Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC-KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA Putri, Ramtia Darma; Ramadhani, Erfan
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 16
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.788 KB)

Abstract

ABSTRAKFenomena kekerasan yang terjadi di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kekerasan yang terjadi bukan saja di kalangan masyarakat umum akan tetapi terjadi di dalam ranah pendidikan. Masalah yang terjadi mengenai kekerasan tersebut merupakan gambaran bagaimana keberhasilan pendidikan di Indonesia. Banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah krisis karakter yang terjadi pada generasi penerus bangsa, salah satunya adalah munculnya pendidikan karakter ke dalam kurikulum. Salah satu cara mengatasi masalah yang berkaitan dengan karakter bangsa adalah dengan Pendidikan Karakter Cerdas Format Kelompok atau yang lebih dikenal dengan PKC-KO. PKC-KO dapat dilaksanakan dengan beberapa tahap diantaranya tahap pengawalan, tahap peralihan, tahap pembahasan, tahap penyimpulan, dan tahap penutup. Pelaksanaan PKC-KO dinilai efektif dalam membelajarkan anggota PKC-KO dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai karakter cerdas bangsa yang pancasilais dalam kehidupan sehari-hari.
PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC-KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA Putri, Ramtia Darma; Ramadhani, Erfan
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 16
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.788 KB)

Abstract

ABSTRAKFenomena kekerasan yang terjadi di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kekerasan yang terjadi bukan saja di kalangan masyarakat umum akan tetapi terjadi di dalam ranah pendidikan. Masalah yang terjadi mengenai kekerasan tersebut merupakan gambaran bagaimana keberhasilan pendidikan di Indonesia. Banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah krisis karakter yang terjadi pada generasi penerus bangsa, salah satunya adalah munculnya pendidikan karakter ke dalam kurikulum. Salah satu cara mengatasi masalah yang berkaitan dengan karakter bangsa adalah dengan Pendidikan Karakter Cerdas Format Kelompok atau yang lebih dikenal dengan PKC-KO. PKC-KO dapat dilaksanakan dengan beberapa tahap diantaranya tahap pengawalan, tahap peralihan, tahap pembahasan, tahap penyimpulan, dan tahap penutup. Pelaksanaan PKC-KO dinilai efektif dalam membelajarkan anggota PKC-KO dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai karakter cerdas bangsa yang pancasilais dalam kehidupan sehari-hari.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Putri, Ramtia Darma; Ramadhani, Erfan
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 18
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.208 KB)

Abstract

AbstrakKonsep yang disajikan Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 mengenai potensi peserta didik untuk aktif mencari, mengolah, mengkontruksi, dan menggunakan pengetahuan tergambar jelas dalam pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual dapat terlaksana dengan menggunakan tujuh pinsip yaitu kontruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), dan penilaian autentik (authentic assessment). Terkait dengan adanya Bimbingan dan Konseling di sekolah maka substansinya adalah Bimbingan dan Konseling perlu disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam mewujudkan proses pendidikan yang memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik. Bentuk pengimplementasian pembelajaran kontekstual dalam Bimbingan dan Konseling adalah adanya pelaksanaan layanan informasi format klasikal.Kata Kunci: Pembelajaran Kontekstual, Bimbingan dan Konseling.
EFFECTIVENESS OF INFORMATION SERVICES TO REDUCE STUDENT ACADEMIC PROCRASTINATION IN WORKING THESIS (EXPERIMENT STUDY ON STUDENT OF GUIDANCE AND COUNSELINGUNIVERSITAS PGRI PALEMBANG) Ramadhani, Erfan; Putri, Ramtia Darma; Istiqoma, Vella Auliya
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 18
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.696 KB)

Abstract

ABSTRACKAcademic procrastination is an act of delays in doing a task. Based on the findings in the field, it was revealed that there are students who perform academic procrastination action. Procrastination is done in the form of a delay doing the thesis that has an impact on the completion of the study. The findings of this researcher into an indication that students have academic procrastination problems in doing thesis. One effort to solve the problem is by providing information services. This research uses quantitative method. This research type is experiment with one group pretest-posttest design. Research subjects amounted to 24 students of guidance and counseling courses above the eighth semester until academic year 2017/2018. The research instrument used Likert Scale model. Data were analyzed using Wilcoxon Signed Ranks Test with the help of SPSS version 20.00. In general, research findings indicate that information service is effective in reducing student academic procrastination in doing thesis. Specifically, 1) the level of student academic procrastination in doing thesis before being given treatment is in very high category; 2) the level of student academic procrastination in doing thesis after being given the treatment is in the high category; and 3) there is a difference or decreased level of student academic procrastination in doing thesis after given information service. Based on the results of this study can be suggested to the relevant parties in order to work together in helping to overcome the academic procrastination of students in doing thesis. Keywords: Academic Procrastination, Information Service.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING DALAM LAYANAN INFORMASI FORMAT KLASIKAL Ramadhani, Erfan; Putri, Ramtia Darma
JUANG: Jurnal Wahana Konseling Vol 1, No 2 (2018): JUANG
Publisher : JUANG: Jurnal Wahana Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.933 KB) | DOI: 10.31851/juang.v1i2.2084

Abstract

ABSTRAKPemanfaatan perkembangan teknologi kearah yang negatif mengakibatkan munculnya berbagai masalah diantaranya masalah penggunaan smartphone. Penggunaan smartphone yang salah dalam hal ini adalah penyebaran informasi yang tidak benar atau sering dikenal berita hoax. Permasalahan tersebut harus diatasi dengan pemberian layanan informasi format klasikal bermuatan pendekatan discovery learning. Informasi yang diberikan diharapkan memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengatasi masalah pemanfaatan smartphone, sehingga pemberian informasi tersebut dapat memberikan efek yang positif kepada siswa dan terhindar dari penyampaian berita hoax. Kata Kunci: Pendekatan Discovery Learning, Layanan Informasi, Format Klasikal IMPLEMENTATION OF DISCOVERY LEARNING APPROACH TO CLASICAL FORMAT INFORMATION SERVICESABSTRACT The use of technological developments towards the negative leads to the emergence of various problems including the problem of smartphone use. Incorrect use of smartphones in this case is the dissemination of information that is not true or often known as hoax news. These problems must be overcome by providing classical format information services with a discovery learning approach. The information provided is expected to provide an understanding to students in addressing the problem of using smartphones, so that the provision of such information can have a positive effect on students and avoid the delivery of hoax news. Keywords: Discovery Learning Approach, Information Service, Classical Format
IMPLEMENTATION OF JOHN HOLLAND'S CAREER THEORY IN GUIDANCE AND COUNSELING Putri, Ramtia Darma; Sari, Syska Purnama
ENLIGHTEN (Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam) Vol 1 No 2 (2018): Educational Counseling, Family Counseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/enlighten.v1i2.768

Abstract

Unemployment cases should be a reference for guidance and counseling teachers (hereinafter referred to as BK) to be able to participate in efforts to reduce unemployment by providing BK services in the career field. BK offers a container in the form of various materials in order to fulfill its function. One form of implementing John Holland's career theory itself can be applied in career guidance with classical information services. In its application, this theory suggests the selection of one's work is inseparable from his personality. Someone expresses himself, his interests and values ​​through his choice of work. In addition, this theory also recognizes RIASEC personality types that are used as students' grip in determining their future careers.
BUDAYA ADIL GENDER PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN PERAN Putri, Ramtia Darma
JUANG: Jurnal Wahana Konseling Vol 2, No 1 (2019): JUANG: Jurnal Wahana Konseling
Publisher : JUANG: Jurnal Wahana Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.049 KB) | DOI: 10.31851/juang.v2i1.2802

Abstract

ABSTRAKPerkenalan terhadap masalah gender selayaknya dilakukan sedini mungkin. Hal ini penting karena berkaitan erat dengan tugas perkembangan sosial yang harus dilewati oleh anak usia dini yaitu mempelajari tentang perbedaan jenis kelamin agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun seiring dengan adanya perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, peran gender tidak lagi secara khusus dikaitkan dengan jenis kelamin seseorang. Identitas gender maupun peran gender lebih difungsikan akibat pengaruh sosial baik dalam sosialisasi, hasil interaksi sosial maupun proses rekognisi dari sejumlah pengetahuan yang dimiliki seseorang. Beberapa alternatif pemecahan masalah yang mungkin dapat diterapkan dalam mengatasi kesalahpahaman mengenai gender. Khusus pada dunia pendidikan, Budaya adil gender pada anak usia dini akan berlangsung secara optimal dan efektif bila direncanakan dengan baik dan metode yang tepat. Untuk itu guru perlu merencanakan dengan matang salah satu strategi adil gender yaitu melalui bermain peran. Melalui metode bermain peran, anak diharapkan dapat mengenali jati dirinya sendiri serta mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan fantasi dan menyalurkan kecenderungan pembawaannya sesuai dengan pengalaman dan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Adil Gender, Anak Usia Dini, Bermain Peran ABSTRACKIntroducing gender issues should be done as early as possible. This is important because it relates to the task of social development that must be passed by early childhood, namely about the sex to suit what is expected. But along with the social changes that occur in society, gender roles are no longer related to one's gender. Gender identity and gender roles are more functioned from social influences both in socialization, the results of social interaction and the process of recognition of the amount of knowledge needed by a person. Some alternative solutions to problems that might be applied in overcoming misunderstandings about gender. Especially in the world of education, fair gender culture in early childhood will take place optimally and effectively if approved by the right method. For this reason teachers need to plan with a gender strategy one of which is through role playing. Through the role playing method, children are expected to be able to use their own teak and get opportunities to develop fantasies and channel their interest in accordance with their experiences and activities in daily life. Keywords: gender fair, early childhood, role playing
PENINGKATAN ARAH PERENCANAAN KARIR SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI Ramtia Darma Putri
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 15 No. 3 (2017): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v15i3.1438

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada arah perencanaan karir siswa sebelum dan sesudah diberi layanan informasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen yang menggunakan desain Quasi Experimental. Bentuk Quasi Experimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest Posttest One Group Design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Nasional Padang kelas X. Pelaksanaan perlakuan layanan informasi dilakukan pada siswa kelas X Akuntansi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Instrumen Arah Perencanaan Karier Siswa dengan model Skala Likert dengan nilai validitas 0.436 dan reliabilitas 0.935. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan diuji dengan teknik Paired Samples t-test dengan bantuan SPSS versi 17.00. Temuan dalam penelitian ini mengungkapkan terdapat perbedaan yang signifikan pada arah perencanaan karier siswa sebelum dan sesudah diberi layanan informasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pihak terkait terutama personil sekolah dalam meningkatkan arah perencanaan karir siswa di sekolah. Kata Kunci: Arah Perencanaan Karir Siswa, Layanan Informasi AbstractThis study aims to determine the significant differences in the direction of career planning students before and after being given information services. This research is a quantitative research with experimental research method using Quasi Experimental design. The Quasi Experimental form used in this research is Pretest Posttest One Group Design. Subjects in this study were students of SMK National Padang class X. Implementation of information service treatment conducted on students of class X Akuntansi. The research instrument used an Instrumen Arah Perencanaan Karier Siswa with Likert Scale model with validity value 0.436 and reliability of 0.935. The data were then analyzed and tested by Paired Samples t-test with SPSS version 17.00. The findings in this study revealed that there was a significant difference in the direction of career planning students before and after being given information services. The results of this study are expected to contribute to related parties, especially school personnel in improving direction of career planning student in schools. 
Hubungan Kontrol Diri Dengan Perilaku Konsumtif Siswa SMA Negeri 1 Rambang Dangku Suci Rahmi Shela; Nurlela Nurlela; Ramtia Darma Putri
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 19 No. 3 (2021): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v19i3.7052

Abstract

Remaja memiliki karakteristik yang membutuhkan pengakuan dari lingkungan sosialnya dan memiliki emosi yang labil. Dalam keadaan tersebut, remaja memiliki kemampuan mengendalikan diri atau kontrol diri yang lemah, sehingga mereka mengambil tindakan berdasarkan emosi semata. Tindakan yang dimaksud salah satunya adalah tindakan dalam membeli dan berujung pada timbulnya perilaku konsumtif.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku konsumtif, tingkat kontrol diri, dan hubungan antara kontrol diri dengan perilaku konsumtif pada siswa SMAN 1 Rambang Dangku. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional, Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 1 Rambang Dangku. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 60 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis data 2 angket yaitu angket perilaku konsumtif dan angket kontrol diri. Pengskalaan yang digunakan adalah model Likert. Berdasarkan hasil penyekoran dan pengujian yang bersifat deskriptif dan sistematis, tingkat perilaku konsumtif siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim berada dalam kategori rendah sebesar 73% yakni 44 siswa dan tingkat kontrol diri siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim berada dalam kategori sedang sebesar 83% yakni 50 siswa.  Berdasarkan hasil uji hipotesis, terdapat hubungan positif yang signifikan dalam hubungan kontrol diri dengan perilaku konsumtif siswa.
ANALISIS KEMANDIRIAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN DARING DI SMA KARYA IBU PALEMBANG Puput Widya Anggraini; Taty Fauzy; Ramtia Darma Putri
Consilia : Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/consilia.4.3.293-303

Abstract

ABSTRAKKemandirian adalah salah satu aspek penting dalam menunjang kebehasilan dalam belajar siswa sehingga siswa dapat belajar tanpa harus bergantung kepada orang lain. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran daring di SMA Karya Ibu Palembang.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran daring di SMA Karya Ibu Palembang.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan melalui beberapa teknik diantaranya observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dengan beberapa siswa dengan melakukan Tanya jawab kepada siswa yang sedang dalam mengikuti pembelajaran darimg tersebut kemudian berupa dokumentasi peneliti dengan siswa yang sedang melaksanakan wawancara di SMA Karya Ibu Palembang, Karena ada sebagian siswa yang datang kesekolah untuk mengumpulkan tugas kepada guru. Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa peneliti melihat hasil analisis kemandirian siswa dalam belajar daring ini dapat membuat siswa mengerjakan tugasnya secara mandiri tanpa memerlukan bantuan orang lain karena mereka belajar tidak perlu datang kesekolah sehingga membuat tugas secara mandiri dirumah masing-masing yang diberikan oleh guru, jadi tidak mecontek tugas teman lainnya. Adapun kendala yang dihadapi siswa saat pembelajaran daring tersebut contohnya seperti tidak ada kuota, susah jaringan, tidak memiliki handphone.