Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Pemberian berbagai konsentrasi benzyl amino purine (BAP) terhadap pertumbuhan tiga kultivar tanaman kamboja jepang (Adenium arabicum) Suradinata, Yayat Rochayat; Putri, Ine Elisa; Kusumiyati, Kusumiyati
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.935 KB)

Abstract

Adenium arabicum disebut sebagai mawar gurun. Tanaman ini memiliki bonggol. Bonggol dapat diperbesar dengan bantuan benzil amino purine (BAP). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara tiga kultivar Kamboja Jepang (Adenium arabicum) dengan lima konsentrasi (BAP) yang digunakan, untuk memperoleh kultivar diuji yang memiliki pertumbuhan paling baik dengan perlakuan berbagai konsentrasi BAP. Penelitian dilakukan dari bulan April 2016 sampai dengan Juli 2016 di rumah kaca Ciparanje Fakultas Pertanian Univesitas Padjadjaran, dengan ketinggian tempat 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri atas dua faktor, faktor pertama yaitu kultivar Yak saudi, Ra Chi Nee pan Dok (RCN) dan Thai Socotranum dan faktor kedua yaitu konsentrasi BAP terdiri atas 0 part per million (ppm), 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm dan 200 ppm yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara kultivar dan konsentrasi BAP terhadap jumlah daun dan diameter bonggol. Kultivar Thai Socotranum dan Yak saudi menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih tinggi dicirikan dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman Adenium arabicum, rata-rata  pertambahan luas daun tinggi tanaman Adenium arabicum dan rata-rata pertambahan tunas lateral tinggi tanaman Adenium arabicum yang lebih tinggi daripada RCN namun pada rata-rata pertambahan bonggol tanaman tinggi tanaman Adenium arabicum kultivar Thai Socotranum dan RCN menunjukkan petumbuhan yang lebih baik. Perlakuan BAP dengan konsentrasi 150 ppm dan 200 ppm menghasilkan rata-rata pertumbuhan lebih tinggi dicirikan dari rata-rata pertambahan jumlah daun, rata-rata pertambahan tinggi dan rata-rata pertambahan tunas lateral. Pada rata-rata  pertambahan luas daun konsentrasi 100 ppm menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik daripada konsentrasi yang lainnya. Kultivar Thai Socotranum dan BAP 150 ppm menunjukkan hasil perlakuan terbaik.Kata Kunci : Adenium arabicum, BAP, Diameter Bonggol, Konsentrasi, Sitokinin
Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang Onggo, Tino Mutiarawati; Kusumiyati, Kusumiyati; Nurfitriana, A.
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.419 KB)

Abstract

Tanaman tomat beef merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang peka terhadap penyakit tular-tanah. Penerapan teknologi sambung batang dilakukan untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit tersebut sehingga dapat menghasilkan buah dengan kualitas yang optimal. Penanaman dalam polybag dimaksudkan agar rumah plastik dapat digunakan untuk penanaman tomat secara kontinyu. Arang sekam sebagai salah satu bahan pembenah tanah diaplikasikan untuk perbaikan tanah Inceptisol Jatinangor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi penambahan bahan pembenah arang sekam dan ukuran polybag yang berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat beef kultivar Valouro hasil sambung batang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai Januari 2016 di dalam rumah plastik Laboratorium Kultur Terkendali, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu ukuran polybag: 30cm x 35cm, 35cm x 35cm, dan 35cm x 40cm; faktor kedua yaitu penambahan bahan pembenah arang sekam: tanpa penambahan (kontrol), 10% (v/v) arang sekam, dan 20% (v/v) arang sekam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan ukuran polybag dan penambahan arang sekam terhadap semua parameter pengamatan. Ukuran polybag terbesar (35cm x 40cm) berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman dan persentase jumlah dan bobot buah kualitas A sebaliknya menurunkan persentase jumlah dan bobot buah kualitas C, sedangkan pada penambahan arang sekam 20% (v/v) diameter batang menjadi lebih kecil.Kata kunci : tomat beef, pertumbuhan, hasil, kualitas buah
Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair (POC) dan dosis pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays L. var Rugosa Bonaf) kultivar talenta Puspadewi, S.; Sutari, Wawan; Kusumiyati, Kusumiyati
Kultivasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.944 KB)

Abstract

Percobaan bertujuan untuk mencari konsentrasi pupuk organik cair dan pupuk N, P, K yang terbaik  terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis kultivar Talenta. Percobaan dilaksanakan dari bulan Maret hingga Mei 2014 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang dengan ketinggian tempat ± 750 m di atas permukaan laut. Percobaan dilakukan menggunakan metode percobaan di lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari tujuh perlakuan dan diulang empat kali yaitu: 1 dosis rekomendasi pupuk N, P, K ; 1 kali konsentrasi  pupuk organik cair ; 2 kali konsentrasi pupuk organik cair ; 1 kali konsentrasi pupuk organik cair + ½ dosis pupuk N, P, K ; 1 kali konsentrasi pupuk organik cair + 1 dosis pupuk N, P, K ; 2 kali konsentrasi pupuk organik cair + ½ dosis pupuk N, P, K dan 2 kali konsentrasi pupuk organik cair + 1 dosis pupuk N, P, K. Hasil percobaan menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair dengan dosis pupuk N, P, K berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, hasil tanaman, indeks panen dan total padatan terlarut. Berdasarkan pertimbangan dari segi ekologis dan ekonomis, kombinasi 1 kali konsentrasi pupuk organik cair dengan ½ dosis pupuk N, P, K mampu memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.Kata kunci: jagung manis, pupuk organik cair, pupuk N, P, K
Respons pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil buncis tegak terhadap pemberian berbagai dosis kompos dan interval panen pada inceptisols jatinangor Kusumiyati, Kusumiyati; Sutari, Wawan; Raniska, N.
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.382 KB)

Abstract

Produksi buncis yang menurun mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan. Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti kondisi lahan suboptimal dan kualitas hasil yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kompos dan interval panen yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil buncis tegak pada Inceptisols Jatinangor. Percobaan dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, di Ciparanje Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada ketinggian ±750 meter di atas permukaan laut (m dpl), selama bulan Februari – April 2016. Tipe iklim kawasan Jatinangor berdasarkan Oldeman adalah C3. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Kombinasi perlakuan terdiri dari 4 dosis kompos sebanyak 0 kg, 2.5 kg, 5 kg, dan 7.5 kg per petak serta interval panen setiap 1 hari, 2 hari, dan 3 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan pada persentase polong layak pasar dan tidak layak pasar, dimana pemberian kompos 0 kg dengan interval panen 1, 2, dan 3 hari sekali, serta pemberian kompos 5 kg dan 7.5 kg dengan interval panen 1 hari menghasilkan polong dengan persentase layak pasar tertinggi. Kombinasi terbaik adalah dosis kompos dengan dosis 100% dan interval panen 1 hari.Kata kunci: Buncis tegak, Inceptisols, interval panen, kompos.
Efektivitas 1-Methylcyclopropene (1-MCP) terhadap ketahanan simpan bunga potong mawar (Rosa hybrida Hort.) Afiifah, Dinnur; Sutari, Wawan; Kusumiyati, Kusumiyati; Suminar, Erni; Mubarok, Syariful
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.892 KB)

Abstract

Mawar (Rosa hybrida Hort.) merupakan salah satu tanaman hias yang populer dan banyak diminati di kalangan masyarakat. Namun, salah satu permasalahan yang sering dialami oleh produsen dan konsumen mawar adalah daya simpan nya yang cukup singkat. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi 1-MCP serta lama aplikasi yang tepat dalam mempertahankan kesegaran bunga mawar potong. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura Universitas Padjadjaran pada bulan Desember 2016 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Sederhana dari tujuh perlakuan yaitu kontrol, pemberian 1-MCP 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1  yang diberikan selama  6 jam, serta 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1 yang diberikan selama 24 jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi 1 μL L-1 1-MCP selama 24 jam memberikan hasil terbaik dengan mempertahankan lama segar bunga potong mawar cv Avalance putih selama 9.67 hari.Kata kunci: Lama kesegaran, bunga potong mawar cv. Avalance putih, 1-MCP 
Mutu buah sawo selama periode simpan berbeda Kusumiyati, Kusumiyati; Farida, Farida; Sutari, Wawan; Mubarok, Syariful
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.912 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14385

Abstract

Buah sawo adalah salah satu buah tropik yang dipanen sebelum matang fisiologis, sehingga membutuhkan masa penyimpanan. Proses penyimpanan dilakukan saat proses distribusi. Selama masa penyimpanan terjadi perubahan mutu buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan mutu buah sawo yang terjadi selama masa simpan terhadap kekerasan buah, kadar air dan total padatan terlarut (TPT). Penelitian ini dilaksanakan pada Maret sampai Juli 2017 di Laboratorium Tekno-logi Produksi Tanaman Divisi Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penyimpanan 0 hari (P0), penyimpanan 5 hari (P5) dan penyimpanan 10 hari (P10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode simpan yang berbeda berpengaruh terhadap berbagai parameter mutu buah sawo, seperti kekerasan buah, kadar air dan TPT. Kata Kunci: Buah Klimaterik, Kadar Air, Kekerasan Buah, Penyimpanan, Total Padatan Terlarut
Kualitas buah mangga selama penyimpanan pada keranjang anyaman bambu dengan identifikasi ruang warna L*,a* dan b* Kusumiyati, Kusumiyati; Farida, Farida; Sutari, Wawan; Mubarok, Syariful
Kultivasi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.109 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v17i2.17023

Abstract

Sari Penanganan pascapanen pada produk hortikultura sangat penting. Pengemasan yang tepat akan membantu produk hortikultura seperti buah mangga arumanis dapat mempertahankan kualitasnya selama proses distribusi. Salah satu jenis pengemasan buah mangga yang umum digunakan adalah dengan mengunakan keranjang anyaman bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  perubahan nilai kualitatif warna kulit buah mangga arumanis selama masa penyimpanan dalam kemasan keranjang anyaman bambu. Penelitian ini dilakukan pada Maret sampai Mei 2018 bertempat di Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 9 ulangan. Perlakuan terdari dari 0 hari (S0), 7 hari (S7) dan 14 hari (S14) masa simpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama masa simpan berpengaruh terhadap berbagai parameter nilai warna kulit buah mangga arumanis yang meliputi nilai L*, a* dan b*.Kata kunci: Klimakterik, keranjang anyaman bambu, penyimpanan, warna kulit buahAbstract Postharvest handling of horticultural product is important. Proper packaging ensures the horticultural product such as mangoes cv.arumanis to maintain the quality during the distribution. One of common mango packings is the use of bamboo wicker basket pack. The purpose of this research was to investigate the change of qualitative value of mango cv.arumanis skin color during storage using bamboo wicker basket pack. This research was conducted from March to May 2018 at Horticulture Laboratory of Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, Jatinangor. The experimental design used in this study was Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 9 replications. The treatments consisted of0 day (S0), 7 days (S7) and 14 days (S14) storage duration. The results revealed that the storage durationaffected various parameters of skin color values of mango cv.arumanis fruit including L*, a* and b* values. Keywords: Bamboo wicker basket, climacteric, fruit skin color, storage 
The color detection of two cucumber cultivars by NIR Spectroscopy KUSUMIYATI, KUSUMIYATI; KURNIASARI, INDAH; OKTAVIA, ADE RISTI
Asian Journal of Agriculture Vol 1 No 02 (2017)
Publisher : Society for Indonesian Biodiversity & Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/asianjagric/g010202

Abstract

Kusumiyati, Kurniasari I, Oktavia AR. 2017. The color detection of two cucumber cultivars by NIR Spectroscopy. Asian J Agric 1: 59-65. The color of cucumber fruit can be estimated as fruit quality trait. Genotypes and cultivars affect the color of cucumber fruit. The estimation can be done quickly and without tissue damage by NIR Spectroscopy. The purpose of this study was to determine the accuracy of color quality values with NIR and conventional methods. The experiment was conducted at Horticulture Laboratory, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University in 2013. The color components observed were L, a, b, hue and chroma. The results indicated that the predicted component of cucumber color approximates values obtained from conventional methods. Based on the data obtained, the correlation coefficient (r) of color component approaches 1.00 and the standard calibration error (SEC) is low or close to 0.00.
APLIKASI METODE UV SPEKTROSKOPI DAN KEMOMETRIKA UNTUK DISKRIMINASI MADU FLORA DAN MADU EKSTRAFLORA Suhandy, Diding; Yulia, Meinilwita; Kusumiyati, Kusumiyati
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v11i1.44757

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan UV spektroskopi untuk klasifikasi madu flora yaitu madu Durian (Durio zibethinus) dan madu honeydew dari jenis ekstraflora yaitu madu Akasia (Acacia crassicarpa) dan madu Karet (Hevea brasiliensis) dari Indonesia. Sampel madu diencerkan dengan air distilasi dengan perbandingan 1:20 dan 1:30 (volume/volume) dan diteteskan sebanyak 3 mL ke dalam kuvet kuarsa. Spektra UV diukur menggunakan UV-visible spectrometer di rentang panjang gelombang 190-400 nm dengan interval 1 nm menghasilkan 211 variabel spektra. Model klasifikasi linear dibangun menggunakan metode linear discrimination analysis dan non-linear menggunakan metode support vector machine. Hasil penelitian menunjukkan kedua metode tersebut dapat digunakan untuk klasifikasi madu flora dan ekstraflora dengan nilai akurasi, sensitivitas, spesifisitas, presisi, dan koefisien korelasi Matthews sebesar 1 atau 100%. Hal ini menunjukkan aplikasi metode UV spektroskopi sebagai metode analisis yang cepat, ramah lingkungan dan harga relatif terjangkau untuk diskriminasi madu flora dan ekstraflora di Indonesia
Pertumbuhan dan hasil benih kentang G0 kultivar medians pada berbagai komposisi media tanam dan interval pemberian air di dataran medium Jajang Sauman Hamdani; Sumadi Sumadi; Kusumiyati Kusumiyati; Haifa Ruwaidah
Kultivasi Vol 19, No 3 (2020): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v19i3.30583

Abstract

SariBenih merupakan kunci sukses budidaya kentang. Salah satu faktor yang mempengaruhi dan menjadi kendala produksi kentang di Indonesia  adalah ketersediaan benih kentang yang memiliki kualitas dan kuantitas baik serta belum memenuhi kebutuhan permintaan benih petani kentang. Permasalahan produksi benih kentang generasi ke-0 (G0) adalah rendahnya jumlah ubi benih yang dihasilkan. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara komposisi media tanam dengan interval pemberian air terhadap produksi benih kentang G0 di dataran medium. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Kampus Jatinangor. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Split Plot. Petak utama adalah komposisi media tanam yang terdiri dari campuran tanah:kompos:arang sekam:cocopeat  (2:1:1:1, 3:1:1:1, dan 4:1:1:1) ), dan anak petak adalah interval pemberian air (1, 2, dan 3 hari sekali). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara komposisi media tanam dan interval pemberian air terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang G0 kultivar Medians di dataran medium. Komposisi media tanah:kompos:arang sekam:cocopeat (3:1:1:1) memberikan nilai rata-rata tertinggi terhadap konduktansi stomata, tinggi tanaman, luas daun, bobot kering tanaman, jumlah  stolon, persentase stolon membentuk ubi, jumlah ubi,  (6,55 knol/ tanaman) dan bobot ubi G0 (31,72 g/tanaman)  yang lebih  tinggi bila dibandingkan dengan komposisi lainnya. Interval pemberian air dua hari sekali menunjukkan  nilai tertinggi terhadap tinggi tanaman, luas daun, bobot kering tanaman, jumlah ubi G0  yang lebih  banyak yaitu (5,67 knol/tan) dan bobot  ubi yang lebih tinggi  (29,39 g/tan)  dibandingkan dengan  interval pemberian 1 dan 3 hari sekali.Kata Kunci: benih kentang G0, komposisi media, interval pemberian air, dataran medium AbstractSeeds are the key to successful potato cultivation. One of the factors that affect and become a problem production potato in Indonesia is the lack of availability of good potato seeds in quality and quantity,that way it does not supply requirement. Among the problems in potato seed production of the 0th generation (G0) were low number of tuber produced. In connection with this, it is necessary to carry out an integrated study between the environmental engineering of the planting media and the water supply interval. This study aimed to know interaction between composition of planting medium with  watering interval to production potato seeds G0 in medium land.The experiment was carried out at the experimental field, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, Sumedang. The experiment used Split plot  Design.  The main plot was the growing media compositions, composed by soil:compost:husk charcoal:cocopeat (2:1:1:1, 3:1:1:1, and 4:1:1:1).  The sub plot was interval of watering (1, 2, and 3 day). The experimental results showed that there was no interaction effect of the growing media compositions and interval of watering. Compositions of soil:compost:husk charcoal:cocopeat (3:1:1:1) showed the  plant height, leaf area, dry weight, number of stolons, the percentage of stolon becomes tuber, number of tubers (6.55 knol/plant), and weight of tuber per plant (31.72 g/plant) were higher than others. The interval of  watering 2  day showed the  plant height, leaf area, dry weight, produce numbers of tubers ( 5.67 knol/plant),  and weight of tubers per plant (29.39 g/plant) were higher than interval 1 and 3 days.Keywords: G0  potato seed,  media compositions,  watering interval,  medium lands
Co-Authors A Zulkifli A. Nurfitriana A. Nurfitriana, A. A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdilah, Nurullah Asep Ade Risti Oktavia Ade Risti Oktavia Agus Arip Munawar Ahmad Fauzi Ahmad Ni’matullah Al Baarri Ahmad Saddam Amelia Amelia ANNE NURAINI Ardika Albi Fauzi Arif Affan Wicaksono Aris Ma’ruf Aris Ma’ruf Aris Ma’ruf Desi Trisnawati Desi Trisnawati Desi Trisnawati Diding Suhandy Diky Indrawibawa Dinnur Afiifah Dinnur Afiifah, Dinnur Diyan Yunanto Setyaji diyan Yunanto Setyaji Diyan Yunanto Setyaji Diyan Yunanto Setyaji Endang Safitri Erni Suminar Fajar Hidayanto Fajar Hidayanto Fajrianti Anandya Habibah Farida Farida Farida Farida Farida Farida Fathi Rufaidah Fernanda Desmak Pertiwi Fernanda Desmak Pertiwi Fernanda Desmak Pertiwi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Grace Pratiwi Manurung Gustiono Tegar Prasetyo Haifa Ruwaidah Hari Hariadi Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri, Ine Elisa Jajang Sauman Hamdani Kurniasari, Indah Lilis Sugiarti M Faizal Fathurrohim M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah Meinilwita Yulia Meinilwita Yulia Meinilwita Yulia Mubarok S Muhammad Abdilah Hasan Qonit Muhammad Abdillah Hasan Qonit Muhammad Faizal Fathurrohim Muhammad Nur N. Raniska N. Raniska, N. Nedya Deninta Nedya Deninta Nedya Deninta Noladhi Wicaksana Oktavia Ade Risti Oktavia, Ade Risti Poniyah Andayaningsih Resti Nurjanah Retna Yulrosly Ningtias Rika Bhernike Sitepu Risa Nurul Falah Risa Nurul Falah S. Puspadewi S. Puspadewi, S. Sasmita, Heny Siska Dwi Anggraeni Siti Suharyatun Somantri, Ucu Wandi Sri Waluyo Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Suyamto Suyamto Syarief Aanisah Lutfiyyah SYARIFUL MUBAROK Tengku Sabrina Tino M Onggo Tino Mutiarawati Onggo Tino Mutiarawati Onggo Tino Mutiarawati Onggo Tino Mutiarawati Onggo Titin Sulastri Usman Setiawan Uum Umiyati Uum Umiyati Wahyu Ferdiyansyah Wawan Sutari Yayan Sumekar Yayat Rochayat Suradinata Yuda Hadiwijaya Yuda Hadiwijaya Yuda Hadiwijaya Yulia, Meinilwita Yuliana Kolo Yussi Rabani Zulfatunnisa Zulfatunnisa