Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Prinsip Pendidikan Dalam Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Di Era Kenormalan Baru Syska Purnama Sari; Arizona Arizona; Evia Darmawani; Taty Fauzi; Nurlela Nurlela; Endang Surtiyoni; Ramtia Darma Putri; M. Ferdiansyah
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol 5, No 1 (2022): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v5i1.7261

Abstract

Pandemi covid 19 yang menciptakan kebijakan baru dari pemerintah yang berupa pembelajaran dari rumah. Pendidik dan peserta didik sebagai sasaran dari kebijakan tersebut harus mampu beradaptasi sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta kegiatan yaitu guru-guru di SMK Negeri 1 Jejawi mengenai penerapan prinsip pendidikan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di era kenormalan baru. Metode pelaksanaannya adalah ceramah atau seminar berupa sosialisasi, diskusi dan tanya jawab. Hasil kegiatan pengabdian didapatkan bahwa secara keseluruhan kegiatan yang telah dilaksana berjalan dengan lancar, dan kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada Guru-Guru mengenai pelaksanaan layanan BK yang dapat membantu peserta didik dan pendidik dalam proses belajar mengajar secara daring di era kenormalan baru.
Pola Interaksi Guru dan Orang Tua Dalam Mengendalikan Perilaku Belajar Siswa Selama Daring Di SMP 3 Prabumulih Bella Anggraini; Evia Darmawani; Erfan Ramadhani
Counseling AS SYAMIL: Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Islam Vol 2 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : BKI IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.209 KB) | DOI: 10.24260/as-syamil.v2i1.517

Abstract

The online learning system certainly makes the condition of student learning behavior unstable, even not a few students experience changes in learning behavior, plus parents who have to replace the role of teachers sometimes experience many difficulties in providing limited time availability. This problem if left unchecked will have a bad impact on students. This is one of the challenges for guidance and counseling teachers, especially at SMP Negeri 3 Prabumulih. The purpose of this study was to obtain an overview of the interaction patterns of teachers and parents in controlling student learning behavior while online at SMP Negeri 3 Prabumulih. This research method is descriptive qualitative. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. The main subjects in this study were 1 BK teacher, and 5 students' parents, while the supporting subjects were 5 subject teachers as well as homeroom teachers. Data analysis uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Source triangulation was carried out as the validity of the data. The results showed that the interaction pattern of teachers and parents in controlling student learning behavior was difficult to establish properly, due to time constraints. This has resulted in the ineffective mentoring of student learning behavior during online learning. To maintain a good cooperative relationship, guidance and counseling teachers, parents, subject teachers as well as homeroom teachers must have time to communicate directly, be open to each other, exchange opinions about the right solution to help the student's problems.
Use of Expressive in Interpersonal Communication of Students who Need Counseling Services at SMP Negeri 56 Palembang Eno Leriani; Evia Darmawani; Arizona Arizona
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 1 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v8i1.7365

Abstract

Language is the ability to express desires and needs through communication. The function of language is basically a statement of thoughts or feelings as a tool for communication, carried out in writing or orally according to the opportunity to express language with its relative scientific power. Not all students at SMP Negeri 56, especially in interpersonal communication, are able to express their feelings using expressive language. It was identified that 1 to 3 people in each class like to make noise based on expressive language, causing negative impacts such as bullying among their friends. This research aims to determine the use of expressive language in interpersonal communication of students who need counseling services. The research uses quantitative descriptive methods. The research sample consisted of 62 students from classes VII A and VII B. Data collection techniques used questionnaires and documentation. Data analysis uses the percentage formula (F/N X 100%). The results of this study indicate that the frequency of each use of expressive language in interpersonal communication is in the very low category which requires counseling services. Expressive language was 30 students with a percentage of 48% and interpersonal communication was 33 students with a percentage of 53% of the total number of respondents. Based on the data that has been processed and analyzed, it can be concluded that the use of expressive language in students' interpersonal communication is in the very low category so that counseling services are needed so that the implementation of this communication can run well, of course the language factor and the way it is expressed need to be taken into account. Keywords: Expressive Language, Interpersonal Communication ABSTRAKBahasa yakni kemampuan untuk mengungkapkan keinginan dan kebutuhan melalui komunikasi. Fungsi bahasa pada dasarnya merupakan pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat untuk komunikasi, dilakukan secara tertulis maupun secara lisan sesuai dengan kesempatan untuk mengekspresikan bahasa dengan daya relatifnya secara ilmiah. Tidak semua siswa di SMP Negeri 56 khususnya dalam komunikasi interpersonal mampu menyatakannya perasaan dengan bahasa ekspresif, teridentifikasi 1 sampai 3orang disetiap kelas suka ribut dilatar belakangi bahasa ekspresif sehingga menimbulkan dampak negatif seperti pembullyan sesama teman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan bahasa ekspresif dalam komunikasi interpersonal siswa yang membutuhkan pelayanan konseling. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 62 siswa dari kelas VII A dan VII B. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan rumus presentase (F/N X 100%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi masing-masing dari penggunaan bahasa ekspresif berkomunikasi interpersonal pada kategori sangat rendah yang membutuhkan pelayanan konseling. Bahasa ekspresif sebanyak 30 siswa dengan persentase 48% dan komunikasi interpersonal sebanyak 33 siswa dengan persentase 53% dari jumlah responden. Berdasarkan data yang telah diolah dan dianalisis maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa ekspresif dalam komunikasi interpersonal siswa masuk dalam kategori sangat rendah sehingga diperlukan pelayanan konseling supaya penerapan komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik tentu dari faktor bahasa dan cara pengekspresifnya perlu diperhatikan. Kata Kunci : Bahasa Ekspresif, Komunikasi Interpersonal