Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Basicedu

Peran Guru sebagai Pelaksana Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Menanamkan Kedisiplinan Bagi Peserta Didik di Sekolah Dasar Adimas Khoirul Amala; Honest Ummi Kaltsum
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1579

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) Program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh guru kelas V dalam menanamkan kedisiplinan; 2) Peran guru kelas V sebagai pelaksana bimbingan dan konseling dalam menanamkan kedisiplinan; 3) Kendala guru kelas V sebagai pelaksana bimbingan dan konseling dalam menanamkan kedisiplinan; 4) Solusi guru kelas V sebagai  pelaksana bimbingan dan konseling dalam menanamkan kedisiplinan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi serta validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasilnpenelitian ini menunjukkan: 1) Program bimbingan dan konseling oleh guru kelas V dalam menanamkan kedisiplinan sudah sesuai dengan tujuan yaitu dengan menerapkan jurnal kejadian sehari-hari, spiritual dan religius tujuan yang akan dicapai; 2) Guru kelas berperan sebagai pendidik, manajer kegiatan pendidikan karakter, konsultan, teladan/contoh, perancang kegiatan, problem solver; 3) Kendala yang dihadapi guru kelas V yaitu kompetensi guru kelas sebagai pembimbing belum mumpuni, kurang berpengalaman dan profesional, manajemen bimbingan konseling yang belum terorganisir serta kurangnya komunikasi dengan tenaga ahli dan wali murid; 4) Solusi yang diperoleh guru kelas V yaitu peningkatan kemampuan guru kelas sebagai pembimbing, perbaikan manajemen bimbingan dan konseling, melakukan sosialisasi dengan tenaga ahli dan komunikasi dengan wali murid tentang perkembangan anak.
Penggunaan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Siswa Sekolah Dasar Ayu Krisma Nursuci; Honest Ummi Kaltsum
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3118

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan tahap penggunaan metode SAS dalam pembelajaran keterampilan membaca; dan (2) mendeskripsikan keterampilan siswa dalam membaca menggunakan metode SAS. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga teknik yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menjelaskan bahwa metode SAS dalam keterampilan membaca permulaan dapat mendukung kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas II di SDN Karangjati 02. Keberhasilan proses penggunaan metode SAS oleh guru dilakukan secara bertahap dengan rutin dan dengan cara menerapkan pembelajaran membaca permulaan tanpa buku. Adapun langkah-langkah penerapan metode SAS dalam penelitian ini terdiri dari menyiapkan media pembelajaran membaca permulaan, menampilkan gambar cerita, membaca berdasarkan gambar, membaca gambar menggunakan kartu kalimat, proses structural (S), proses analitik (A), proses sintetik (S). Dalam proses penerapan metode SAS ini, seluruh siswa berkesempatan dibimbing satu persatu oleh guru secara bergilir untuk membaca gambar kartu kalimat. Dari proses bergilir tersebut didapatkan bahwa siswa masih sering tertukar dalam membedakan suku kata, kata, dan kalimat.
Minat Belajar Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Sekolah Dasar Dina Mutlifah; Honest Ummi Kaltsum
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi: (1) pelaksanaan PTMT di SDN 02 Alastuwo, (2) minat belajar siswa  SDN 02 Alastuwo dalam mengikuti PTMT, dan (3) permasalahan yang muncul pada diri siswa SDN 02 Alastuwo ketika mengikuti PTMT. Era new normal  dalam bidang pendidikan ditandai oleh pergantian pembelajaran dalam jaringan (daring) dengan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di tengah  pandemi Covid-19. Perubahan sistem belajar ini mempengaruhi minat belajar siswa yang sebelumnya diketahui mengalami beberapa kendala selama pembelajaran daring. Subjek penelitian adalah para guru dan siswa kelas 2 dan kelas 5 sebanyak 15 orang. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan pengisian angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PTMT di SDN 02 Alastuwo dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan dan minat belajar siswa selama PTMT tergolong tinggi (berada pada angka 85.65%). Mereka lebih bersemangat untuk belajar di sekolah. Adapun permasalahan yang ditemukan pada siswa selama PTMT adalah beberapa siswa ditemukan terlambat datang ke sekolah karena mereka merasa masih mengikuti sekolah daring.
Efektifitas Media Pembelajaran Multiply Card dalam Pembelajaran Perkalian terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Sekolah Dasar Novia Kusumaningrum; Honest Ummi Kaltsum
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2962

Abstract

Permasalahan utama dalam eksperimen ini yakni untuk mengetahui apakah terdapat dampak media multily card pada pembelajaran matematika khususnya perkalian terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kahuman Ngawen Klaten. Jenis penelitian ini ialah penelitian eksperimen menggunakan desain one class pretest dan post test design  atau pre-ekperimental yang melibatkan 30 peserta didik kelas IV, dimana bertujuan sebagai saraan untuk mengetahui apakah adanya dampak media multiply card dalam pembelajaran perkalian terhadap hasil belajar peserta didik. Pengumpulan data dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan perangkat berupa test isian untuk mengukur kemampuan operasi hitung perkalian. Hasil yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistika dekriptif dengan rata rata pre test yakn 5,6 dan post test 7,9. Hasil pengujian hipotesis selelah diperoleh dengan membandingkan dengan  thitung -2,571 < - ttabel -2,002 < ttabel 2,002 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hal tersebut berpengaruh terhadap pembelajaran matematika khususnya penggunaan media multiply card pada siswa kelas IV SD N Kahuman Ngawen Klaten.
Penggunaan Teknik Jumping Rabbit oleh Guru pada Penjumlahan dan Pengurangan dalam Mengembangkan Keterampilan Berhitung Galuh Karmilia Angraini; Honest Ummi Kaltsum
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2952

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan teknik jumping rabbit oleh guru pada penjumlahan dan pengurangan dalam mengembangkan keterampilan berhitung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wirun 5 yang terletak di Jl. Durno no 22, Dukuh Pabrik, Desa Gendengan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Subjek yang digunakan dalam penelitian terdiri dari guru dan siswa kelas II SD Negeri Wirun 5. Hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan teknik jumping rabbit mampu memberikan kemudahan siswa dalam mengembangkan keterampilan berhitung dan dapat menumbuhkan sikap aktif terhadap pembelajaran khususnya matematika. Peningkatan kemampuan berhitung dapat dilihat dari peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa kelas II di SDN Wirun 5. Sebelum penerapan teknik jumping rabbit persentase ketuntasan belajar 25% atau hanya 4 siswa, kemudian setelah dilakukan pembelajaran pada tahap pertama meningkat menjadi 6 siswa dengan persentase sebesar 37,5%. Pada tahap II sebanyak 13 siswa tuntas hasil belajar yang diterapkan, ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi 81,25%. Persentase tersebut mampu memenuhi persyaratan tuntas dari hasil belajar siswa.