Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) MENINGKATKAN POPULASI BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN SERAPAN HARA P TANAMAN CABAI (Capsicum Annuum L.) PADA INCEPTISOLS Muhammad Aldino Rahman; Anne Nurbaity; Tualar Simarmata; Baiq Azizah Haryantini
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.318 KB) | DOI: 10.33661/jai.v4i1.1270

Abstract

Fungi mikoriza arbuskula (FMA) memegang peranan penting dalam produktivitas cabai melalui peningkatan kualitas tanah. Eksperimen untuk mengetahui pengaruh inokulan FMA populasi bakteri pelarut fosfat dan serapan P tanaman cabai pada Inceptisols dilaksanakan di rumah plastik dengan ketinggian ± 752 MDPL, Jatinangor. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas empat perlakuan (kontrol, 100, 200, 300 spora FMA isolat dari tanah hutan alami). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata inokulan FMA terhadap populasi bakteri pelarut fosfat dan serapan P. Pemberian inokulan FMA isolat dengan kepadatan 100 spora/tanaman lebih efisien dalam meningkatkan populasi perlarut fosfat dan serapan P dibandingkan perlakuan lain
Pengaruh Pupuk Npk, Vermikompos Dan Hayati Terhadap Serapan N, Populasi Azotobacter sp. Dan Hasil Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merrill) Pada Inceptisols Anni Yuniarti; Anne Nurbaity; Emma Trinurani Sofyan; Gordon Pius Marihot Pius Marihot
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.397 KB) | DOI: 10.33661/jai.v3i2.1372

Abstract

Inceptisol merupakan ordo tanah yang paling banyak di Indonesia. Masalah yang menjadi sorotan adalah  Inceptisol yang memiliki tingkat kesuburan rendah, sehingga perlu dilakukan perbaikan tanah melalui penggunaan pupuk anorganik, organik dan pupuk hayati untuk meningkatkan kualitas tanah Inceptisol. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk N,P,K, vermikompos dan pupuk hayati terhadap serapan N, populasi Azotobacter sp., dan hasil kedelai Edamame pada Inceptisols. Percobaan ini dilaksanakan dari bulan Maret hingga Mei 2016 di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang dengan ketinggian tempat ± 750 meter di atas permukaan laut. Percobaan ini dilakukan menggunakan metode percobaan di lapangan dengan Rancangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri dari sepuluh perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Kombinasi perlakuan tersebut terdiri dari: kontrol (tanpa perlakuan), dosis rekomendasi Urea 100 kgha-1 + SP-36 150 kg ha-1 + KCl 125 kg ha-1;½ rekomendasi ha-1 N,P,K +5 ton ha-1 vermikompos;1 rekomendasi ha-1 N, P, K+5 ton ha-1 vermikompos;1½ rekomendasi ha-1 N,P,K +5 ton ha-1 vermikompos;½ rekomendasi ha-1 N, P, K+10 ton ha-1 vermikompos;1 rekomendasi ha-1 N,P,K+10 ton ha-1 vermikompos;1½ rekomendasi ha-1 N,P,K +10 ton ha-1 vermikompos;½ rekomendasi ha-1 N,P,K +5 ton ha-1 vermikompos + pupuk hayati  5 L ha-1;½ rekomendasi ha-1 N,P,K+10 ton ha-1 vermikompos + pupuk hayati  5 L ha-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pupuk N,P,K, Vermikompos dan pupuk hayati berpengaruh terhadap populasi Azotobacter sp. dan bobot hasil kedelai Edamame namun tidak berpengaruh terhadap serapan N,½ dosis N,P,K+10 ton ha-1 vermikompos + pupuk hayati 5 L ha-1menghasilkan berat polong 114,45 g/tanaman(10,17 ton/ha) Kata Kunci : Azotobacter sp., kedelai Edamame, pupuk hayati, vermikompos,  pupuk NPK.
Effect of magnetic field and arbuscular mycorrhizal fungi on germination and growth of tomato (Lycopersicon esculentum Mill.) Anne Nurbaity; Anne Nuraini; Eleonora Agustine
Journal of Tropical Mycorrhiza Vol. 1 No. 1: April 2022
Publisher : Asosiasi Mikoriza Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.93 KB)

Abstract

Agricultural technology innovation such as application of low magnetic field and arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) could improve growth of some vegetable plants, such as tomatoes.The objectives of the research were to determine: (1) the effect of low magnetic field treatment on germination of tomato seeds, and (2) the combined effect of mycorrhiza and magnetic field treatments on growth of tomato plants. The first experiment was conducted in the laboratory to test the germination of magnetized and non-magnetized seeds on different growing mediums. The second experiment was conducted in a screenhouse using Randomised Blocked Design with the treatments of exposure of magnetic field (0 and 0.2 mT) and AMF (Glomus sp., Gigaspora sp. and Combination of Glomus sp. and Gigaspora sp.). Both treatments were applied as pre-sowing seed treatments. Results revealed the exposure of seeds to magnetic fields increased the seedling germination percentage, especially in the treatments combined with Gigaspora sp. (90%). Further measurement of plant heights showed that magnetized seeds consistently showed a higher plant height compared to non-magnet treatments. Gigaspora sp. which applied either as single or in mixture with Glomus spp. have shown better effect than Gigaspora sp. alone on the growth of tomatoes