Articles
<![CDATA[Analisis Pengaruh City Branding Terhadap Ekonomi Pariwisata (Studi Kasus Gunung Tidar) ]]>
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>;
<![CDATA[Lucia Rita Indrawati]]>
<![CDATA[ Riset Ekonomi Pembangunan Vol 4, No 2 (2019): Oktober 2019 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Tidar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31002/rep.v4i2.1953
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan unutk menganalisis pengaruh City Branding terhadap ekonomi wisata Kota Magelang. Pada penelitian ini digunakan model regresi linear berganda dengan metode OLS. Data yang digunakan berupa data City Branding dan keputusan berkunjung yang di peroleh dari kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) secara parsial city branding untuk indikator Presence dan Place tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung. Sedangkan untuk variabel Potential, Pulse, People, Prerequite memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung. (2) Secara bersama-sama city branding memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung]]>
<![CDATA[ANALISIS PENGARUH TRANSFORMASI STRUKTURAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2001-2018 ]]>
<![CDATA[Devita Rahma Ardina]]>;
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>;
<![CDATA[Rian Destiningsih]]>
<![CDATA[ Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (408.29 KB)
|
DOI: 10.1210/.v1i1.2
<![CDATA[Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses jangka panjang yang meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara bertahap dan berlangsung secara terus menerus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sektor primer, sektor sekunder, sektor tersier terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001-2018, serta untuk menganalisis transformasi struktural di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data time series yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia. Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001-2018, dan secara simultan sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001-2018. Sedangkan dari analisis transformasi struktural menunjukkan bahwa di Indonesia telah terjadi transformasi struktural dari sektor primer ke sektor sekunder dan ke sektor tersier.Kata kunci: Sektor Primer, Sektor Sekunder, Sektor Tersier, Pertumbuhan Ekonomi, Transformasi Struktural]]>
<![CDATA[ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU JAWA TAHUN 2014-2018 ]]>
<![CDATA[Dani Henji Prastiwi]]>;
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>;
<![CDATA[Rian Destiningsih]]>
<![CDATA[ DINAMIC : Directory Journal of Economic Vol 2, No 1 (2020): DINAMIC : Directory Journal of Economic ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Tidar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31002/dinamic.v2i1.1364
<![CDATA[Ketimpangan pendapatan adalah perbedaan pendapatan relatif warga negara berpendapatan tinggi dan berpendapatan rendah. Dampak dari ketimpangan pendapatan dapat mempengaruhi kelangsungan pembangunan, khususnya pembangunan di bidang ekonomi. Pulau Jawa yang merupakan pulau yang menjadi tumpuan ekonomi bagi pemerintah ternyata juga masih belum bisa terlepas dari isu ketimpangan pendapatan di tahun 2014-2018. Ketimpangan pendapatan dapat dilihat dari angka Indeks Gini. Indeks Gini pada 2014-2018 menunjukkan bahwa sebagian besar di wilayah Pulau Jawa pemerataan pendapatan berada pada level sedang yaitu berada di angka 0,35 keatas yang berarti bahwa pemerataan pendapatan seluruh wilayah di Pulau Jawa pada 2014-2018 belum cukup merata. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, inflasi, serta Investasi terhadap ketimpangan pendapatan di Pulau Jawa tahun 2014-2018. Data yang ada ialah data sekunder bersumber dari Badan Pusat Statistik. Penelitian ini memakai regresi data panel melalui pendekatan Fixed Effect Model (FEM) dan diolah dengan Eviews 10. Ketimpangan pendapatan adalah variabel terikat, dan PDRB, Inflasi, serta Investasi merupakan variabel bebas. Hasil penelitian menjelaskan bahwa secara individual PDRB memiliki pengaruh negatif serta signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di Pulau Jawa tahun 2014-2018, sedangkan Inflasi serta investasi secara individual tidak memiliki pengaruh terhadap ketimpangan di Pulau Jawa Tahun 2014-2018. Hasil perhitungan uji simultan menerangkan bahwa variabel PDRB, Inflasi, dan Investasi secara besamaan memiliki pengaruh dengan ketimpangan pendapatan di Pulau Jawa Tahun 2014-2018.]]>
<![CDATA[ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2003-2019 ]]>
<![CDATA[Abdul Azis]]>;
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>;
<![CDATA[Rian Destiningsih]]>
<![CDATA[ DINAMIC : Directory Journal of Economic Vol 2, No 2 (2020): DINAMIC : DIRECTORY JOURNAL OF ECONOMIC ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Tidar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31002/dinamic.v2i2.1382
<![CDATA[AbstrakPermasalahan dalam pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo adalah rata-rata dari persentase masyarakat miskin dari tahun 2003 hingga 2019 lebih besar daripada kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Tujuan studi ini adalah untuk meneliti pengaruh pendidikan, pengeluaran perkapita dan inflasi terhadap persentase kemiskinan di Kabupaten Wonosobo tahun 2003-2019. Penelitian ini menggunakan alat analisa regresi liniear berganda dengan statistik data runtut waktu dari tahun 2003 hingga 2019. Berdasarkan hasil, bisa diketahui bahwa secara segmental pendidikan dan pengeluaran perkapita punya pengaruh negatif terhadap persentase kemiskinan, serta inflasi punya dampak positif terhadap persentase kemiskinan di Kabupaten Wonosobo dari tahun 2003- 2019. Apabila dilihat secara simultan, pendidikan, pengeluaran perkapita dan inflasi menunjukkan pengaruh terhadap persentase kemiskinan di Kabupaten Wonosobo dari 2003-2019.]]>
<![CDATA[PENGARUH PENAWARAN TENAGA KERJA, INFLASI, DAN EKSPOR TERHADAP UPAH MINUMUM REGIONAL DI INDONESIA TAHUN 1997-2018 ]]>
<![CDATA[Nabilla Nurrachma]]>;
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>;
<![CDATA[Rian Destiningsih]]>
<![CDATA[ DINAMIC : Directory Journal of Economic Vol 2, No 1 (2020): DINAMIC : Directory Journal of Economic ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Tidar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31002/dinamic.v2i1.1404
<![CDATA[Masalah perkeonomian selalu menjadi perhatian bagi negara-negara di dunia, bagi negara berkembang khususnya Indonesia adalah upah, pada tahun 2017 upah mengalami kenaikan dikarenakan inflasi tetapi Tingkat upah di Indonesia dalam perhitungannya menggunakan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), yang ditinjau setiap 5 tahun sekali, oleh sebab itu upah belum dapat menyesuaikan kenaikan harga kebutuhan hidup pertahunnya. penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penawaran tenaga kerja, inflasi dan ekspor pada tahun 1997-2018. Menggunakan data sekunder berupa time series. Variabel dependen dari penelitian ini adalah upah minimum regional sedangkan variabel independen adalah penawaran tenaga kerja, inflasi dan ekspor. Metode yang digunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, analisis determinasi, uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukan penawaran tenaga kerja berpengaruh terhadap upah minimum regional. Inflasi tidak berpengaruh terhadap upah minimum regional. Ekspor berpengaruh terhadap upah minimum regional. Hasil uji F menunjukan variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap upah minimum regional di Indonesia tahun 1997-2018.]]>
<![CDATA[ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMISI CO2 DI INDONESIA ]]>
<![CDATA[Lulu Kurniarahma]]>;
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>;
<![CDATA[Panji Kusuma Prasetyanto]]>
<![CDATA[ DINAMIC : Directory Journal of Economic Vol 2, No 2 (2020): DINAMIC : DIRECTORY JOURNAL OF ECONOMIC ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Tidar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31002/dinamic.v2i2.1429
<![CDATA[AbstrakKerusakan lingkungan dapat ditandai dengan meningkatnya suhu bumi atau yang biasa kita sebut pemanasan global. Pemanasan global dapat disebabkan karena meningkatnya konsentrasi emisi gas rumah kaca (GRK) di bumi yang salah satu komponen terpentingnya yaitu emisi CO2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, konsumsi energi, luas kawasan hutan dan urbanisasi terhadap emisi CO2 di Indonesia pada periode tahun 1990-2018. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data time series dan diperoleh World Bank dan British Petroleum. Penelitian ini menggunakan teknik analisis model Vector Error Correction Model (VECM). Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi, konsumsi energi, luas kawasan hutan, dan urbanisasi berpengaruh terhadap emisi CO2 dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang yang berpengaruh hanya variabel pertumbuhan ekonomi dan konsumsi energi.]]>
<![CDATA[PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 1996-2017 ]]>
<![CDATA[Heni Wahyu Widayati]]>;
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>;
<![CDATA[Rian Destiningsih]]>
<![CDATA[ DINAMIC : Directory Journal of Economic Vol 1, No 2 (2019): DINAMIC : Directory Journal of Economic ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Tidar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (254.346 KB)
|
DOI: 10.31002/dinamic.v1i2.515
<![CDATA[Economic growth is one measure in determining people's welfare. One of the economic problems that occur in Magelang Regency is unemployment. The number of unemployed people in Magelang Regency still cannot be reduced, this brings various challenges for local governments in overcoming the number of unemployed. The purpose of this study is to find out the effect of the number of workers, education level and number of unemployed on economic growth in Magelang Regency in 1996-2017. The data analysis method that the researcher used in this study was multiple linear regression analysis with OLS (Ordinary Least Square) model. The collected data is secondary data, the technique of collecting data uses document studies obtained from the Central Statistics Agency (BPS) in the period 1996-2017. The variable number of labor has a significant effect on the economic growth of Magelang Regency in 1996-2017. While the education level variable and the number of unemployed did not significantly influence the economic growth of Magelang Regency in 1996-2017. In this study the results obtained that the overall independent variables consisting of the number of workers, education level and number of unemployed simultaneously have a significant effect on the value of economic growth in Magelang Regency in 1996-2017.]]>
<![CDATA[ANALISIS PENGARUH UTANG NEGERI, KURS DOLLAR, DAN INFLASI TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN 2008-2017 ]]>
<![CDATA[Mahesi Prameswari]]>;
<![CDATA[Lucia Rita Indrawati]]>;
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>
<![CDATA[ DINAMIC : Directory Journal of Economic Vol 1, No 4 (2019): DINAMIC : Directory Journal of Economic ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Tidar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (221.355 KB)
|
DOI: 10.31002/dinamic.v1i4.807
<![CDATA[Ketidakpastian perekonomian global yang terjadi memberikan dampak bagi negara dengan sistem perekonomian terbuka. Cadangan devisa sebagai indikator fundamental negara dalam perkembangan tingkat stabilitasnya perlu dijaga agar ditengah tantangan perekonomian global kegiatan perekonomian suatu negara tetap fundamental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat utang luar negeri, kurs dollar, dan inflasi terhadap cadangan devisa Indonesia secara simultan dan parsial. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder dalam rentang waktu 2008 – 2017. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Berdasarkan analasis tersebut, hasil penelitian menujukkan bahwa secara simultan utang luar negeri, kurs dollar, dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Sedangkan secara parsial utang luar negeri berpengaruh signfikan dan postitif terhadap cadangan devisa, kurs dollar berpengaruh signifikan dan negatif terhadap cadangan devisa dan inflasi tidakberpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Hasil koefisien determinasi menujukkan bahwa R2 sebesar (0,985402) yang berarti cadangan devisa dapat dijelaskan oleh utang luar negeri, kurs dollar, dan inflasi sebesar (98,54%) sedangkan sisanya (1,54%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.]]>
<![CDATA[DAYA SAING CRUDE PALM OIL (CPO) INDONESIA DAN MALAYSIA DI LIMAPASAR UTAMA TAHUN 2001 – 2018 ]]>
<![CDATA[Ginanjar Sastro Sasmito]]>;
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>;
<![CDATA[Rian Destiningsih]]>
<![CDATA[ DINAMIC : Directory Journal of Economic Vol 1, No 3 (2019): DINAMIC : Directory Journal of Economic ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Tidar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1172.781 KB)
|
DOI: 10.31002/dinamic.v1i3.790
<![CDATA[International trade is a "growth engine" for a country. In international trade, a country must has an advantage in a product that being traded. CPO is one of Indonesia'sexport commodities which have a lot of economic potentials to increase state incomes.Indonesia is the largest CPO exporter in the world by fulfill the world's CPO needs in ±54%, followed by Malaysia in ± 28%. India, Netherlands, Spain, Kenya and Italy thatcalled the countries with the largest CPO importers in the world. The purpose of this studyis to analyze the competitive position of CPO commodities between Indonesia andMalaysia in five main markets in the periods between 2001 - 2018. The analysis tools thatbeing used are RCA (Revealed Comparative Advantage), EPD (Export Product Dynamic),and ISP (Trade Specialization Index). The RCA calculation result shows that Indonesia and Malaysia have strong competitiveness in the five main markets (India, Netherland, Spain, Kenya, and Italy), but Indonesia only loses its superiority in Spain. The EPD calculation result shows that Indonesia includes in the rising star classification in the countries of India and Kenya. ISP calculation result shows that Indonesia and Malaysia are net CPO exporters countries and Indonesia stays at the maturity stage while Malaysia stays at the growth stage and re-import stage. ]]>
<![CDATA[ANALISIS KETIMPANGAN DAN DISPERSI PERTUMBUHAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2001-2018 ]]>
<![CDATA[Dewi Safitri]]>;
<![CDATA[Lorentino Togar Laut]]>;
<![CDATA[Yustirania Septiani]]>
<![CDATA[ DINAMIC : Directory Journal of Economic Vol 2, No 2 (2020): DINAMIC : DIRECTORY JOURNAL OF ECONOMIC ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Tidar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31002/dinamic.v2i2.1366
<![CDATA[AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketimpangan di Provinsi Jawa Tengah pada awal pembangunan sampai tahap pembangunan selanjutnya pada tahun 2001-2018 dan untuk menganalisis dispersi pertumbuhan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2001-2018. Penelitian ini menggunakan analisis Hipotesis Kuznets untuk melihat ketimpangan yang terjadi yaitu dengan melihat kurva hubungan antara pendapatan dan Indeks Williamson apakah membentuk kurva U-Terbalik. Kemudian untuk melihat Dispersi Pertumbuhan di Provinsi Jawa Tengah digunakan 2 konsep konvergensi yaitu konvergensi sigma untuk melihat tingkat dispersi (penyebaran) variabel pendapatan, serta konvergensi absolut untuk melihat terjadinya catching up effect di Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan di Provinsi Jawa Tengah pada awal pembangunan yang semakin tinggi sampai tahap pembangunan selanjutnya yang semakin rendah pada tahun 2001-2018. Dan terdapat dispersi pertumbuhan yang semakin menurun yang mengartikan bahwa pemerataan pembangunan telah efektif di lakukan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2001-2018.]]>
