Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penerapan Padi-Itik Pada Berbagai Sistem Tanam dalam Mengendalikan Serangga Hama di Tanaman Padi (Oryza sativa L) Sumini Sumini; Etty Safriyani; Holidi Holidi; Sutejo Sutejo; Samsul Bahri; Riyanto Riyanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 1 Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v8i1.204

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penerapan padi-itik pada berbagai sistem tanam dalam mengendalikan hama di tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah irigasi di Desa S.Kertosari Kabupaten Musi Rawas dari bulan Agustus sampai bulan November 2016. Penelitian menggunakan metode Eksperimental dengan Rancangan Petak Terbagi (split plot desing) dengan 2 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan itik (I) sebagai petak utama dan sistem tanam (S) sebagai anak petakan. Perlakuan itik (I) sebagai petak utama meliputi I0 = Tanpa itik (Kontrol), I1 = Padi-Itik. Sedangkan perlakuan sistem tanam (S) sebagai anak petakan meliputi S1 = Sistem Tegel, S2 = Jajar Legowo 2:1, S3 = Jajar Legowo 3:1, S4 = Jajar Legowo 4:1, S5 = Jajar Legowo 5:1. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan itik dan sistem tanam memberikan hasil yang berbeda nyata pada populasi hama wereng coklat namun berbeda tidak nyata pada hama penggerek batang padi. Pesentase serangan hama wereng coklat dan penggerek batang padi tertinggi pada kombinasi perlakuan tanpa itik dan sistem tanam tegel (I0S1). Populasi hama tertinggi pada perlakuan tanpa itik (I0) yaitu wereng coklat sebanyak 3,03 ekor dan penggerek batang padi 2,50 ekor. Populasi hama tertinggi pada perlakuan sistem tanam tegel S1 yaitu wereng coklat sebanyak 2,53 ekor dan penggerek batang padi pada perlakuan S4 yaitu 2,54 ekor. Perlakuan itik (I1) dan sistem tanam jajar legowo 2:1 (S2) serta kombinasi perlakuan itik dan sistem tanam jajar legowo 2:1 (I1S2) memberikan hasil terbaik terhadap semua peubah serta mampu menekan populasi dan persentase serangan hama.
Pemanfaatan Biochar dan Pupuk Kandang Ayam pada Pertanaman Jagung Hibrida di Tanah Ultisol Samsul Bahri; M Merismon; S Sutejo
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v9i2.599

Abstract

This study aims to evaluate the growth and production of hybrid maize on ultisol soils using biochar and chicken manure to support sustainable agriculture. This study used a factorial design based on the randomized block design, which consisted of two treatment factors and three replications. The first factor is the dosage of biochar consisting of 4 levels, namely without biochar (control), 0.25 kg.m-2; 0.5 kg.m-2; and 1 kg.m-2. The second factor is the dose of chicken manure, consisting of four levels, namely without chicken manure (control), chicken manure with a dose of 0.25 kg.m-2; 0.5 kg.m-2; and 1 kg.m-2. The results showed that biochar treatment had a significant effect on plant height. The interaction between treatments has a significant effect on the weight of the ear without the cob. The best biochar treatment was at a dose of 0.25 kg.m-2 while the best treatment of chicken manure was at a dose of 1 kg.m-2.
Pertumbuhan Bibit Karet Okulasi Berbagai Umur pada Media Tergenang Holidi Holidi; Etty Safriyani; Sutejo Sutejo
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 2 No. 2 (2013)
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.622 KB) | DOI: 10.33230/JLSO.2.2.2013.69

Abstract

Luas areal lahan kering untuk budidaya perkebunan yang terbatas sehingga lahan rawa yang tergolong lebak dangkal menjadi alternatif untuk tempat budidaya perkebunan karet. Adaptasi tanaman karet terhadap genangan perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan mengkaji respon pertumbuhan berbagai umur bibit karet dari stum mata tidur terhadap tinggi genangan air. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas pada ketinggian 110 m dpl pada bulan Maret sampai Juni 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Berbagi (RPB) dengan tiga kali ulangan, tinggi genangan sebagai petak utama dan umur bibit sebagai anak petak. Perlakuan tinggi genangan (petak utama) terdiri dari tanpa genangan, genangan tinggi 5 cm, 15 cm dan 25 cm. Genangan diberikan selama 3 bulan. Perlakuan umur bibit terdiri dari 2 level, yaitu 3 bulan dan 5 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit tanaman karet dapat bertahan hidup 3-12 minggu tergantung tinggi genangan
Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Tanah Gambut Berbagai Ketinggian Genangan Holidi Aminudin; Etty Safriyani; Warjiyanto Warjiyanto; Sutejo Sutejo
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 3 (2015): December
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.953 KB) | DOI: 10.22146/ipas.5433

Abstract

The area of dry land for plantation cultivation is limited, so  peatland would be an alternative development. Adaptation of plant oil palm on the long inundation need to be investigated. This study aims to determine the growth response of oil palm seedlings in peat with some duration of flooding. The research was conducted in the experimental farm of the Faculty of Agriculture, University of Musi Rawas at an altitude of 110 m above sea level on March to June 2014. This study used a randomized block design (RBD) consists of six treatments and four replications. Treatment includes without flooding, duration of flooding 10, 20, 30, 40 and 50 days. The results showed that oil palm seedlings can survive up to 50 days of flooding. Long flooding inhibits the growth of plant height, number of leaves, reducing the amount of leaf chlorophyll. flooding also causes morphological changes in the root of the formation of adventitious shoots.
Peranan Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dan Pupuk Fosfat terhadap Produktivitas dan Kandungan Nutrisi Indigofera zollingeriana B. Herlina; Sutejo Sutejo; J. Laksono
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.12.2.184-190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  seberapa besar peranan inokulasi Fungi Micoriza arbuskular untuk meningkatkan produksi tanaman Indigofera dan kandungan nutrisi. Penelitian ini  menggunakan metode Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial  dengan 2 faktor. Faktor pertaman  adalah fungi mikoriza dengan level pemberian M0 : Tanpa Mikoriza, M1 : 5 gr / polybag, M2 : 10 gr / polybag. Faktor kedua fosfat dengan perlakuan, F0 : Tanpa Pupuk fosfat, F1 : Pupuk RP 270kg/ha  F2 : Pupuk SP-36 (36% P2O5) 150 kg/ha. Hasil penelitian menunjukan bahwa fungi mikoriza dan fosfat berpengaruh tidak nyata (P>0,05) pada peubah  tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat basah berangkasan, berat kering berangkasan, protein kasar dan serat kasar.  Secara tabulasi perlakuan mikoriza (M2) 10 gr Mikoriza/ polybag memberikan hasil yang terbaik pada peubah  tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat basah berangkasan, berat kering berangkasan, protein kasar dan serat kasar.  Untuk perlakuan fosfat (F1) Pupuk RP (20% P2O5) 270kg/ha /1,08 gr/polybag memberikan hasil terbaik untuk parameter pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, berat basah berangkasan, berat kering berangkasan. Interaksi mikoriza dengan pupuk fosfat berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan kandungan nutrisi tanaman indigofera.Kata kunci: Fungi Mikoriza Arbuskular, Pupuk Fosfat, Indigofera
Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Pakchoy (Brasiaca Rapa L.) terhadap Jenis Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK Bahri Bahri; Sutejo Sutejo; Waruwu Waruwu
J-Plantasimbiosa Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.076 KB) | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v2i1.1614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman sawi terhadap dua jenis tanah Mineral dan Tanah Sawah serta dosis pupuk NPK terhadap produksi tanaman sawi dalam polybag. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Karang Ketuan, Lubuklinggau pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2017. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara factorial. Faktor pertama dalam penelitian jenis tanah (T); T1= Tanah Mineral (inseptisol) , T2 = Tanah Sawah. Faktor  kedua yaitu perlakuan dosis pupuk NPK  (P) terdiri dari 3 taraf, yaitu: N1= 150 Kg / ha setara dengan 0,75 gram / polybag, N2 = 200 Kg / ha setara dengan 1 gram / polybag, N3 = 250 Kg / ha setara dengan 1,25 gram / polybag. Berdasarkan kedua faktor  perlakuan  tersebut didapatkan 6 kombinasi perlakuan dengan ulangan sebanyak 4 kali, sehingga di peroleh 24 unit percobaan masing – masing unit terdiri dari 3 sampel tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa T2 memberikan hasil terbaik pada peubah tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, berat brangkasan basah dan berat brangkasan kering. Perlakuan pupuk NPK majemuk dengan dosis 200 Kg/ha setara dengan 1 gram/polybag (N2) memberikan hasil terbaik terhadap peubah tinggi tanaman, lebar daun, berat brangkasan basah dan berat kering brangkasan, Tabulasi data menunjukkan bahwa interaksi perlakuan T2N2 cendrung lebih banyak memberikan respon terbaik terhadap peubah jumlah daun, berat brangkasan basah dan berat kering brangkasan. Kata kunci: Inseptisol, sawah, sawi pakchoi
PENGARUH POPOK BAYI BEKAS DAN PUPUK ORGANIK CAIR PADA BUDIDAYA SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L. Randle) DALAM POLYBAG Sutejo; Sumini
Jurnal Agrotech Vol 11 No 1 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v11i1.65

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh popok bayi bekas dan pupuk organik cair pada budidaya serai wangi dalam polybag. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas, dari bulan Maret 2020 sampai bulan Maret 2021. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang dicobakan adalah sebagai berikut : Perlakuan Popok Bayi Bekas (B) terdiri dari 3 taraf yaitu : P1 = 1 popok bayi bekas/polybag, P2 = 2 popok bayi bekas/polybag, P3 = 3 popok bayi bekas/polybag. Dan Perlakuan Pupuk Organik Cair (C) terdiri dari 3 taraf yaitu : C0 = 0 ml/Polybag, C1 = 500 ml/Polybag, dan C2 = 1000 ml/Polybag. Bibit serai wangi dipotong bagian daunnya dan bibit siap ditanam dalam polybag dengan kapasitas 10 kg. Selanjutnya dimasukkan popok bayi bekas sesuai perlakuan. Media tanam dibiarkan selama satu minggu sebelum dilakukan penanaman dengan jumlah bibit 1 batang per polybag. Aplikasi pupuk dilakukan setiap satu minggu sekali. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan P2 menghasilkan lilit rumpun terbanyak yaitu 16,90 cm , jumlah anakan terbanyak yaitu 22,41batang, dan berat berangkasan basah terberat yaitu 1016,67 gram. Perlakuan C2 menunjukan hasil tertinggi pada lilit rumpun yaitu 15,63 cm, jumlah anakan terbanyak yaitu 20,52 batang, dan berat brangkasan basah terberat yaitu 938,89 gram. Kombinasi perlakuan pemberian popok bayi bekas dan pupuk organik cair menunjukkan berpengaruh interaksi yang tidak nyata pada budidaya tanaman serai wangi dalam polybag.
KERAGAMAN ARTHROPODA PREDATOR PADA TANAMAN PADI DI KECAMATAN TUGUMULYO Sumini; Samsul Bahri; Hermanto; Sutejo
Jurnal Agrotech Vol 11 No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v11i2.72

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaman arthropoda predator pada tanaman padi di Kecamatan Tugumulyo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Agustus 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan metode acak sederhana, dan diambil 4 Desa sebagai tempat pengambilan sampel. Adapun sampel yang dipilih secara acak dengan rincian sebagai berikut: Desa D Tegalrejo, Desa E Wonokerto, Desa H Wukirsari, dan Desa A Widodo. Dari setiap desa ditetapkan 3 petakan sawah dengan luas petakan 10 m x 10 m. Pengambilan sampel data dilakukan dengan menggunakan jaring serangga pada setiap petakan. Serangga yang didapat dibersihkan dan diidentifikasi di Laboratorium Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas. Hasil penelitian diketahui bahwa keanekaragaman arthropoda predator yang ditemukan baik di permukaan tanah maupun ditajuk tanaman termasuk ke dalam kriteria sedang dengan indeks keragaman 1 < H’ < 3. Nilai keanekaragaman di tajuk tanaman dan di permukaan tanah tertinggi di Desa D Tegalrejo yaitu H’ = 2,16 dan H’ = 2,17 dengan indeks dominasi yaitu 0,3 pada tajuk tanaman dan 0,5 di permukaan tanah sehingga tergolong rendah.
Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Tanah Gambut Berbagai Ketinggian Genangan Holidi Aminudin; Etty Safriyani; Warjiyanto Warjiyanto; Sutejo Sutejo
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 3 (2015): December
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.5433

Abstract

The area of dry land for plantation cultivation is limited, so  peatland would be an alternative development. Adaptation of plant oil palm on the long inundation need to be investigated. This study aims to determine the growth response of oil palm seedlings in peat with some duration of flooding. The research was conducted in the experimental farm of the Faculty of Agriculture, University of Musi Rawas at an altitude of 110 m above sea level on March to June 2014. This study used a randomized block design (RBD) consists of six treatments and four replications. Treatment includes without flooding, duration of flooding 10, 20, 30, 40 and 50 days. The results showed that oil palm seedlings can survive up to 50 days of flooding. Long flooding inhibits the growth of plant height, number of leaves, reducing the amount of leaf chlorophyll. flooding also causes morphological changes in the root of the formation of adventitious shoots.
PEMANFAATAN SEKAM PADI SEBAGAI PEMCAMPUR MEDIA TUMBUH PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) Sutejo Tejo; Ariza Kurnia Sari
Jurnal Ilmu Pertanian Kelingi Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Musi Rawas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.091 KB) | DOI: 10.58328/jipk.v1i1.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase penambahan sekam padi pada media tumbuh terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih (pleurotus ostreatus). Penelitian ini dilaksanakan di desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, pada bulan Februari 2020 sampai dengan bulan Mei 2020, dengan ketinggian tempat 72 meter diatas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yang terdiri dari 6 (enam) taraf perlakuan dan 4 (empat) ulangan. Adapun perlakuan persentase penambahan sekam padi adalah sebagai berikut : P0 =Penambahan 0 % Sekam Padi Perbaglog, P1=Penambahan 5 % Sekam Padi Perbaglog, P2=Penambahan 10 % Sekam Padi Perbaglog, P3 =Penambahan 15% Sekam Padi Perbaglog, P4=Penambahan 20 % Sekam Padi Perbaglog, P5 =Penambahan 30 % Sekam Padi Perbaglog. hHasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, Perlakuan penambahan media sekam padi 20% (P4) menunjukan hasil berpengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan misellium baglog dan bobot segar panen dan berpengaruh tidak nyata terhadap lebar tudung buah, panjang tangkai tubuh buah, diameter tangkai tubuh buah, jumlah tubuh buah.