Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS TINDAK TUTUR PEMASAR ASURANSI KEPADA NASABAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK Welly Nores K; Ai Siti Nurjamilah; Yuni Ertinawati
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v3i2.351

Abstract

Kegiatan berkomunikasi adalah kegiatan bagi manusia untuk mengekspresikan diri, menyampaikan informasi, ide, dan emosi, melalui simbol kata. Dari waktu ke waktu manusia dihadapkan dengan permasalahan sosial yang penyelesaiannya menyangkut dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara yang lebih baik. Penggunaan  bahasa dalam berkomunikasi dengan memperhatikan faktor lawan bicara, situasi atau keadaan, dan topik pembicaraan dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, maka bahasa yang dipilih harus selaras atau sejalan dengan tujuan tadi yang hendak dicapai serta harus membangun kegiatan komunikasi yang benar-benar terkonsep guna pencapaian tujuan. Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia. Ditinjau dari fungsinya, bahasa dapat dikaji baik secara internal maupun secara eksternal. Pengkajian secara internal maksudnya adalah pengkajian bahasa dilakukan dalam struktur internal bahasa itu saja seperti tataran fonologi dan morfologi. Perbedaan ujaran di masyarakat, tidak hanya dipengaruhi oleh letak geografis dan latar belakang sejarah tetapi dipengaruhi juga oleh perbedaan sosial seperti status sosial, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah; mengetahui tindak tutur pada jenis pekerjaan tertentu menimbulkan keragaman penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif yang menganalisis data penelitian lapangan. Tahapan penelitian meliputi: (1) penggunaan lingkungan sebagai sumber data langsung, (2) sifatnya deskriptif analitik, (3) perhatian penelitian lebih pada proses bukan pada hasil, (4) sifatnya induktif, (5) mengutamakan makna dari setiap data.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KAIDAH KEBAHASAAN PADA PAPAN REKLAME DI JALAN K.H. ZAENAL MUSTHAFA TASIKMALAYA Yuni Ertinawati; Ai Siti Nurjamilah; Welly Nores Kartadireja
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v5i1.641

Abstract

Bahasa merupakan salah satu alat yang masih dianggap ampuh untuk mempertebal rasa persatuan dan kesatuan serta semangat nasionalisme. Hal ini dianggap begitu penting mengingat perkembangan zaman melaju begitu pesat, sehingga segala hal bisa masuk ke wilayah Indonesia. Bahasa sendiri memiliki kedudukan yang vital bagi kehidupan bermasyarakat yakni sebagai alat komunikasi. Penggunaan bahasa tidak lepas dari perkembangan teknologi, informasi, industri dan lain sebagainya, khususnya dalam perkembangan industri yang menjadi bidang kajian penelitian kali ini. Terdapat banyak variasi penggunaan bahasa dalam bidang industri, misalnya dalam papan reklame di jalanan, banner, papan reklame digital di bahu jalan dan lain sebagainya. Keberagaman penggunaan bahasa dalam papan pariwara di jalanan terkadang menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah, serta kata-kata baru yang timbul berasaskan perkembangan zaman, yang justru menimbulkan pemahaman yang tidak sesuai bagi pembaca. Tak jarang pula papan reklame yang berisikan informasi penting mengenai penulisan gelar atau jabatan seseorang ditulis seenaknya tanpa mengindahkan ejaan dan kaidah kebahasaan yang berlaku. Oleh karena itu, diperlukannya pembinaan bahasa yang benar agar masyarakat awam pada umumnya mengetahui serta memahami penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang tepat, dengan cara menganalisis kesalahan penggunaan kaidah kebahasaan dan ragam bahasa dalam papan reklame, khususnya di jalan K.H.Zaenal Musthafa Tasikmalaya. Pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi solusi bagi kesalahan-kesalahan yang dianggap lumrah di masyarakat. Namun, hal tersebut sangat disalahkan keberadaannya, karena menyimpang dari kaidah kebahasaan yang seharusnya. Sudah seharusnya dilakukan sebuah pembinaan terhadap masyarakat umum dan pelaku bahasa sendiri dalam membenahi bahasa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Budidaya Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat Keluarga di Pekarangan Berbasis Pertanian Ramah Lingkungan di Kecamatan Sariwangi Yuni Ertinawati; Selly Purnama; Shinta Rosiana; Ida Wahidah
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 12, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v12i1.2021

Abstract

The potential of agricultural resources is one of the great potentials possessed by Tasikmalaya Regency, especially Sariwangi District. Management of yard land by utilizing the role of women can be a solution in optimizing yard land to increase food yields. The objectives of the activity "Cultivation of Family Vegetables and Medicinal Plants in the Garden-Based on Environmentally Friendly Agriculture in Sariwangi District" are: 1) Cultivating family vegetables and medicinal plants, 2) Increasing the active role of women, especially members of women farmer groups in optimizing yard land, 3) With the selection of environmentally friendly-based agriculture, namely as an alternative to the production of healthy food. This system cultivates plants by minimizing the use of chemicals, which in the future will ensure the sustainability of farming. The implementation of Community Service for the Food Security Scheme was carried out in the Srikandi Tani Women Farmer Group (KWT) in Peundeuy Village, Sukaharja Village, Sariwangi District, and the Sukariksa III Farmer Women's Group (KWT) Benjan Village, Sukamulih Village, Sariwangi District. The methods of implementing this PbM-KP activity are: a) Conducting interviews with members of the Women Farmers Group (KWT) Srikandi Tani and Sukariksa III, b) Counseling and practice activities regarding the cultivation of vegetables and family-based medicinal plants that are environmentally friendly c) Evaluation to find out how much great success of the implementation of these activities. The evaluation results show that on average the KWTs have played an active role in optimizing their yards through the cultivation of family vegetables and medicinal plants. Several types of vegetables have been able to enjoy the results.
ANALISIS DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA: Suatu Kajian Stilistika Welly Nores Kartadireja; Shinta Rosiana; Yuni Ertinawati; Dede Anwar
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Analisis drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya ini menggunakan kajian stilistika namun dibatasi dalam pemakaian bahasa figuratif saja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk mendeskrisikan gaya bahasa-gaya bahasa atau bahasa figuratif yang meliputi repetisi, personifikasi, simile, sarkasme, hiperbola, metonimia, dan retoris yang terdapat dalam drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya. Data penelitian ini berupa naskah drama yang di dalamnya tersusun atas dialog-dialog yang berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung keunikan gaya bahasa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, simak, dan catat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan stilistika. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Putu Wijaya pada karyanya Bila Malam Bertambah Malam banyak menggunakan gaya bahasa figuratif yang unik sehingga menimbulkan efek keindahan pada bahasa yang digunakannya yaitu repetisi, personifikasi, simile, sarkasme, hiperbola, metonimia, dan retoris serta paling banyak didominasi oleh sarkasme. Analisis drama Bila Malam Bertambah Malam menonjolkan  kebebasan pengarang dalam berekspresi, bebas menggunakan bahasa dan menggambarkan latar belakang, sosial, dan asal pengarang sendiri. Bahasa yang digunakan bahasa yang apa adanya sesuai dengan kenyataan. Hal ini dapat dibuktikan banyaknya sarkasme yang digunakan, hampir dalam setiap dialog pada drama Bila Malam Bertambah Malam.  Kata Kunci: Drama, Stilistika, Bahasa Figuratif
ANALISIS VARIASI KATA SAPAAN ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR INDUK CIKURUBUK TASIKMALAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK Yuni Ertinawati; Ai Siti Nurjamilah
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol 10 No 2 (2020): LITERASI: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v10i2.3027

Abstract

Penggunaan kata sapaan dalam peristiwa tutur merupakan bagian dari keterampilan berkomunikasi. Penggunaan kata sapaan dalam peristiwa tutur harus memperhatikan aturan-aturan dalam penggunaannya. Berdasarkan penelitian di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya yang bervariasi dalam penggunaan kata sapaan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kata sapaan oleh penjual dan pembeli di pasar induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya. Bagaimana penggunaan kata sapaan kekerabatan yang digunakan di lingkungan pasar induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya. Apa saja kata sap aan yang digunakan di dalam tuturan antara penjual dan pembeli di pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya. Bagaimanakah ragam sapaan yang muncul di dalam respons petutur dan Faktor -faktor apa saja yang melatarbelakangi penggunaan sapaan tersebut di dalam respons. Sampel diambil dengan kategori variabel berupa jenis pekerjaan, jenis kelamin dan usia. Data penelitian diperoleh dengan cara simak dan rekam, yaitu pengamatan serta penyimakan dengan cara menyadap pemakaian bahasa dari informan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan simak bebas libat cakap, observasi, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah penjual dan pembeli di sekitar pasar Cikurubuk. Hasil penelitian menunjukkan perbendaharaan yang dimiliki kedua subjek meliputi empat bentuk kata sapaan seperti kata ganti orang kedua, nama diri, dan kata kekerabatan. Data pertama memiliki kata kekerabatan seperti Pak (Bapak) dan Neng (Eneng), data kedua memiliki kata kekerabatan seperti Teh (Teteh), data ketiga terdapat kata kekerabatan seperti Bibi, data keempat memiliki kata kekerabatan yakni Mbak, kata sapaan yang terdapat pada data kelima yaitu Mang (Mamang), pada data keenam terdapat kata sapaan Aa dan Kang (Akang). Dari daftar kata sa paan yang muncul tersebut, dapat kita beri ciri bahwa kata sapaan yang digunakan seluruhnya adalah kata sapaan dalam bahasa Sunda, kecuali Ibu dan Bapak yang bersifat netral. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Sunda di Kota Tasikmalaya khususnya dipasar Cikurubuk masih merupakan bahasa pergaulan yang pertama. Faktor yang paling berperan dalam mengucapkan kata sapaan dalam percakapan adalah tingkat usia penutur, tentunya setelah jenis kelamin. Kata Kunci: Kata Sapaan, penjual dan pembeli, bahasa
PROBLEM BASED LEARNING DAPAT MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MAHASISWA DALAM BERBICARA FORMAL Welly Nores Kartadireja; Yuni Ertinawati; Ai Siti Nurjamilah
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara model pembelajaran berbasis masalah dengan metode diskusi dalam meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan berbicara formal mahasiswa tingkat 1 semester 1 jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia FKIP UNSIL Tasikmalaya.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif  dengan menggunakan desain penelitian, variabel bebas yaitu model pembelajaran berbasis masalah dan metode diskusi. Variabel terikat, kepercayaan diri dan kemampuan berbicara formal. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah adalah kelompok eksperimen dan pembelajaran menggunakan metode diskusi adalah kelompok kontrol. Data kepercayaan diri dikumpulkan dengan teknik pengamatan ketika berbicara formal sedangkan data kemampuan berbicara formal dikumpulkan dengan teknik tes kemampuan. Selanjutnya data tersebut dianalisis statsitik menggunakan uji beda dua rata-rata dengan teknik uji t independen samples test. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan: 1) terdapat perbedaan yang signifikan kepercayaan diri mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode diskusi dengan perolehan nilai t-hitung sebesar 2,539 dan nilai Sign. 0,013 0,05. Hal ini menunjukkan model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh positif terhadap kepercayaan diri mahasiswa, 2) terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berbicara formal antara kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode diskusi dengan perolehan nilai t-hitung sebesar 2,910 dan nilai Sign. 0,005 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah lebih berpengaruh positif terhadap kemampuan berbicara formal dibandingkan menggunakan metode diskusi. (Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Kepercayaan Diri, Kemampuan Berbicara)Abstract. This research was aimed at knowing the comparison between problem-based learning and formal speaking ability of the first semester students of Indonesian Educatuin and Literature Program of the Faculty of Teacher Training and Education of Siliwangi University. The method of research was comparative method using the research design with two independent variables, i.e. problem based learning model and discussion method and two dependent variables, i.e. self confidence and formal speaking ability.  Problem-based learning was applied to experiment class, while discussion method was applied to controlled class. The data for self confidence were collected through observation technique during students’ formal speaking while the data for student’ formal speaking ability were collected through test. The next stage was statistic analysis of the data using two different test average with independent samples t-test engineering test. The result of analysis shows that: 1) there is a significant difference of self confidence between students who learned with problem based learning and those who learned with discussion method, with the t-score of 2.539 and Sign value 0.0130.05. This shows that problem based learning has a positive influence towards students’ self confidence, 2) there is a significant difference of formal speaking ability between group of students who leaned with problem-based learning and those who learned with discussion method, with the t-score of 2.910 and Sign value of 0.0050,05. This shows that problem based learning model has more positive influence towards formal speaking ability that discussion method. (Key words: problem-based learning method, self confidence, speaking ability)
LITERAT MELALUI PRESENTASI Iis Lisnawati; Yuni Ertinawati
Jurnal Metaedukasi : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 1, No 1 (2019): Metaedukasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.067 KB) | DOI: 10.37058/metaedukasi.v1i1.976

Abstract

The literacy ability of the Indonesian nation is still not in line with expectations. One solution to the problem is to integrate literacy in learning, especially presentation learning. Therefore, the purpose of this study is to describe the integration of literacy in the presentation of learning to students in universities. The method used in this research is descriptive qualitative method. The form of integrating literacy in presentation learning is by using an eclectic type of literacy (early literacy, basic literacy, library literacy, media literacy, technology literacy, or visual literacy) according to the needs at each stage of speaking, either at (1) pre-speaking stage, (2) speaking stage, and (3) post-speaking stage. Implementation of learning is done cooperatively student and stdent, collaboratively between student, lecturer, and instructor and interaction between student, lecturer, instructor, and learning materials. Thus, this strategy is expected to build a multiliterat and multicompetence students.
INOVASI PENANGANAN BULLYING DI SEKOLAH BERBASIS APLIKASI DIGITAL DI ERA SOCIETY 5.0 Yuni Ertinawati; Ai Siti Nurjamilah; Ichsan Fauzi Rachman
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 1 No. 04 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying merupakan sebuah hasrat untuk menyakiti dalam berbagai bentuk tindakan, seperti penganiayaan fisik, pencemaran nama baik, intimidasi, ejekan, pengucilan sosial, dan tindakan kekerasan lainnya. KPAI mencatat, terdapat total 26.954 laporan yang masuk sepanjang September 2011 sampai dengan September 2021 kasus yang berkaitan dengan bullying. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya bullying di sekolah, termasuk tekanan sosial, ketidaksepahaman terhadap perbedaan, ketidakmampuan untuk mengatasi konflik, kurangnya pengawasan dari orang dewasa, dan adanya faktor lingkungan yang tidak kondusif. Melalui program Pengabdian Masyarakat Skema Program Kemitraan Masyarakat (PbM-PKM) Universitas Siliwangi Tasikmalaya, tim pengusul bermaksud untuk mengadakan sebuah pengabdian berupa penyuluhan terkait penggunaan aplikasi berbasis digital yang dapat digunakan oleh peserta didik ataupun wali muird dalam mengatasi kasus bullying yang terjadi di SDN 4 Gunungsari, Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan para wali murid siswa SDN 4 Gunungsari tentang pengertian, penyebab, bentuk, dampak, tanda, penanganan, pencegahan setelah diberikan penyuluhan. Peningkatan pengetahuan ini karena adanya paparan informasi melalui penyuluhan atau edukasi kesehatan sehingga ada pengetahuan dan pelajaran yang diterima oleh para walimurid siswa SDN 4 Gunungsari tentang bullying
PELATIHAN PEMANFAATAN SASTRA DAERAH (FOLKLOR) YANG RELEVAN SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK PADA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA KOTA TASIKMALAYA Shinta Rosiana; Budi Riswandi; Adita Widara Putra; Yuni Ertinawati
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 06 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengabdian pada masyarakat ini mengusung judul ”Pelatihan Pemanfaatan Sastra Daerah (Folklor) yang Relevan sebagai Bahan Ajar Sastra dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik pada MGMP Bahasa Indonesia SMA Kota Tasikmalaya”. Kegiatan yang dilakukan 1)memberi pelatihan tentang pemanfaatan sastra daerah, 2)Meningkatkan inovasi guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam memberikan bahan ajar, 3)Mendokumentasikan naskah pilihan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan ajar. Pelaksanaan Pengabdian bagi Masyarakat ini dilaksanakan pada kelompok guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia se-kota Tasikmalaya. Metode pelaksanaan kegiatan PbM-PKM ini adalah : a) Melakukan wawancara kepada Anggota Kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, b) Pelatihan dan praktik kegiatan tentang pemanfaatan Sastra Daerah kemudian Mitra diberikan lembar kuisioner yang berisi pertanyaan post-test. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan, baik dari segi teori, maupun kebermanfaatan yang diperoleh oleh guru.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MAHASISWA MELALUI PENGINTEGRASIAN MEDIA DIGITAL BERBASIS AKTIVITAS BUDAYA KAMPUNG NAGA Yuni Ertinawati; Fikri Hakim; Aveny Septi Astriani; Ichsan Fauzi Rachman
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 11, No 2 (2023): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v11n2.p574--589

Abstract

The aim of this research is students' listening skills through the development of a listening lecture method that is integrated with digital media based on cultural activities in Tasikmalaya City. The media that will be used in this research consists of audio-visual media and cultural activities implemented from the cultural values of the people of Kampung Naga, Tasikmalaya. This cultural activity approach can be a solution in creating effective learning situations. The research method used was research and classroom action (PTK) which consisted of planning, implementing actions, evaluating, and ending with reflection. This research was carried out at Siliwangi University with The research subjects were 27 fifth semester students. The data collection technique used is a test; observations, and interviews. Data validity is processed using triangulation which consists of data source triangulation and method triangulation. The results of analysis using critical analysis techniques reveal that the application of digital media integrated with local cultural elements in certain courses has a positive impact on increasing students' listening skills. In cycle I, the average value was 71.75 and increased to 80.25 in cycle 2. This increase provides an indication that a learning approach that utilizes digital technology and embraces local cultural elements can improve students' overall understanding and listening skillsAbstrakTujuan dari penelitian ini adalah kemampuan menyimak mahasiswa melalui pengembangan metode perkuliahan menyimak yang diintegrasikan dengan media digital berbasis aktivitas budaya di Kota Tasikmalaya. Media yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari media audio-visual dan aktivitas budaya yang diimplementasikan dari nilai-nilai budaya masyarakat Kampung Naga, Tasikmalaya. Pendekatan aktivitas budaya ini dapat menjadi solusi dalam menciptakan situasi belajar secara efektif. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitidan tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan diakhiri refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Siliwangi dengan subjek penelitian merupakan mahasiswa semester V berjumlah 27 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes; observasi, dan wawancara. Validitas data diolah menggunakan triangulasi yang terdiri dari triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Hasil analisis dengan menggunakan  teknik analisis kritis mengungkapkan bahwa penerapan media digital yang terintegrasi dengan unsur budaya lokal pada mata kuliah tertentu memiliki dampak positif terhadap peningkatan kemampuan menyimak mahasiswa. Pada siklus I, rata-rata nilai berada pada angka 71,75 dan meningkat menjadi 80,25 pada siklus ke-2. Kenaikan tersebut memberikan indikasi bahwa pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi digital dan merangkul unsur budaya setempat dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan menyimak mahasiswa secara keseluruhan.