sabaria battung
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA PENGUNGSIAN PETOBO KOTA PALU ezha widnatusifah; sabaria battung; Burhanuddin Bahar; Nurhaedar Jafar; Marini Amalia
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 1 (2020): Vol.9, 2020,, Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, The Journal of Indonesian Commu
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.201 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v9i1.10155

Abstract

Pendahuluan: Kondisi bencana alam menyebabkan masyarakat yang tinggal di tempatpengungsian memiliki segala keterbatasan, baik dari segi sandang, pangan maupun papan. Ketersediaan pangan yang terbatas sangat berdampak kepada asupan zat gizi dan status giziremaja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan zat gizi  dan statusgizi remaja di pengungsian Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Bahan dan Metode: Jenispenelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain penelitian deskriptif. Sampelpenelitian ini sebanyak 59 remaja dengan menggunakan tekhnik total sampling. Pengambilandata asupan makanan menggunakan metode recall 24 jam selama 2 hari pada hari sekolah danhari libur. Penentuan status gizi diperoleh dari parameter IMT/U. Pengolahan dan analisis datapada penelitian ini menggunakan SPSS. Hasil:  Hasil dari analisis diketahui bahwa asupan zatgizi makro responden masih kurang yaitu asupan energi kurang sebanyak 93,2%, karbohidratkurang sebanyak 78%, lemak kurang sebanyak 98,3% dan protein kurang sebanyak 89,8%.Asupan zat gizi mikro responden juga masih kurang yaitu asupan vitamin C dan folat kurangsebanyak 96,6%, kalsium kurang sebanyak 100%, zat besi kurang sebanyak 69,5% dan zinkkurang sebanyak 91,5%. Sedangkan status gizi responden tergolong baik yaitu sebanyak 84,7%dan status gizi kurang sebanyak 11,9%. Kesimpulan: Asupan zat gizi makro dan mikroresponden masih kurang dari kebutuhan AKG yang telah dianjurkan dan status gizi respondentergolong status gizi baik.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BADUTA USIA 6-24 BULAN DI DESA TIMBUSENG KABUPATEN GOWA Nur Anissa Hamid; Veni Hadju; Djunaidi M Dachlan; Nurhaedar Jafar; Sabaria Battung
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 1 (2020): Vol.9, 2020,, Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, The Journal of Indonesian Commu
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.574 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v9i1.10158

Abstract

Pendahuluan: Gizi sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. Tujuan pemberian gizi yang baik adalah mencapai tumbuh kembang anak yang adekuat. Pada bayi dan anak,kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabilatidak diatasi secara dini akan berlanjut hingga dewasa. Tujuan: Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan pemberian Air Susu Ibu Eksklusif dengan status gizi baduta usia6-24 bulan. Metode: Jenis penelitian penelitian yang digunakan adalah oservasional analitikdengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan jumlah sampel yangdidapatkan sebanyak 108 anak. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapathubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi berdasarkan Berat BadanMenurut Umur (p=0,457), tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI Eksklusif denganstatus gizi berdasarkan Panjang Badan Menurut Umur (p=0,929), dan terdapat hubunganpemberian ASI Eksklusif dengan status gizi Berdasarkan Berat Badan Menurut PanjangBadan (p=0,041). Kesimpulan: Pemberian ASI Eksklusif memiliki hubungan dengan statusgizi baduta berdasarkan indikator berat badan menurut panjang badan (BB/PB) tetapi tidakdemikian untuk status gizi berdasarkan indikator berat badan menurut umur (BB/U) sertapanjang badan menurut umur (PB/U).
PRODUKSI & ANALISIS ZAT GIZI MAKRO, MIKRO DAN ASAM LEMAK OMEGA 3 ABON IKAN LAYANG SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Wilda Amrah; saifuddin sirajuddin; Nurhaedar Jafar; Aminuddin Syam; Sabaria Battung
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 1 (2020): Vol.9, 2020,, Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, The Journal of Indonesian Commu
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.815 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v9i1.10159

Abstract

Pendahuluan: dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan di Sulawesi Selatanmengalami peningkatan penyakit tidak menular terutama penyakit diabetes, penyakit jantungkoroner, hipertensi, obesitas usia 18 keatas. World Health Organization (WHO)memperkirakan, pada tahun 2020, penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian dankesakitan di dunia. Pangan fungsional yang bermanfaat bagi tubuh dan mengurangi resikoterkena penyakit tidak menular. Salah satu pangan yang memiliki khasiat bagi kesehatanadalah ikan layang, implementasi pangan kedalam bentuk produk abon. Tujuan daripenelitian untuk mengetahui gambaran formula terpilih abon, kandungan energi, zat gizimakro, mikro dan asam lemak omega-3 abon ikan layang. Jenis penelitian ini adalahdeskriptif berbasis laboratorium. Dibuat 3 formula yang masing-masing terdri dari ikanlayang, santan, gula merah dan bumbu penyedap lainnya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa dari ketiga formula, formula 3 terpilih sebagai formula terbaik. Adapun kandunganenergi, makro, mikro dan asam lemak omega-3 pada formula terpilih dalam 100 g,  untukkandungan energi 60,21 kkal, kandungan karbohidrat 12,83 g, kandungan protein 48,47 g,kandungan lemak 25,26 g, kandungan natrium 0,61mg, kandungan magnesium 0,80 mg, dankandungan asam lemak omega 3 1,1187 mg. Kesimpulan bahwa kandungan zat gizi abonikan layang memiliki peningkatan kandungan setelah diolah menjadi produk, terutama asamlemak omega 3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menguji kembali dengananalisis beberapa kandungan zat gizi lainnya.