Samron, Samron
Universitas Muslim Buton

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing Dan Self-Concept Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa SMP Samron .; Fahinu .; Mustamin Anggo
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 2: Juli 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.507 KB) | DOI: 10.36709/jpm.v8i2.5979

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry terbimbing dan self-concept terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa SMP. Populasi dari penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII tahun pelajaran 2015/2016 SMP Negeri 9 Baubau. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran inquiry terbimbing (MPIT) dan model pembelajajra langsung (MPL) berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan KBKM siswa SMP Negeri 9 Baubau, (2) MPIT berpengaruh lebih baik secara signifikan daripada MPL terhadap peningkatan KBKM siswa SMP Negeri 9 Baubau, (3) pada siswa yang memiliki self-concept tinggi, dan self-concept rendahMPIT berpengaruh lebih baik secara signifikan daripada MPL terhadap peningkatan KBKM siswa SMP Negeri 9 Baubau.
Analisis Pemecahan Masalah Mahasiswa Calon Guru yang Berkemampuan Tinggi dalam Memecahkan Kontekstual Afudin La Arua; Samron Samron
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2022): Edisi Januari 2022
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpm.v13i1.24205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah mahasiswa calon guru yang berkemampuan tinggi dalam memecahkan masalah kontekstual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini yaitu mahasiswa calon guru Program Studi Pendidikan Matematika Unidayan Bau-bau yang berkemapuan matematika tinggi. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui tugas berupa pemberian soal  kepada subjek penelitian. Prosedur tugas ini adalah mahasiswa diberikan soal dalam waktu yang telah ditentukan peneliti, kemudian dilakukan wawancara sebelum dan setelah mahasiswa mengerjakan soalyang diberikan. Tehnik analisis data yang digunakan terdiri dari tiga aktivitas secara berkelanjutan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam memecahkan masalah kontekstual pada tahap memahami masalah, yaitu menyajikan kembali apa yang diketahui dan ditanyakan. Tahap merencanakan yaitu membuat model matematika, membuat tabel, menentukan fungsi kendala dan fungsi objektif. Tahap menyelesaikan  masalah yaitu menggambar grafik, mencari titik perpotongan, mencari daerah penyelesaian, dan menguji titik pojok. Tahap memeriksa kembali yaitu melakukan kroscek kembali terkait yang diketahui dan ditanyakan, mengabaikan hasil yang tidak sesuai dengan masalah, kemudian untuk nilai yang maksimum, maka nilai tersebut diabaikan karena tidak sesuai dengan masalah, dan mengungkapkan bahwa model matematika dapat menyelesaikan masalah, dan model matematika telah diperiksa kembali.
Analisis Pemodelan Matematika Siswa Dalam Pemecahan Masalah Kontekstual Berdasarkan Kemampuan Matematika La Arua, Afudin; Samron, Samron
Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.173 KB) | DOI: 10.25139/smj.v10i1.4257

Abstract

Abstract Mathematical modelling is an alternative that can be used by student in term of contextual problem solving. The aim of this studi is to analyze about student’s mathematical modelling to solve the contextual problem based on their math ability. This research is a descriptive research by using kualitative method. There are some steps in doing this research, , they are: 1) preparing research instrument, , that is math ability test, contextual problem solving test, and interview guide, 2) validation the instrument test end interview guide, 3) instrument trials, 4)research implemntation, 5) data analysis, 6) data triangulation, and 7) conclusion. Based on the research result, there are three steps of student’s ability, i.e , high, medium, and low. The ability of these there student’s show that there are differences in solving contextual problems using mathematical modelling. Keywords: Mathematical modelling, contextual problem solving Abstrak Pemodelan matematika merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh siswa dalam pemecahan masalah kontekstual. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis tentang pemodelan matematika siswa dalam pemecahan masalah kontekstual berdasarkan kemampuan matematika. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tahapan dalam peneltian ini meliputi: (1) penyiapan instrumen penelitian berupa tes kemampuan matematika, tes pemecahan masalah kontekstual dan pedoman wawancara, (2) validasi instrumen tes dan pedoman wawancara, (3) uji coba instrumen, (4) pelaksanaan penelitian, (5) analisis data, (6) triangulasi data, dan (7) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh tiga kemampuan siswa yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kemampuan ketiga siswa tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan dalam memecahkan masalah kontekstual menggunakan pemodelan matematika. Kata Kunci: Pemodelan Matematika, Pemecahan Masalah Kontekstual
Pengaruh Model Pembelajaran Realistic Mathematic Education Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Samron, Samron; Safarudin
Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.104 KB) | DOI: 10.25139/smj.v10i1.4385

Abstract

Entering the life of the industrial revolution 4.0, high-level abilities must be possessed by every student including the ability to think critically in mathematics. Developing and improving students' mathematical critical thinking skills requires a learning model that can provide flexibility for students to develop ideas by relating students' real lives. The learning model that relates the real life of students in the learning process is the realistic mathematics education learning model. The purpose of this study was to determine the effect of the realistic mathematics education learning model on the mathematical critical thinking skills of junior high school students. This type of research is a quasi-experimental research with a pretest-posttest control group design in class VIII SMP Negeri 9 Baubau as many as 2 classes consisting of 1 experimental class and 1 control class. Sampling using purposive sampling technique. Data were analyzed using t-test analysis. The results showed: (1) the realistic mathematics education learning model had an effect on increasing students' mathematical critical thinking skills; (2) the realistic mathematics education learning model has a better effect than conventional learning models on increasing the mathematical critical thinking skills of junior high school students.
Proses Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Gender Miranti, Miranti; Arua, Afudin La; Samron, Samron; Safarudin, Safarudin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14138

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan gender pada siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 5 Baubau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender. Analisis kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini menggunakan kriteria Ernis yang terdiri dari Focus, Reason, Inference, Clarity, and Overview. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 5 Baubau yakni satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen utama yakni peneliti sendiri dan instrumen bantu yakni tes pemecahan masalah matematika, pedoman wawancara, serta alat bantu perekam. Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes pemecahan masalah dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik subjek laki-laki maupun perempuan hanya memenuhi empat kriteria berpikir kritis yaitu Focus, Reason, Inference, dan Situation, sementara kriteria Clarity dan Overview tidak terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam proses berpikir kritis siswa laki-laki cenderung lebih unggul dari siswa perempuan. Waktu yang dibutuhkan laki-laki dalam pemecahan masalah lebih singkat dari perempuan.
Meningkatkan Penguasaan Konsep Bilangan Bulat dengan Menggunakan Metode GASING (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) pada Siswa Kelas III SD Negeri 1 Batulo Windani, Irawati; Samron, Samron; Arua, Afudin La; Safarudin, Safarudin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i2.14295

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah prestasi belajar siswa pada operasi hitung bilangan bulat dapat ditingkatkan melalui metode GASING?. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan metode GASING. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas III.2 SD Negeri 1 Batulo yang jumlahnya 40 orang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrument penelitian berupa pedoman observasi dan hasil tes belajar matematika. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran GASING dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas III.2 SD Negeri 1 Batulo. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil tes dan besarnya persentase ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan hasil tes awal dimana rata-rata hasil tes sebesar 18,75 meningkat menjadi 61,25 pada akhir siklus I dan besarnya persentase ketuntasan klasikal dari 5% menjadi 65% pada akhir siklus. Hasil ini meningkat lagi pada akhir siklus II dimana diperoleh rata-rata sebesar 74,125 dengan besarnya persentase ketuntasan klasikal siswa mencapai 82,5%
Profil Pemahaman Siswa Berkemampuan Tinggi dalam Pemecahan Masalah Kontekstual Berdasarkan Gaya Belajar Auditory-Sequential Arua, Afudin La; Samron, Samron; Windani, Irawati; Safarudin, Safarudin; Rinarti, Rinarti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana profil pemahaman siswa yang berkemampuan tinggi dalam pemecahan masalah kontekstual dengan gaya belajar auditory-sequential. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan profil pemahaman siswa siswa yang berkemampuan tinggi dalam pemecahan masalah kontekstual dengan gaya belajar auditory-sequential. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahap understanding the problem (memahami masalah), siswa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Pada tahap make a plan (menyusun rencana) yaitu dengan membuat pemisalan dan siswa tersebut yakin bahwa apa yang telah dia masilkan. Pada tahap carry out our plan (Menyelesaikan Masalah Sesuai Rencana), yaitu siswa membuat rumus, mengganti atau mensubtitusikan nilai ke dalam rumus. Pada tahap looking back (memeriksa kembali), yaitu melihat soal kemudian mencocokannya dengan apa yang dimisalkan, disesuaikan dengan rumus sehingga sampai mendapatkan jawabannya dan siswa sangat yakin jawabannya sudah benar.
The Effect of Guided Discovery Learning Model towards the Mathematics’ Critical Thinking Ability on Secondary School Students Samron, Samron; Arua, Afudin La
Journal of Mathematical Pedagogy (JoMP) Vol. 2 No. 2: July 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jomp.v2n2.p59-67

Abstract

This study is aimed to determine the effect of guided discovery learning model on mathematical thinking ability of secondary school students. This study was a quasi-experimental study involving students in the VIII grade at SMP Negeri 9 Baubau, Southeast Sulawesi Province. T-test analysis is used to analyze the collected data. The findings revealed that (1) the guided discovery learning model had a significantly better on improving students. Mathematical critical thinking skills than the direct learning model; (2) both classes experienced an increase in every aspect of mathematical critical thinking skills, but the the guided inquiry learning model had asignificantly higher increase in every aspect of mathematical critical thinking skills than the direct learning model.