Penerapan gaya hidup yang sehat terbukti memiliki dampak positif bagi kesehatan fisik, psikologis, bahkan sosial. Menerapkan gaya hidup yang sehat menjadi penting terutama pada individu dewasa yang sedang memegang kendali penuh atas kehidupan dan lingkungannya. Di beberapa negara ditemukan hanya sebagian kecil individu dewasa yang menerapkan gaya hidup sehat, namun di Indonesia belum ada penelitian terkait ini. Profil kesehatan di Indonesia sering kali hanya berfokus pada prediksi kematian dan kejadian penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat gaya hidup sehat individu dewasa berdasarkan karakteristik sosiodemografi (usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan ekonomi, jumlah anak, usia anak pertama, serta kondisi medis atau psikologis). Pemilihan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling dan pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan survei daring menggunakan software PsyToolkit. Gaya hidup sehat diukur menggunakan kuesioner Health-Promoting Lifestyle Profile-II (HPLP-II) versi bahasa Indonesia dengan reliabilitas sebesar α = 0.945. Analisis data dilakukan dengan uji beda Mann-Whitney dan Kruskal Wallis. Penelitian ini melibatkan 223 orang dewasa (18 hingga 63 tahun). Secara keseluruhan, hasil memperlihatkan bahwa 43.49% partisipan memiliki gaya hidup sehat yang sedang dan 48.43% memiliki gaya hidup sehat yang baik. Penelitian menemukan bahwa usia dan pendapatan ekonomi merupakan karakteristik sosiodemografi yang dapat memengaruhi perbedaan tingkat gaya hidup sehat.