Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Logam Merkuri pada Masker Pemutih Wajah di Pasar Martapura Dinna Rakhmina; Lisa Lisa; Jasmadi Joko Kartiko
Medical Laboratory Technology Journal Vol. 3 No. 2 (2017): December
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.601 KB) | DOI: 10.31964/mltj.v3i2.172

Abstract

Currently, many brands and types of skin whitening cosmetics can be found on the market. Not all products are safe for consumers. Illegal or non-licensed cosmetics from BPOM are suspect because unlisted cosmetics tend to contain harmful chemicals such as mercury (Hg). Mercury (Hg) was including harmful heavy metals. The use of mercury has been banned since 1998 through PERMENKES RI No. 445 of 1998, where mercury in small concentrations can be toxic. Negative effects of mercury such as allergies, skin irritation and permanent damage to the nervous system, kidney, brain and disrupt the development of the fetus, especially when used in high doses. The aim of this study was to know whether there is mercury content on bleach mask that sold in Martapura market in March 2017. This study used a descriptive method and the sample was taken by purposive sampling technique. There were 10 samples of face bleach mask that cost around Rp5.000,00 - Rp20.000,00. Based on the results of 10 samples taken at Martapura market, 3 samples contained mercury of face bleach mask. The conclusion of this study is that mercury still used as bleach on the facial in the Martapura market. Therefore, BPOM needs more supervision and intensive counseling about the risk of bleaching cosmetics containing mercury, so the consumer can be careful in choosing cosmetics.
The Relationship between the Implementation of RET Counseling with Motivation Complete Thesis College Student Muhammad Junaedi Mahyuddin; Handayani Sura; M. Yasdar; Lisa Lisa; Rismajayanti Rismajayanti; Nurul Aifah
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.4459

Abstract

Problem study is how connection Among implementation RET with motivation complete the student's final project at the University of Muhammadiyah Enrekang, Faculty of Teacher Training and Education Education. Destination The purpose of this research is to find out whether there is a relationship between the implementation of RET with motivation complete Duty end college student University Muhammadiyah Enrekang Faculty teacher Knowledge Education.Research this classified as study descriptive quantitative . This research is all students of class 2016 – 2017 in Six Study Programs Faculty of Teacher Training Education (FKIP) totaling 150 people. A sample of 108 people was drawn using a purfosive technique random sampling. Instrument study is questionnaire, interview, and documentation. Technique analysis data used in this research is descriptive quantitative by using the distribution table frequency percentage.Result study show that part big attitude college student to implementation of RET Counseling on the motivation to complete the final project. In Study Program under the auspices of the Faculty of Science Education University Muhammadiyah Enrekang is enough good that is college student motivation final task completion. After drawing conclusions, some suggestions can be given, namely: (1) Department leaders and teaching staff, namely lecturers, should pay more attention to students by providing services in the form of services to students who have difficulty in completing their final assignments they, so that college student could understand what which want to achieved for the sake of destination together. (2) For students, must understand and think rationally that the final project is neither torture nor a scary task but a task to complete and also fun. (3) For Researchers relevant, are expected to conduct similar research but in the form of case studies or survey for see more far from the impact counseling RET the.
Pelatihan Assesmen Teknik Non Tes Bagi Guru BK SMP Se-Kabupaten Enrekang Aisyah Suryani; Achmad Dahlan Muchtar; Lisa Lisa; Elihami Elihami
MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT Vol 4 No 2 (2022): MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT
Publisher : LP2M Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan assesmen teknik non tes merupakan implementasi pengabdian kepada masyarakat untuk membantu para guru BK pada tingkat SMP untuk membuat dan mengembangkan instrument teknik non tes, karena pada kenyataannya guru BK di Kabupaten Enrekang masih banyak yang belum mampu memahami dan mengopersikan beberapa aplikasi dari asesmen teknik non tes tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi di beberapa sekolah masih di temui guru BK yang mengalami kesulitan ketika melakukan asesmen pada siswa.Salah satu solusi dalam permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pelatihan assesmen teknik non tes bagi guru BK. Kegiatan asesmen lebih difokuskan pada pencarian fakta, sehingga kegiatan layanan yang dilakukan sesuai dengan kondisi nyata siswa. Asesmen BK dilakukan mulai dari pengumpulan data siswa dan lingkungannya, kemudian data diolah, didokumetasikan, dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai siswa. kemampuan dalam melaksanakan kegiatan asesmen teknik non tes, antara lain pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, DCM (Daftar Cek Masalah), Sosiometri, AUM (Alat Ungkap Masalah), dan ITP (inventoi Tugas Perkembangan).Hasil yang didapat dari pelatihan ini adalah para guru BK mampu membuat dan mengembangkan instrumen teknik non tes meliputi, cara membuat instrument wawancara, observasi, angket, dan sosiometri, serta cara mengoprasikan aplikasi DCM, AUM, dan ITP. Dengan guru BK mampu menguasai asesmen teknik non tes maka perencanaan program bimbingan dan konseling yang dibuat dan layanan yang dilakukan nantinya dapat sesuai dengan kondisi nyata siswa, karena asesmen merupakan kunci bagi kesuksesan perencanaan program bimbingan dan konseling.
Hubungan angara Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berkunjung ke Puskesmas Pembina Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Periode Juli - Agustus 2008 Evy Luciana; Feriy Hariyanto; Lisa Lisa; Dhammadina Dhammadina; Widya Indriani; Dara Dara
Ebers Papyrus Vol. 15 No. 3 (2009): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian hipertensi di Puskesmas Pembina Kecamatan Kembangan Jakarta Barat sejak bulan Januari 2008- Juni 2008 masih cukup tinggi. Hipertensi menduduki peringkat ke-3 setelah ISPA dan TBC. Menurut literatur, kejadian hipertensi mulai terlihat pada usia 20- 40 tahun dan orang yang memiliki kebiasaan merokok cenderung lebih cepat terjadi hipertensi dibandingkan orang yang tidak merokok. Hal inilah yang mendasari ditelitinya hubungan antara kejadian hipertensi pada pasien berusia minimal 20 tahun dengan kebiasaan merokok. Penelitian bersifat analitik cross-sectional ini dilakukan selama 2 hari (13 Agustus 2008- 14 Agustus 2008) terhadap pasien yang berobat ke balai pengobatan umum Puskesmas Pembina Kecamatan Kembangan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive non-random sampling sehingga diperoleh 84 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang menyertakan pengukuran tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan. Data kemudian diolah menggunakan metode uji kemaknaan Chi square dengan Yate's correction dan perhitungan Prevalence Rate Ra­ tio (PRR) berserta Attribute Risk (AR). Dari hasil penelitian didapatkan 20 responden (23,81 %) menderita hipertensi dan 19 orang (22,62%) memiliki kebiasaan merokok. Diantara 19 orang responden ini, 9 orang (47,37%) diantaranya menderita hipertensi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara merokok dengan kejadian hipertensi pada pasien berusia minimal 20 tahun di Puskesmas Pembina Kecamatan Kembangan (x2=5,93, dengan 0,01<p<0,02), dimana mereka yang memiliki kebiasaan merokok mempunyai resiko 2,8 kali lebih besar untuk men­ derita hipertensi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebiasaan merokok (PRR = 2,80). Untuk mengurangi prevalensi kejadian pada pasien berusia minimal 20 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan, penulis menyarankan kepada masyarakat agar melakukan pola hidup sehat termasuk menghentikan kebiasaan merokok serta perlunya penyusuhan tentang hipertensi dan bahaya merokok yang dilakukkan oleh para kader.