Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN PROFESIONAL GURU MELALUI KOMUNIKASI INFORMAL Sri Handayani
Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Tahun 24 Nomor 1 Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.336 KB)

Abstract

Abstract: The study was aimed at describing (1) the process and the components of informal communication in improving the teachers’ professionalism, and (2) the informal communication model in improving the professionalism of elementary school teachers in Jember Regency. The research method used was qualitative with phenomenological approach which was multi-site study on three elementary schools. The data was collected by interviewing, observing, and documenting. The data analysis was carried out by using flow and constant comparative models. The results showed the improvement of the teachers’ professionalism through the process and the components of informal communication including cognitive, affective, and psychomotor aspects. The informal communication model in improving the teachers’ professionalism on this case (1) was in the form of direct interactive model, (2) was in the form of indirect interactive model, and case (3) was in the form of direct and indirect interactive model.Keywords: improving professionalism, elementary school teachers, informal communication.Abstrak: Penelitian bertujuan mendeskripsikan (1) proses dan komponen komunikasi informal dalam meningkatkan profesional guru; dan (2) model komunikasi informal dalam meningkatkan profesional guru di SD Kabupaten Jember. Metode penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologis, dengan rancangan studi multi kasus pada tiga Sekolah Dasar. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model alir dan comparative constant. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan professional guru melalui proses dan komponen komunikasi informal meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Model komunikasi informal dalam meningkatkan profesional guru pada kasus (1) adalah interaktif langsung, (2) dengan model interaktif tidak langsung, dan kasus (3) dengan model interaktif langsung dan tidak langsung.Kata Kunci : peningkatan profesional, guru SD, komunikasi informal.
Penerapan Model Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending (CORE) Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Sejarah Peserta Didik Kelas X3 SMAN 1 Bangorejo Tahun Ajaran 2013/2014 Diana Safitri; Sri Handayani; Nurul Umamah
Jurnal Edukasi Vol 1 No 2 : Juli 2014
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jukasi.v1i2.1393

Abstract

Abstrak. Pembelajaran versi kurikulum 2013 diharapkan dapat mendorong peserta didik menjadi aktif, kreatif, dan inovatif. Pendidik diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik dalam mengkontruksikan masa lampau dengan mengaitkan kondisi masa sekarang agar pembelajaran lebih bermakna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar sejarah dengan menerapkan model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) pada peserta didik kelas X 3 SMAN 1 Bangorejo. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April sampai bulan Mei 2014. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X 3 SMAN 1 Bangorejo dengan jumlah 31 peserta didik. Indikator yang diteliti dalam penelitian ini adalah kreativitas dan hasil belajar sejarah peserta didik. Kreativitas peserta didik secara klasikal pada siklus 1 memperoleh 60,48%, pada siklus 2 meningkat 18,60% menjadi 71,23%, pada siklus 3 meningkat 7,97% menjadi 77,95% . Pada siklus 1 hasil belajar kognitif memperoleh persentase sebesar 70,96%, pada siklus 2 meningkat 9,09% menjadi 77,41% pada siklus 3 meningkat 8,34% menjadi 83,87%. Hasil belajar psikomotorik pada siklus 1 memperoleh persentase sebesar 62,29%, pada siklus 2 meningkat 14,89% menjadi 71,57% dan pada siklus 3 meningkat 7,88% menjadi 77,21%. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar sejarah peserta kelas X 3 SMAN 1 Bangorejo. Kata Kunci : model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE), kreativitas, hasil belajar peserta didik.
Efektivitas Elco dalam Penghematan Penggunaan Daya Listrik pada Lampu LED I Ketut Mahardika; Singgih Baktiarso; Roifatul Masruroh; Linda Ayuningtiyas; Sri Handayani
J-HEST Journal of Health Education Economics Science and Technology Vol. 5 No. 1 (2022): Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology
Publisher : Polewali: Dewan Pengurus Daerah Sulawesi Barat Forum Dosen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/jhest.v5i1.84

Abstract

Dalam kehidupan modern, listrik menjadi salah satu kebutuhan yang utama untuk menunjang aktivitas manusia setiap harinya. Namun dalam penggunaannya, sering kali terjadi pemborosan akibat pemasangan lampu yang memiliki daya listrik yang tinggi. Semakin besar daya yang dibutuhkan oleh lampu untuk menyala maka energi listrik yang dihasilkan juga semakin besar sehingga hal ini menyebabkan terjadinya lonjakan dalam tagihan listrik. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode eksperimen secara kuantitatif yang datanya bersumber dari data primer atau data yang didapat dalam penelitian secara langsung. Hasil dari penelitian ini yaitu penggunaan Elco pada lampu led mampu menurunkan daya listrik pada sebuah lampu dengan tegangan yang sama. Ukuran kapasitor juga mempengaruhi presentase penurunan daya pada lampu led. Semakin besar kapasitornya maka daya yang dihasilkan semakin kecil. Kesimpulannya elco mampu mengurangi daya listrik pada sebuah lampu led pada tegangan 400 volt meskipun nyala lampu yang dihasilkan pada ketiga kapasitor berbeda.
Analisis Kelengkapan Fasilitas Berdasarkan Standar Nasional pada Laboratorium Fisika di SMAN 2 Bondowoso Wildan Adi Fadila; Qurrotul Aini; Djurmia Putri Ratu Adelia; Roifatul Masruroh; Ira Wanda Rahyuni Pitri; Sri Handayani; Lailatul Nuraini
Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST) Vol. 6 No. 1 (2023): Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology
Publisher : Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.131 KB) | DOI: 10.36339/144

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelengkapan fasilitas pada laboratorium fisika di SMAN 2 Bondowoso. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif yaitu dengan mengobservasi dan wawancara secara langsung dengan kepala laboratorium fisika SMAN 2 Bondowoso. Instrumen yang digunakan yakni instrumen berupa lembar panduan observasi dan wawancara. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil sebagai berikut: (1) Struktur organisasi dan personalia laboratorium fisika pada SMAN 2 Bondowoso sudah memenuhi standar minimum yang dikeluarkan pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan. (2) Pada umumnya manajemen laboratorium fisika SMAN 2 Bondowoso sudah memenuhi standar minimum yang ada. (3) Alat bahan untuk melaksanakan praktikum fisika SMAN 2 Bondowoso dilihat dari data inventarisnya secara jumlah telah memenuhi aturan Standar Nasional kelayakan jumlah alat yang menunjang pembelajaran praktikum fisika.