Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Subchronic Toxicity of Green Algae (Spyrogyra sp.) Ethanolic Extract on Hematologic Parameters Nina Salamah; Wahyu Widyaningsih; Hari Susanti; Anggita Devi; Anita Wening Sejati; Zahra Alya Putri
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 5, No 4: December 2016
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v5i4.5962

Abstract

Green Algae, an organism with active substance such as phytomelatonin, has potential to be developed as Indonesian traditional medicine. As the long term addition of Green Algae ethanol extract (Ekstrak etanol ganggang hijau, EEGH) influences the hematology system, in this paper, the safety test was done to ensure the safety of its use through subchronic toxicity test of EEGH on the hematology parameters of Wistar rats. The test group consisted of three groups treated with EEGH 100 mg/kg, 200 mg/kg, and 400 mg/kg, while the control group was given by 0.5% CMC-Na, with 8 rats each respectively. By using blood samples taken from orbital sinus on the 29th day, common hematologic parameters (erythrocytes, leukocytes, and hemoglobin level), the parameters of hemostasis (platelets, pT, aPTT, BT) and immune parameters (Differential Leukocytes Counts include neutrophils segment, lymphocytes, monocytes, and eosinophils) were finally observed and showed that the 28 days-addition of EEGH increase the hematological parameters of Wistar rats.
Incision wound healing activity of free-range chicken (Gallus domesticus) egg white gel in mice Wahyu Widyaningsih; Sapto Yuliani; Ayu Wulandari; Rifka Salsabila
Pharmaciana Vol 11, No 3 (2021): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.152 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v11i3.20531

Abstract

Egg whites reportedly exhibit wound healing activities by forming new cell tissues and accelerating damaged cell tissue recovery. This study aimed to determine whether and how egg whites prepared in gel dosage forms healed incision wounds in mice (Mus musculus). The method began with formulating gels by mixing egg whites with Carbopol 940, methylparaben, propylparaben, propylene glycol, triethanolamine, and distilled water. Sixteen mice were divided evenly into four groups, and each was subjected to a 1 cm long midline dorsal incision. Group I was given 10% povidone-iodine ointment, group II was gel base, group III was 10% egg white gel, and group IV was 20% egg white gel. Based on the test parameters measured during macroscopic observation, namely wound length and healing time, the gel preparations were found to fulfill the physical properties requirements, and incision wounds treated with 10% and 20% egg white gels healed in 9 and 12.5 days, respectively. The statistical test revealed a significant difference in wound size on Day 10 and in healing time between wound treatments with 10% gel and base gel (p < 0.05). Therefore, it can be concluded that the 10% egg white gel is effective in healing cuts in mice as it speeds wound healing and decreases wound size.
EFEK EKSTRAK ETANOL GANGGANG HIJAU (Ulva lactuca , L) TERHADAP EKSPRESI COX-2 MIOKARDIUM TIKUS YANG DIINDUKSI ISOPROTERENOL Wahyu Widyaningsih; Nina Salamah; Suwidjiyo Pramono; Sugiyanto Sugiyanto; Sitarina Widyarini
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 16, No 2: September 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.479 KB) | DOI: 10.12928/mf.v16i2.12822

Abstract

Penyakit kardiovaskuler masih merupakan masalah di Indonesia salah satunya adalah Infark Miokardial Akut (IMA). Patofisiologis AMI karena rective oxigen spesies  (ROS) melibatkan stimulasi sitokin pro inflamasi salah satunya adalah  interleukin-1 yang berakibat peningkatan ekspresi COX-2. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek ekstrak etanol ganggang hijau dalam menurunkan ekspresi COX-2 pada tikus IMA yang diinduksi isoproterenol (ISO). Ekstraksi ganggang hijau dengan maserasi menggunakan etanol 96%. Tikus berat 200-250 g dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing 6 ekor. Kelompok I kontrol, tikus tidak diberi ISO hanya diberi CMC Na, kelompok II kelompok ISO, tikus diberi CMC Na dan ISO, kelompok III, IV dan V tikus diberi ekstrak etanol ganggang hijau dosis 250, 500 dan 750 mg/KgBB peroral dan kelompok VI diberi melatonin 10 mg/KgBB. Perlakuan ekstrak selama 28 hari. Pada hari ke 29 dan 30 tikus diberi isoproterenol dosis 85 mg/KgBB selama 2 kali pemberian secara subkutan kecuali kelompok I. Pada hari ke 31 tikus diambil organ jantung kemudian dibuat preparat histologis dan dilakukan analisis ekspresi COX-2 dengan metode imunohistokimia dengan antibodi anti COX-2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol ganggang hijau dosis 250, 500 dan 750 mg/KgBB dapat menurunkan ekspresi COX-2 pada tikus yang diinduksi isoproterenol.
Pelatihan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Siswa-Siswi SMA Muhammadiyah 2 dan 3 Yogyakarta Wahyu Widyaningsih; Iis Wahyuningsih
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.878 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v7i1.11876

Abstract

Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan semakin meningkat. Angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai kurang lebih 5 juta jiwa, sedangkan di Yogyakarta sudah mencapai 60.182 jiwa pada tahun 2014. Penyalahhgunaan narkoba menjangkiti semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali siswa sekolah. Hal ini terjadi biasanya terjadi karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseorang atau sekelompok orang kepadanya. Didorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, atau ingin memakai, siswa mau menerima tawaran tersebut, yang selanjutnya tidak sulit baginya untuk menerima tawaran berikutnya. Program pengabdian ini merupakan bagian dari Iptek bagi Masyarakat (IbM) dengan tema Swamedikasi Teman Sebaya, bertujuan melatih siswa SMA untuk mengidentifikasi dan mengenal bahaya penyalahgunaan narkoba dan miras di kalangan teman sebaya. Metoda pelaksanaan dilakukan dengan pendidikan masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan dan focus group discussion (FGD). Pelatihan diselenggarakan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi DIY. Masyarakat sasaran tanggal 24-25 juli 2017, bertempat di Ruang Multi Media SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Tingkat partisipasi peserta 100% dan tingkat kemampuan penguasaan peserta terhadap materi pembelajaran bahaya narkoba meningkat setelah dilakukan pelatihan.
Studi Docking Molekular Aktivitas Panghambatan Enzim Tirosinase Ubi Jalar (Ipomoea batatas L. Lam) Dwi Utami; Ryan Syahputra; Wahyu Widyaningsih
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v19i1.18295

Abstract

Sweet potato (Ipomoea batatas L. Lam) is a plant source of carbohydrates with chemical content of catechins, quercetin, asam klorogenat, anthocyanins, beta-carotene. These phytochemical compounds have been shown to have antioxidant activity that is closely related to tyrosinase through the oxidative stress pathway. The purpose of this study was to develop sweet potato plants as anti-tyrosinase candidates for cosmetic preparations by molecular docking of these 4 compounds to tyrosinase protein (pdb:2Y9X) with kojic acid control. The research was done in 4 stages : (1) Preparation of proteins (receptors) and ligands with Biovia Discovery Studio (2) Optimization of geometry with Avogadro and Chem 3D (3) Validation of docking and molecular docking methods for proteins (2Y9X) with Autodock-4 (5) and (4) ADMET study with pkCSM and SwissADME websites. The test results obtained the highest affinity for 3 active compounds, namely beta-carotene with (ΔG) -6.05 kcal/mol (IC) 36.72 M and quercetin has (ΔG) -5.87 kcal/mol (IC) 45.30 M . While the control kojic acid has a lower affinity of (ΔG) -5.27 kcal/mol (IC) 380.37 M. ADMET predictions provide information that the four active compounds Ipomoea batatas L. Lam meet the requirements to be developed as natural tyrosinase inhibitors based on lipophilicity (logP), topology polar surface area (TPSA), skin permeability, skin sensitivity, logKP, CYP1A2 inhibitor, lipinski rule. and bioavailability. The molecular docking study and ADMET prediction indicate that the active compound of sweet potato (Ipomoea batatas L. Lam) has the potential to be developed as a natural cosmetic ingredient.
Aktivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L) pada Mencit Parkinson yang Diinduksi Haloperidol Sapto Yuliani; Mochammad Saiful Bachri; Vivi Sofia; Wahyu Widyaningsih; Dandy Annas Muttaqien; Galuh Rista Putri; Nadia Selvia; Sofina Rahmadita; Intan Dwi Rahmita
Jurnal Sain Veteriner Vol 40, No 3 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.71871

Abstract

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif dengan gangguan motorik seperti bradikinesia, rigiditas, dan tremor yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.  Hal ini terjadi karena penurunan kadar dopamin yang dapat dipicu oleh adanya stres oksidatif. Kunyit (Curcuma longa) mengandung kurkumin yang mempunyai aktivitas antioksidatif dan neuroprotektif yang potensial sehingga dapat mencegah gangguan neurodegeneratif karena stres oksidatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak rimpang kunyit pada mencit model Parkinson yang diinduksi haloperidol. Ekstraksi rimpang kunyit dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 60 ekor mencit dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing mendapat perlakukan sebagai berikut : Kelompok normal diberi CMC-Na per oral (p.o) dan NaCl fisiologis intraperitoneal (i.p), kelompok haloperidol diberi CMC -Na (p.o) dan larutan haloperidol i.p (1 mg/kg BB), kelompok levodopa diberi levodopa (p.o) dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 100 diberi ekstrak kunyit dosis 100 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p , Kelompok ekstrak 200 diberi ekstrak kunyit dosis 200 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 400 diberi ekstrak kunyit dosis 400 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p. Pemberian CMC-Na, levodopa dan ekstrak kunyit diberikan selama 21 hari. Lima belas menit setelah pemberian perlakuan hari terakhir, semua hewan uji kecuali kelompok 1 diinjeksi haloperidol dosis 1 mg/kg BB secara i.p. Kemudian dilakukan uji batang, uji roda berputar, uji refleks geotaksis, uji refleks menghindari jurang dan uji kemampuan penciuman pada menit ke 5, 60, 120 dan 180. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anova satu jalur dilanjutkan dengan uji post hoc LSD. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian haloperidol dapat meningkatkan waktu katalepsi, meningkatkan jumlah jatuh dan mempercepat waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, meningkatkan waktu refleks menghindari jurang serta menurunkan kemampuan indera penciuman. Sedangkan pemberian ekstrak kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB dapat menurunkan waktu katalepsi, menurunkan jumlah jatuh dan memperlama waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, menurunkan lama waktu pada uji refleks menghindari jurang serta meningkatkan kemampuan indera penciuman jika dibandingkan dengan Haloperidol (P<0.05). Pemberian ekstrak 200 dan 400 mg/kg tidak berbeda bermakna (P>0,05) dengan pemberian levodopa. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB memiliki aktivitas untuk mencegah terjadinya Parkinson pada mencit yang diberi haloperidol.
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS HIPERTENSI YANG DIBERI PAKAN LEMAK TINGGI Moch. Saiful Bachri; Wiki Yuli Anita; Sapto Yuliani; Wahyu Widyaningsih; Vivi Sofia; Daru Estiningsih
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/farmasains.v10i1.10407

Abstract

Daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) mengandung beberapa senyawa aktif, seperti alkaloid, saponin, tannin, terpenoid, steroid, glikosida, senyawa fenol, dan flavonoid yang diduga dapat menurunkan kadar trigliserida dalam serum darah, sehingga dapat mencegah keadaan hipertrigliseridemia. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar trigliserida serum setelah pemberian ekstrak etanol daun jarak pagar (EEDJP) variasi dosis pada tikus hipertensi yang diinduksi dengan NaCl dan diberi pakan lemak tinggi. Penelitian eksperimental dengan pre-posttest control group design terhadap tikus jantan galur Wistar. Tikus dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu  kelompok normal, kontrol (diinduksi NaCl dan diberi pakan  tinggi lemak), Captopril, Simvastatin, EEDJP dosis 1,8 g/KgBB, 2,7 g/KgBB, 4,05 g/KgBB. Analisis kadar trigliserida serum dengan metode GPO- PAP. Data dianalisis   dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, Homogenity of Variances, One-Way ANOVA, Kruskal-Wallis, dan Mann-Whitney. Induksi NaCl dan pemberian pakan lemak tinggi dapat meningkatkan kadar trigliserida serum yang signifikan (p<0,050). Pemberian EEDJP dapat menurunkan kadar trigliserida serum yang signifikan (p<0,050) pada semua variasi dosis. Kesimpulannya EEDJP dapat menurunkan kadar trigliserida secara signifikan pada dosis 1,8 g/KgBB, 2,7 g/KgBB, 4,05 g/KgBB.