Achmad Haldani Destiarmand
Faculty of Art and Design, Institut Teknologi Bandung

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EKSPLORASI MOTIF UKIRAN RUMAH GADANG DENGAN TEKNIK SULAM Tanaro, Gina Glad; Destiarmand, Achmad Haldani
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Rumah adat Minangkabau atau yang biasa disebut dengan rumah Gadang adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Kini jumlah rumah gadang yang terdapat di Sumatera Barat semakin lama semakin sedikit. Selain permasalahan rumah gadang secara fisik yang dapat punah, ada juga budaya lainnya di dalam rumah gadang . Mulai dari tradisi atau upacara yang dilakukan di rumah tersebut, filosofi bentuk rumah serta filosofi dari berbagaimacam motif ukiran kayu yang menghiasi bagian depan rumah gadang tersebut. Dalam upaya melestarikan macam ragam hias rumah gadang, dapat dicoba mengaplikasikan motif-motif tersebut ke dalam produk fashion. Teknik yang digunakan adalah teknik sulam, karena kemampuannya untuk membuat motif yang detail. Kebetulan teknik ini memiliki cerita tersendiri dalam budaya Minang, terbukti dengan adanya aneka jenis teknik sulam di Minangkabau. Gaun pesta yang akan dibuat bentuknya relatif sederhana namun akan penuh dengan motif sulam. Baik sulam tangan maupun sulam mesin.// //
PENGEMBANGAN RAGAM HIAS BATIK BANTEN DENGAN TEKNIK REKA LATAR Afdianahl, Zahra; Destiarmand, Achmad Haldani
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Perkembangan industri fashion di Indonesia mulai mengikuti tren busana dunia dan meninggalkan ciri khas Indonesia yang ketimuran. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan media elektronik yang berpengaruh terhadap budaya Indonesia yang mulai ditinggalkan peminatnya, salah satunya Batik. Batik merupakan ciri Indonesia yang patut untuk lestarikan. Proses asimilasi budaya dapat mempertahankan budaya Indonesia dengan sentuhan barat tanpa menghilangkan ciri khas Indonesia. Batik sejarah peninggalan Kerajaan Islam Banten digabungkan dengan tren busana untuk perempuan muda yaitu gaun koktail. Pengerjaan tugas akhir ini menggunakan teknik batik tulis, lukis sutera, flocking, foiling, dan bordir. Produk yang dihasilkan berupa busana perempuan, gaun koktail, dengan motif pengembangan Batik Banten.// //
APLIKASI MOTIF FAUNA BUDAYA PERANAKAN PADA TABLEWARE MENGGUNAKAN TEKNIK SGRAFFITO DENGAN PEWARNA ENGOBE Madewa Djatinugroho, Adolfus Djayes; Destiarmand, Achmad Haldani
Craft Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Sgraffito (menoreh) adalah menggambar langsung suatu benda dimana permukaan benda telah diberi lapisan warna yang berbeda dengan permukaan keramik. Pada tugas akhir ini memanfaatkan teknik dekorasi Sgraffito dengan pewarna Engobe (slip warna). Berbagai eksplorasi pada jenis teknik dekorasi Sgraffito dengan pewarna engobe untuk menghasilkan produk akhir berupa perangkat makan. Sebagai tema besar dari produk perangakat makan tersebut, dipilih motif fauna budaya Cina peranakan. Cina peranakan merupakan hasil asimilasi dari budaya Cina dengan budaya lokal Indonesia, maka motif yang digunakan dalam dekorasi disesuaikan dengan jenis dan fungsi praktis dari perangkat makan khas Cina peranakan. Eksperimen yang dilakukan menekankan pada eksplorasi material, teknik produksi dan ragam hias khas Cina peranakan.
APLIKASI MOTIF TRADISIONAL BALI PADA BUSANA READY TO WEAR (Studi Kasus: Brand Ethnicity) Rahma, Syarifah Dwi; Destiarmand, Achmad Haldani
Craft Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Pada era modern ini, kemajuan teknologi dan globalisasi memberi pengaruh kepada budaya tradisional. Dengan perbedaan pola pikir dan gaya hidupmasyarakat saat ini, budaya tradisional khususnya tekstil tradisional tampak tidak lagi eksis ditengah kebudayaan modern, dikarenakankarakteristiknya yang sudah tidak sesuai dengan budaya masa kini yang mengutamakan kepraktisan, kecepatan dan kenyamanan. Maka denganurgensi untuk melestarikan kekayaan tekstil tradisional Indonesia dan mewarisinya kepada generasi baru, dibutuhkan cara inovatif untuk mengolahtekstil tradisional ini menjadi sesuatu yang praktis, modern, dan dinamis sehingga sesuai dengan karakteristik masyarakat masa ini. Salah satu carayang dapat dilakukan ialah dengan mengaplikasikan motif tradisional menggunakan teknik olah latar tekstil. Dengan mengangkat tema motiftradisional Bali, Tugas Akhir ini berfokus pada aplikasi olah latar pada fesyen ready to wear, dengan studi kasus brand Ethnicity.
Impact of Islamic Authentication towards Traditional Ornaments in Great Mosques in West Java, Indonesia Destiarmand, Achmad Haldani; Santosa, Imam
TAWARIKH Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.542 KB)

Abstract

ABSTRACT: Authenticity nowadays becomes a central issue concerning on identity and transformation. In the Islamic world and particularly in Indonesia, the phase of authenticity has become synonymous to the phase of revival, fanatism, and fundamentalism, following the previous phase of syncretism, secularism, and developmentalism. Within the context of Indonesian art and culture, authenticiy may cause interference in the spirit of preserving traditional values, including the roles, functions, and meanings traditional ornaments in contemporary mosques in West Java. To comprehend such interference, a synchronic historical analysis is conducted, supported by direct visual analysis towards physical evidence (artifacts) based on typology and aesthetic morphology approachs. This study aims at analyzing and finding the manifestation and impact of Islamic authentication towards the roles and functions of traditional ornaments in mosque architecture. Field analysis shows that the trends of forms, styles, roles, and functions of mosque ornaments have experienced a shift. The heterogenous traditional ornaments are getting ousted in favor of homogenous Arabesque ornaments. Mosque ornaments in West Java tend to adopt, copy, or imitate authentic Islamic identities oriented towards retrospective and enculturing images, in line with the spirit of Islamic revival whose foundation is a retrospective movement towards the Al-Qur’an, Al-Hadith, and the past glory of the classical Islam eras. KEY WORDS: Islamic authentication, ornaments, revivalism, typology and aesthetic approachs, city and regency, and great mosques in West Java.   About the Authors: Achmad Haldani Destiarmand, M.Sn. is a Doctoral Candidate and Lecturer at the Faculty of Art and Design ITB (Bandung Institute of Technology), Jalan Ganesha No.10, Tamansari, Bandung, West Java, Indonesia; and Dr. Imam Santosa is a Senior Lecturer at the Faculty of Art and Design ITB. Corresponding author is: achmadhaldani@yahoo.comHow to cite this article? Destiarmand, Achmad Haldani & Imam Santosa. (2013). “Impact of Islamic Authentication towards Traditional Ornaments in Great Mosques in West Java, Indonesia” in TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, Vol.5(1) October, pp.103-116. Bandung, Indonesia: ASPENSI [Asosiasi Sarjana Pendidikan Sejarah Indonesia] and UVRI [Universitas Veteran Republik Indonesia], ISSN 2085-0980.Chronicle of the article: Accepted (August 14, 2013); Revised (September 19, 2013); and Published (October 28, 2013).
Pergeseran Bentuk Siluet Kostum Tari Jaipongan Tahun 1980-2010 Marlianti, Mira; Saidi, Acep Iwan; Destiarmand, Achmad Haldani
PANGGUNG Vol 27, No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i1.233

Abstract

ABSTRACKThis article is aimed at identifying the shift in silhouette of Jaipongan costume from its first appearance (in 1980) until thirty years later (2010). The silhouette of Jaipongan costume keeps changing at present, and is believed to become trends followed by other costume designers in different areas. Since it has never been studied by other researchers, the study result is expected to be the reference for future studiesthat focus on Jaipongan. The approach used in this study is aesthetics of form. The result shows that the aesthetics shift in silhouette of Jaipongan costume took place because the designers hadopportunities and freedom to be more expressive in designing Jaipongan dance costumes appropriate to current trends of the era and of the show. The shifts includesilhouette of blouse that entirely appears in silhouette fited and silhouette of skirt from slim line to fit and flare line. While the silhoutte cutting has shifted from amphora silhouette, hourglass silhouette, redingote silhouette toextra redingote silhouette.Keywords: shift, silhouette, Jaipongan costume periode 1980-2010ABSTRAKTampilan kostum Jaipongan sejak awal kemunculannya hingga kini semakin bervariasi, sehingga memungkinkan terjadinya pergeseran dalam hal siluet kostumnya. Tulisan ini bertujuan mengidentifikasi pergeseran bentuk siluet kostum Jaipongan tahun 1980-2010 di wilayah Bandung. Persoalan ini penting dikaji karena kajian terhadap bentuk siluet kostum Jaipongan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain dan kostum Jaipongan di Bandung disinyalir menjadi trend senter yang banyak ditiru para penata kostum di wilayah lainnya.Tahun 1980-2010 dipilih karena untuk melihat pergeseran bentuk siluet kostum Jaipongan dari awal kemunculannya hingga genap tiga puluh tahun keterkinian-nya yang masih terus berkembang hingga kini. Pendekatan yang digunakan untuk kepentingan tersebut adalah estetika. Hasil kajian menunjukkan bahwa pergeseran bentuk siluet kostum Jaipongan terjadi karena bermunculanya kreativitas-kreativitas baru yang lebih bebas dan lebih ekspresif dalam hal perancangan desain kostum tari Jaipongan, sebagai upaya menyeimbangan akan tuntutan jaman dan tuntutan pertunjukan. Pergeseran tersebut meliputi siluet kostum atasan yang seluruhnya tampil dalam silhouette fited, dan bentuk siluet kostum bawahan yang berawal dari slim line menjadi fit and flare line. Adapun potongan silhouette diawali amphora silhouette, hourglass silhouette, redingote silhouette, dan diakhiri ekstra redingote silhouette.Kata Kunci: pergeseran, bentuk siluet, kostum Jaipongan rentang tahun 1980-2010 
Pergeseran Bentuk Siluet Kostum Tari Jaipongan Tahun 1980-2010 Marlianti, Mira; Saidi, Acep Iwan; Destiarmand, Achmad Haldani
PANGGUNG Vol 27, No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.283 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v27i1.233

Abstract

ABSTRACKThis article is aimed at identifying the shift in silhouette of Jaipongan costume from its first appearance (in 1980) until thirty years later (2010). The silhouette of Jaipongan costume keeps changing at present, and is believed to become trends followed by other costume designers in different areas. Since it has never been studied by other researchers, the study result is expected to be the reference for future studiesthat focus on Jaipongan. The approach used in this study is aesthetics of form. The result shows that the aesthetics shift in silhouette of Jaipongan costume took place because the designers hadopportunities and freedom to be more expressive in designing Jaipongan dance costumes appropriate to current trends of the era and of the show. The shifts includesilhouette of blouse that entirely appears in silhouette fited and silhouette of skirt from slim line to fit and flare line. While the silhoutte cutting has shifted from amphora silhouette, hourglass silhouette, redingote silhouette toextra redingote silhouette.Keywords: shift, silhouette, Jaipongan costume periode 1980-2010ABSTRAKTampilan kostum Jaipongan sejak awal kemunculannya hingga kini semakin bervariasi, sehingga memungkinkan terjadinya pergeseran dalam hal siluet kostumnya. Tulisan ini bertujuan mengidentifikasi pergeseran bentuk siluet kostum Jaipongan tahun 1980-2010 di wilayah Bandung. Persoalan ini penting dikaji karena kajian terhadap bentuk siluet kostum Jaipongan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain dan kostum Jaipongan di Bandung disinyalir menjadi trend senter yang banyak ditiru para penata kostum di wilayah lainnya.Tahun 1980-2010 dipilih karena untuk melihat pergeseran bentuk siluet kostum Jaipongan dari awal kemunculannya hingga genap tiga puluh tahun keterkinian-nya yang masih terus berkembang hingga kini. Pendekatan yang digunakan untuk kepentingan tersebut adalah estetika. Hasil kajian menunjukkan bahwa pergeseran bentuk siluet kostum Jaipongan terjadi karena bermunculanya kreativitas-kreativitas baru yang lebih bebas dan lebih ekspresif dalam hal perancangan desain kostum tari Jaipongan, sebagai upaya menyeimbangan akan tuntutan jaman dan tuntutan pertunjukan. Pergeseran tersebut meliputi siluet kostum atasan yang seluruhnya tampil dalam silhouette fited, dan bentuk siluet kostum bawahan yang berawal dari slim line menjadi fit and flare line. Adapun potongan silhouette diawali amphora silhouette, hourglass silhouette, redingote silhouette, dan diakhiri ekstra redingote silhouette.Kata Kunci: pergeseran, bentuk siluet, kostum Jaipongan rentang tahun 1980-2010 
MEDIA DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA SENTRA KERAJINAN KERAMIK HIAS PLERED Yana, Deni; Destiarmand, Achmad Haldani; Rachminingsih, Irma
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 3 (2015): DIALEKTIKA RUPA DALAM KEBUDAYAAN KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The need for the application of digital technology in the process of education and research, especially in the field of art and design that is implemented by modeling of digital media interactively on crafts center and art to improve the English language skills for students, lecturers/ researchers and practitioners of arts and crafts that will be very useful in the research process. The method used is i-LEAP (Interactive Learning English Through Actions & Photos) method of learning English that combines audio, photos and action packed in a digital media with interactive applications that have multiple menus that can be selected to display certain information is accompanied by audio. Photos and actions needed to provide context so that the context of language learners make vocabulary and expressions learned easily understood and remembered. While audio facilitate learners imitate the correct pronunciation of the English language. The results of this study indicate a variety of interactive digital media innovation that is very useful to enhance the learning process, research data and sale of ceramic craft centers Plered. Keywords: Decorative Ceramics, Digital Media, Interactive, Craft Center, Plered ___________________________________________________________________ Perlunya penerapan teknologi digital pada proses pendidikan dan penelitian khususnya dalam bidang seni rupa dan desain yang diimplementasikan dengan pembuatan model media digital interaktif pada sentra kerajinan dan kesenian untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi mahasiswa, dosen/ peneliti dan praktisi seni dan kerajinan yang akan sangat berguna dalam proses penelitian. Metode yang digunakan yaitu i-LEAP (Interactive Learning English Through Actions & Photos) metode pembelajaran bahasa Inggris yang menggabungkan audio, foto dan aksi yang dikemas dalam sebuah media digital dengan aplikasi interaktif yang mempunyai beberapa menu yang dapat dipilih untuk menampilkan suatu informasi tertentu disertai dengan audio. Foto dan aksi menyediakan konteks yang dibutuhkan pembelajar bahasa sehingga konteks membuat kosa kata dan ekspresi yang dipelajari mudah dipahami dan diingat. Sedangkan audio memudahkan pembelajar meniru pelafalan bahasa Inggris yang benar. Hasil penelitian ini menunjukkan berbagai inovasi media digital interaktif yang sangat berguna untuk meningkatkan proses pembelajaran, data penelitian dan promosi sentra kerajinan keramik Plered di Kabupaten Purwakarta.Kata Kunci: Keramik Hias, Media Digital, Interaktif, Sentra Kerajinan, Plered