Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak

PERTUMBUHAN DAN KOMPOSISI SERAT RUMPUT SIGNAL YANG DIPUPUK DENGAN PUPUK HIJAU CAIR AZOLLA DAN KIHUJAN Nompo, syamsuddin; Budiman, .; Isnaini, R; Syam, N
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.311 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk hijau cair azolla dan kihujan terhadap pertumbuhan dan fraksi serat (NDF dan ADF) rumput signal (Brachiaria decumbens).Penelitian menggunakan stek rumput signal, pupuk hijau cairazolla dan kihujan, serta EM4. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 kali ulangan.Perlakuan terdiri dari P0 (tanpa pupuk), P1 (pupuk azolla) dan P2 (pupuk kihujan).Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, luas daun dan produksi bahan kering, fraksi serat (NDF dan ADF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk hijau cair azolla dan kihujan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman dan luas daun, namun tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap jumlah anakan dan produksi bahan kering rumput signal. Pupuk hijauan cair azolla dan kihujan juga tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan NDF dan ADF rumput signal. Kesimpulan penelitian ini adalah  pemberian pupuk hijau cair azolla dan kihujan mampu meningkatkan pertumbuhan rumput signal khususnya tinggi tanaman dan luas daun, dan cenderung meningkatkan jumlah anakan dan produksi bahan kering.Penggunaan pupuk hijau cair azolla dan kihujan pada taraf P1 dan P2 belum mampu menurunkan fraksi serat (NDF dan ADF) rumput signal.
PERTUMBUHAN DAN KOMPOSISI SERAT RUMPUT SIGNAL YANG DIPUPUK DENGAN PUPUK HIJAU CAIR AZOLLA DAN KIHUJAN syamsuddin Nompo; . Budiman; R Isnaini; N Syam
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 12 No. 2 (2016)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.311 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v12i2.1318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk hijau cair azolla dan kihujan terhadap pertumbuhan dan fraksi serat (NDF dan ADF) rumput signal (Brachiaria decumbens).Penelitian menggunakan stek rumput signal, pupuk hijau cairazolla dan kihujan, serta EM4. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 kali ulangan.Perlakuan terdiri dari P0 (tanpa pupuk), P1 (pupuk azolla) dan P2 (pupuk kihujan).Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, luas daun dan produksi bahan kering, fraksi serat (NDF dan ADF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk hijau cair azolla dan kihujan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman dan luas daun, namun tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap jumlah anakan dan produksi bahan kering rumput signal. Pupuk hijauan cair azolla dan kihujan juga tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan NDF dan ADF rumput signal. Kesimpulan penelitian ini adalah  pemberian pupuk hijau cair azolla dan kihujan mampu meningkatkan pertumbuhan rumput signal khususnya tinggi tanaman dan luas daun, dan cenderung meningkatkan jumlah anakan dan produksi bahan kering.Penggunaan pupuk hijau cair azolla dan kihujan pada taraf P1 dan P2 belum mampu menurunkan fraksi serat (NDF dan ADF) rumput signal.
Pengaruh Pemberian Molases dan Gula Pasir Terhadap pH dan Produksi Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpureun sp). Fahruddin Wakano; Budiman Nohong; Rinduwati Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 13 No. 1 (2019)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.002 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v13i1.8188

Abstract

Preservation of forage with silage method has been widely practiced by farmers, one of the factors that influence the success of making silage is the addition of additives, such as molasses. However, molasses is not available in all regions. For that we need a material that can be an alternative substitute for silage, namely granulated sugar, besides having nutritional value that is almost the same as molasses, sugar also contains water soluble carbohydrate (WSC) which is easily utilized by lactic acid bacteria as an energy source during the ensilage process. This study aims to determine the effect of molasses and sugar levels on pH values and dry matter of elephant grass silage. The study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications, namely P1: control, P2: Molases 4%, P3: Sugar 4%, P4: Molases 6% and P5: 6% sugar. So that the total sample unit is 15 units and one unit of fresh material samples. Samples were analyzed in the laboratory to determine the pH value and dry matter of silage. The results showed that the administration of sugar additives at the level of 4% in silage had the same quality as silage which was given molasses at the level of 4%. However, at the level of 6% silage which is given molasses it has better quality than silage which is given sugar. This shows that granulated sugar can be used as an alternative to molasses in making silage.
Pengaruh Pemberian Bahan Aditif Berbeda terhadap pH dan Kandungan Bahan Kering Silase Sorgum Manis (Sorghum bicolor L.) Mugfira Mugfira; Budiman Nohong; syamsuddin nompo
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 13 No. 1 (2019)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.568 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v13i1.8191

Abstract

Sorgum memiliki kemampuan untuk tumbuh baik disaat musim hujan maupun kemarau serta memiliki kandungan nutrisi yang hampir setara dengan rumput gajah. Hal ini tentunya dapat menjadi solusi dalam penyediaan pakan hijauan yang tidak kontinyu. Dalam pembuatan silase penambahan bahan aditif diperlukan untuk memperoleh hasil silase yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH dan kandungan bahan kering silase sorgum manis yang diberi bahan aditif berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu P0: Kontrol, P1: Tepung Sagu 5%, P2: Dedak Padi 5%, dan P3: Dedak Jagung 5%. Sampel dianalisis di Laboratorium untuk mengetahui pH dan bahan kering dari silase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH silase sorgum pada perlakuan P0, P1, P2, dan P3 tidak berbeda nyata (P>0,05). pH dari silase sorgum yang dihasilkan berkisar antara 3,83 – 3,89 yang berarti merupakan silase dengan kualitas sangat baik. Sedangkan untuk kandungan bahan kering, silase pada perlakuan P0 (kontrol) sangat nyata lebih rendah (P<0,01) dibandingkan P2 dan nyata lebih rendah (P<0,05) terhadap P1 dan P3. Hal ini menunjukkan bahwa silase sorgum manis dengan 13% bx yang dibuat tanpa penambahan bahan aditif cukup layak untuk diterapkan melihat dari pH silase yang dihasilkan merupakan pH dengan kategori sangat baik.
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN SORGUM MANIS (Sorghum bicolor [L.] Moench) . Risna; Budiman Nohong; . Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 14 No. 1 (2020)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.727 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v14i1.10577

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh  level pemberian pupuk bokashi  terhadap produksi hijauan sorgum manis. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan dan empat kali ulangan.Perlakuan yang diberikan sebagai berikut : T0 : Kontrol (tanpa pupuk);   T1 : Pupuk Bokashi 60 ton/ ha setara dengan 300 g/polybag;   T2 : Pupuk Bokashi 100 ton/ ha setara dengan 500 g/polybag;  T3 : Pupuk Bokashi 140ton/ha setara dengan 700 g/ polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk bokashi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi hijauan segar dan bahan kering pada tanaman sorgum manis. Uji Duncan menunjukkan bahwa produksi hijauan  segar dan bahan kering pada perlakuan  T1 nyata (P<0,05) lebih tinggi dibanding dengan produksi hijauan  segar dan bahan kering pada perlakuan T0 (kontrol). Produksi hijauan  segar dan bahan kering pada perlakuan T2 dan T3 sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dibanding dengan produksi hijauan segar dan bahan kering pada perlakuan T0 (kontrol). Sedangkan produksi hijauan segar dan bahan kering pada perlakuan T2 dan T3 tidak berbeda nyata (P>0,05). Disimpulkan bahwa pemberian dosis pupuk bokashi  sampai level 100 ton/ha (500 g/polybag ) meningkatkan produksi bahan segar dan bahan kering sorgum manis.
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN PUPUK UREA DAN UMUR PANEN TERHADAP PRODUKSI HIJUAN SORGUM MANIS (Sorghum bicolor (L.) Moench) Ardian Saputra; Budiman Nohong; . Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 14 No. 1 (2020)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.341 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v14i1.10581

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh umur panen dan level pemberian pupuk urea terhadap produksi hijauan sorgum manis. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 3 dan tiga kali ulangan. Faktor pertama terdiri atas umur panen, yaitu 35 hari setelah tanam (35 HST) dan 55 hari setelah tanaman (55 HST).  Faktor kedua adalah level pupuk urea, yaitu 0 kg urea/ha (0 g urea/polybag), 150 kg urea/ha (0,75 g urea/polybag) dan 250 kg urea/ha (1,25 g urea/olybag). Setiap unit perlakuan diberi pupuk dasar bokashi masing-masing 300 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen dan level pemberian pupuk urea berengaruh terhadap produksi hijauan segar dan bahan kering sorgum manis. Tidak ada interaksi antara tingkat pemupukan dengan umur panen.  Produksi hijauan segar dan bahan kering sorgum manis lebih tinggi ada umur panen 55 hari dan pada level pemberian pupuk 250 kg urea/ha (1,25 g urea/olybag). 
POTENSI PADANG PENGGEMBALAAN ALAM UNTUK TERNAK KAMBING DI DESA MINASA UPA KECAMATAN BONTOA KABUPATEN MAROS . Iswanto; . Budiman; . Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 13 No. 2 (2019)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bnmt.v13i2.10928

Abstract

Padang penggembalaan sebagai sumber pakan hijauan yang telah dimanfaatkan di Sulawesi Selatan akan tetapi belum maksimal manajemen padang penggembalaan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui padang penggembalaan alam untuk ternak kambing di desa Minasa Upa kecamatan Bontoa kabupaten Maros. Penelitian ini Menggunakan Deskriptif yaitu menbandingkan literatur dan keadaan dilapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa padang penggembalaan alam di desa Minasa Upa kecamatan Bontoa kabupaten Maros mengalami over stocking yang tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah padang pengembalaan alam belum mencukupi kebutuhan hijauan ternak dengan meningkatkan produksi hijauan dan mengurangi jumlah ternak suatu padang penggembalaan dapat lebih efektif padang penggembalaan untuk ternak kambing.
PEMBERIAN PUPUK BOKASHI MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN SORGUM MANIS (Sorghum bicolor [L.] Moench) Indriani Dewi; Rinduwati Rinduwati; Budiman Nohong
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 14 No. 2 (2020)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.864 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v14i2.12552

Abstract

Sorgum manis merupakan tanaman serelia dengan daya toleransi yang luas terhadap iklim dan jenis tanah dan potensial sebagai penghasil bahan bakar ethanol. Pemanfaatan sorgum dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan, maupun industri. Peningkatan produksi sorgum dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul dan penggunaan pupuk yang tepat, selain itu sorgum juga dapat tumbuh subur di media tumbuh yang memiliki kandungan hara tinggi. Pupuk anorganik dapat memenuhi unsur hara tetapi selain harga yang mahal jenis pupuk ini mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Mengatasi permasalahan tersebut untuk memenuhi kebutuhan unsur hara salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan pupuk organik bokashi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pupuk bokashi terhadap laju pertumbuhan tanaman sorgum manis (Sorghum bicolor [L.] Moench). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 Perlakuan dan 4 ulangan yaitu T0: Tanpa Pupuk Bokashi, T1: Sorgum + Pupuk Bokashi 300 g/polybag, T2: Sorgum + Pupuk Bokashi 500 g/polybagdan T3: Sorgum + Pupuk Bokashi 700 g/polybag. Tinggi tanaman tertinggi T2 (1,79 m) dan yang terendah T0 (0,58 m). Jumlah helai daun tertinggi T2 (6,67 helai) dan yang terendah T0 (2,33 helai). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan pemberian pupuk bokashi dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sorgum manis (Sorghum bicolor [L.] Moench).
Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kelor Selama Di Pembibitan Budiman Nohong; Nurjaya Nurjaya
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.107 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v15i1.14462

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan bagian-bagian tanaman dan produksi bahan segar tanaman kelor selama di pembibitan. Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan pemupukan NPK dan empat kali ulangan. Dosis pemupukan NPK adalah : P0 = 0 gNPK/polybag (kontrol), P1 = 2 gNPK/polybag, P2 = 3 gNPK/polybag, P3 = 4 gNPK/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK memberi pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman, jumlah tangkai daun pertanaman, berat batang, berat daun, berat bonggol dan akar serta berat biomassa tanaman. Dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kelor. Pemberian pupuk NPK dengan dosis 3 gNPK/polybag meningkatkan pertumbuhan bagian-bagian morfologi tanaman dan produksi biomassa tanaman kelor selama di pembibitan.
Pengaruh Input Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Pada Lahan Marginal . Muizzuddin; Budiman Nohong; . Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.212 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v15i1.14468

Abstract

Pertumbuhan dan produktivitas rumput gajah mini dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk. Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah utamanya pada lahan kering-kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi rumput gajah mini yang diberikan pupuk phonska dengan dosis yang berbeda pada lahan marginal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dan 4 kali ulangan yaitu T0: Tanpa pupuk Phonska, T1 : Pupuk Phonska 500 kg/ha = 2,5 g/Polybag (setara dengan 0,375 N/Polybag, 0,375 P2O5/Polybag, 0,375 K2O/Polybag, 0,25 S/Polybag), T2 : Pupuk Phonska 600 kg/ha = 3 g/Polybag (setara dengan 0,45 N/Polybag, 0,45 P2O5/Polybag, 0,45 K2O/Polybag, 0,25 S/Polybag) dan T3 : Pupuk Phonska 700 kg/ha = 3.5 g/Polybag (setara dengan 0,525 N/Polybag, 0,525 P2O5/Polybag, 0,525 K2O/Polybag, 0,35 S/Polybag). Pemberian pupuk phonska memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah anakan (batang/polybag) dan produksi bahan kering(g/polybag). Tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan T2 yang diikuti T3, jumlah anakan tertinggi terdapat pada perlakuan T3 dan produksi bahan kering tertinggi terdapat pada perlakuan T3 sebesar 65,45 gram. Pemberian pupuk Phonska dengan level T3 dengan pemberian 700 kg/ha dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi rumput gajah mini.