Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis (JNT)

Pengaruh Lama Fermentasi Ampas Putak (Corypha gebanga) Terhadap Produksi Gas dan Nilai Kecernaan Secara In Vitro Menggunakan Aspergillus oryzae Oktiya Hariyani; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.6

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi ampas putak (Corypha gebanga) menggunakan Aspergillus oryzae terhadap produksi gas dan kecernaan secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan laboratorium menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0 (ampas putak tanpa perlakuan), P1 (ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 24 jam), P2 (ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 48 jam), P3 (ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 72 jam), P4 ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 96 jam). Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode analisis ragam kemudian dianalisis duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil menunjukkan waktu fermentasi ampas putak berpengaruh sangat nyata (P≤0,01) terhadap produksi gas dengan nilai tertinggi 134,54 ml/500 mg BK pada P0 dan nilai terendah 66,37 ml/500 mg BK pada P4. Waktu fermentasi ampas putak menunjukkan hasil perbedaan sangat nyata (P≤0,01) terhadap kecernaan bahan kering dengan nilai tertinggi yaitu 79,66% pada P0 dan nilai terendah yaitu 49,20% pada P4 kemudian kecernaan bahan organik dengan nilai tertinggi yaitu 79,24% pada P0 dan nilai terendah 60,73% pada P4. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan fermentasi ampas putak selama 48 jam (P2) memberikan hasil terbaik dengan nilai total produksi gas sebanyak 86,92 ml/500 mg BK, nilai KcBK 64,13% dan nilai KcBO 69,51%. Sehingga waktu fermentasi ampas putak dapat menurunkan produksi gas, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik.
Nilai Kecernaan In Vitro Pakan Lengkap Berbasis Kulit Kopi (coffea sp.) Menggunakan Penambahan Daun Tanaman Leguminosa Risa Pranata; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.02.1

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai kecernaan bahan kering (KcBK), bahan organik (KcBO) dengan metode in vitro dari penambahan daun tanaman leguminosa yang berbeda seperti indigofera (Indigofera sp.), gamal (Gricidia sepium), kaliandra (Calliandra callothyrsus), dan kelor (Moringa oleifera) dalam pakan lengkap berbasis kulit kopi (Coffea sp.). Penelitian ini menggunakan Anova (analisis of varian) pada Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perbedaan dalam setiap perlakuan, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada nilai KcBK dan KcBO. Penggunaan leguminosa kelor pada pakan lengkap menunjukkan KcBK dan KcBO tertinggi dengan nilai masing-masing 52,15% dan 48,84%. Kesimpulan yang didapat dari penelitian yaitu penggunaan leguminosa kelor dalam pakan lengkap berbasis kulit kopi memberikan nilai tertinggi pada nilai KcBK dan KcBO.
UMMB Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) Sebagai Suplemen Pakan Ternak Ruminansia Siti Chuzaemi; Muhammad Halim Natsir; Osfar Sjofjan; Addharul Muttaqin; Yuli Frita Nuningtyas; Asri Nurul Huda
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.5

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisis bagaimana respon ternak sapi perah terhadap produk Urea Molasses Medicated Block (UMMB) Temulawak. Adapun percobaan dilakukan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar, Faculty of Animal Science, University of Brawijaya yang terseltan di Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kegiatan ini terdiri dari : 1) Pembuatan formulasi UMMB Temulawak; 2) produksi UMMB Temulawak; 3) pemberian pakan pada lima ekor sapi perah laktasi; 4) evaluasi ;5) sosialisasi pada peternak sapi perah di sekitar lokasi Laboratorium Lapang Sumber Sekar. Metode dari kegiatan ini adalah percobaan pemberian pakan pada ternak, konseling dan produksi. Percobaan pemberian UMMB Temulawak pada ternak menunjukkan respon yang baik. Sapi perah tertarik pada produk UMMB karena aroma molassesnya yang mampu meningkatkan palatabilitas ternak. Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat peternak di Desa Sumber Sekar pun menuai reaksi positif. Kekhawatiran mereka terhadap urea sudah terbantahkan dengan kondisi ternak yang tetap baik seusai mengonsumsi UMMB. Peternak juga mendapatkan informasi baru mengenai Temulawak dalam produk UMMB sebagai suplemen anti parasit. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah produksi UMMB Temulawak dalam skala besar dapat dikerjakan karena memiliki potensi pasar yang besar terlihat dari antusiasme peternak sapi perah di Desa Sumber Sekar.
Kualitas Fisik dan Kimia Jerami Jagung yang Difermentasi dengan Trichoderma Harzianum Siti Nur Anisah; Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS. IPU
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 4, No 2 (2021): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.004.02.4

Abstract

Riset dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh fermentasi jerami jagung dengan Trichoderma harzianum pada inkubasi tertentu terhadap kualitas fisik (aroma, warna, tekstur) dan kualitas kimia (analisis proksimat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (jerami jagung tanpa fermentasi), P1 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 24 jam), P2 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 48 jam), P3 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 72 jam), P4 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 96 jam), P5 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 120 jam). Data dianalisis dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil analisis statistik terhadap nilai kandungan bahan kering, bahan organik, protein kasar dan serat kasar menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fermentasi jerami jagung dengan Trichoderma harzianum pada lama inkubasi yang berbeda mempengaruhi kualitas fisik dan meningkatkan kandungan nutrisi.
Evaluasi Kualitas Kimia Kulit Ubi Kayu (Manihot Utilissima) yang Difermentasi Menggunakan Inokulan Aspergillus Oryzae Marlia Dwita Saputri; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 4, No 1 (2021): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.004.01.3

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi tentang pengaruh tingkat penggunaan Aspergillus oryzae terhadap kualitas kimiawi fermentasi kulit ubi kayu (Manihot utilissima). Aspergillus oryzae dengan kadar pemakaian yang berbeda yaitu 0%, 1%, 2% dan 3% digunakan untuk fermentasi kulit ubi kayu dengan waktu inkubasi 96 jam. Penelitian ini menggunakan metode percobaan di laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga total berjumlah 12 unit. Kualitas kimia yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO), Serat Kasar (SK), Lemak Kasar (LK), Protein Kasar (PK) dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Analisis varian digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian lalu dilanjukan dengan uji Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Aspergillus oryzae berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai BK dan SK (P<0,05), PK dan BETN (P<0,01) tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai BO dan LK (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan Aspergillus oryzae 3% selama 96 jam untuk memfermentasi kulit ubi kayu merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kandungan nutrisi meliputi kadar BK, BO dan BETN serta menurunkan kadar abu, SK dan LK.
Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Limbah Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) Terhadap Kualitas Fisik dan Kandungan Nutrien Menggunakan Aspergillus niger Adi Prasetya Kusuma; Siti Chuzaemi; Mashudi Mashudi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.1

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi limbah buah nanas dengan menggunakan Aspergillus niger 2% terhadap kualitas fisik dan kandungan nutrien. Materi dalam penelitian ini adalah limbah buah nanas kering berupa bagian mahkota, kulit nanas, mata nanas, hati nanas, dan Aspergillus niger. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan penelitian ini yaitu, P0 = limbah buah nanas kering tanpa fermentasi, P1= limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 4 hari, P2 = limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 6 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik fisik campuran limbah buah nanas dengan Aspergillus niger menghasilkan warna hijau kecokelatan sampai hijau kekuningan, memiliki aroma segar dan asam, tekstur tidak terlalu keras, dan ada tidaknya keberadaan jamur. Hasil analisis proksimat kandungan nutrien fermentasi limbah buah nanas menggunakan Aspergillus niger dengan lama waktu yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap perubahan kandungan nutrien BK, BO, dan PK, tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap SK. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fermentasi limbah buah nanas dengan lama waktu fermentasi 4 hari dengan menggunakan Aspergillus niger 2% dapat mengubah kualitas fisik dan meningkatkan kandungan nutrien.
Level Penggunaan Aspergillus Oryzae pada Fermentasi Kulit Ubi Kayu (Manihot Utilissima) Terhadap Kandungan HCN, TDN dan pH Grapevin Riviesa Azaela Putri; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 4, No 1 (2021): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.004.01.8

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh level penggunaan Aspergillus oryzae pada fermentasi kulit ubi kayu (Manihot utilissima) terhadap nilai kandungan HCN, TDN dan pH. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yang diulang 3 kali. Perlakuan terdiri dari P0 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 0% difermentasi 96 jam), P1 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 1% difermentasi 96 jam), P2 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 2% difermentasi 96 jam), dan P3 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 3% difermentasi 96 jam). Variabel yang diukur adalah kandungan HCN, TDN dan  pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level penggunaan konsentrasi Aspergillus oryzae memberikan memberikan pengaruh sangat berbeda nyata (P<0,01) terhadap HCN, TDN dan  pH. Perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan P3 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 3% difermentasi 96 jam) dengan nilai HCN 55,82 mg/kg, TDN 72,92% dan pH 5,23. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fermentasi kulit ubi kayu menggunakan konsentrasi Aspergillus oryzae 3% yang difermentasi selama 96 jam merupakan perlakuan terbaik untuk nilai pH dan meningkatkan nilai TDN serta menurunkan nilai HCN.
Evaluasi Nilai BK, dan BO in-vitro dan Konsentrasi NH3 Tanaman Sorghum (Sorghum bicolor (L) Moench) Hidroponik Egi Aristiadi Setiawan; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.02.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi tanaman sorgum hidroponik sebagai pakan ternak ruminansia. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sorgum var. Samurai-2 (Sorghum bicolor (L.) Moench). Metode dalam penelitian ini adalah percobaan produksi gas secara in vitro menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan, 5 ulangan dan 3 kelompok berdasarkan pengambilan cairan rumen. Variabel yang diamati meliputi presentase Degradasi Bahan Kering (DBK) dan Degradasi Bahan Organik (DBO) serta konsentrasi NH3 dari residu produksi gas inkubasi 48 jam secara in vitro. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh umur panen terhadap semua perlakuan tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap DBK berturut-turut P1 (71,07 ± 3,44%), P2 (71,25 ± 3,14%), P3 (66,81 ± 8,10%) dan P4 (65,14 ± 7,66%). Nilai DBO tidak memberikan perbedaan yang nyata antar perlakuan dengan nilai P1 (76,42 ± 2,88%), P2 (75,94 ± 2,71%), P3 (75,41 ± 2,41%) dan P4 (71,34 ± 2,88%). Konsentrasi NH3 memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) antar perlakuan dengan nilai P1 (3,24 ± 0,25 mM), P2 (3,29 ± 0,34 mM), P3 (3,27 ± 0,20 mM) dan P4 (3,35 ± 0,35 mM). Perlakuan P1 dengan umur panen 9 hari setelah tanam merupakan perlakuan terbaik untuk DBK dengan nilai 71,07% dan DBO dengan nilai 76,42% dan konsentrasi NH3 dengan nilai 3,24mM.
Evaluasi Kualitas Fisik dan Kandungan Digestible Energy Dari Fermentasi Kulit Ubi Kayu (manihot utilissima) Menggunakan Aspergillus oryzae. Siti Chuzaemi; Anton Wahyono
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 4, No 2 (2021): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.004.02.6

Abstract

Riset dilaksanan untuk mengetahui tingkat penggunaan Aspergillus oryzae terhadap kualitas fisik dan kandungan digestible energy pada fermentasi kulit ubi kayu. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 12 unit yang kemudian diuji menggunakan Duncan Jarak Berganda. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian antara lain P0 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 0%), P1 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 1%), P2 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 2%), P3 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 3%) yang semua perlakuan difermentasi selama 96 jam pada kondisi aerob. Parameter yang diamati adalah kualitas fisik serta kandungan Digestible Energi (DE) ubi kayu. Hasil analisa statistik tingkat penggunaan kapang yang berbeda memberikan pengaruh yang positif terhadap aroma dan warna. Tingkat penggunaan Aspergillus oryzae yang berbeda pada fermentasi kulit ubi kayu berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan DE. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh nyata dari tingkat penggunaan Aspergillus oryzae yang berbeda terhadap kualitas fisik dan kandungan energi hasil fermentasi kulit ubi kayu.
Total Bakteri Asam Laktat Isi Rumen Kering dan Isi Rumen Basah sebagai Inokulan dalam Pembuatan Silase Anifiatiningrum Anifiatiningrum; Marjuki Marjuki; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan total bakteri asam laktat (BAL) yang terkandung pada isi rumen yang dikeringkan dengan pengamatan total BAL isi rumen basah dan isi rumen kering. Isi rumen sapi diambil dari 8 jenis sapi yang diambil isi rumennya setelah itu dicampur (dikomposit) secara homogen dari 8 jenis sapi tersebut. Variabel yang diamati adalah total BAL isi rumen segar dan total BAL isi rumen kering. Hasil penelitian yaitu total BAL isi rumen basah tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap total BAL isi rumen kering, dikarenakan didalam isi rumen kering masih terdapat bakteri fakultatif anaerob yang dapat hidup pada kondisi aerob maupun anaerob sehingga tidak berpengaruh pada viabilitas BAL yang terkandung didalamnya. Penelitian dapat disimpulkan bahwa isi rumen kering masih terdapat koloni BAL yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti inokulan isi rumen basah dalam pembuatan silase untuk mempercepat proses ensilase