This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ecolab
Bambang Hindratmo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KORELASI TIMBAL DALAM DARAH DAN TINGKAT KECERDASAN (MAJEMUK) SISWA SEKOLAH DASAR DI SEKITAR PELEBURAN AKI BEKAS DI KABUPATEN TANGERANG DAN KABUPATEN LAMONGAN Budiyono Budiyono; Budi Haryanto; Esrom Hamonangan; Bambang Hindratmo
Jurnal Ecolab Vol 10, No 1 (2016): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.492 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2016.10.1.41-47

Abstract

Pajanan timbal di dunia diperkirakan sebesar 0,6% penyebab penyakit global dengan proporsi terbanyak di negara- negara berkembang. Industri peleburan aki bekas, saat ini, menjadi perhatian para ahli kesehatan dan lingkungan karena potensinya sebagai sumber pencemar timbal. Racun timbal dalam tubuh akan merusak sistem saraf dan mengakibatkan penurunan Intelegence Quotient (IQ), terutama pada anak-anak karena masih diusia tumbuh kembang otak. Kadar timbal dalam darah merupakan indikator yang paling baik untuk menunjukkan current exposure. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar timbal dalam darah terhadap tingkat kecerdasan (majemuk) siswa sekolah dasar menggunakan rancangan studi cross sectional. Kecerdasan majemuk yang diukur adalah kecerdasan verbal dan kecerdasan logis-matematis. Sebanyak 60 siswa MI Baitussaa’adah di Kabupaten Tangerang dan 69 siswa SDN Bulutengger di Kabupaten Lamongan diukur kadar timbal darah dan laporan prestasi belajarnya. Ditemukan kadar timbal dalam darah anak di Kabupaten Tangerang dengan rerata 39,18 μg/dl (100% melebihi batas normal CDC 1997) dan rerata 11,76 μg/dl (59,4% melebihi batas normal) di Kabupaten Lamongan. Kadar timbal dalam darah berhubungan signifikan dengan tingkat kecerdasan majemuk (nilai p < 0,05) dan anak-anak yang kadar timbal darahnya tinggi berisiko mempunyai tingkat kecerdasan majemuk rendah sebesar hampir 3,5 kali dibandingkan dengan mereka yang berkadar timbal darah rendah (Odds Ratio=3,447). Semakin dekat jarak rumah terhadap sumber pencemar timbal, semakin rendah pendidikan orang tua, dan seringnya tidak masuk sekolah dengan alasan sakit juga ditemukan berisiko terhadap rendahnya tingkat kecerdasan majemuk. Walaupun begitu, hanya rendahnya pendidikan orang tua yang ikut mempengaruhi hubungan kadar timbal dalam darah dengan tingkat kecerdasan (majemuk) anak-anak dalam analisis lanjut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pajanan timbal karena peleburan aki bekas sudah membahayakan. Disarankan agar industri yang menggunakan timbal harus ditutup di wilayah tersebut atau dipindahkan menjauh dari pemukiman masyarakat.
KEMAMPUAN 11 (SEBELAS) JENIS TANAMAN YANG DOMINAN PADA RTH (RUANG TERBUKA HIJAU) DALAM MENJERAP LOGAM BERAT TIMBEL (Pb) Bambang Hindratmo; Edy Junaidi; Ridwan Fauzi; Muhamad Yusup Hidayat; Siti Masitoh
Jurnal Ecolab Vol 13, No 1 (2019): Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.379 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2019.13.1.29-38

Abstract

Pertumbuhan industri di kota besar berimbas pada tingginya pencemaran udara. Jenis logam berat timbel (Pb) merupakan salah satu polutan yang menjadi bagian dari bahan pencemar tersebut. Upaya mitigasi dapat dilakukan dengan perbaikan lingkungan udara di kawasan industri melalui tanaman pohon yang mampu menjerap timbel dalam udara ambien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang mampu menjerap timbel. Penelitian menggunakan metode eksperimen terhadap 11 jenis tanaman. Eksperimen penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan analisis statistik ragam (ANOVA). Penyemprotan larutan timbel dengan kadar 1 ppm dilakukan setiap hari selama 90 hari. Penghitungan kandungan logam timbel di daun menggunakan metode 3030-H APHA (American Public Health Association) dengan alat berupa Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil analisis  memperlihatkan serapan tertinggi dengan jenis pohon Mahoni Uganda dengan nilai 30,76 ppm dan Bintaro 24,9 ppm serta terendah pohon Kemuning dengan serapan 10,83 ppm. Pohon Mahoni Uganda dan Bintaro diunggulkan sebagai pohon petensial yang mampu menyerap timbel sehingga dapat digunakan untuk mitigasi penanganan pencemaran udara disekitar pabrik dengan udara ambient yang kadar logam berat jenis timbelnya tinggi. 
STUDI AWAL SENYAWA BENZO (A) PYRENE DALAM CONTOH UJI UDARA AMBIEN AKIBAT PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA Rita Mukhtar; Esrom Hamonangan Panjaitan; Erini Yuwatini; Bambang Hindratmo; Rina Aprishanty
Jurnal Ecolab Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2010.4.2.63-69

Abstract

Penggunaan briket batubara sebagai alternatif bahan bakar dapat menimbulkan akibat negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, karena dapat meningkatkan konsentrasi pencemaran udara misalnya senyawa organik seperti Benzo (a) pyrene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara ambien akibat pembakaran briket batubara. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pembakaran briket batubara dilakukan dengan cara simulasi, contoh uji udara ambien diambil sebelum dan sesudah pembakaran dengan metode standar menggunakan alat High Volume Air Sampler (HVAS). Analisis contoh uji udara di laboratorium menggunakan metode EPA-TO-13 dengan menggunakan alat HPLC. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Benzo(a)pyrene sebelum dan sesudah pembakaran briket batu bara berturut-turut adalah 0.0022 μg/m3 dan 0.01741 μg/m3. Berdasarkan uji-t dengan a = 0,05 terdapat perbedaan nyata konsentrasi sebelum dan sesudah percobaan dilakukan.