Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : 2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN

Pengaruh Menyusui Dini Terhadap Lamanya Pengeluaran Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu Post Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tarakan yuni retnowati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 6, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.986 KB)

Abstract

Jumlah pemberian ASI Ekslusif di Indonesia masih rendah yaitu 32% dari kelahiran bayi. Masalah menyusui pada keadaan khusus adalah ibu melahirkan dengan secsio Caesarea. Di Indonesia jumlah kelahiran dengan Sectio Caesarea tergolong tinggi. Ibu dengan persalinan SC belum dilaksanakan inisiasi menyusu dini, kontak antara ibu dan bayi dimulai setelah ibu berada diruang perawatan. Hal ini tentu saja berdampak pada penundaan stimulasi ASI antara Ibu dan bayiÇ di masa krisisnya, yaitu satu jam setelah melahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh menyusui dini terhadap lamanya pengeluaran ASI pada ibu post Sectio Caesarea di RSUD Tarakan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian jenis quasi-eksperimen dengan menggunakan bentuk rancangan ”Posttest Only Control Group Design”. Total responden sebanyak 70 orang dengan 36 ibu sebagai kelompok perlakuan (dilakukan menyusui dini) dan 34 ibu sebagai kelompok kontrol. Lokasi penelitian di Ruang Rawat Gabung Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tarakan. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa lamanya pengeluaran ASI pada ibu post Sectio setelah dilakukan menyusui dini lebih banyak terjadi kurang dari 24 jam (77,78%) sedangkan ibu yang tidak dilakukan menyusui dini.lamanya pengeluaran ASI lebih banyak terjadi setelah 24 jam (76,47%). Setelah dilakukan uji statistic didapatkan bahwa dilakukan menyusui dini mempengaruhi lamanya pengeluaran ASI pada ibu post Sectio Caesarea dengan OR = 5,235
PERBEDAAN LAMA PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM YANG DI LAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA DENGAN PIJAT OKSITOSIN yuni retnowati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 6, No 4 (2016): November 2016
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.712 KB)

Abstract

Salah satu upaya dalam merangsang horoman oksitosin dan prolaktin dapat dilakukan perawatan payudara maupun pijat oksitosin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan lamaPengeluaran ASI pada Ibu Post Partum yang di lakukan Perawatan Payudara dengan Pijat Oksitosin. Desain penelitian eksperimental dengan jenis Quasy-Experimental Design (eksperimen semu) dan rancangan penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Design, Teknik samplingyaitu aksidental sampling dengan jumlah sampel 30 sampel yang masuk kriteria inklusi, masing–masing 15 sampel untuk perawatan payudara dan pijat oksitosin. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan analisa data mengguanakanMann-Whitney test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada Perbedaan Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum yang di lakukan Perawatan Payudara dengan Pijat Oksitosin, hal ini di buktikan dengan nilai p yang di dapatkan hasil uji Mann-Whitney testyaitu 0,043 atau (p