAM LQ45 Astuti, Neni; Fajri, Aminul
PERMANA Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : PERMANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to examine and analyze empirically the influence of intellectual capital (VAIC) on financial performance which proxied by return on equity ratio (ROE). Samples were financial statements of the companies belonging to the LQ45 stocks in 2010-2013. It can be concluded that the VACA and STVA effect on financial performance (ROE).This study proved that the intellectual capital have an important role for the creation of financial performance and high market value. Therefore, managers should improve the efficiency of physical capital, the efficiency of the employees management, organizational management and efficiency of the company to improve its financial performance and market value. In the selection of the investment, the investor can use the value of the three elements of intellectual capital to choose which company has the potential to produce good financial performance and high market value.Keywords: intellectual capital, VAIC, VACA, VAHU, STVA, financial performance (ROE)
Mekanimse Tata Kelola yang Ada Di Perusahaandan Pengarunya TerhadapKinerja Perusahaan yang Mmemiliki Struktur Kepemilikan yang Berbeda dalam Keadaan Ekonomi yang Tidak Menentu Astuti, Neni
PERMANA Vol 4, No 2 (2013): Februari
Publisher : PERMANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.267 KB)

Abstract

This article examines the relationships among ownership structure, firm risk, economic uncertainty, and governance mechanisms. Governance mechanisms, play the role of reducing opportunistic behavior by either shareholders with controlling interest in the company or manajemen in a company with dispersed shareholding, to undertake financing, investment decisions that benefit their interests, while adversely affecting those of other shareholders, especially those with minority interests (in the case of controlling shareholders); and all stakeholders, including shareholders,creditors among others (agency costs). Under conditions of economic uncertainty, given similar governance mechanisms, firms with controlling interests that takes the form of families or family groups, are shown to be more vulnerable to opportunistic behavior than firms with other forms of ownership structure. This happens to be the case even if such firms are listed on capital markets, since the proportion of shares listed is more often than not, small, which is intended to ensure that though such firms are obliged to abide by information disclosure requirements at a regular basic which is one form of corporate governance, those with controlling retain their clout in determining key financing, investment, and even dividend policies. To that end, the short paper recommends regulatory authorities to impose more stringent corporate governance requirements during conditions of economic adversity for firms that have controlling interests that take the form of families or family groups, private interest groups driven entirely by profit motives and even state owned enterprises. Key Words: Economic uncertainty,capital structure, corporate governance, incentive mechanisms
MENGENAL GREEN ACCOUNTING Astuti, Neni
PERMANA Vol 4, No 1 (2012): Agustus
Publisher : PERMANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.877 KB)

Abstract

Dunia usaha semakin berkembang, begitu juga dengan akuntansi terus berkembang. Akuntansi  konvensional yang selama ini hanya memberikan informasi tentang kegiatan perusahaan pada pihak ketiga (investor dan kreditor) yang memberikan kontribusi langsung terhadap kelangsungan hidup perusahaan, sedangkan pihak lain diabaikan. Akuntansi konvensional tidak mencukupi dan memadai untuk memenuhi tuntutan dunia bisnis yang semakin kompleks. Adanya tuntutan ini, maka akuntansi bukan hanya merangkum informasi tentang hubungan perusahaan dengan pihak ketiga, tetapi juga dengan lingkungannya. Pemahaman mengenai permasalahan lingkungan hidup akan mengarahkan perusahaan di dalam kebijakannya terutama terkait dengan keselamatan lingkungan hidup. Ada empat kondisi perusahaan terkait lingkungan hidup yaitu Lean Green, Defensive Green, Shaded Green dan Extreme Green. Pilihan strategi  disesuaikan dengan kondisi matrik perusahaan tersebut. Key Words: Green Accounting, Lean Green, Defensive Green, Shaded Green and Extreme Green.
PENYUSUNAN MODEL GREEN ACCOUNTING UNTUK PERUSAHAAN MELALUI PERHATIAN, KETERLIBATAN, PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN DAN AUDITNYA Susilo, Joko; Astuti, Neni
PERMANA Vol 5, No 2 (2014): Februari
Publisher : PERMANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.293 KB)

Abstract

Tujuan Umum - Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi perkembangan akuntansi lingkungan di Indonesia mencakup faktor apa yang menjadi sebab utama oleh pengambil kebijakan manajemen perusahaan terkait dengan perhatian mereka terhadap permasalahan kondisi lingkungan hidup di sekitarnya, seberapa besar perbedaan perhatian, keterlibatan manajemen dan pelaporan akuntansi lingkungan terhadap permasalahan lingkungan hidup. Tujuan Khusus ? Tujuan khusus dari penelitian ini adalah dapat menyusunkan suatu model berupa kebijakan green accounting yang di dalamnya mengandung konsep; mempertegas pola hubungan dan memperjelas praktik akuntansi lingkungan (diwujudkan dalam panduan kebijakan), meningkatkan potensi akuntansi lingkungan melalui pendidikan (diwujudkan dalam bahan ajar), dan pengembangan berkelanjutan dari penelitian akuntansi lingkungan itu sendiri yang nantinya dapat diintegrasikan dalam akuntansi sosial (diwujudkan dalam publikasi ilmiah). Desain/Metodologi/Pendekatan ? Penelitian ini didesain dalam suatu ekplorasi yang meneliti persepsi manajemen terhadap akuntansi lingkungan mencakup kondisi yang mempengaruhi, perhatian, keterlibatan dan pelaporan akuntansi lingkungannya. Dari hasil uji statistik ini kemudian perusahaan diposisikan dalam matrik green company yang kemudian kebijakan green accounting ini dibuat didasarkan kondisi tersebut.Temuan ? Dari hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan tujuan penyusunan model kebijakan green accounting melalui perhatian, keterlibatan, pelaporan akuntansi lingkungan dan audit lingkungan. Hasil uji rata-rata membuktikan bahwa memang perusahaanperusahaandi dua daerah ini memiliki perbedaan strategi terkait dengan kebijakan lingkungan hidupnya. Hasil uji rata-rata menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Sleman terkait dengan green corporate strategy-nya berada pada matrik defensife green sedang perusahaan-perusahaan di Bantul berada di matrik extreme green. Meskipun dalam matrik yang berbeda, namun dari sisi kebijakan green accounting, keduanya dapat diberlakukan model yang sama dimana perusahaan bisa saja diwajibkan membuat laporan akuntansi lingkungan yang bersifat tidak saja deskriptif tetapi juga bersifat kuantitatif dalam bentuk laporan terpisah/tersendiri.Originalitas ? Penelitian sejenis ini belum banyak dilakukan di Indonesia setidaknya dalam bentuk publikasi, dan kebijakan terkait dengan green accounting juga belum dibuat secara khusus yang mengatur ataupun memberikan arahan kepada manajemen perusahaan untuk ikut bertanggungjawab terhadap keselamatan lingkungan hidup.