Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Muhammad Asad dan Epistemologi Tafsirnya: Ide Kontekstual dan Sosio-Historis Ahmad Nabil Amir
Muqoddima Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiologi Vol 2 No 2 (2021): MUQODDIMA Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiologi
Publisher : Laboratorium Sosiologi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47776//MJPRS.002.02.01

Abstract

The paper discusses the underlying principle of Qur’anic interpretation from rational and socio-historical perspective as brought forth by Muhammad Asad in his magnum opus The Message of the Qur’an. It emphasized on scientific and rational principle that conceptualize its universal and ethical conception as set forth in his erudite commentary and extensive footnotes. The analysis is based on qualitative method using descriptive and analytical approaches. Data provided were analyzed by way of deductive and inference. The finding shows that his interpretation was influenced from the progressive and scientific outlook of Tafsir al-Manar which espoused al-adabi al-ijtima‘i approaches (social-artistic form of exegesis) that constitute Asad’s principal ideas and methodology. It brought forth dynamic socio-historical and ethico-legal interpretation that contextualize its moral-ethical spirit and connotation and provide the foundation for social exegesis in contemporary ages
PRELIMINARY NOTE ON HAMKA’S FRAMEWORK OF TAFSIR Ahmad Nabil Amir
Journal of Malay Islamic Studies Vol 4 No 1 (2021): Journal of Malay Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jmis.v4i1.8494

Abstract

The paper discusses Quranic methodology of interpretation as set forth by Hamka (1908-1981) in Tafsir al-Azhar. It analyses the comprehensive method he crafted and the dynamic approach he brought out in textual exegesis. The extensive discussion and exposition of creative legal thought and ruling, history, mysticism, moral, theology, religion and culture reflected his typical and profound ijtihad (independent reasoning) and philosophy as substantively employed in this work. The method employed in this study was descriptive and analytical. It looked into themes brought forth in Tafsir al-Azhar and deduce its understanding and ideas that the author tried to formulate and projected. The study concluded that Tafsir al-Azhar was crafted based on certain al-adabi al-ijtima‘i’s approach (cultural social). It was a highly authoritative and monumental work produced with convincing analysis and being a dominant and vital reference in the work of tafsir in the Malay-Indonesian archipelago. The Tafsir emphasized on rational approach in understanding Quranic text reflecting the profound impact and inspiration from Tafsir al-Manar, its principal reference, and was highly influential in the intellectual tradition and modern development of tafsir that flourished in the Malay-Indonesian archipelago.
Pemikiran Tafsir Shaykh Muhammad Abduh Ahmad Nabil Amir
Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin Vol 20, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jiiu.v20i1.4126

Abstract

Kertas ini menganalisis metode tafsīr al-‘ilmī (saintifik) yang digariskan dalam kitab Tafsīr al-Qur’ān al-Ḥakīm atau Tafsīr al-Manār oleh Shaykh Muḥammad cAbduh (1849-1905) dan Rashīd Riḍā (1865-1935). Karya ini mengemukakan manhaj tafsir akliah yang mempan yang menekankan kefahaman rasional dan saintifik terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Tulisan ini akan membincangkan latar belakang pentafsir, pandangan dan pemikiran saintifik yang diangkat dalam karya mereka, idealisme pembaharuan yang digagaskan dan manhaj yang diketengahkan dalam tafsiran ayat-ayat yang berkait dengan ittijāh ‘ilm (saintifik). Kitab ini merumuskan manhaj saintifik yang jitu dan menzahirkan apresiasi yang tinggi terhadap upaya ijtihad dan istinbat. Kajian ini akan memetakan ide dan menganalisis kekuatan metode yang dilakarkan dalam mencetus pencerahan akal, sains, antropologi, sosiologi, dan budaya, dan pengaruhnya terhadap karya-karya tafsir di abad moden.
Islamization of Knowledge in Historical Perspective Ahmad Nabil Amir; Tasnim Abdul Rahman
Jurnal Pendidikan Sultan Agung Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp-sa.3.2.153-162

Abstract

Artikel ini membuat tinjauan dasar tentang faham Islamisasi ilmu serta latar sejarahnya dan meninjau isu-isu pokok dalam konteks perdebatan Islamisasi pengetahuan semasa. Ia melihat peranan beberapa tokoh dan institusi penting dalam menggerakkan idea Islamisasi ilmu sepanjang dekad 1970-80an dan pengaruhnya dalam mencorakkan visi intelektual dan kesedaran tauhid dalam praktik dan tradisi keilmuannya. Ini digerakkan di UIAM dan IIIT yang membawa gagasan pembaharuan dalam pemikiran pendidikan menerusi proses Islamisasi pengetahuan dan integrasi ilmu dan nilai. Kajian ini bersifat kualitatif dari jenis penelitian kepustakaan. Materi kajian dilacak dari sumber-sumber primer dan sekunder yang terkait berupa buku, tesis, artikel, majalah dan dianalisis secara deskriptif dan analitis. Temuan kajian menemukan bahawa isu-isu dasar tentang Islamisasi pengetahuan ini telah diungkapkan secara konsisten dengan perdebatan yang signifikan dan terus berlanjut terkait dengan falsafah dan rangka metodologi dan prinsip umumnya.
CORAK PENAFSIRAN HUKUM DALAM TAFSIR AL-AZHAR ahmad nabil amir
As-Syifa: Journal of Islamic Studies and History Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35132/assyifa.v2i1.352

Abstract

Kajian ini membahaskan metode penelitian hukum yang digariskan oleh Hamka dalam tafsir al-Qurannya, i.e., Tafsir al-Azhar. Ia bertujuan melihat aliran dan konteks pemikiran yang dibawakan dalam perbincangan hukum dan syariah yang terkait dengan aspek pembaharuan dalam ideologi hukum dan fiqh, maqasid, faham maslahah dan usul syariah. Metodologi kajian bersifat kualitatif dari jenis penelitian pustaka. Bahan-bahan kajian diperoleh dari sumber-sumber primer dan sekunder yang terkait dan dianalisis secara deskriptif, analitis dan komparatif. Hasil tinjauan menyimpulkan kesederhanaan dan keluasan pandangan hukumnya yang tidak terikat dengan mana-mana doktrin dan ideologi mazhab. Ia memperlihatkan pandangan yang klasik dan universal yang mempertahankan nilai kebebasan dan ijtihad dan semangat hukum yang rasional dan kontekstual yang terkesan bercorak fiqh nusantara dengan maksud mendekatkan pemahaman hukum dengan nuansa kehidupan masyarakat dan konteks perkembangan Islam di Indonesia yang serba moden dan kosmopolit.
Islamization of Knowledge in Historical Perspective Ahmad Nabil Amir
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v5i1.5871

Abstract

The paper discusses the epistemological framework of Islamization of knowledge, in light of its contextual and philosophical ideals and discursive history and current debates of Islamization of contemporary knowledge. It looks into the role of its major proponents and institutions in articulating the ideas of IOK and the principle of tawhid in late 1970-80s and its impact in spearheading the movement for intellectual renewal and reassertion of tawhidic and ethical consciousness. This was consistently undertaken by IIUM and IIIT in promoting the doctrine of Islamization of human knowledge and assimilation of knowledge and value. The research was qualitative in nature in the form of integrative library research and documentation technique. It conducts comprehensive survey of related primary and secondary sources and analyzed it through inductive and deductive method. The finding shows that the principal ideas of IOK was constructed based on the tawhidic worldview and its epistemological framework while the fundamental issues and concept of Islamization continued to be articulated that addresses its challenge and paradigm and basic methodology and workplan.