Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Analisis Pelaksanaan Tender Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dibidang Jasa Konstruksi yang dilaksanakan oleh BP2JK Wilayah Lampung (Studi Kasus : Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi pada Unit Kerja Direktorat Jenderal Bina Marga di Provinsi Lampung) Bambang Supriyadi; Herry Wardono; Sri Waluyo
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.516

Abstract

Tugas utama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diamatkan dalam Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2015 yang telah diganti dengan Peraturan Presiden nomor 27 tahun 2020 adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara dimana salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. Dalam proses pembangunan infrastruktur, diperlukan harmonisasi proses pengadaan barang/jasa yang dimulai dari tahap perencanaan pengadaan barang dan jasa sampai dengan tahap pemanfaatan pengadaan barang/jasa tersebut. Salah satu proses maupun cara dalam pengadaan barang/jasa yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan adalah tender. Tender merupakan metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya. Ketentuan terkait pengadaan barang/jasa pemerintah diatur dalam Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 yang telah diubah menjadi Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2020. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melaksanakan tugas pengadaan barang/jasa pemerintah ini melalui kendali Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi selanjutnya disingkat BP2JK yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Pelaksanaan tender dibawah kendali BP2JK diharapkan dapat menjadi pusat keunggulan pengadaan barang/jasa khususnya dalam melaksanaan prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah yaitu Efisien, Efektif, Transparan, Terbuka, Bersaing, Adil, dan Akuntabel sehingga pada akhirnya output dan outcome dari proses pengadaan tersebut menjadi tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu dan benar-benar dapat bermanfaat untuk masyarakat.
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI MELALUI PBL DISERTAI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Dwi Rani Prihandini; Aulya Nanda Prafitasari; Bambang Supriyadi
Gunung Djati Conference Series Vol. 30 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi ke-4 Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

. Aktivitas belajar siswa XI MIPA masih tergolong rendah dikarenakan minimnya strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Sehingga diperlukan suatu strategi yang tepat untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini dilakukan sebagai tindakan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model problem based learning disertai pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, evaluasi serta refleksi. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan membandingkan hasil observasi pada setiap siklus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terjadi peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa dari pra siklus sebesar 61,88% meningkat menjadi 71,00% ada siklus 1 dan meningkat lagi sebesar 79,75% pada siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem Based Learning disertai pembelajaran berdiferensiasi memberikan konstribusi positif terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas.