Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Tradisi Saprahan Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal Kalimantan Barat Astrini Eka Putri; Andang Firmansyah; Edwin Mirzachaerulsyah; Haris Firmansyah
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 5, No 1 (2021): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v5i1.3512

Abstract

Lokal history content is always neglected from the national stage as seen in the history learning textbooks presented to student. The narrative that is told is a Javanese historical narrative, causing jealousy among student. One of the lokal traditions that can be used as a source for learning local history is the Saprahan tradition in West Kalimantan. This study aims to find out the history of the Saprahan tradition, the values of local wisdom in the Saprahan tradition that can be integrated into history learning, and to make the Saprahan tradition an alternative source of learning local history. The method used in this research is a qualitative method. The results showed that the Saprahan tradition is one local the local traditions that can be used as a local of local history. The existence of the Saprahan tradition is important because it is a form of local of lokal culture with Islamic culture in West Kalimantan. The local of local wisdom contained in the Saprahan tradition include the value of togetherness, religious value, and the value of cooperation. The provision of local history materials in schools is expected to be able to create positive characters in student.Konten sejarah lokal selalu terabaikan dari panggung nasional seperti yang terlihat dalam buku teks pembelajaran sejarah yang dihadirkan kepada siswa. Narasi yang diceritakan merupakan narasi sejarah Jawa sehingga menimbulkan kecemburuan di kalangan siswa. Salah satu tradisi lokal yang dapat diangkat sebagai sumber belajar sejarah lokal adalah tradisi Saprahan di Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah mengenai tradisi Saprahan, nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi Saprahan yang dapat dintegrasikan dalam pembelajaran sejarah, dan menjadikan tradisi Saprahan sebagai alternatif sumber belajar sejarah lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Saprahan merupakan salah satu tradisi lokal yang dapat digunakan sebagi sumber sejarah lokal. Keberadaaan tradisi Saprahan menjadi penting karena menjadi salah satu bentuk akulturasi kebudayaan lokal dengan kebudayaan Islam di Kalimantan Barat. Nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam tradisi Saprahan di antaranya nilai kebersamaan, nilai religius, dan nilai gotong royong. Adanya pemberian materi sejarah lokal di sekolah diharapkan mampu mewujudkan karakter positif pada diri siswa.
Kontekstualisasi Nilai-Nilai Adat Toana Dalam Pembelajaran Sejarah (Studi pada Siswa SMA Negeri 10 Kota Pontianak) Edwin Mirzachaerulsyah; Andang Firmanysah; Astrini Eka Putri
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/cetta.v5i1.1458

Abstract

Adat Toana is part of the historiography of the Mempawah Kingdom where the values ​​in Adat Toana describe the heterogeneous character and characteristics of the Mempawah community, this can be a contextual history learning material for students because it can link the past and its causality for the present. This study aims to (1) what are the values ​​in Adat Toana (2) how to contextualize Adat Toana in learning history. This study uses a qualitative approach with a descriptive study. Data obtained from observations, interviews and documentation studies. The results of this study indicate that Adat Toana has cultural, social and historical values. In teaching the teacher has linked the material of the Indigenous Toana tradition with the material in the textbook, contextualization is carried out by bringing up the narrative of ethnic diversity in Mempawah and the history of the Toana Tradition in Karyaaan Mempawah.  Contextualization produces feedback in the form of student responses to the importance of maintaining unity in differences, besides contextualization is oriented towards growing love for local culture.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA NOVEL GRAFIS DIGITAL KERAJAAN PONTIANAK PADA PEMBELAJARAN SEJARAH TERHADAP KESADARAN BUDAYA DI SMK NEGERI PONTIANAK Astrini Eka Putri; Haris Firmansyah
Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol 6, No 1 (2022): WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter
Publisher : PUSAT MPK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.waskita.2022.006.01.8

Abstract

The Influence of The Use of Digital Graphic Novel Media Of Pontianak Kingdom on Historical Learning On Student Cultural Awareness in SmK Negeri Pontianak. Tradition becomes a major pointer in the content of learning history today. Character education that is the focus of national education today, in line with the goal of historical learning in general is to educate noble characters through history. The research uses quantitative methods with experimental quasi research designs.  Based on the results of research obtained from statistical tests on cultural awareness questionnaires, it can be stated that there are differences in influences on student cultural awareness attitudes between X TKJ and X Ak. This is known from sig 0.002 < 0.05. It can then be stated that there is a significant difference in student cultural awareness between X TKJ and X Ak. Therefore, it can be concluded that there is an influence on the application of digital graphic novel media based on the Kingdom of Pontianak on historical learning to cultural awareness in Pontianak State Vocational School.
Penggunaan Film Dokumenter sebagai Media Pembelajaran Sejarah Haris Firmansyah; Astrini Eka Putri; Sri Maharani
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2022): April Pages 1601- 3200
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i2.2493

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana fungsi dan manfaat film documenter dalam pembelajaran sejarah, dan (2) untuk mengetahui bagaimana upaya guru dalam memanfaatkan film documenter sebagai media pembelajaran sejarah. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode kualitafif deskriptif. Penelitian ini lakukan di SMA N 1 Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber informan dalam penelitian ini yakni guru sejarah dan peserta didik kelas XI SMA 1 Rasau Jaya. Hasil Penelitian ini sebagai berikut: (1) film documenter memiliki fungsi dan manfaat membantu guru sejarah dalam menyampaikan materi pembelajarannya, karena film dokumenter yang bertemakan sejarah berisikan fakta dan data sejarah sehingga materi yang disampaikan lebih mudah diterima oleh peserta didik, selain itu pemanfaatan film documenter memiliki manfaat bagi guru dan peserta didik. Pertama bagi guru, untuk membantu guru dalam mengembangkan kreativitas dan produktivitasnya sebagai pendidik serta memberikan penlaian terhadap peserta didiknya dalam memahami persitiwa sejarah. Kedua Bagi peserta didik, dapat menambah motivasi serta minat belajar setiap peserta didik dalam belajar sejarh, dan (2) Dalam pemanfaatan film documenter guru guru harus membuat perencanaan pembelajaran dan menyiapakm film dokumneter yang sesuai dengan materi pemabahsan. Pada tahap pelaksaannya guru sebelum sebelum menayangkan film dokumenternya guru terlebih dahulu menjelaskan isi materi yang akan dibahas secara singkat, memebentuk peserta didik dalam beberapa kelompok, menjelaskan kewajiban yang harus dikerjakan setiap kelompok, menyampaikan arahan kepada perserta didik agar memperhatikan isi film yang ditayangkan, dan meberikan beberapa pertanyaan terkait dengan film yang akan disampaikan
Implementasi Nilai Budaya Robo-Robo sebagai Penguat Pendidikan Karakter Peserta Didik di Kabupaten Mempawah Haris Firmansyah; Astrini Eka Putri; Marisah Marisah
Jurnal Basicedu Vol 5, No 3 (2021): June Pages 1111-1682
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i3.962

Abstract

Memperkenalkan kebudayaan lokal kepada anak melalui pendidikan sekolah sangat penting agar mereka tahu dan menjaga eksistensi kelestarian budaya lokal sebagai generasi penerus. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implementasi nilai budaya robo-robo sebagai penguat karakter peserta didik di kabupaten mempawah.Metode penelitian menggunakan deskriptif-kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi di SMAN 1, SMKN 1 dan SMAN 2 Kabupaten Mempawah. Robo-robo merupakan tradisi yang dilaksanakan pada Rabu terakhir dibulan Safar oleh masyarakat Kabupaten Mempawah. Pada hari Robo-robo guru dan siswa pergi ke sekolah membawa bekal makanan khas robo-robo dengan mengenakan kostum adat telok belanga (laki-laki) dan baju kurung (perempuan). Semua warga sekolah berkumpul di lapangan untuk membaca doa agar dijaukan dari malaperaka dan memohon keselamatan kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan tradisi robo-robo di sekolah diantaranya nilai religius, nilai historis, nilai gotong royong, nilai empiris dan nilai estetika
Implementasi Nilai Budaya Robo-Robo sebagai Penguat Pendidikan Karakter Peserta Didik di Kabupaten Mempawah Haris Firmansyah; Astrini Eka Putri; Marisah Marisah
Jurnal Basicedu Vol 5, No 3 (2021): June Pages 1111-1682
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i3.962

Abstract

Memperkenalkan kebudayaan lokal kepada anak melalui pendidikan sekolah sangat penting agar mereka tahu dan menjaga eksistensi kelestarian budaya lokal sebagai generasi penerus. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implementasi nilai budaya robo-robo sebagai penguat karakter peserta didik di kabupaten mempawah.Metode penelitian menggunakan deskriptif-kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi di SMAN 1, SMKN 1 dan SMAN 2 Kabupaten Mempawah. Robo-robo merupakan tradisi yang dilaksanakan pada Rabu terakhir dibulan Safar oleh masyarakat Kabupaten Mempawah. Pada hari Robo-robo guru dan siswa pergi ke sekolah membawa bekal makanan khas robo-robo dengan mengenakan kostum adat telok belanga (laki-laki) dan baju kurung (perempuan). Semua warga sekolah berkumpul di lapangan untuk membaca doa agar dijaukan dari malaperaka dan memohon keselamatan kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan tradisi robo-robo di sekolah diantaranya nilai religius, nilai historis, nilai gotong royong, nilai empiris dan nilai estetika
Penguatan Literasi Sejarah Untuk Meningkatkan Historical Thingking Peserta Didik Haris Firmansyah; Astrini Eka Putri; Luqmanul Hakim
Jurnal Artefak Vol 9, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.042 KB) | DOI: 10.25157/ja.v9i2.7892

Abstract

Penelitian ini bertujun untuk mengetahui strategi guru dan bentuk evaluasi pembelajaran penguatan literasi sejarah untuk meningkatkan historical thingking peserta didik. Metode Kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Lokasi penelitianya di MAN 1 Pontianak. Adapun hasil penelitian ini yakni (1) Penguatan literasi sejarah dalam pembelajaran sejarah sangat penting dilakukan, guru sejarah. Guru tidak hanya terpaku dengan buku teks atau buku paket sejarah yang disediakan namun menfaatkan buku-buku sejarah yang disesuaikan dengan SK dan KD yang sedang dibahas guna menambah informasi dan materi sejarah yang disampaikan kepada peserta didiknya. Selain itu guru juga memanfaatkan literasi sejarah berbasis digital yang dapat membantu peserta didik dalam mengeksplor sumber-sumber sejarah. Dalam memperkuat literasi sejarah guru menyampaikan sejarah lokal. Sebagai upaya dalam meningkatkan Historical Thiniking peserta didiknya guru mengimplemenasikan metode diskusi dan debat. (2) Evaluasi merupakan komponen penting, harus dilaksanakan guna melihat keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi berfungsi sebagai feedback bagi guru dalam memperbaiki kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan diskusi ini ada guru sejarah menyiapkan rubrik penilaian dengan indikator penilaian seperti kemampuan dalam mempresentasikan, mengutarakan pendapat, memahami isi materi serta pemaknaan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi sejarah yang dibawakan. Evaluasi berbasis HOTS juga digunakan guru.
Analisis Penggunaan Konten Youtube Sebagai Media Pembelajaran Sejarah pada Siswa Kelas XI IPS SMAS Mujahidin Pontianak Novia Adidatil Jamilia; Haris Firmansyah; Edwin Mirzachaerulsyah; Andang Firmansyah; Astrini Eka Putri
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.809 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i4.4256

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan konten youtube sebagai media pembelajaran sejarah pada siswa kelas XI IPS SMAS Mujahidin Pontianak. Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah guru, siswa dan perangkat pembelajaran. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Sedangkan analisis data menggunakan beberapa tahapan yaitu Data Collection, Data Reduction, dan Verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Strategi yang digunakan guru dalam membuat konten youtube sebagai media pembelajaran sejarah pada siswa kelas XI IPS SMAS Mujahidin Pontianak yaitu dengan guru melakukan tahap perencanaan pembelajaran dengan materi pembahasan mencakup KD 3.3 dan 3.4 dengan tema reformasi gereja, metode digunakan yaitu metode diskusi dan sumber pembelajaran memanfaatkan buku paket sejarah kelas XI IPS serta sumber lainnya, tahapan persiapan ditandai dengan persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa pada saat menggunakan media konten youtube didalam kelas, langkah-langkah pelaksanaan dengan menggunakan video konten youtube.(2) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan konten youtube sebagai media pembelajaran sejarah pada siswa kelas XI IPS SMAS Mujahidin Pontianak berjalan kurang optimal, terdapat langkah pembelajaran tidak terlaksana sesuai dengan hasil telaah RPP yaitu tidak terdapatnya KI, KD, Indikator, sintak pembelajaran, evaluasi secara keseluruhan, penggunaan metode didalam kelas serta guru menutup pembelajaran dengan tidak berdoa. (3) Kendala dalam penggunaan konten youtube sebagai media pembelajaran sejarah pada siswa kelas XI IPS SMAS Mujahidin Pontianak yaitu pada sarana alat-alat penunjang penggunaan media yang masih kurang dan kendala teknis (jaringan internet). Kata Kunci: Konten youtube, Media Pembelajaran, Pembelajaran Sejarah Abstract This study aims to determine the use of youtube content as a medium for learning history in class XI social studies students of SMAS Mujahideen Pontianak. This type of research uses descriptive qualitative research. In this study, the sources of data are teachers, students and learning tools. Data collection techniques use observation techniques, interviews and document studies. Meanwhile, data analysis uses several stages, namely Data Collection, Data Reduction, and Verification. The results showed that (1) The strategy used by teachers in creating youtube content as a medium for learning history in class XI social studies students of SMAS Mujahideen Pontianak is with teachers conducting the learning planning stage with discussion materials including KD 3.3 and 3.4 with the theme of church reform, the method used is the discussion method and learning resources utilizing the history package book class XI social studies and other resources, The preparation stage is marked by learning preparation carried out by teachers and students when using youtube content media in the classroom, implementation steps using YouTube content videos. . (2) The implementation of learning using youtube content as a medium for learning history in class XI social studies students of SMAS Mujahideen Pontianak runs less optimally, there are learning steps that are not carried out in accordance with the results of the RPP study, namely the absence of KI, KD, indicators, learning syntax, overall evaluation, use of methods in the classroom and teachers closing learning by not praying. (3) Obstacles in the use of youtube content as a medium for learning history in class XI social studies students of SMAS Mujahideen Pontianak are in the facilities to support the use of media that are still lacking and technical obstacles (internet network). Keywords: Youtube content, Learning Media, History Learning
Media Pembelajaran Sejarah di SMK Negeri Pontianak Astrini Eka Putri; Sariyatun; Nunuk Suryani
Yupa: Historical Studies Journal Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.931 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v1i1.92

Abstract

Research is expected could become the foundation of renewal in the use of media teaching history in state vocational schools in Pontianak. Based on it, then the researcher wants to describe about media learning customarily using by teachers in the process teaching history. Researcher interested to arrange research with a title “Media Teaching History in State Vocational Schools in Pontianak“. Media uses teaching history in state vocational schools Pontianak has been good enough, since on average teachers using the existing facilities at the school in order to support learning activity. Learning activity history done by the teacher in this has been good enough, because it is already employing variations learning that are attractive. In the teaching process in two classes not only uses the media learning of a textbook, but had done some innovation that is by using media Microsoft Office PowerPoint.
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Berbasis Literasi Digital Nilai-Nilai Kearifan Lokal pada Tradisi Saprahan di Pontianak Astrini Eka Putri
Yupa: Historical Studies Journal Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.928 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v3i1.132

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu dasar dalam pengembangan bahan ajar dengan tujuan mengetahui kebutuhan di lapangan seputar bahan ajar agar dapat menghasilkan bahan ajar yang efektif dan baik. Nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diangkat dalam pengembangan bahan ajar ini adalah salah satunya kearifan lokal yang terdapat di Kalimantan Barat salah satunya adalah Tradisi Saprahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada beberapa sekolah sampel mengenai kebutuhan akan bahan ajar berbasis sejarah lokal, didapatkan fakta bahwa memang selama ini kebutuhan bahan ajar berbasis sejarah lokal sangat tinggi. Hal ini mendorong peneliti untuk membuat bahan ajar berbasis literasi digital nilai-nilai kearifan lokal pada Tradisi Saprahan sebagai solusi atas minimnya bahan ajar sejarah di sekolah-sekolah setingkat SMA/ SMK.