This Author published in this journals
All Journal Kultivasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian berbagai konsentrasi benzyl amino purine (BAP) terhadap pertumbuhan tiga kultivar tanaman kamboja jepang (Adenium arabicum) Yayat Rochayat Suradinata; Ine Elisa Putri; Kusumiyati Kusumiyati
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.935 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i1.11550

Abstract

Adenium arabicum disebut sebagai mawar gurun. Tanaman ini memiliki bonggol. Bonggol dapat diperbesar dengan bantuan benzil amino purine (BAP). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara tiga kultivar Kamboja Jepang (Adenium arabicum) dengan lima konsentrasi (BAP) yang digunakan, untuk memperoleh kultivar diuji yang memiliki pertumbuhan paling baik dengan perlakuan berbagai konsentrasi BAP. Penelitian dilakukan dari bulan April 2016 sampai dengan Juli 2016 di rumah kaca Ciparanje Fakultas Pertanian Univesitas Padjadjaran, dengan ketinggian tempat 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri atas dua faktor, faktor pertama yaitu kultivar Yak saudi, Ra Chi Nee pan Dok (RCN) dan Thai Socotranum dan faktor kedua yaitu konsentrasi BAP terdiri atas 0 part per million (ppm), 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm dan 200 ppm yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara kultivar dan konsentrasi BAP terhadap jumlah daun dan diameter bonggol. Kultivar Thai Socotranum dan Yak saudi menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih tinggi dicirikan dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman Adenium arabicum, rata-rata  pertambahan luas daun tinggi tanaman Adenium arabicum dan rata-rata pertambahan tunas lateral tinggi tanaman Adenium arabicum yang lebih tinggi daripada RCN namun pada rata-rata pertambahan bonggol tanaman tinggi tanaman Adenium arabicum kultivar Thai Socotranum dan RCN menunjukkan petumbuhan yang lebih baik. Perlakuan BAP dengan konsentrasi 150 ppm dan 200 ppm menghasilkan rata-rata pertumbuhan lebih tinggi dicirikan dari rata-rata pertambahan jumlah daun, rata-rata pertambahan tinggi dan rata-rata pertambahan tunas lateral. Pada rata-rata  pertambahan luas daun konsentrasi 100 ppm menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik daripada konsentrasi yang lainnya. Kultivar Thai Socotranum dan BAP 150 ppm menunjukkan hasil perlakuan terbaik.Kata Kunci : Adenium arabicum, BAP, Diameter Bonggol, Konsentrasi, Sitokinin
Pengaruh asam giberelat (GA3) dan waktu panen terhadap kualitas hasil buah zukini (Cucurbita pepo L.) Kusumiyati Kusumiyati; Syariful Mubarok; Ine Elisa Putri; Risa Nurul Falah
Kultivasi Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.813 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i2.21766

Abstract

Sari. Zukini merupakan sayuran buah yang banyak diminati oleh konsumen. Sayuran ini memiliki kadar air yang tinggi. Petani memerlukan teknik budidaya yang tepat untuk meningkatkan kualitas buah zukini, diantaranya dengan penggunaan hormon giberelin (GA3) dan waktu panen yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan GA3 dan perbedaan waktu panen terhadap kualitas hasil buah zukini, yaitu nilai total padatan terlarut (TPT), kekerasan, dan kadar air buah. Penelitian menggunakan metode percobaan rancangan acak lengkap (RAL) factorial, dengan 2 faktor dan 5 ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi GA3 (0 part per million (ppm) dan 300 ppm) dan faktor kedua yaitu waktu panen 5 hari setelah berbunga (HSB), 10 HSB, dan 15 HSB. Data diuji dengan analisis sidik ragam (ANOVA), dilanjutkan uji lanjut Duncan dengan taraf nyata 5% dan diolah menggunakan software SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara GA3 dan waktu panen terhadap kadar air buah zukini. Konsentrasi GA3 300 ppmmenghasilkan kulit buah yang lebih keras dibandingkan dengan GA3 0 ppm kemudian 10 HSB dan 15 HSB memiliki nilai kekerasan lebih keras dibandingkan 0 HSB. Nilai TPT untuk GA3 300 ppm dan GA3 0 ppm menghasilkan nilai yang sama, sedangkan 5 HSB dan 10 HSB menampilkan nilai TPT lebih tinggi ketimbang 15 HSB. Kata Kunci: Cucurbitaceae ∙ hormon ∙ kadar air ∙ kekerasan buah ∙ total padatan terlarut  Abstract.  Zucchini is a fruit vegetable that is a lot of demand by costumers. This vegetable has a high water content. The farmers needs proper cultivation techniques to improve the quality of zucchini, including the used of the hormone gibberelin (GA3) and the harvest periods. The aim this research was to know effect used GA3 and harvest periods toward zucchini fruit quality, that were total soluble solids (TDS), firmness and fruit water content. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with factorial pattern with 2 factors and 5 replications. The first factors was concentration of  GA3  (0 part per million (ppm) and 300 ppm) and the second factor was harvest periods (5 days after flowering (DAF), 10 DAF, and 15 DAF). Data were tested by analysis of variance (ANOVA), followed by Duncan Multiple Range test with a significance level of 5% and processed using SPSS 24 software. The results of the study showed that there were interactions between GA3 and harvest periods on moisture content of zucchini fruit. Concentration of GA3 300 ppm obtained fruit skin that is harder than GA3 0 ppm and 10 DAF, then 15 DAF have a harder firmness values than 0 DAF. TDS values for GA3 300 ppm and GA3 0 ppm presented the same value, then 5 DAF and 10 DAF showed TDS value higher than 15 DAF.  Keywords: Cucurbitaceae ∙ fruit firmness ∙ hormone ∙ water content ∙ total soluble solids