Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Evaluasi Identifikasi Kanker Serviks Berdasarkan Data Risiko Perilaku dengan Data Mining Edi Jaya Kusuma; Ririn Nurmandhani; Sri Handayani
JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1: April 2022
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/jpkm.v3i1.266

Abstract

Kanker Serviks merupakan salah satu jenis kanker yang disebabkan oleh Human Papillomavirus atau HPV. Di Indonesia, kasus kemunculan kanker serviks berada di peringkat ke-2 dibawah kanker payudara. Kebutuhan akan deteksi dini kanker serviks sangat diperlukan, terlebih kemunculan kanker serviks dapat dikenali ketika kondisi kanker memasuki stadium akhir. Dengan pemanfaatkan teknologi serta berdasarkan data perilaku, penelitian ini mengusulkan identifikasi dini kanker serviks menggunakan kombinasi seleksi fitur information gain dan data mining. Implementasi dilakukan pada dataset Cervical Cancer Risk Behavioral. Metode information gain mampu menghasilkan 9 fitur utama yang akan digunakan dalam tahap evaluasi dengan data mining. Dari hasil evaluasi beberapa model data mining diketahui metode Naive Bayes mampu memberikan performa terbaik dengan pencapaian 93,21% akurasi, 96% sensitivitas, dan 83,33% spesifisitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunakan skema 9 atribut berdasarkan bobot information gain mampu memberikan peningkatan kemampuan model data mining dalam mengidentifikasikan kemunculan kanker serviks.
HEALTH LITERACY DAN HEALTH AWARENESS TERKAIT DENGAN STIGMA TUBERKULOSIS PETUGAS PUSKESMAS BANDARHARJO SEMARANG Ririn Nurmandhani; Lenci Aryani; Fitria Dewi Puspita Anggraini
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 8, No 1 (2020): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v8i1.568

Abstract

Health literacy dan health awareness dapat memberikan dampak terhadap penurunan stigma Tuberkulosis pada petugas Puskesmas. Berdasarkan Data Kemenkes Indonesia pada tahun 2018 sudah ada kasus 93.642 jiwa kasus Tuberkulosis. Kota Semarang dinyatakan darurat Tuberkulosis di tahun 2018 dengan angka kematian pasien Tuerkulosis sebesar 50,7%. Puskesmas Bandarharjo salah satu puskesmas yang memiliki penderita Tuberkulosis tinggi dengan angka Crude Death Rate sebesar 63,5% dengan jumlah suspect laki-laki 73 orang dan perempuan 65 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui literasi kesehatan dan pengetahuan petugas puskesmas sehingga mampu menurunkan stigma Tuberkulosis pada tenaga puskesmas dan dapat memaksimalkan peran tenaga puskesmas dalam penanganan Tuberkulosis.Berkaitan dengan hal di atas maka perlu diketahui bagaimana health literacy dan health awareness petugas pukesmas untuk mengubah stigma yang berkembang dalam wilayah masyarakat khusunya puskesmas sebagai langkah awal pemanfaatan tenaga puskesmas dalam pencegahan awal serta penurunan angka kasus Tuberkulosis baru.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode cross sectional dimana pengambilan data dilakukan dalam satu waktu. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dalam pengambilan data. Sampel di lapangan adalah total populasi tenaga Puskesmas Bandarharjo Semarang sebanyak 52 responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% responden adalah tenaga kesehatan dan 25% adalah non tenaga kesehatan.Sebagian besar responeden (51,9%) memiliki lama kerja < 5 tahun. Tingkat literacy petugas terkait dengan Tuberkulosis masih kurang yaitu sebesar 65,4%. Tingkat awareness petugas terkait dengan Tuberkulosis sudah tinggi yaitu 86,5 % memiliki health awareness tinggi.Tingkat stigma petugas 65,4% masih memiliki stigma.Tidak ada hubungan antara jabatan, lama kerja, serta health awareness dengan stigma terhadap Tuberkulosis.Ada hubungan antara health literacy dengan stigma terhadap Tuberkulosis.Petiugas Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan literasi melalui pelatihanserta dapat mengurangi stigma terhadap pasien Tuberkulosis.Kata Kunci: Health literacy, Health awareness, Stigma, Petugas Puskesmas
Pelaksanaan Program “RSUD Kajen Berbagi” Sebagai Upaya Pelayanan Kesehatan Gratis Di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan Ririn Nurmandhani; Imam Prasetyo
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 14. No. 2. Tahun 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.391 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.14.2.2019.7-12

Abstract

Latar belakang: Kabupaten Pekalongan adalah salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan mencapai 12,61%, sedangkan 20% penduduk miskin tidak memiliki Jaminan Kesehatan. Tujuan: Menciptakan program "RSUD Kajen Berbagi" untuk menyediakan layanan kesehatan gratis bagi pasien yang tidak memiliki asuransi dan diklasifikasikan sebagai keluarga miskin. Metode: Penelitian deskriptif dengan tujuan menggambarkan tahapan "RSUD Kajen Berbagi" yang dilakukan di RSUD Kajen melalui data sekunder yang dikumpulkan dari rumah sakit. Program Tahapan "RSUD Kajen Berbagi" dimulai dari persiapan yang disiapkan oleh tim yang efektif dan penandatanganan Keputusan Direktur. Tahap perencanaan adalah persiapan yang efektif dan Rumah Zakat, persiapan jadwal, pengumpulan informasi donor, dan program sosialisasi, deklarasi dan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Rumah Zakat. Fase uji coba adalah memasang alur dan SOP, memberikan ruang bagi Lembaga Rumah Zakat. Hasil: Program "RSUD Kajen Berbagi" telah dilaksanakan dengan baik sebagaimana dibuktikan dengan periode 1 bulan yang telah dapat membantu 22 orang dengan total biaya Rp. 15.893.209,00 dan masih memiliki penawaran surplus. 16.792.470,00. Kesimpulan: Program yang diharapkan untuk masa depan adalah bahwa program ini dapat dikembangkan lebih banyak.Latar belakang: Kabupaten Pekalongan adalah salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan mencapai 12,61%, sedangkan 20% penduduk miskin tidak memiliki Jaminan Kesehatan. Tujuan: Menciptakan program "RSUD Kajen Berbagi" untuk menyediakan layanan kesehatan gratis bagi pasien yang tidak memiliki asuransi dan diklasifikasikan sebagai keluarga miskin. Metode: Penelitian deskriptif dengan tujuan menggambarkan tahapan "RSUD Kajen Berbagi" yang dilakukan di RSUD Kajen melalui data sekunder yang dikumpulkan dari rumah sakit. Program Tahapan "RSUD Kajen Berbagi" dimulai dari persiapan yang disiapkan oleh tim yang efektif dan penandatanganan Keputusan Direktur. Tahap perencanaan adalah persiapan yang efektif dan Rumah Zakat, persiapan jadwal, pengumpulan informasi donor, dan program sosialisasi, deklarasi dan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Rumah Zakat. Fase uji coba adalah memasang alur dan SOP, memberikan ruang bagi Lembaga Rumah Zakat. Hasil: Program "RSUD Kajen Berbagi" telah dilaksanakan dengan baik sebagaimana dibuktikan dengan periode 1 bulan yang telah dapat membantu 22 orang dengan total biaya Rp. 15.893.209,00 dan masih memiliki penawaran surplus. 16.792.470,00. Kesimpulan: Program yang diharapkan untuk masa depan adalah bahwa program ini dapat dikembangkan lebih banyak.
Analysis of Linen Management in Inpatient Room of X Hospital of Semarang City Ririn Nurmandhani
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 5, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.55 KB) | DOI: 10.14710/jmki.5.3.2017.19-27

Abstract

Laundry unit is a non-medical support unit that provides linen services, especially for inpatient room. Based on the result from preliminary study, it is found that disarragement of linen management in Inpatient Room of X hospital Kota Semarang occured, which affected a logistic input, implementation, and logistic output. Analysis of linen management in inpatient room X Hospital Semarang is mandatory.The research design was qualitative with cross sectional approach. The main informants in this research were 4 laundry officers, Head of CSSD and Laundry, 2 nurses, 2 nurse assistants, and Head of Nursing Division. The triangulation informants were 1 Head and 1 staff of RT and IPS RS. Data were collected by in-depth interview and observation techniques.The results of research showed that human resources factor in laundry management was lacking, the infrastructure was available but was not working properly. Guidelines and SPOs were available but  the used of PPE was lacking. Linen planning had not run well. In the execution was not been running properly because linen maintenance, recording and reporting was not in accordance with the should, the linen identification and inventory control was not run well. Linen output still contained stain spots of 10%, thin fabric fiber of 5%, and there is still a delay of linen availability of 5% because the number of linen was not up to standart.Sugesstion for management was to increase the number and capability of human resources, the maintenance of infrastructure to increase the value of use, and good planning for the lack of linen can be fulfilled and done the sorting so that the linen that had stain spots not circulating anymore in the room.
Hubungan antara Akses Informasi Tuberculosis dengan Health Literacy Petugas Puskesmas Bandarharjo Semarang Fitria Dewi Puspita Anggraini; Lenci Aryani; Ririn Nurmandhani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 3 (2020): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i3.3205

Abstract

Cakupan Case Detection Rate tuberkulosis Kota Semarang terus mengalami peningkatan. Tingginya angka kasus tuberkulosis di Kota Semarang dapat disebabkan oleh rendahnya health literacy. Literasi kesehatan adalah kemampuan seorang individu untuk memperoleh, memproses dan memahami informasi kesehatan dasar dan layanan yang dibutuhkan untuk meningkatkan status kesehatan sesuai dengan yang diharapkan. Terdapat korelasi yang kuat antara health literacy yang rendah dengan penggunaan layanan kesehatan yang tidak efisien dan merugikan status kesehatan. Petugas puskesmas merupakan stakeholder yang berperan penting dalam memberikan pemahaman optimal terkait health literacy. Tujuan dari penelitian ini mengetahui keterkaitan akses informasi dengan status health literacy petugas puskesmas. Penelitian ini mengukur dua variabel demografi dan akses informasi tuberkulosis yang dikaitkan dengan health literacy petugas puskesmas. Design penelitian observasional dengan sampel penelitian adalah seluruh petugas di Puskesmas Bandarharjo yang berjumlah 52 orang.  Data diambil dengan wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel. Sebanyak 75% responden adalah tenaga kesehatan. Sebagian besar responden (51.9%) memiliki lama kerja <5 tahun. Tingkat health literacy petugas terkait dengan tuberkulosis masih kurang (65.4%). Sebanyak 98.1% responden sudah pernah mendapatkan informasi tentang tuberkulosis. Tidak ada hubungan antara jabatan, lama kerja dan akses informasi tuberkulosis dengan health literacy petugas di Puskesmas Bandarharjo.
Pengenalan Penggunaan Aplikasi “ACOV19” Sebagai Activity Tracking dan Media Literasi Digital di Kelurahan Tanjungmas Edi Jaya Kusuma; Sri Handayani; Ririn Nurmandhani
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 3 (2022): September 2022
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v5i3.670

Abstract

Dian Nuswantoro University in particular the Faculty of Health has developed an application whose main focus is activity tracking and digital media literacy for users named ACOV19. The use of activity tracking applications in the pandemic era is expected to be able to ease the work of the government and read the data transaction process. However, some people still do not understand the importance of this. In addition, socializing the use of applications that are still less popular makes these applications less popular. The purpose of this service is to provide an understanding of literacy and the use of the "ACOV19" application as an activity tracker and digital media literacy to the community in order to minimize the difficulties of using the application in the Tanjung Mas community. The indicator of success in this service is that the community can understand information literacy and be able to use ACOV19. This service activity went smoothly and was attended by 15 members of KWT Tunas Bahagia who were active and enthusiastic in participating in the service. In this activity, members of the Tunas Bahagia KWT were given material presentations related to the Covid-19 tracking application, Covid-19 transmission points, and self-isolation protocols. After the presentation of the material, it was continued with the introduction and use of the ACOV-19 application. With a good level of understanding, it is hoped that Tunas Bahagia KWT members can take advantage of the ACOV19 application in their daily activities as a tracker application for the prevention of Covid-19.
SISTEM PENENTUAN DAN PEMANTAUAN KUALITAS AIR BERSIH SUNGAI SABURAKE SEBAGAI AIR IRIGASI DI KELURAHAN TANJUNG MAS SEMARANG Ririn Nurmandhani
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 10, No 1 (2022): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v10i1.816

Abstract

Community in Tanjung Mas Village still lack of clean water, especially for watering plants on agricultural land. The Saburake River cannot be used as irrigation water because it was polluted by garbage and household waste. Based on the quality standard according to PP RI No. 82 of 2001, the results of laboratory tests of the water quality of the Saburake River showed moderate levels of contamination, there were several parameters that did not meet the requirements, total phosphate (1.16-1.19 mg/liter), COD (89, 7-92.8 mg/liter), BOD (35.7-52.3 mg/liter), DO (0.72-0.86 mg/liter), and total coliform (840,000-1,300,000 total/100ml ). So it took a tool to be able to purify water by means of filtration, as well as a water sensor to determine the level of turbidity of the water. Filtration can separate articles physically, chemically, and biologically to separate or filter out unsettled particles that are sedimented through a porous layer. The water sensor was used to measure the quality of clean water by considering the value of electrical conductive and conductive factor in real time. Based on the results of laboratory tests that have been carried out, it was found that the levels of Iron, Zinc, Lead, pH, and temperature were in accordance with the quality standards that had been set before the water went through the filtration process. The BOD5 level of the filtered water dropped from 30 mg/l in river water to 2.2 mg/l in the filtered water, and has met the maximum level for irrigation water. The COD level of river water is 75 mg/l and after the filtration process it drops to 28 mg/l, but when compared to the maximum level (3 mg/l) for irrigation water it still did not meet the standard. However, the water from the filtration process can already be used by the surrounding community to be used as irrigation water for the cultivation of Kelompok Wanita Tani Tunas Bahagia.
PENERAPAN MODEL UTAUT 2 UNTUK MENGETAHUI MINAT PENGGUNAAN APLIKASI SI-GEMBUL PADA KADER POSYANDU DI PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG Melania Nur Santi; Ririn Nurmandhani; Vilda Ana Veria Setyawati; Eti Rimawati; Agung Wardoyo; Muhammad Iqbal
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 21, No 2 (2022): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v21i2Supp.6675

Abstract

SI-GEMBUL (Integrated Information System for Nutritional Status of Superior Toddlers) is an application made to collect data and handle stunting cases at Puskesmas Halmahera. Along with the increase in cases of stunting, efforts need to be made to accelerate stunting prevention in toddlers. The purpose of this study was to determine the relationship between performance expectations, business expectations, hedonistic motivation, and price value with the intention of using the SI-GEMBUL application at Puskesmas Halmahera. The type of research used in this study was quantitative research with a cross-sectional approach. The method used was the UTAUT2 method. The samples in this study were all health cadres in RW 12 and RW 14 of Rejosari Village, who were selected by purposive sampling technique. The results showed that there was a relationship between the factors of performance expectations, business expectations, hedonistic motivation, and price value to the intention to use the SI-GEMBUL application, with a significance value (sig) of 0.014 for the performance expectation variable, a significance value (sig) of 0.003 for the business expectation variable, a significance value (sig) of 0.001 for the hedonistic motivation variable, and a significance value (sig) of 0.014 for the price value variable. The advice that can be given is that health cadres can help each other using the SI-GEMBUL application and puskesmas can monitor the health cadres regarding the use of the SI-GEMBUL application so puskesmas can take advantage of the SI-GEMBUL application in the future.
Pemetaan Distribusi Wasting dan Stunting di Wilayah Lokus Stunting Kabupaten Temanggung Ririn Nurmandhani; Muhammad Iqbal; Firmansyah Kholiq Pradana; Agung Wardoyo; Eti Rimawati; Vilda Ana Veria Setyawati
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 9, No 2 (2023): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Oktober 2023
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jmk.v9i2.1599

Abstract

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan bahwa Kabupaten Temanggung menempati posisi kedua sebagai kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan prevalensi stunting tertinggi yaitu prevalensi wasting sebesar 6,1% dan prevalensi stunting sebesar 28,9%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan distribusi puskesmas lokus stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan metode analisis deskriptif melalui analisis gap dan kuadran terhadap data sekunder prevalensi wasting dan stunting yang bersumber dari E-PPGBM (Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) pada triwulan keempat tahun 2022 hingga triwulan ketiga tahun 2023 di 17 puskesmas lokus stunting. Hasil gap analysis terkait capaian kinerja penanganan wasting didapatkan masih ditemukan 2 puskesmas dengan prevalensi wasting > 7% yaitu Puskesmas Pringsurat (10%) dan Puskesmas Kledung (8%). Hasil gap analysis untuk kinerja penanganan stunting didapatkan bahwa hanya 2 puskesmas yang berhasil memenuhi target prevalensi stunting ≤14%, yaitu Puskesmas Ngadirejo dan Puskesmas Kedu. Hasil analisis kuadran menunjukkan bahwa Puskesmas Kedu adalah puskesmas yang berhasil menurunkan angka prevalensi stunting dan wasting. Puskesmas Bejen, Gemawang, dan Kledung adalah puskesmas yang membutuhkan perhatian khusus untuk pelaksanaan kinerja program penanggulangan stunting.