Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Strategy to Internalizing Religious Moral Values in the Learning Process in Higher Education Samsul Susilawati; A Fatah Yasin; Aniek Rahmaniah; Abdulloh Chakim; Triyo Supriyanto
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.55 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i1.849

Abstract

This study aims to describe strategies for internalizing moral and religious values in the learning process in universities. This research is descriptive research with a qualitative approach. The research subjects were lecturers at the Islamic Education Department at the State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang, the University of Muhammadiyah Malang, and the Islamic University of Malang. Data were collected through interviews, observations, and documents. The triangulation technique assessed confidence data. The results showed that the strategies for internalizing moral and religious values in the learning process include: modelling, analyzing actual problems in society, developing contextual educational values, and strengthening the moral values that students have. The Internalization Strategy of Religious Moral Values in the Learning process carried out in the three PTKIS shows that moral education is conveyed in the form of cognitive moral values and is already at the stage of internalizing values by carrying out the direct practice of moral values in education. Student life and activities every day. It is hoped that from the internalization of moral education, the character of moderate Muslims who are friendly and tolerant will be built.
Efektivitas Strategi Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Thomas Wijaya; Wahidmurni Wahidmurni; Samsul Susilawati
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3606

Abstract

Pembelajaran di abad 21 menuntut siswa menguasai berbagai macam keterampilan, salah satunya adalah kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, perlu adanya proses pembelajaran yang inovatif agar siswa lebih termotivasi dan tertantang dalam proses belajar. Strategi inkuiri merupakan salah satu pembelajaran yang diyakini mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa untuk melatih kemampuan berpikir secara kritis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan menggunakan strategi inkuiri dan strategi konvensional, dan (2) menjelaskan perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan strategi inkuiri dan strategi konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan angket. Analisis data melalui uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis (uji t) dengan SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan menggunakan strategi inkuiri lebih baik dari pada siswa yang belajar melalui strategi konvensional, dan (2) motivasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan strategi inkuiri lebih baik dari pada siswa yang belajar melalui strategi konvensional.
Pembelajaran Lintas Budaya dalam Menanamkan Nilai Sosial bagi Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Samsul Susilawati; Nikmatuz zuhro; Sitti Annijat Maimunah
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 4 No 1 (2020): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1153.946 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v4i1.336

Abstract

Pembelajaran Lintas Budaya (PLB) merupakan proses belajar mengajar yang melatih pembelajar pada masa depan untuk menghilangkan pembatas antara belajar dalam kelas, dan kehidupan nyata dalam masyarakat antara sains modern dan pengetahuan tradisonal dan terutama antara generasi muda dengan warisan budaya yang ada. Obyek penelitian adalah mahasiswa asing UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembelajaran lintas budaya adalah pembelajaran budaya local jenius kepada mahasiswa asing. Budaya merupakan kepaduan pengetahuan, kepercayaan dan perilaku manusia yang sangat bergantung pada kemampuan mereka dalam belajar dan memberikannya kepada generasi penerusnya tentang pengetahuan yang dimilikinya. Dalam mentransfer pengetahuan budaya yang dimiliki dapat dilakukan melalui komunikasi sosial yang menggunakan sarana bahasa. Selain itu, untuk memadukan sistem pengetahuan dan kepercayaan sebagai dasar perilaku budaya, dapat melalui bagaimana pola berbahasanya.
Muslim Moderat Merespon Arus Modernitas dalam Bingkai Multikultural Samsul Susilawati
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 4 No 1 (2020): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1203.298 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v4i1.362

Abstract

Moderat Moderat semakin ditekankan sebagai arus utama Islam Indonesia. Gagasan membuat aliran Islam moderat adalah kebutuhan mendesak di tengah-tengah masalah agama baik lokal, nasional dan global. Dalam perkembangannya, moderasi Islam juga ditekankan sebagai arus utama pendidikan Islam. Oleh karena itu, makalah ini ingin berkontribusi untuk membangun moderasi Islam dalam pendidikan Islam. Hubungan antara agama dan negara adalah hubungan interseksional, tidak sepenuhnya terintegrasi atau sepenuhnya terpisah. Masalah radikalisme Islam dalam 20 tahun terakhir telah semakin menjamur, ditandai dengan munculnya berbagai organisasi non-mainstream yang kemudian muncul membawa ide-ide politik Islam, seperti seruan tentang penegakan kekhalifahan, penerapan Islam hukum Sampai yang paling mengerikan tumbuh menjadi gerakan teroris.
Model Pembelajaran Blended Learning Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Samsul Susilawati; Ahmad Fatah Yasin; Moh. Hambali
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 4 No 1 (2020): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.481 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v4i1.381

Abstract

Berdasarkan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, institusi pendidikan harus melakukan improvisasi model pembelajaran. Kebanyakan dosen masih menggunakan proses manual dalam memberikan pelayanan pembelajaran, sehingga materi perkuliahan masih dipahami kurang akurat dan lambat. Melalui metode kualitatif, penelitian ini akan bekerja menemukan fakta bagaimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui Blended Learing di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hasil temuan menunjukkan, Model Blended Learning dilaksanakan dengan pengembangan Website Based Learning dan Aplikasi Edmodo, yang kemudian berhasil meningkatkan kualitas belajar mahasiswa.
Efektivitas Strategi Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Thomas Wijaya; Wahidmurni Wahidmurni; Samsul Susilawati
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3606

Abstract

Pembelajaran di abad 21 menuntut siswa menguasai berbagai macam keterampilan, salah satunya adalah kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, perlu adanya proses pembelajaran yang inovatif agar siswa lebih termotivasi dan tertantang dalam proses belajar. Strategi inkuiri merupakan salah satu pembelajaran yang diyakini mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa untuk melatih kemampuan berpikir secara kritis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan menggunakan strategi inkuiri dan strategi konvensional, dan (2) menjelaskan perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan strategi inkuiri dan strategi konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan angket. Analisis data melalui uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis (uji t) dengan SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan menggunakan strategi inkuiri lebih baik dari pada siswa yang belajar melalui strategi konvensional, dan (2) motivasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan strategi inkuiri lebih baik dari pada siswa yang belajar melalui strategi konvensional.
Multicultural Islamic Education in Indonesia: The Urgency Value of Model and Method Ulfa Ulfa; Mufidah C.H.; Samsul Susilawati; Ahmad Barizi
ADDIN Vol 16, No 1 (2022): ADDIN
Publisher : LPPM IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/addin.v16i1.15787

Abstract

The academic problems in this research study are multicultural Islamic education, which begins from academic anxiety that multicultural Islamic education development has not been implemented optimally. It is because Islamic education is often impressed as an education social fabrication system that is dogmatic, doctrinal, monolithic, and does not have a multicultural perspective. Meanwhile, the fact is that the position of Islamic education in developing dialogue with the community is very strategic since the fundamental of Islamic education is rahmatan lil 'alamiin, which can hold various aspects of life. It is a literature qualitative research with a documentary review and data analysis which uses three plots of activities that occur simultaneously, that are data reduction, data presentation, conclusion drawing, or verification. The findings of this study include the theoretical level of the conceptualization of multicultural education by synthesizing western thoughts to be led to a map of Islamic thought, so as to produce methods, values, and the urgency of multicultural education on the basis of Islamic theology. Namely unity in the divine aspect and its message (revelation), prophetic unity, no compulsion in religion, and recognition of the existence of other religions. This research also found the essence of multiculturalism as a frame model for Islamic education, as well as the appropriate multicultural Islamic education method to be applied in Indonesia. These values include: unity of humankind, competition in good works, forgiveness toward humankind, living together, equality/egilitarianism, mutual understanding, mutual respect, trust, positive thinking, tolerance, and non-violence. The implications of the results of this research are to provide recommendations that the reconstruction of the multicultural Islamic education model is related to the relationship between Muslims and non-Muslims by using learning theory that is relevant to the dynamics of the times and the diversification of religious communities in Indonesia.
Multicultural Islamic Education in Indonesia: The Urgency Value of Model and Method Ulfa Ulfa; Mufidah C.H.; Samsul Susilawati; Ahmad Barizi
ADDIN Vol 16, No 1 (2022): ADDIN
Publisher : LPPM IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/addin.v16i1.15787

Abstract

The academic problems in this research study are multicultural Islamic education, which begins from academic anxiety that multicultural Islamic education development has not been implemented optimally. It is because Islamic education is often impressed as an education social fabrication system that is dogmatic, doctrinal, monolithic, and does not have a multicultural perspective. Meanwhile, the fact is that the position of Islamic education in developing dialogue with the community is very strategic since the fundamental of Islamic education is rahmatan lil 'alamiin, which can hold various aspects of life. It is a literature qualitative research with a documentary review and data analysis which uses three plots of activities that occur simultaneously, that are data reduction, data presentation, conclusion drawing, or verification. The findings of this study include the theoretical level of the conceptualization of multicultural education by synthesizing western thoughts to be led to a map of Islamic thought, so as to produce methods, values, and the urgency of multicultural education on the basis of Islamic theology. Namely unity in the divine aspect and its message (revelation), prophetic unity, no compulsion in religion, and recognition of the existence of other religions. This research also found the essence of multiculturalism as a frame model for Islamic education, as well as the appropriate multicultural Islamic education method to be applied in Indonesia. These values include: unity of humankind, competition in good works, forgiveness toward humankind, living together, equality/egilitarianism, mutual understanding, mutual respect, trust, positive thinking, tolerance, and non-violence. The implications of the results of this research are to provide recommendations that the reconstruction of the multicultural Islamic education model is related to the relationship between Muslims and non-Muslims by using learning theory that is relevant to the dynamics of the times and the diversification of religious communities in Indonesia.