Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE INFLUENCE of PARENTS on ADOLESCENT SEX BEHAVIOR Astuti Apriani; Anjarwati Anjarwati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11 (2020): JURNAL KESEHATAN-SPECIAL ISSUE KEBIDANAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v11i0.688

Abstract

Background: adolescence is a period of time of sexual health development including the development of sexual identity, self-esteem, sexual responsibility. For some teens, it is also a period of time of sexual initiation, pressure to begin sexual activity and sexual experimentation. The result of research in North Western Ethiopia stated that almost 1/5 from 157 (19%) of teenager has reported that they already have pre-marital sexual relation, where 91 (22,7%) are male and 66 (15,5%) are female. The average age in the first sexual relation is 16,48 (1,59) for male and 15,89 (1,68) for female. Based on data, it can be explained that more than 3?4 teenagers who are active sexually has involved in pre-marital sexual relation before having their 18th birthday. Lack of parental supervision is one of the factors that adolescents engage in risky sexual behavior so that adolescents spend more time with close friends and peers compared to parents. Method: Apprasial studies program using Critical Appraisal Skills Program (CASP) and methods of synthesis using a modification PICO data sources obtained from PubMed with year period of 2009 – 2019. Results: Parents are one of the factors most related to adolescent behavior. This is due to the lack of attention, communication and monitoring by parents in adolescents causing teenagers to spend more life with their peers, such as at school or other activities outside of school. More teenage time is spent with peers than with parents resulting in more adolescents being exposed to the environment outside their parents and family. Conclusion: High quality relationships with parents can reduce the likelihood of intention to have sexual relations in adolescence and good communication with parents about sex also reduces the influence and pressure from peers who are sexually related. Lacking religion and lack of closeness with parents are also triggers for adolescents having early sexual relations. 
DUKUNGAN PADA IBU DALAM PRAKTIK INISIASI MENYUSU DINI Avriana Faiza Shalma; Anjarwati Anjarwati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.531

Abstract

Latar Belakang: Bayi yang menyusui secara dini dapat memberikan nutrisi terbaik yang diperlukan oleh bayi sehingga pertumbuhan bayi menjadi optimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan pemberian ASI adalah melalui pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) oleh bayi baru lahir pada ibunya. Cara bayi melakukan IMD ini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara. IMD akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI Ekslusif dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.Tujuan: Tujuan scoping review ini untuk mereview mengenai dukungan pada ibu dalam praktik Inisiai Menyusu Dini (IMD).Metode: Metode scoping review ini menggunakan framework Arksey O’Malley yang berisi dari 5 tahap yaitu fokus review, mengembangkan fokus review dan strategi pencarian, mengidentifikasi studi yang relevan, memetakan data menggunakan prisma flowchart,  extraction data dengan menyusun, meringkas dan melaporkan hasil dan pembahasannya.Hasil: Berdasarkan artikel yang diperoleh, didapatkan sebanyak 10 artikel dengan grade A yang terpilih menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Artikel yang menggunakan metode kuantitatif sebanyak 8 artikel, artikel yang menggunakan metode kualitatif sebanyak 2 artikel. Selanjutnya didapatkan 3 tema yaitu dukungan pada ibu dalam praktik IMD, hambatan praktik IMD, dan faktor-faktor dari praktik IMD.Kesimpulan: Dukungan yang diberikan kepada ibu yang melakukan IMD dapat diklasifikasikan menjadi dukungan dari suami dan dukungan dari bidan. Selain pertimbangan dukungan dalam praktik IMD, perlu memperhatikan pula hambatan-hambatannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan IMD.
STUDI TENTANG POLA ASUH, PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) DAN KEJADIAN KEHAMILAN REMAJA Anjarwati Anjarwati; Andari Wuri Astuti; Herlin Fitriana Kurniawati; Herlin Fitriani Kurniawati; Desy Nuri Fajar Ning Tyas
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Gunungkidul, merupakan kabupaten yang mempunyai angka kehamilan remaja sebanyak 310 pada tahun 2016, 220 diantaranya merupakan kehamilan pra nikah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali gambaran dan pengalaman orang tua dan remaja mengenai pola asuh, pelayanan kesehatan reproduksi remaja, dan kehamilan remaja sebelum nikah. Desain penelitian adalah exploratory sequential-mixed methods, terdiri dari fase penelitian kuantitatif dan fase penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden menyampaikan bahwa pola asuh orang tua menurut remaja dan orang dalam kategori demokratis yaitu 65% dan 85%. Pengetahuan terhadap PIK-KRR, berdasarkan perspektif remaja dan orang tua mayoritas menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 85% dan 60%. Mayoritas responden juga menunjukkan sikap baik terhadap PIK-KRR dari remaja dan orang tua, yaitu 90% dan 70%. Pada fase kualitatif didapatkan 6 tema yaitu“tidak ada yang mengekang”, diskusi tentang masalah kesehatan reproduksi remaja; informasi terkait dengan pelayanan kesehatan reproduksi remaja; hubungan sexual sebelum menikah dan kehamilan tidak diinginkan; konsekuensi dari kehamilan; dan dukungan dan harapan. Pola asuh orang tua bukan menjadi satu-satunya determinan yang menyebabkan kehamilan itu terjadi tetapi ada faktor lain seperti peer influence, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, ketidaktersediaan akses pelayanan kesehatan reproduksi remaja dan tidak adanya keterlibatan orang tua dalam program-program intervensi untuk pencegahan kehamilan pra nikah pada remaja. Diperlukan model inovasi dan strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan reproduksi remaja sebagai upaya menurunkan angka kehamilan remaja.
Pengaruh pemberian asi eksklusif terhadap status gizi dan perkembangan bayi di puskesmas gamping II Wahyu Widayati; Detty Siti Nurdiati; Anjarwati Anjarwati
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.225 KB) | DOI: 10.31101/jkk.314

Abstract

Abstract: This study aims to find out the correlation of exclusive breast- feeding and the nutrional status and development of infant aged 6-12 months old. This is an observational analytical research. The data are analyzed using bivariate analysis of ChiSquare and multivariariate logistic regression. Based on bivariate analysis, there is a significant evidence regarding the correlation between exclusive breastfeeeding and infant nutrional status, as the value is OR 21.317;95% CI 2.761-164.565. The bivariate analysis in exclusive breastfeeding and infant development shows that there is a significant evidence in exclusive breastfeeding and infant development as the value is OR 6.000; 95% CI 2.548 – 14.130.
PROGRAM PELANGI (PENGONTROL DIET PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI) DI SEI LULUT BANJARMASIN Muhammad Basit; Muhammad Fikriyadi; Devi Agustin; Nor Diana; Anjarwati Anjarwati; Reza Januar Permana; Devi Kharismawati; Muhammad Afriyaldi
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i1.140

Abstract

Basit, Mohammad 1*, Fikriyadi, Muhammad 2, Agustin,Devi2, Diana,Nor2, Anjarwati2, Permana, Reza Januar2, Kharismawati, Devi 2, Afriyaldi, Muhammad 2 1Staff Pendidikan Universitas Sari Mulia Banjarmasin (UNISM) 2Mahasiswa Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin (UNISM) *Email :syafabasit@gmail.com ABSTRAK Penyakit hipertensi perlu ditangani dengan lebih serius. Karena komplikasi yang akan ditimbulkan. Angka kejadian hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% dan Kalimantan selatan sebagai salah satu provinsi yang paling tinggi angka prevalensinya yaitu mencapai 44,1%. Sei Lulut 83,3% penduduk menderita hipertensi primer, 70% adalah lansia perempuan. Pengkajian kepada 30 orang lansia didapatkan 1) 100% lansia memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang hipertensi; 2) 100% lansia memiliki perilaku yang masih keliru dalam mengontrol dan mencegah hipertensi. Sehingga solusi yang ditawarkan adalah memanajemen perilaku lansia selama 2 minggu. Metode pemecahan masalah dilaksanakan dengan 1) Peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan dengan metode ceramah 2) Melakukan monitoring perilaku terkait diet dan aktifitas harian dengan log book serta pengukuran tekanan darah. Hasil kegiatan yaitu 1) Peningkatan pengetahuan pada lansia (63%); 2) lansia (63%) patuh terhadap jalannya program. Kesimpulan perubahan perilaku lansia terhadap pola hidup sehat dalam mengontrol tekanan darah dipengaruhi oleh pengetahuan dan juga dukungan dari keluarga serta tim kesehatan yang bergerak dimasyarakat. Kata Kunci : Diet, Hipertensi, Pengetahuan Lansia, Perilaku Lansia