Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENTINGNYA KETRAMPILAN MENDENGAR DALAM MENCIPTAKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Titus Indrajaya
JURNAL ADMINISTRASI & MANAJEMEN Vol 6, No 1 (2016): Jurnal Administrasi dan Manajemen
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.01 KB) | DOI: 10.52643/jam.v6i1.183

Abstract

Komunikasi merupakan kunci terpenting dalam membangun hubungan baik antar setiap individu. Komunikasi yang efektif sangat bergantung pada ketrampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Kita menyaksikan begitu banyak proyek atau program perusahaan macet ditengah jalan hanya gara-gara dis-komunikasi para anggotanya. Masalah yang paling sederhana dan sering muncul itu di karenakan kurangnya  keterampilan mendengarkan dalam berkomunikasi. Keterampilan mendengarkan seharusnya mengiringi keterampilan bertanya dalam komunikasi yang efektif. Karena sebaik apa pun komunikasi terhadap seseorang tanpa diiringi dengan kemampuan mendengar maka komunikasi tidak efektif. Kemampuan mendengarkan secara aktif diartikan sebagai proses pemahaman secara aktif untuk mendapatkan informasi, dan sikap dari pembicara yang tujuannya untuk memahami pembicaraan tersebut secara objektif. Komunikasi efektif adalah suatu kegiatan pengiriman makna (pesan) dari seorang individu ke individu yang lain di mana kegiatan tersebut dapat menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak. Komunikasi Efektif, inilah yang menjadi permasalah orang Indonesia sekarang mereka masih awam terhadap budaya komunikasi Efektif dan kurangnya ketrampilan mendengar dalam berkomunikasi yang mengakibatkan mereka lebih banyak “berpendapat untuk mengemukakan masalah” daripada “berpendapat untuk memecahkan masalah”. Tujuanpenelitian mengetahui pentingnya ketrampilan mendengar dalam menciptakan komunikasi yang efektif.Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang di dasarkan pada data sekunder. Membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus: (1) Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatetic communication), (2) Memenuhi komitmen atau janji, (3) Menjelaskan harapan atau rencana yang akan di lakukan, (4) Meminta maaf denga tulus ketika membuat kesalahan, (5) Memperlihatkan integritas pribadi. Kata Kunci: keterampilan mendengar, komunikasi efektif
PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN UMKM KOTA TANGERANG SELATAN Djaja Sampoerna; Sakti Brata Ismaya; Titus Indrajaya
JURNAL ADMINISTRASI & MANAJEMEN Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Administrasi dan Manajemen
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.112 KB) | DOI: 10.52643/jam.v8i2.273

Abstract

ABSTRAKUsaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan bagian penting perekonomian suatu negara atau daerah. dan telah mendorong banyak negara termasuk Indonesia mengembangkan UMKMnya, dengan 3 (tiga) alasan (Barry dalam Rahayu. 2005), yaitu (1) kinerja UMKM cenderung lebih baik dan produktif; (2) dinamika, UMKM sering mencapai peningkatan produktivitas melalui investasi dan perubahan teknologi; (3) UMKM memiliki keunggulan fleksibilitas dari pada usaha besar (Berry dalam Rahayu 2001). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui upaya pengembangan potensi unggulan produk, pengembangannya dan alternatif yang dijadikan produk unggulan serta pemahaman keunggulan produk UMKM  di kota Tangerang selatan. Metode penelitian menggunakan survey dengan analisis deskriptif sederhana, data primer, data sekunder dan sampel berjumlah 16 responden. (diambil dari Dinas Koperasi UKM dan Asosiasi Industri Pelaku Usaha, Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Tangerang Selatan, dan alat bantu kuesioner. Hasil penelitiannya 1). direkomendasikan Walikota Tangerang Selatan dalam seminar ilmiah berskala nasional sehingga berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan, bagaimana suatu produk tercipta baik dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. 2). diwujudkannya: kampung IKM (Industri Kecil Menengah), KSU (Koperasi Serba Usaha) Cipta Boga, koperasi UMKM Mandiri, kampung UKM Digital dan program pembinaan usaha kecil (PKBL) oleh BNI. Potensi pengembangan produk unggulan yang berpeluang besar sebanyak 892 buah usaha tahun 2014 didominasi industri makanan : 335 buah usaha (51,8%) dan industri pakaian jadi sebanyak 263 buah usaha. Kecamatan dengan UMKM terbanyak adalah Pondok Aren yaitu 278 buah usaha, selanjutnya berkembang jadi 1708 UMKM tahun 2017, dan tetap didominasi usaha makanan, simpulan: dari 16 responden yang menjawab Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dan Tidak Setuju (TS), terdiri dari :Untuk pengembangan produk unggulan  UMKM kota Tangerang selatan, yang memberikan pernyataan (S), (SS) dan (TS) adalah : 1). untuk “Kepemilikan program unggulan” terdapat 10 responden (62%) menyatakan S, dan 4 (25%) menyatakan SS. 2). Untuk “produk unggulan” : 14 responden (87,5%) menyatakan S, 2 responden (12,5%) menyatakan SS, 3). Untuk “program  pembinaan dan pengembangan potensi produk unggulan”: 10 responden (62%) menyatakan S, 5 responden (31%) SS dan 1 responden(7%) menyatakan TS. 4). Untuk “evaluasi terhadap produk yang akan menjadi produk unggulan (program evaluasi prestasi): 9 responden (56,25%) menyatakan S, 6 responden (37,5%) menyatakan SS, dan 1 responden (6,25%) menyatakan TS. 5). Untuk “program percepatan promosi”: 8 responden (50%) menyatakan S, 6  responden (37,5%) menyatakan SS, dan 2 responden (12,5%) menyatakan TS. 6). Untuk “Strategi  pemasaran rutin”,: 9 responden (56%) menyatakan S, 5 responden (31%) menyatakan SS dan 2 responden (13%) menyatakan TS. 7). Untuk “Strategi pemasaran melalui web site”:  10 responden (62,5%) menyatakan S, 6 responden (37,5%) menyatakan SS, 8). Untuk “Program Pemda memiliki koordinasi event-event”: 10 (62,5%) menyatakan S, 5 responden (31%) menyatakan SS dan 1 responden (6,25%) menyatakan TS. 9). Untuk “kerja sama promosi dengan stakeholder”: 13 responden (81%) menyatakan S, dan 3 responden (18,75%) menyatakan SS, 10). Untuk “adanya sosialisasi dan penyuluhan kepada pemuda dan masyarakat”: 11 responden (64,7%) menyatakan S dan 5 responden (31,25%) menyatakan SS, 11). Untuk “Program branding produk UMKM”: 8 responden (50%) menyatakan S dan 8 responden (50%) menyatakan SS. 12). Untuk “promosi ke pasar nasional dan internasional”: 10 responden (62,5%) menyatakan S dan 6 responden (37,5%) menyatakan SS. 13). Untuk “Tidak ada program peningkatan dari asosiasi”: 10(62,5%) menyatakan S dan 6(37,5%) menyatakan SS. 14). Untuk “tidak adanya permintaan produk dari konsumen”: 9 (56%) menyatakan TS, dan 7 (43,75%) S (jadi dengan online). 15). Untuk “tanpa asosiasi, konsumen dapat menikmati produk”: 8 (50%) menyatakan TS dan 8 (50%) menyatakan S. 16). Untuk  “ada kesadaran masyarakat mengembangkan produk” (dengan branding dan pameran): 14 (87,5%) menyatakan S dan 2 (12,5%) menyatakan SS. 17). Untuk “masyarakat terlibat dalam promosi keunggulan produk”: 12 responden (75%) menyatakan S, 2 responden (12,5%) menyatakan SS dan 2 responden lagi (12,5%) menyatakan TS. 18). Untuk “adanya toko yang menjual produk UMKM lengkap”: 12 (75%) menyatakan S, 3 responden (18,75%) menyatakan SS dan 1 (6,25%) responden menyatakan TS. 19). Untuk “perlunya perbaikan produk UMKM”: 12 responden (75%) menyatakan S dan 4 responden (25%) menyatakan SS. 20).  Untuk “ada kelengkapan fasilitas di kantor pengelola toko”: 13 (18,25%) menyatakan S, 2 (12,5%) menyatakan SS dan 1 (6,25%) menyatakan TS. 21). Untuk “ketersediaan laporan keuangan”: 11 (68,75%) menyatakan S, 5 responden (31%) menyatakan TS. 22). Untuk “koordinasi usaha saat ini “: 12 responden (75%) menyatakan baik dan 4 responden (4%) menyatakan tidak baik. untuk “kemudahan akses permodalan ke perbankan”: 12 responden (75%) menyatakan tidak mudah dan 4 (25%) menyatakan dapat dengan agunan.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Penelitian Pada PT. Arya Meika Trans Jakarta) kalistus gaudeanus; Titus Indrajaya; Amri Piguno
JURNAL ADMINISTRASI & MANAJEMEN Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Administrasi dan Manajemen
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jam.v9i2.668

Abstract

Banyaknya perusahaan atau penduduk yang menggunakan jasa pengiriman  barang, telah membuat perusahaan jasa pengangkutan barang ini menjadi sangat penting. Dimana proses pengangkutannya dilakukan melalui darat, laut, dan udara, guna menunjang kelancaran arus peredaran barang dari satu tempat ke tempat lain,yang diharapkan dapat menunjang suksesnya pembangunan nasional kini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Arya Meika Trans Jakarta. Jumlah sampel penelitian adalah 57 orang karyawan PT. Arya Meika Trans Jakarta. Metode analisis data menggunakan data primer, data sekunder, skala likert, Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji asumsi klasik dan uji regresi linear berganda dengan uji t, uji f dan koefisien determinasi (R2).  Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan F hitung (4,684) > F tabel (3,16) dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05. Selain itu, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, di mana gaya kepemimpinan didapat t hitung (2,964) > t tabel (2,005) dan untuk motivasi kerja diperoleh t hitung (-1,021) < t tabel (2,005). Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENABUNG BRI SIMPEDES DI BRI UNIT CIPAYUNG Eka Septianan L; Titus Indrajaya
JURNAL ADMINISTRASI & MANAJEMEN Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Administrasi dan Manajemen
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.399 KB) | DOI: 10.52643/jam.v8i1.248

Abstract

ABSTRAKKemajuan teknologi saat ini, membuat persaingan bisnis semakin ketat. Oleh karena itu setiap perusahaan berlomba-lomba melakukan inovasi terhadap produk yang dimiliki agar membangun produk  terbaik bagi konsumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh motivasi terhadap keputusan konsumen untuk menabunin g di produk tabungan BRI Simpedes pada BRI unit Cipayung. Metode penelitian kuantitatif, desain crossectional, sampel penelitian berjumlah 98 responden, dengan teknik accidental sampling, menggunakan data primer, data sekunder, analisis uji validitas dengan rumus Pearson product moment, uji reliabilitas  rumus Spearman Brown, uji korelasi, koefisien determinasi. Hasil penelitian untuk uji validitas adalah t hitung > t tabel (0,463 > 0,199), dan uji reliabilitas t hitung >  t tabel (0,606 > 0,199), dan untuk hasil uji korelasi diperoleh: 0,485, bernilai sedang, artinya ada hubungan antara motivasi terhadap keputusan konsumen. Hasil  koefisien determinasi (Kd) = 23,5%, artinya pengaruh motivasi terhadap keputusan konsumen adalah 23,5%, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji hipotesa diperoleh t hitung > t tabel (4,777 > 1,96), artinya Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada pengaruh motivasi terhadap keputusan konsumen.  Kesimpulan ada pengaruh motivasi terhadap keputusan konsumen menabung di BRI Cipayung sebesar 23,5%. Saran BRI unit Cipayung dapat mempertahankan nasabah dan meningkatkan pelayanan melalui  jaringan online yang baik agar tidak sering terjadi off line, serta mempermudah pelayanan kepada nasabah. Kata kunci: motivasi, keputusan konsumen ABSTRACT                    Advancement in bank technology today was making business competition increasingly tight. Therefore every company is competing to make product innovation in order to develop best product for consumer. The purpose of this study to determined and analyzed the influence of motivation on consumer decisions to save their money in BRI Simpedes at BRI Cipayung.  Research quantitative, crossectional design, sampling 98 respondents used accidental sample technique. This research used primary data, secondary data, validity test with Pearson product moment formula, reliability test Spearman Brown formula, correlation test, coefficient of determination, and hypothesis test. The result of the research for the validity test is t count> t table (0,463> 0,199), and reliability test t count> t table (0,606> 0,199), and for correlation test result obtained: 0,485, medium value, meaning there was relation between motivation to decision consumer. Result of coefficient of determination 23,5%, meaning influence of motivation to consumer decision was 23,5%, and the rest influenced by other variable not examined in this research. Hypothesis test results obtained t arithmetic> t table (4.777> 1.96), meaning Ho was rejected and Ha accepted that there is influence of motivation to costumer decisions.  Conclussion there was influence betweem motivation to costumer to save money in BRI Cipayung. BRI can retain customers and improve services through good online network to avoid frequent off line, as well as facilitate service to customers. Keywords: motivation, costumer decision
Pemberdayaan Kewirausahaan Mahasiswa Pada Industri Kreatif Titus Indrajaya
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.154 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i1.377

Abstract

Banyaknya angka pengangguran terdidik dari kalangan intelektual yang sudah lulus sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah atas sampai dengan lulusan perguruan tinggi, karena masih berorientasi dengan mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan, dan itu terjadi pada semua jenjang pendidikan, baik ditingkat sekolah menengah atas maupun di tingkat perguruan tinggi. Saat ini sudah ada mata pelajaran/mata kuliah Kewirausahaan yang diberikan pada saat siswa/mahasiswa. Pemberdayaan mahasiswa Semester V (lima) Universitas Respati Indonesia, Jakarta Timur dengan pemahaman lebih mendalam serta terjun langsung pada Industri Kreatif yang ada Jakarta Timur. Dengan metode partisipasif dan praktik langsung serta pemberian motivasi dan pengetahuan kewirausahaan secara mendalam dan langsung, diharapkan dapat menambahan minat dan wacara mahasiswa dalam mempersiapkan diri menjadi wirausahawan.Kata Kunci : Pemberdayaan, Pelatihan keterampilan, peluang Usaha
PERAN E - BISNIS DALAM PENGEMBANGAN UMKM Titus Indrajaya; Deden Primasyah; Sri Yulianti; Eros Rosmiati; Maya Sova
JURNAL ECONOMINA Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL ECONOMINA, Oktober 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.005 KB) | DOI: 10.55681/economina.v1i2.73

Abstract

Artikel ini bertujuan mengelaborasi pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah membuat mayoritas sektor ekonomi terutama UMKM menjadi mayoritas pelaku UMKM dan e-Bisnis bisa menjadi inovasi bagi UMKM dan Koprasi dalam upaya pemberdayaan dan memfasilitasi para pelaku UMKM agar usaha mereka bisa terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi bisa berkembang dan banyak yang berakhir pada peningkatan. Hal inilah yang membuat e-Bisnis menjadi berkembang dan pelaku usaha UMKM mengubah strategi penjualan melalui skema digitalisasi. Skema digitalisasi yakni dengan memanfaatkan marketplace (perantara) dan menggunakan media sosial sebagai teknik pemasaran. Selain itu pelaku UMKM harus dapat bersinergi dengan warganet dalam pemasaran produk dan jasa. Dengan demikian skema pengembangan UMKM dapat menjadi salah satu alternatif menyelamatkan pelaku usaha dan dapat berkembang. Artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan mengelaborasi berbagai literatur akan pengembangan UMKM dengan E - Bisnis.
POLA DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN BAWANG MERAH DI KOTA PAREPARE Titus Indrajaya; Ardi Maulana; Sri Yulianti; Sakti Brata Ismaya; Ani Nuraini
JURNAL ECONOMINA Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL ECONOMINA, Oktober 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.173 KB) | DOI: 10.55681/economina.v1i2.74

Abstract

Permintaan dan kebutuhan bawang merah yang tinggi menyebabkan komuditas ini memberikan keuntungan untuk diusahakan. Fluktuasi harga bawang merah cenderung mengikuti jumlah produksi, apabila produksi meningkat harga cenderung turun. Rendahnya produksi bawang merah di Kota Parepare menyebabkan pedagang harus mendatangkan dari luar kota untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga dibutuhkan pola distribusi pemasaran yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola distribusi pemasaran bawang merah di Kota Parepare, menganalisis margin pemasaran pada setiap pola distribusi pemasaran bawang merah di Kota Parepare. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis margin pemasaran pada masing-masing saluran distribusi pemasaran.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi bawang merah yang berasal dari Kab. Enrekang terdiri atas 3 pola distribusi pemasaran sedangkan bawang merah yang berasal dari Kab. Bantaeng terdiri atas 2 pola distribusi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran bawang merah didesa Banti Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang yaitu: Saluran I : Petani ke Pedagang pengumpul kemudian ke Pedagang pengecer lalu Konsumen akhir Saluran II : Petani ke Pedagang pengecer kemudian ke Konsumen akhir, Marjin pemasaran tiap lembaga pemasaran yaitu saluran I Petani memperoleh keuntungn sebesar Rp 2.997 /Kg, pedagang pengumpul sebesar Rp 1.562 /Kg, pedagang pengecer sebesar Rp 1.572 /Kg dan saluran II Petani memperoleh keuntungan sebesar Rp 2.942 /Kg pedagang pengecer Rp 2000 /Kg. Tingkat efisiensi saluran pemasaran bawang merah desa Banti menunjukkan bahwa saluran II lebih efisiensi debanding saluran I dengan nilai 3,85% dan saluran II 4.59%.
ENTREPRENEURIAL MANAGEMENT IN THE DEVELOPMENT PATTERN OF MICRO, SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES (MSMES) BASED ON THE DIGITAL CREATIVE ECONOMY IN MEKARJAYA VILLAGE, SUKMAJAYA DISTRICT, DEPOK CITY: MANAJEMEN WIRAUSAHA PADA POLA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) BERASIS DIGITAL EKONOMI KREATIF DI KELURAHAN MEKARJAYA, KECAMATAN SUKMAJAYA, KOTA DEPOK Sri Yulianti; Titus Indrajaya; Mei Supriyani; Maya Sova; Septi Nur Aliva; Arif Ferdiansyah
Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Development Vol. 2 No. 3 (2022): Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Developme
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ijecsed.v2i3.84

Abstract

This Community Service (PKM) is to educate about the science of digital-based entrepreneurial management, the creative economy of MSME actors. In the post-pandemic period, many problems are faced by the micro-scale community, especially business actors, it is still difficult to market their products and capital, seeing these problems it is necessary to have this PKM activity, with steps that entrepreneurship can take to empower business actors in the pattern of development. Creative Economy based on digital marketing. The method used is a qualitative data analysis method and a data collection tool with training and interviews. This community service is an effort to manage entrepreneurship (entrepreneurship) for micro-scale businesses based on digital creative economy. Digitization by means of independence and registration of business entities, while economic digitization can be achieved by participating in offline training, doing online marketing on digital applications, obtaining online business success tips through digital marketing media.In this community service by conducting comprehensive training and socialization to the wider community to all corners of the village or sub-district about the ease of online business for MSME Creative Economy business actors, business actors are always active in programs from both the government and the private sector to support increased income for the community. the community, especially MSME Creative Economy business actors, to immediately switch to social media or digitization consistently to optimize facilities in the pattern of creative economy development. Thus, the Social Piety Index will be realized from community entrepreneurship in the Mekarjaya Village, Sukmajaya, Depok City
THE INFLUENCE OF COMPENSATION AND WORK ENVIRONMENT ON EMPLOYEE PERFORMANCE AT CV MORA SENTOSA EAST JAKARTA Febri Widya Astuti; Titus Indrajaya; Nurminingsih; Kwarnanto
JOURNAL OF HUMANITIES, SOCIAL SCIENCES AND BUSINESS Vol. 2 No. 4 (2023): AUGUST
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/jhssb.v2i4.762

Abstract

Effective employee performance plays a pivotal role in an organization's success, directly shaping overall productivity and efficiency. This study delves into the connection between compensation, work environment, and employee performance within CV Mora Sentosa, located in East Jakarta. Quantitative research involving a sample of 40 participants was conducted. The findings highlight a significant and positive correlation between compensation and the work environment (T-Statistic = 81.909, p < 0.05). It is worth noting that while compensation alone does not exert a significant impact on employee performance (T-Statistic = 0.108, p > 0.05), a positive work environment does indeed wield a remarkable influence on employee performance (T-Statistic = 8.685, p < 0.05). This research underscores the pivotal role of cultivating a positive work environment to bolster employee performance. Such insights can serve as a guiding light for organizations aiming to deploy strategies that optimize both compensation and work environment variables. By doing so, organizations stand to enhance overall employee performance, thus fostering a path to greater organizational triumph.
THE INFLUENCE OF INTERNAL COMMUNICATION AND TEAMWORK ON EMPLOYEE PERFORMANCE IN THE MICROWAVE DISMANTLE PROJECT DIVISION PT. PANCA KARSA SEJAHTERA BEKASI CITY Melur Sari; Titus Indrajaya; Nurminingsih
JOURNAL OF HUMANITIES, SOCIAL SCIENCES AND BUSINESS Vol. 3 No. 1 (2023): NOVEMBER
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/jhssb.v3i1.770

Abstract

Within PT. Panca Karsa Sejahtera, specifically the Division Project Dismantle Microwave, recurrent challenges have surfaced including one-sided communication from superiors to subordinates, fragmented team responsibilities becoming individual tasks, and dwindling work targets. Addressing these concerns, this study aims to investigate the relationship of internal communication, teamwork, and employee performance. This study was conducted in Bekasi City, which employs a quantitative approach with total sampling of 100 respondents and employed Structural Equation Modeling (SEM) using smartPLS Version 3 for analysis. Findings reveal that while internal communication positively influences employee performance, its statistical significance is limited. In contrast, teamwork significantly and positively impacts employee performance, while internal communication also significantly enhances teamwork. Effective internal communication is advised for streamlined workflow, and optimizing employee performance requires tailored skill training. Encouraging teamwork through training and active participation is recommended for improved performance. This study offers actionable insights for refining operations and elevating employee performance in the Division Project Dismantle Microwave.