Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Diameter Sengkang Terhadap Kuat Geser Balok Dengan Variasi Diameter Tulangan Sengkang 6mm, 8 Mm Dan 10 Mm Sugianto, Agus; Indriani, Andi Marini
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 1 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i1.126

Abstract

Abstract            Concrete is a construction material that is important and the most dominant is needed on the building structure, to determine the strength of normal concrete structures or modification needs to be a study with a wide range of variations, including the influence of the diameter of stirrups on shear strength of the beam. This study discusses the effect of stirrups to shear beam diameter by using test objects such as concrete beams with stirrups diameter variation 6mm, 8mm and 10mm, the concrete strength used was 26.73 MPa with beam dimensions of 150mm x 160mm x 300mm methods used in this study is a method of testing laboratory which aims to investigate the causal relationship between each other and comparing the results. The test results concluded stirrup diameter changes effect the shear strength of the beam resulting in a decrease of the load on the beam to strong shear stirrups BG.TR.3 10mm diameter, for a distance of reinforcement stirrups owned ≤ BG.TR.3 minimum shear reinforcement spacing requirements. Variations diameter beam shear reinforcement stirrups to give the effect of 74.85% in the test specimen to specimen BG.TR.1 BG.TR.2. and the optimal value of the shear strength test to variations of reinforcement stirrup diameter is 10mm diameter with a shear strength value of  0.8968 kN.m.Keywords:  Stirrups Diameter, Numbers Strirrups and Shear Strength Beams Abstrak Beton merupakan bahan konstruksi yang penting dan paling dominan dibutuhkan pada struktur bangunan, untuk mengetahui kekuatan pada struktur beton normal atau modifikasi perlu adanya suatu penelitian dengan berbagai macam variasi, diantaranya pengaruh diameter sengkang terhadap kuat geser balok. Penelitian ini membahas pengaruh diameter sengkang terhadap geser balok dengan menggunakan benda uji berupa balok beton dengan variasi diameter sengkang 6mm, 8mm dan 10mm, mutu beton yang digunakan adalah 26,73 Mpa dengan dimensi benda uji 150mm x 160mm x 300mm metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dan pengujian laboratorium yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat antara satu sama lain dan membandingkan hasilnya. Hasil pengujian disimpulkan perubahan diameter sengkang mempengaruhi kekuatan geser balok sehingga terjadi penurunan terhadap beban pada balok terhadap kuat geser BG.TR.3 sengkang diameter 10mm, karena jarak tulangan sengkang yang dimiliki BG.TR.3 £ syarat jarak tulangan geser minimum. Variasi diameter tulangan sengkang  terhadap geser balok memberikan pengaruh sebesar 74,85% pada benda uji BG.TR.2 terhadap benda uji BG.TR.1. dan nilai optimal pada pengujian kuat geser terhadap variasi diameter tulangan sengkang adalah diameter 10mm dengan nilai geser 0,8968 kN.m.Kata Kunci : Diameter Sengkang, Jumlah Sengkang dan Kuat Geser Balok
Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Sugianto, Agus; Indriani, Andi Marini
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 5, No 1 (2017): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v5i1.220

Abstract

Abstract One of the structural elements contained in buildings whose function is load bearing beam bending. Load supported include live load, load plate, heavy walls and his own heavy beams. Detained horizontal load is the force created by the earthquake and wind loads. Beams according to layout and function consisting of beam and joist. The goal in research  was to determine the effect of the ratio of a (high block compressive stress) and d (effective height of the beam) to beam bending and acquiring dimensional concrete beam reinforcement single-section more effectively to the flexural strength and deformation of the ratio a (high beam compressive stress)/d (effective height of the beam).With the purposes of research to determine the effect of the ratio a/d beam to bending by type of beam collapse in accordance with SNI 2847-2002, then the model of the test object consists of a block of concrete the size 70x150x1200 mm. 3 specimen, concrete blocks the size 70x150x1400 mm. 3 specimen, concrete blocks the size 70x150x1600 mm. 3 specimen. The test results are analyzed to Vertical Load, Moment and Deformation.The influence of the ratio a/d to the reinforcement of concrete beam flexural strength of a single load (P), Moment (M) if the deformation is getting smaller, the greater the deflection. The greater the ratio a/d will make concrete beam flexural strength diminishing, it is seen from the average value of deformation decreases, so all the most optimal specimen is a model specimen BL.MM.1. The influence of the ratio a / d to the amount of deformation of the specimen visible BL.MM.1 with BL.MM.2, with the addition of the ratio a/d at 2:38 mm specimen is deformed by 0.038 mm. BL.MM.3 BL.MM.1 models with the addition of the ratio a/d of 4.76 mm specimen is deformed by 0.040 mm. Keywords: block the compressive stress, concrete beam, ratio a/d.AbstrakSalah satu elemen struktur yang terdapat dalam bangunan adalah balok yang fungsinya menahan beban lentur. Beban yang didukung meliputi beban hidup, beban plat, berat tembok dan berat sendiri balok. Beban horisontal yang ditahan adalah gaya yang ditimbulkan oleh beban gempa dan angin. Balok menurut letak dan fungsinya terdiri dari balok induk dan balok anak. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio a (tinggi blok tegangan tekan) dan d (tinggi efektif balok) terhadap lentur balok dan memperoleh dimensi balok beton tulangan tunggal dengan penampang yang lebih efektif terhadap kuat lentur serta nilai deformasi terhadap rasio a (tinggi balok tegangan tekan) /d (tinggi efektif balok).Sesuai tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rasio a/d balok terhadap lentur berdasarkan jenis keruntuhan balok sesuai dengan SNI 2847-2002, maka model benda uji terdiri dari balok beton dengan ukuran 70x150x1200 mm. 3 benda uji, balok beton dengan ukuran 70x150x1400 mm. 3 benda uji, balok beton dengan ukuran 70x150x1600 mm. 3 benda uji. Hasil pengujian tersebut dianalisa terhadap Beban Vertikal, Momen dan Deformasi.Pengaruh dari besarnya rasio a/d terhadap kuat lentur balok beton tulangan tunggal dengan beban (P), Momen (M) jika deformasi yang terjadi semakin kecil maka defleksi semakin besar. Semakin besar rasio a/d akan membuat kuat lentur balok beton semakin berkurang, hal ini terlihat dari nilai rata-rata deformasi yang semakin menurun, sehingga dari semua benda uji yang paling optimal adalah model benda uji BL.MM.1. Pengaruh dari  rasio a/d  terhadap besarnya deformasi terlihat dari benda uji BL.MM.1 dengan BL.MM.2, dengan penambahan rasio a/d sebesar 2.38 mm benda uji mengalami deformasi sebesar 0.038 mm. Model BL.MM.1 dengan BL.MM.3 penambahan rasio a/d sebesar 4.76 mm benda uji mengalami deformasi sebesar 0.040 mm. Kata kunci: blok tegangan tekan, balok beton, rasio a/d
Analisis SWOT Pemilihan Material Dinding Bata Merah dan Bata Ringan di Penajam Paser Utara Irna Hendriyani; Andi Marini; Nur Intan Putri
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v2i1.609

Abstract

Infrastructure contruction has expanded in Penajam Paser Utara brought the effect of wall materials. Nowdays, Building construction with light brick preferably as an alternative than red brick it self. The aim of this research is to conduct SWOT Analysis between light brick and red brick in construction build in Penajam Paser Utara. According to question form that was spread in to local government has shown the results, The red brick sited in forth coordinate (quadrant) compare with light brick in second quadrant. This quadrant position provide using light bricks preferably were been selected than common red brick
Analisis Penggunaan Batu Split Long Ikis Terhadap Karakteristik Campuran AC-WC (Asphal Choncrete- Wearing Course) Andi Marini Indriani; Agus Sugianto; Faisal Faisal
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 3, No 2 (2015): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v3i2.85

Abstract

AbstractThe performance of a mixed depends on a kinds and the quality of the materials in used.the agregated from the source or quarry in the different Performance of the mixtured will produce different too. the purpose of this research was fof to determine of the natural and caracterictics mixed AC wearing course if used stone split Long Ikis withsubtlegradations, that isdevotedto thenature ofstability and caracterictics or parameter of examination in the marshall.The presentation result of examination in agregate shows thevaluethat meets the specifications theabrasiontest results at 21,12% > 40%, The averagespecific gravity at > 2,5% and the averageabsorption at >3. of alltest resultsmarshall whichhas beenimplementedonly partiallymeet the requirements ofthe specification.It was important tonotethe value ofstability,flow, MarshallQuotient(MQ) fromThe third group of test objects can only value in the value flow partially ineligible Specifications Highways 2010 while the value ofstabilityandMarshallQuotient(MQ) meets specifications. The stabilityvaluewas1396Kgonasphalt contentat 6.0%. and the value in marshall quotient (MQ) the largestwas665Kg/mmat5.0%binder content. In theFlowqualifiedvaluespecification>3contained in theasphalt contentof 5.5%, 6.0%, 6.5% and7.0%. While theresultsdidn’t meetsthe specifications ofbitumen contentof 4.5%and 5.0%.Marshallparametersofthe test resultsonbitumen contentplan(Pb) obtainedthe value ofOptimumAsphaltContent(KAO) at 5.83%6.0%rounded. For theMarshallimmersionParameter at30minutesand24 hoursimmersionat 60 °Cstabilityvalues obtained1326kg and 1478kg, flow of 3.10mmand3.70mm, VMA17.3% and17.4%, VIM5.5% and 4.5%, VFA68.1% and74.8% and431kgMQ/mmand399kg/mm. has qualifiedspecifications. Keywords: SplitStone, LongIkis, AC-WC mixturecharacteristics. AbstrakPerforma suatu campuran tergantung pada jenis dan kualitas bahan yang digunakan. Agregat dari sumber/quarry yang berbeda akan menghasilkan performa campuran yang berbeda pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat dan karakteristik campuran AC-Wearing Course jika menggunakan batu split Long Ikis dengan gradasi halus,  yaitu  dikhususkan  pada  sifat  stabilitas  dan karakteristik/parameter pengujian Marshall. Persentase hasil pengujian agregat menunjukkan nilai yg memenuhi spesifikasi dengan hasil uji abrasi 21,12 % < 40%, berat jenis rata-rata > 2,5% dan penyerapan rata-rata <3. Dari seluruh hasil uji marshall yang telah di laksanakan hanya sebagian yang memenuhi persyaratan spesifikasi. Penting untuk diperhatikan nilai stabilitas, flow, MarshallQuotient(MQ) dari ketiga kelompok benda uji nilai yang di dapat  hanya  nilai flow sebagian  yang  tidak memenuhi  syarat  Spesifikasi  Bina  Marga 2010 sedangkan nilai stabilitas dan MarshallQuotient(MQ) sudah memenuhi spesifikasi.Nilai stabilitas terbesar  yaitu 1396 Kg  pada  kadar aspal 6,0%. Dan Nilai MarshallQuotient(MQ) terbesar yaitu 665 Kg/mm pada kadar aspal 5,0%. Pada nilai Flow yang memenuhi syarat spesifikasi >3 terdapat pada kadar aspal 5,5%, 6,0%, 6,5%  dan 7,0%. Sedangkan hasil yang tidak memenuhi spesifikasi pada kadar aspal 4,5% dan 5,0%.Dari hasil pengujian Parameter Marshall pada kadar aspal rencana (Pb) didapat nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) 5,83 % dibulatkan 6,0 %. Untuk hasil Parameter Marshall perendaman 30 menit dan perendaman 24 jam pada suhu 60°C didapat nilai stabilitas 1326 kg dan 1478 kg, flow 3,10 mm dan 3,70 mm, VMA 17,3% dan 17,4%, VIM 5,5% dan 4,5%, VFA 68,1% dan 74,8% dan MQ 431 kg/mm dan 399 kg/mm. telah memenuhi syarat spesifikasi. Kata Kunci :Batu Split Long Ikis, Sifat dan Karakteristik Campuran AC-WC 
RASIO LEBAR DAN TINGGI BALOK TERHADAP KUAT LENTUR Andi Marini Indriani; Agus Sugianto
INFO-TEKNIK Vol 17, No 2 (2016): INFOTEKNIK VOL. 17 NO. 2 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v17i2.2498

Abstract

Behavior and flexural strength of reinforced concrete with medium concentration is influenced by several factors such as the dimensions, shape the beam section, the number and arrangement of reinforcement bending, compression reinforcement, stretch ratio (a/d) and the properties of concrete and steel.The construction perpetrators must understand the impact of the ratio b/h against a concrete beam flexural strength and deformation so that the construction can obtain optimal results. The methodology used in this research is the creation of concrete beams with varying ratios b / h The ratio b / h is 1; 1.25and 1.5. Using concrete (fc ') 26.73 Mpa, plain steel 6 mm diameter is used for begel, diameter 8 is used to reinforce the attraction and a diameter of 10 are used as reinforcement press.The results show that changes in beam width ratio> 1.25 specimens apparently can not bear the burden of making that happen more dominant withstand tensile reinforcement. And from a comparison test with a ratio of 1: 1.25: 1.5 was the optimal ratio of the bending beam is 1.25.
Pengaruh Luas Lubang Pipa Pada Kolom Pendek Dengan Variasi Diameter Lubang Pipa 1½”, 2”, 2½” Dan 3”. Agus Sugianto; Andi Marini Indriani; Ismail Husein
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 3, No 2 (2015): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v3i2.83

Abstract

AbstractThe use of holes in the manufacture of a column that serves as the placement of sewer commonly found in multi-storey buildings. Understanding of the construction perpetrators of the ideal aperture area of the column need attention so that the ability of the column structure remains fulfilled and a review of functionality also remains accommodated. This research was conducted in the form of short column with concrete cylinder models which were given hole with varied wide then doing test press. The methodology used in this study with the manufacture of concrete cylinder compressive strength of 20 MPa. and variations in the diameter of the pipe hole Ø 1½ ", 2", 2 ½ "and 3" using PVC pipe to mold a hole in the concrete cylinders. Making the hole refers to the standard of making holes in concrete columns up to 4% of the cross sectional area of concrete in accordance with SNI 03 2847 2002. Results of the study provide the conclusion that the ratio between the diameter of the hole Ø 1½ ", 2", 2 ½ "and 3" on the concrete cylinders are any additions to the aperture area of 0.015 cm2 compressive strength decreased by 0.02% against the concrete cylinder diameter of 15 cm and height 30 cm , Making holes in concrete columns resulted in a reduction in compressive strength of concrete. Keywords: wide variation hole, cylinder concrete, short columns. Abstrak Pemakaian lubang dalam pembuatan kolom yang berfungsi sebagai penempatan saluran pembuangan banyak ditemui pada bangunan-bangunan bertingkat. Pemahaman para pelaku konstruksi terhadap luas lubang ideal pada kolom perlu mendapat perhatian agar kemampuan struktur kolom tetap terpenuhi dan tinjauan terhadap fungsi juga tetap terakomodir. Penelitian ini dilakukan pada kolom pendek dengan model berupa silinder beton yang diberi lubang dengan luas bervariasi kemudian dilakukan uji tekan. Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini dengan pembuatan silinder beton kuat tekan 20 MPa. Dan variasi diameter lubang pipa Ø 1½”, 2”, 2½” dan 3”  menggunakan pipa PVC untuk cetakan lubang pada silider beton. Pembuatan lubang mengacu pada standar pembuatan lubang pada kolom beton maksimal 4% dari luas penampang beton sesuai dengan SNI 03 2847 2002. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa perbandingan antara diameter lubang Ø 1½”, 2”, 2½” dan 3” pada silinder beton adalah setiap penambahan luas lubang 0,015 cm2 terjadi penurunan kuat tekan sebesar 0,02% terhadap silinder beton diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pembuatan lubang pada kolom beton mengakibatkan terjadinya penurunan kuat tekan beton.Kata kunci : Variasi luas lubang, Silinder beton, kolom pendek.
ANALISIS KINERJA WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS Andi Marini Indriani; Gunaedy Utomo; Muhammad Rizqy
Jurnal GeoEkonomi Vol. 13 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.206 KB) | DOI: 10.36277/geoekonomi.v13i2.219

Abstract

The International Airport Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Sepinggan Balikpapan is the gateway to East Kalimantan and is an airport with high aircraft movements every year. Periodic maintenance must be carried out to support airport performance. Runway surface overlay and paved shoulders is one of the works carried out for this purpose. In a construction project, good management is needed to control so that the project runs according to the planned time and cost. Earned Value Analysis (EVA) is one method that can be used to control projects. After analyzing using project data from week 1 to week 47, it is known that the costs incurred are greater than the budgeted value, this is indicated by the CPI value = 0.998. The implementation time is faster than the planned schedule, as seen in the SPI value of 1.142. The result of the final calculation of the project which indicates a loss and an estimated turnaround time of 65 weeks indicates a 4 week acceleration.
ANALISIS EXTENSION DECK ANJUNGAN LEPAS PANTAI SEPINGGAN RAJAH Agus Sugianto; Andi Marini Indriani
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 1 No. 02 (2016): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.482 KB)

Abstract

Analisis dilakukan terhadap anjungan lepas pantai Sepinggan Rajah, berlokasi di teluk Balikpapan. Merupakan jenis anjungan lepas pantai struktur terpancang pada kedalaman air (-) 150’-6”. Struktur anjungan lepas pantai Sepinggan Rajah akan ditambah sebuah mesin kompresor dengan dimensi  skid 35’-67/16” ´ 12’-0” dan berat total 59.74ton yang ditempatkan pada elevasi (+) 55’-0”dari muka air rata-rata (cellar deck), maka diperlukan extension deck untuk menempatkan mesin kompresor. Menggunakan metode American Institute of Steel Construction Allowable Stress Design  9th edition (AISC-ASD9) dan menggunakan bantuan program Structure Analisys Computer System (SACS), analisis dilakukan dengan pemodelan geometri struktur dan analisis komputer. Proses dan analisis menggunakan program SACS hingga menghasilkan tegangan yang terjadi pada struktur. Pemeriksaan struktur baja dilakukan terhadap batang yang mengalami kegagalan kemampuan batas layan sehingga diketahui perkuatan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan batas layan dari struktur tersebut. Perencanaan geometri menggunakan profil baja W24´62 pada batang utama yang berada di bawah skid compressor dengan hasil analisis program ditemukan beberapa batang dengan hasil analisis nilai rasio (unity check) > 0.95 pada join 0009-0200 = 1.10, join 0028-0034 = 1.14, join 0027-0033 = 1.13 dan juga pada join 0003-0005 = 0.98. Berdasarkan AISC-ASD9 nilai unity check maksimum = 0.95, untuk join-join tersebut diperlukan perkuatan pada profil baja dengan menambah luasan penampang baja, menggunakan sistem box plate. Hasil analisis profil baja setelah diberi perkuatan menghasilkan nilai rasio (unity check) < 0.95 (memiliki kemampuan batas layan sesuai peraturan AISC-ASD9) dengan perincian sebagai berikut; join 0009-0200 = 0.64, join 0028-0034 = 0.62, join 0027-0033 = 0.61 dan juga pada join 0003-0005 = 0.75. Berdasarkan perhitungan local flange bending dan local web yielding maka profil baja W24´62 tidak memerlukan pengaku (stiffener) dan kolom masih mampu menahan beban extension deck dan mesin kompresor dengan nilai unity check = 0.94.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP KAYU Agus Sugianto; Andi Marini Indriani
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.858 KB)

Abstract

Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan atau mengalirkan beban-beban dari atap. Fungsi rangka atap adalah untuk menahan beban dari bahan penutup atap baik berupa beban mati, hidup dan angin, sehingga umumnya berupa susunan balok – balok (dari kayuataubaja) secara vertikal dan horizontal. Pada penelitian ini membandingakan penggunaan rangka baja atap ringan dan kayu dengan bentang 5 m dengan bentuk rangka model atap pelana dan limas, dari sisi biaya. Model struktur dianalisa dengan SAP 2000 versi 14 dan anggaran biaya menggunakan Penetapan Standarisasi Harga Satuan Barang dan Jasa Bagi Keperluan Pemerintah Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2015. Dari hasil analisa didapatkan bahwa rangka kuda kuda dengan model pelana dibandingkan dengan bahan kayu dan baja didapatkan hasil dengan bahwa kuda kuda dengan bahan baja lebih murah 33,16% daripada yang berbahan kayu. Untuk rangka kuda kuda dengan model limasan dibandingkan dengan bahan kayu dan baja didapatkan hasil dengan bahwa kuda kuda dengan bahan baja lebih murah 28,51% daripada yang berbahan kayu.
PENGARUH SEMEN PADA TANAH LEMPUNG PLASTISITAS RENDAH TERHADAP NILAI CBR: EFFECT OF CEMENT ON LOW PLASTICITY CLAY SOIL ON CBR VALUES Andi Marini; Gunaedy Utomo; M. Nur Fadhillah
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.534 KB)

Abstract

Perilaku tanah seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi seorang Civil Engineering dalam merencanakan suatu konstruksi baik untuk jalan ataupun bangunan. Tanah lempung memiliki sifat ekspansif yang artinya pada saat musim kemarau tanah lempung memiliki sifat kaku dan daya dukungnya tinggi tetapi pada saat musim penghujan, kadar air meningkat dan menjadi jenuh, tanah akan mengembang dan daya dukungnya menurun sehingga berbahaya bagi bangunan dan pondasi. Salah satu metode perbaikan tanah yang mulai banyak dikembangkan saat ini adalah dengan menambahkan zat adiktif seperti semen untuk membentuk tanah menjadi soil-cement guna memperbaiki sifat mekanis tanah dan meningkatkan daya dukungnya. Dalam penelitian ini dilakukan analisa perubahan nilai CBR tanah lempung low plasticity yang diberi penambahan semen dengan variasi penambahan sebesar 5%, 10% dan 15% terhadap ɤd lempung. Hasil pengujian sampel setelah dilakukan pemeraman dan perendaman ternyata terjadi peningkatan nilai CBR yang cukup signifikan dimana pada penambahan 5% semen terjadi peningkatan sebesar 3 kali lipat dan pada penambahan 15% semen terjadi peningkatan hampir 4 kali lipat dibandingkat dengan tanah lempung yang tidak di stabilisasi. Soil behavior is often a challenge for a Civil Engineer in planning a construction for roads or buildings. Clay soils have expansive properties, which means that during the dry season, clay soils are stiff and have high bearing capacity, but during the rainy season, the water content increases become saturated that the soil expands and its bearing capacity decreases, making it dangerous for buildings and foundations. One method of soil improvement that is being developed at this time is by adding addictive agent such as cement to make soil into soil-cement in order to improve the mechanical properties of the soil and increase its bearing capacity. In this study, an analysis in the CBR value of low plasticity clay was carried out with the addition cement with variations of 5%, 10% and 15% of the ɤd clay. The results of the sample test after curing and soaking turned out to be a significant increase in the CBR value where at the addition of 5% cement there was an increase of 3 times and at the addition of 15% cement there was an increase of almost 4 times compared to unstabilized clay.