Dwi Prasetiyawati D.H.
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN MUSIKAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ALAT MUSIK TRADISIONAL ANGKLUNG PADA ANAK KELOMPOK B RA KARAKTER SEMARANG Sri Handayani; Purwadi .; Dwi Prasetiyawati D.H.
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v7i2.3272

Abstract

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah rendahnya kecerdasan musikal pada anak kelompok B RA Karakter Semarang.Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya variasi kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kecerdasan musikal anak.Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) anak belum mampu disiplin saat bermain angklung, 2) masih banyak anak yang cenderung bermain angklung sendiri, 3) anak yang belum mampu mengingat nada, 4) kurangnya kemampuan anak dalam mengkoordinasi mata, tangan dan telinga saat bermain angklung.Hal ini berdasarkan pengamatan yang dilakukanpada saat guru menunjuk angka di papan tulis anak menggerakan angklungnya masih dengan sesuka hati dan terlihat saat anak selesai bermain angklung masih banyak yang belum mengembalikkan angklung pada tempatnya.Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak melalui permaianan alat musik tradisional angklung pada anak kelompok B RA Karakter Semarang.Metode penelitian dilakukan dengan tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B1 di RA Karakter Semarang yang berjumlah 13 anak, terdiri dari 4 anak laki-laki dan 9 anak perempuan tahun ajaran 2018/2019. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.Hasil pengamatan kecerdasan musikal anak melalui permainan alat musik tradisional angklung yang diperoleh dari awal penelitian adalah 15,38% (2 anak) dengan kategori baik, kemudian peneliti memberikan siklus I kepada anak kelompok B1 untuk meningkatkan kecerdasan musikal. Siklus I mengalami peningkatan mencapai 46,15% (6 anak) dengan kategori baik, karena belum berhasil maka diberikanlah siklus II. Siklus kedua ini memberikan kenaikan sebesar 92,30% (12 anak) dengan kategori baik dan dapat dikatakan penelitian ini berhasil 92,30% sehingga tidak perlu melanjutkan siklus II.Permainan alat musik tradisional angklung mampu meningkatkan kecerdasan musikal anak, karena melalui bermain angklung anak lebih kreatif dan inovatif dalam menikmati musik, anak juga lebih peka tehadap musik mampu mengingat irama, nada dan harmoni.Kesimpulannya bahwa upaya meningkatkan kecerdasan musikal anak melalui permainan alat musik tradisional angklung berhasil dilakukan.Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya kegiatan bermain alat musik tradisional angklung dapat digunakan sebagai salah satu variasi kegiatan pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan kecerdasan musikal pada anak. ABSTRACTThe background that led to this study was the low musical intelligence in children in group B RA Semarang characters. This was caused by a lack of variation in activities related to the improvement of children's musical intelligence.The problems in this study are 1) children have not been able to discipline when playing angklung, 2) there are still many children who tend to play angklung themselves, 3) children who have not been able to remember the tone, 4) lack of children's ability to coordinate eyes, hands and ears when playing angklung .This is based on observations made when the teacher points to the number on the board the child moves the angklung still at will and looks when the child finishes playing angklung there are still many who have not returned the angklung in place. The aim to be achieved in this study is to improve children's musical intelligence through game of traditional angklung musical instrument in children group B RA Semarang character.The research method is carried out by class action. The subjects of this study were children of group B1 in the Semarang Character RA totaling 13 children, consisting of 4 boys and 9 daughters in the 2018/2019 school year. The data in this study were obtained through observation and documentation.The results of observations of children's musical intelligence through traditional angklung musical instruments obtained from the beginning of the study were 15.38% (2 children) with good categories, then the researchers gave cycle I to children of group B1 to improve musical intelligence. Cycle I experienced an increase of 46.15% (6 children) with a good category, because it has not succeeded then given cycle II. This second cycle gives an increase of 92.30% (12 children) in a good category and it can be said that this study was successful at 92.30% so that there was no need to continue the second cycle. Traditional angklung musical instrument games can improve children's musical intelligence, because through playing angklung children are more creative and innovative in enjoying music, children are also more sensitive to music being able to remember rhythm, tone and harmony. The conclusion is that efforts to improve children's musical intelligence through traditional angklung musical instruments are successfully carried out.Based on the results of this study the suggestions that can be conveyed are so that the activities of playing traditional angklung musical instruments can be used as a variation of learning activities for teachers to improve musical intelligence in children. 
IMPLEMANTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH KDP (KERTAS, DAUN DAN PLASTIK) PAUD DI KOTA SEMARANG M. Kristanto; Dwi Prasetiyawati D.H.; Purwadi Purwadi
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 1 mei (2013): PAUDIA
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v2i1 mei.370

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui tentang bagaimana cara menerapkan pendidikan kewirausahaan pada PAUD/TK di Kota Semarang tentang pengelolaan limbah KDP (kertas, daun dan plastik). (2) Mengetahui tentang bagaimana pendapat komponen sekolah mengenai pemanfaatan limbah KDP (kertas, daun dan plastik) pada PAUD/TK di Kota Semarang. (3) Mengetahui tentang bagaimana cara pengolahan limbah KDP (kertas, daun dan plastik) pada PAUD/TK di Kota Semarang. Mengetahui tentang bagaimana cara pemasaran hasil produk limbah KDP (kertas, daun dan plastik) di Pos PAUD di Kota Semarang. (4) Mengetahui tentang bagaimana kendala-kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk dari limbah KDP (kertas, daun dan plastik) pada PAUD/TK di Kota Semarang. (5) Mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam memasarkan hasil produk dari limbah KDP (kertas, daun dan plastik) pada/TK PAUD di Kota Semarang.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, di mana penilitian ini memiliki banyak ragam, Creswell mengadopsi pendapat Tesch (1990) yang menyatakan bahwa ditemukan dua puluh macam desain penelitian kualitatif bila ditinjau dari karakteristik kebahasaan yaitu: Action research, case study, clinical research, cognitive anthropology, collaborative inquiry, content analysis, dialogical research, conversation analysis, delphi study, descriptive research, direct research, discourse analysis, document study, ecological psychology, educational ethnography, ethnographic content analysis, ethnography of communication, field study, naturalistic inquiry.Hipotesis yang bisa diberikan dari penelitian ini adalah Kegiatan kewirausahaan melalui produk limbah KDP (kertas, daun dan plastik), dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada pendidik PAUD/TK di Kota Semarang. Penanaman jiwa kewirausahaan sejak dini anak membuat anak memiliki jiwa usaha yang tangguh, rasa tanggung jawab dan sikap kemandirian. Dari hasil observasi tentang implementasi pendidikan kewirausahaan melalui pemanfaatan limbah KDP (kertas, daun, dan plastik) diperoleh bahwa PAUD/TK di Semarang Timur paling tinggi dengan prosentase sebesar 25,81%; Semarang Tengah, Semarang Barat, dan Semarang Selatan memiliki prosentase yang sama yaitu sebesar 19,35%; kemudian Semarang Utara memiliki prosentase paling sedikit yaitu sebesar 16,14%.Kata kunci: pendidikan kewirausahaan, media pembelajaran, limbah KDP (kertas, daun, plastik)
PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B DI TK MANDIRI PEDURUNGAN SEMARANG Fitri Martianawati; Purwadi .; Dwi Prasetiyawati D.H.
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v7i1.2485

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kemandirian siswa TK terutama berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk melatih pemahaman dan kemampuan kemandirian pada siswa TK adalah dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran. Masalah pokok yang dikaji adalah apakah ada pengaruh metode pembelajaran bermain peran terhadap tingkat kemandirian siswa TK. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh metode pembelajaran bermain peran terhadap tingkat kemandirian siswa TK. Berdasarkan kajian teori diajukan hipotesis ada pengaruh metode pembelajaran bermain peran terhadap tingkat kemandirian siswa Di TK Mandiri Pedurungan Semarang.Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh bermain peran terhadap kemandirian anak prasekolah di TK Mandiri Pedurungan Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bermain peran terhadap kemandirian anak.Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan model true eksperimental yang menggunakan rancangan eksperimen pretest-posttestone grup design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa TK Mandiri Pedurungan Semarang kelompok B dengan jumlah 15 siswa.Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kemandirian siswa.Berdasarkan hasil rata-rata pre test sebesar 54,93, kemudian post test rata-ratanya menjadi 71,27 sehingga terdapat peningkatan rata-rata sebesar 16,34. Hasil uji perbedaan menggunakan uji t yang didapatkan nilai t sebesar -2,68858 pada taraf signifikansi 5%, maka dapat dinyatakan metode pembelajaran menggunakan metode bermain peran efektif dalam meningkatkan kemandirian siswa secara signifikan.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bermain peran terhadap kemandirian anak di TK Mandiri Pedurungan Semarang Tahun Ajaran 2016-2017 dapat dinyatakan terdapat pengaruh secara signifikan, yang artinya bahwa metode pembelajaran bermain peran pada anak TK mampu meningkatkan kemandirian siswa secara signifikan.Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas maka guru PAUD hendaknya lebih variatif dalam memberikan pembelajaran dan bimbingan kepada muridnya sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan pada saat penyampaian materi.16ABSTRACTThis research is motivated by low level of independence of kindergarten students especially related to daily activities. One alternative that can be used to train understanding and independence abilities in kindergarten students is by using role playing learning methods. The main problem that is studied is whether there is influence of role playing method to the level of independence of kindergarten students. The purpose of this research is to know the influence of role playing method to the level of independence of kindergarten students. Based on the theoretical study of hypotheses, there is the influence of learning method of role play to the level of student independence In TK Mandiri Pedurungan Semarang.The problem in this research is whether there is influence of role play to the independence of preschool children in TK Mandiri Pedurungan Semarang Academic Year 2016/2017. The objective to be achieved in this research is to know the influence of role play on children independence.The research method used is experimental with true experimental model using experimental design of pretest-posttestone group design. The population in this research is the students of TK Mandiri Pedurungan Semarang group B with the number of 15 students. The sampling technique used is total sampling. Data collection using student self-reliance scale.Based on the average pre test result of 54.93, then the post test average becomes 71.27 so that there is an average increase of 16.34. Differences test results using t test obtained t-value of -2.68858 at 5% significance level; it can be expressed learning method using the method of playing an effective role in improving student independence significantly.This research can be concluded that role play to the independence of children in TK Mandiri Pedurungan Semarang academic year 2016-2017 can be stated there is influence significantly, which means that method of learning role playing in kindergarten children able to increase student independence significantly.Based on the results of the above study then PAUD teachers should be more varied in providing learning and guidance to students so that students do not experience saturation at the time of delivery of the material.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP PERILAKU AGRESIF ANAK PADA KELOMPOK B TK ALBERTUS SOEGIJAPRANATASEMARANG TAHUN AJARAN 2017/2018 Elza Novitasari; Muniroh Munawar; Dwi Prasetiyawati D.H.
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v6i2.2102

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh metode pembelajaran role playing terhadap perilakuagresif anak kelompok B TK Albertus Soegijapranata Semarang tahun ajaran2017/2018.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam metode pre- experimental design (nondesigns) dengan desain one- group pretest-posttest design.Penggunaan metode pembelajaran role playing memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan perilaku agresif anak kelompok B TK Albertus Soegijapranata Semarang, dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan sepuluh indikator perilaku agresif anak. Hal ini terbukti dengan hasil analisis pengaruh menggunakan perhitungan uji t yang dilakukan selama proses penelitian, diperoleh thitung = 3,6123387 > ttabel = 1,75 dengan rata-rata pretest53.0469 dan posttest 33.8281 serta terhadap perilaku agresif pada anak memberikan pengaruh positif, yaitu terjadi penurunan sebesar19,22 persen terhadap perilaku agresif anak. ABSTRACT                This study aims to determine the influence of role playing learning method toward the children aggressive group B behavior Albertus Soegijapranata Semarang academic year academic year2017 / 2018.The type of this research is quantitative research in pre-experimental design (nondesigns) method with one-group pretest-posttest design. The use of role playing learning method has a significant influence in decreasing aggressive behavior of children group B Kindergarten Albertus Soegijapranata Semarang, with the implementation of learning activities based on ten indicators of aggressive behavior of children. It is proved by the result of influence analysis using t test calculation done during the research process, obtained tcount = 3,6123387> ttabel = 1.75 with pretest53.0469 and posttest 33.8281 and also aggressive behavior in children give positive influence, that is a decline of 19.22 percent against aggressive behavior of children.
I?æ?ÆM Pelatihan Kader Pos Paud Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Anak Usia Dini yang Aktif dan Kreatif di Kelurahan Muktiharjo Telogosari Munawir IKIP PGRI Semarang; Anita Chandra; Dwi Prasetiyawati D.H.; Purwadi IKIP PGRI Semarang
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2010): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v1i2.141

Abstract

AbstrakPAUD sebagai bagian life long education, diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan pendidikan yang ditampilkan melalui kegiatan belajar oleh setiap individu berjalan sepanjang hayat, tidak dapat dibatasi dalam kurun waktu sekolah. Hal ini diakibatkan oleh adanya kebutuhan belajar yang dihadapi oleh setiap individu dalam kehidupannya.PAUD mendasari jenjang pendidikan selanjutnya Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Masa yang penting bagi anak usia dini merupakan masa yang penting (golden age) yang hanya datang satu kali dan tidak dapat diulang, karena perkembangan intelektual terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupannya. Rangsangan belajar pada anak usia dini memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk perkembangan berikutnya Untuk itu pengalaman belajar pada anak usia diniperlu dirancang dan ditata sedemikian rupa, sehingga tidak menjadi kontra produktif terhadap pengalaman belajar yang akan diikuti pada pendidikan selanjutnya.Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pembelajaran anak usia dini yang aktif dan kreatif ini dilakukan pada Pos PAUD yang berada di kelurahan Muktiharjo kecamatan Telogosari kota Semarang yang dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan demostrasi dapat meningkatkan mutu pembelajaran anak usia dini yang aktif dan kreatif di Kelurahan Muktiharjo Telogosari.