Deni Yana
Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KARAKTER LEMBARAN KERTAS SEBAGAI INSPIRASI DESAIN DALAM PEMBUATAN KARYA LAMPU KERAMIK DENGAN TEKNIK PAPERCLAY Parasian Silitonga, Alfredo Tohonan; Yana, Deni
Craft Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

AbstrakKertas adalah sebuah material yang memiliki karakteristik yang khas apabila disandingkan dengan material-material lain. Kertas memiliki banyak variasi jenis, namun pada umumnya kertas selalu memiliki beberapa karakteristik khas yang dimiliki oleh semua jenis kertas dan tidak dimiliki oleh material lain seperti kain ataupun kayu, antara lain, kertas dapat menghasilkan karakter keras, namun rapuh di saat bersamaan.Kertas adalah unsur visual yang belum umum digunakan dalam pembuatan satu desain lampu. Bentuk dan karakteristik visual kertas yang unik menjadi salah satu hal yang penulis anggap menarik untuk diangkat menjadi sebuah desain dalam pembuatan keramik untuk tugas akhir ini.Karya ini akan dieksekusi menggunakan keramik dengan teknik Paperclay. Secara lebih detail, karakter lembaran kertas yang ingin dieksplorasi adalah karakter kertas lusuh, karakter sobekan kertas, dan karakter lipatan kertas namun tetap mempertahankan sifat keramik yang tembus cahaya. Karakter-karakter tersebut merupakan ciri material kertas yang ingin disampaikan melalui karya kriya ini.Kata Kunci : Kertas, Lampu, Keramik, Bonechina, Paperclay
Potensi Kerajinan Keramik Dalam Seni Tradisi Pertunjukan Indonesia Yana, Deni
PANGGUNG Vol 24, No 4 (2014): Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v24i4.131

Abstract

ABSTRACT This research aims to preserve, develop and revitalize cultural traditions, especially the tradition of ceramic making, which is closely associated with performing tradition arts development in Indonesia. It specific target is on the increase of value-added products as well as the society’s interest and apprecia- tion through the study of the potential and constraints faced by the centers of ceramic crafts in Indone- sia. It then looks for some solutions to overcome the constraints and optimize the potential possessed by the centers of ceramic crafts in Indonesia. This study uses the triple helix model involving government, industry and universities by using guidance elements for the development of handicraft products. It employs participatory method that is dialogical, informal and gives emphasis to ceramic artisans’ full involvement based on artisans’ experience or reality through several phases: identification, analysis, development, implementation, and test of the model resulting in a new local culture-based development. The result of the study shows that with appropriate methods and good cooperation of all stakeholders, the local tradition potential of ceramic crafts can be a basis for the development of new products with new forms and functions. Keywords: crafts, ceramics, Indonesia, Triple helix, participatory  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan   serta merevitalisasi budaya tradisi khususnya tradisi pembuatan keramik   yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan seni tradisi pertunjukan di Indonesia dengan target khusus pada peningkatan nilai tambah produk, minat dan apresiasi masyarakat melalui kajian terhadap potensi dan ken- dala yang dihadapi sentra-sentra kerajinan keramik di Indonesia. Kemudian mencari solusi un- tuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan model triple helix yang melibatkan pihak pemerintah, industri dan perguruan tinggi dengan menggunakan unsur-unsur pemandu untuk pengembangan produk kerajinan. Metode yang digunakan yaitu partisipatori yang lebih menekankan keterlibatan perajin keramik secara penuh dengan berbasis pada realitas atau pengalaman perajin, bersi- fat dilogis dan tidak menggurui melalui tahapan : identifikasi, analisa, pengembangan model, penerapan model dan uji coba model. Sehingga dihasilkan pengembangan baru berbasis bu- daya lokal. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dengan metode yang tepat dan kerjasama yang baik berbagai pihak terkait potensi lokal tradisi pembuatan kerajinan keramik dapat men- jadi dasar pengembangan produk baru dengan bentuk dan fungsi yang baru pula. Kata kunci: kerajinan, keramik, Indonesia, Triple helix, partisipatori
MEDIA DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA SENTRA KERAJINAN KERAMIK HIAS PLERED Yana, Deni; Destiarmand, Achmad Haldani; Rachminingsih, Irma
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 3 (2015): DIALEKTIKA RUPA DALAM KEBUDAYAAN KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The need for the application of digital technology in the process of education and research, especially in the field of art and design that is implemented by modeling of digital media interactively on crafts center and art to improve the English language skills for students, lecturers/ researchers and practitioners of arts and crafts that will be very useful in the research process. The method used is i-LEAP (Interactive Learning English Through Actions & Photos) method of learning English that combines audio, photos and action packed in a digital media with interactive applications that have multiple menus that can be selected to display certain information is accompanied by audio. Photos and actions needed to provide context so that the context of language learners make vocabulary and expressions learned easily understood and remembered. While audio facilitate learners imitate the correct pronunciation of the English language. The results of this study indicate a variety of interactive digital media innovation that is very useful to enhance the learning process, research data and sale of ceramic craft centers Plered. Keywords: Decorative Ceramics, Digital Media, Interactive, Craft Center, Plered ___________________________________________________________________ Perlunya penerapan teknologi digital pada proses pendidikan dan penelitian khususnya dalam bidang seni rupa dan desain yang diimplementasikan dengan pembuatan model media digital interaktif pada sentra kerajinan dan kesenian untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi mahasiswa, dosen/ peneliti dan praktisi seni dan kerajinan yang akan sangat berguna dalam proses penelitian. Metode yang digunakan yaitu i-LEAP (Interactive Learning English Through Actions & Photos) metode pembelajaran bahasa Inggris yang menggabungkan audio, foto dan aksi yang dikemas dalam sebuah media digital dengan aplikasi interaktif yang mempunyai beberapa menu yang dapat dipilih untuk menampilkan suatu informasi tertentu disertai dengan audio. Foto dan aksi menyediakan konteks yang dibutuhkan pembelajar bahasa sehingga konteks membuat kosa kata dan ekspresi yang dipelajari mudah dipahami dan diingat. Sedangkan audio memudahkan pembelajar meniru pelafalan bahasa Inggris yang benar. Hasil penelitian ini menunjukkan berbagai inovasi media digital interaktif yang sangat berguna untuk meningkatkan proses pembelajaran, data penelitian dan promosi sentra kerajinan keramik Plered di Kabupaten Purwakarta.Kata Kunci: Keramik Hias, Media Digital, Interaktif, Sentra Kerajinan, Plered
Pemanfaatan Serat Batang padi dalam Proses Pembakaran untuk Alternatif Desain di Sentra Keramik Plered Rice Straw Utilization in Firing Process to Achieve Alternative Ceramic Design in Plered Pottery Village Gita Winata; Deni Yana; Akbar Adhi Satrio
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.8

Abstract

ABSTRAK                 Dua isu utama yang sedang dihadapi oleh para pengrajin di sentra kerajinan keramik Plered, Purwakarta beberapa tahun terakhir ini adalah pertama isu teknologi pembakaran terutama berkaitan dengan penggunaan bahan bakar kayu yang kurang optimal, dan kedua yaitu isu desain dengan pokok masalah pada finishing dekorasi dengan bahan cat yang mengalami stagnasi, penurunan minat konsumen, serta peningkatan harga bahan baku cat. Dengan metode kajian praktis dan pendekatan eksperimentasi, penelitian ini mencoba menggali dan menawarkan solusi teknologi pembakaran dengan memanfaatkan serat batang padi yang selama ini belum termanfaaatkan, yang diaplikasikan pada bodi keramik dalam proses pembakaran. Pada akhirnya penelitian ini menghasilkan dua capaian yaitu serat batang padi dapat dimanfaatkan sebagai pendukung bahan bakar kayu sekaligus memberikan dekorasi dengan corak natural ash glaze. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif baru pengembangan teknologi pembakaran dan desain keramik Plered.kata kunci: desain, keramik Plered, pembakaran keramik, serat batang padi. ABSTRACT There are two main issues faced by ceramic craftsmen in Plered Pottery Village, Purwakarta in the recent years. The first issue is about the fuel usage in their firing method that considered wasteful. The second issue is regarding their renown wall paint decoration for their ceramic product that did not have a significant improvement in their design and suspected to decreased in demand while at the same time the production cost for this type of decoration, especially the cost of the paint as the main ingredient, is also steadily rose. This research tried to approach this problem using practical studies and experimentation to solve these two problems by utilizing rice straw in the firing process to create a new decoration in the ceramic body. Two advantages successfully achieved as a result of this research where in the same time rice straw could improve the firing process as an additional fuel while also giving a unique natural ash glaze marks in the ceramic body. This result will give a new alternative in improving firing method and design of Plered pottery.Key words: ceramic firing, design, rice straw, Plered pottery.
Pemanfaatan Abu Kayu sebagai Bahan Aditif Glasir Suhu Tinggi Natas Setiabudhi Daryono Putra; Deni Yana
Jurnal Sosioteknologi Vol. 18 No. 3 (2019)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2019.18.3.20

Abstract

Penambahan abu pada glasir masih jarang dilakukan oleh seniman, desainer atau kriawan keramik Indonesia. Padahal abu memberikan tekstur permukaan yang unik, berbeda dengan karakter glasir pada umumnya. Output penelitian ini adalah formula/resep glasir dan table analisis abu yang nantinya bisa digunakan oleh pihak yang berkepentingan. Pada dasarnya abu identik dengan glasir. Keduanya melapis tipis (menyerupai kaca) permukaan bodi keramik. Hanya lapisan kaca yang terbentuk dari abu tidak sepadat jika menggunakan glasir. Abu mengandung unsur-unsur seperti yang terdapat dalam glasir, seperti kapur, zink, mangan, kuarsa, cooper dan iron. Secara praktik abu tidak dapat digunakan sebagai unsur tunggal, harus diberi unsur lain agar titik leburnya menjadi lebih rendah. Dalam penelitian ini, abu diperoleh dengan cara membakar kayu menggunakan tungku bata merah sederhana (rocket stove). Cara tersebut bisa memperoleh abu yang bersih tidak terkontaminasi oleh unsur-unsur lain.  Efek yang diperoleh dari abu pada glasir tergantung dari kandungan unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Abu yang berasal dari tanaman yang hidup di lingkungan tropis diasumsikan berbeda dengan iklim yang mengenal 4 musim. Hal ini membutuhkan penelitian lebih dalam lagi untuk menjawab fenomena tersebut. Diharapkan penelitian ini juga dapat digunakan oleh kalangan perajin IKM yang ada di Indonesia. Sentra keramik Plered Purwakarta merupakan pilot project untuk penelitian ini. Sebagaimana diketahui sentra keramik ini dikenal sebagai sentra gerabah pembuat guci/pot yang memiliki suhu bakaran rendah. Diharapkan jika memberikan nilai ekonomis lebih, perajin satu ini (mitra IKM) dapat menularkan ke yang lainnya sehingga menciptakan diversifikasi produk di sentra keramik Plered.Kata kunci: Abu, Kayu, Glasir, Keramik
Potensi Kerajinan Keramik Dalam Seni Tradisi Pertunjukan Indonesia Deni Yana
PANGGUNG Vol 24, No 4 (2014): Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.142 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v24i4.131

Abstract

ABSTRACT This research aims to preserve, develop and revitalize cultural traditions, especially the tradition of ceramic making, which is closely associated with performing tradition arts development in Indonesia. It specific target is on the increase of value-added products as well as the society’s interest and apprecia- tion through the study of the potential and constraints faced by the centers of ceramic crafts in Indone- sia. It then looks for some solutions to overcome the constraints and optimize the potential possessed by the centers of ceramic crafts in Indonesia. This study uses the triple helix model involving government, industry and universities by using guidance elements for the development of handicraft products. It employs participatory method that is dialogical, informal and gives emphasis to ceramic artisans’ full involvement based on artisans’ experience or reality through several phases: identification, analysis, development, implementation, and test of the model resulting in a new local culture-based development. The result of the study shows that with appropriate methods and good cooperation of all stakeholders, the local tradition potential of ceramic crafts can be a basis for the development of new products with new forms and functions. Keywords: crafts, ceramics, Indonesia, Triple helix, participatory  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan   serta merevitalisasi budaya tradisi khususnya tradisi pembuatan keramik   yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan seni tradisi pertunjukan di Indonesia dengan target khusus pada peningkatan nilai tambah produk, minat dan apresiasi masyarakat melalui kajian terhadap potensi dan ken- dala yang dihadapi sentra-sentra kerajinan keramik di Indonesia. Kemudian mencari solusi un- tuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan model triple helix yang melibatkan pihak pemerintah, industri dan perguruan tinggi dengan menggunakan unsur-unsur pemandu untuk pengembangan produk kerajinan. Metode yang digunakan yaitu partisipatori yang lebih menekankan keterlibatan perajin keramik secara penuh dengan berbasis pada realitas atau pengalaman perajin, bersi- fat dilogis dan tidak menggurui melalui tahapan : identifikasi, analisa, pengembangan model, penerapan model dan uji coba model. Sehingga dihasilkan pengembangan baru berbasis bu- daya lokal. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dengan metode yang tepat dan kerjasama yang baik berbagai pihak terkait potensi lokal tradisi pembuatan kerajinan keramik dapat men- jadi dasar pengembangan produk baru dengan bentuk dan fungsi yang baru pula. Kata kunci: kerajinan, keramik, Indonesia, Triple helix, partisipatori
POLA PEWARISAN TEKNIK PAHAT BATU ANDESIT PADA KERAJINAN BATU ALAM PADALARANG Ghita Ghaida; Agus Cahyana; Deni Yana
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2021): VISUAL ARTISTIK DALAM TEKNIK DAN POLA RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v9i2.1717

Abstract

 The study entitled "Inheritance Pattern of Andesite Stone Carving Techniques in Padalarang Natural Stone Crafts Company" describes the process and outcomes of andesite carving technique inheritance from senior craftsmen to novice craftsmen in Padalarang Natural Stone company. In this study, the author adopts Jhon W. Berry’s inheritance theory to examine how the inheritance pattern is carried out at the Padalarang Natural Stone company.  It uses a descriptive analytical method by taking a qualitative approach. It is aimed to elaborate the inheritance pattern of andesite carving technique of fourth generation at Padalarang Natural Stone Company. The auhor focused his observation on Usep Muchtar, a senior craftsman, trainer and also the third-generation owner of the company. Previously, there were five protégés of Usep Muchtar and yet only three of them who were consistent in learning the carving techniques. The author then selected two of the three protégés, namely Bah Jejen (the fourth-generation craftsman) and Ahmad sanusi (the fourth-generation owner of a natural stone company) due to their  determination in learning and commitment in choosing craftsmen as their profession. The findings show that there are three patterns of inheritance process in Padalarang natural stone company, namely straight, slanting and horizontal patterns.Key words: carving techniques, inheritance pattern, andesite stone, novice craftsmen -----------------------------------------------------------------------------------------Penelitian ini berjudul “Pola Pewarisan Teknik Pahat Batu Andesit Pada Kerajinan Batu Alam Padalarang”. Membahas mengenai proses dan hasil pewarisan Teknik memahat batu andesit dari Pengrajin senior ke pengrajin pemula di perusahaan Batu Alam Padalarang. Dalam proses penelitian ini, penulis menggunakan teori pewarisan dari Jhon W. Berry untuk mencermati bagaimana pola pewarisan yang dilakukan di perusahaan Batu Alam padalarang ini.  Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian Jenis deskriptif analitis dengan mengambil pendekatan kualitatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini akan  menggambarkan secara terperinci mengenai Pola Pewarisan Teknik Memahat Batu Andesit Generasi Keempat di Perusahaan Batu Alam Padalarang. Berdasarkan penelitian di lapangan, Penulis memfokuskan Pengrajin Senior sebagai pelatih yakni Bapak Usep Muchtar (Pemilik Perusahaan Generasi Ketiga). Disini terdapat lima pengrajin pemula yang belajar memahat dari Bapak Usep Muchtar, namun dalam perjalanannya hanya 3 pengrajin pemula yang konsisten mempelajari teknik memahat. Dari ketiga orang ini penulis mengerucutkan kembali dengan memilih dua pengrajin pemula yakni Bah Jejen (Pengrajin Generasi Keempat) dan Bapak Ahmad sanusi (Pemilik Perusahaan Batu Alam generasi Keempat) Karena menurut pengamatan Bah Jejen dan Bapak Ahmad Sanusi konsisten dalam mempelajari teknik memahat serta menjadikan pengrajin sebagai profesinya sedangkan yang lainnya tidak. Dalam proses pewarisannnya diperoleh temuan bahwa pola pewarisan di perusahaan Batu Alam Padalarang memiliki ketiga pola pewarisan yaitu pola pewarisan lurus, miring Dan mendatar. Kata kunci : Teknik Pahat, Pola Pewarisan, Batu Andesit , Pengrajin Pemula.
BAHAN ALAM ENGOBE SEBAGAI SOLUSI MASALAH PEWARNA PRODUK KERAJINAN KERAMIK HIAS PLERED KABUPATEN PURWAKARTA Deni Yana; Dian Widiawati; Wanda Listiani
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 3 (2013): REPRESENTASI POTENSI DAN ESTETIKA SENI RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v1i3.390

Abstract

The need of applying local raw material and natural dye in ceramics production, especially on its decorating stage, implemented by making model for industrial partner, is to reduce production cost. It is caused by the present condition of craftsmen in ceramics center Plered who are overwhelmed by the high price of glaze and paint. This research used experimental method. Its independent variable is natural dye (engobe) treated in decorative ceramics. The result of this research shows several innovations in color and texture in Plered decorative ceramic products that can improve their quality and selling price.   Keywords: Decorative Ceramics, Exploration, Engobe, Plered___________________________________________________________________Perlunya penerapan bahan baku pewarna local dan natural pada proses pembuatan keramik, khususnya pada tahap dekorasi, yang diimplementasikan dengan pembuatan model pada mitra industri untuk mengurangi harga produksi keramik. Penerapan material ini didasarkan pada kondisi industri kerajinan keramik Plered dimana perajinnya sudah merasa keberatan dengan biaya produksi keramik dengan pewarna glasir dan cat. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan variabel bebas pewarna alam (Engobe) yang di treatment pada keramik hias.Hasil penelitian ini menunjukkan berbagai inovasi warna dan tekstur pada produk kerajinan keramik Plered untuk meningkatkan kualitas dan harga jual produk kerajinan keramik hias Plered.Kata Kunci: Keramik Hias, Eksplorasi, Engobe, Plered
Budaya Tradisi Sebagai Identitas dan Basis Pengembangan Keramik Sitiwangun di Kabupaten Cirebon Deni Yana; Reiza D Dienaputra; Agus S Suryadimulya; Yan Yan Sunarya
PANGGUNG Vol 30, No 2 (2020): Identitas Sosial Budaya dan Ekonomi Kreatif
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1860.167 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v30i2.1045

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi sentra kerajinan keramik Sitiwinangun di Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon yang produknya saat ini semakin menurun baik secara kualitas maupun  kuantitas. Keadaan ini  merupakan hal yang ironis mengingat sentra tersebut memiliki potensi sumber daya alam, manusia dan budaya yang cukup kuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan produk kerajinan keramik    Sitiwinangun melalui pemanfaatan  budaya tradisi lokal sebagai penguatan identitas dan basis pengembangan produknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan budaya dan estetika melalui teori morfologi estetik dan metode ATUMICS dengan tahapan identifikasi, analisis, pengembangan desain, aplikasi desain dan evaluasi. Hasil dari penelitian ini berupa produk keramik yang lebih modern dalam bentuk karya seni, hias dan fungsi dengan identitas budaya tradisi lokal Cirebon. Budaya tradisi dalam konteks  konservasi dan revitalisasi kerajinan keramik secara umum dapat menjadi alternatif sebagai basis pengembangan dan penguatan identitas lokal produknya.Kata kunci : budaya, cirebon,keramik, sitiwinangun, tradisi. 
KAJIAN SIMBOLIK MOTIF BATIK BANDRONG LISUNG CIKADU KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN Aufa Fadillah; Deni Yana; Supriatna Supriatna
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 1 (2023): INOVASI DAN APLIKASI PADA KARYA VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v11i1.2330

Abstract

Batik is one of the fabrics that is closely related to the cultural values of a society and stores meaning in it through symbols and ornaments. For this reason, researchers examine the symbolic meaning of the Bandrong Lisung motif, Cikadu, Pandeglang Regency, Banten. This study uses a qualitative research method with a symbol theory approach from Susanne K Langer, namely discursive symbols and presentational symbols. A discursive symbol is a symbol that can be broken down into several elements in the motif for later analysis of its meaning. Meanwhile, presentational symbols provide an overall interpretation of a work. The results of this study indicate that every ornament contained in the Bandrong Lisung batik motif has a symbolic meaning. The ornaments are: women playing Bandrong Lisung art, lisung and pestle, plants/flowers, rhinoceros, curved edge decoration patterns, and triangle patterns. The meaning of the whole ornament is don't be afraid to walk in a strange place, if we continue to be brave, together and have strong determination it will produce beautiful things. Bandrong Lisung batik motif also has a message that no matter how tough a human's life is, he will return to his God. Keywords: Batik, Bandrong Lisung, Cikadu, Symbolic ------------------------------------------------------------------------- Batik menjadi salah satu kain yang erat kaitannya dengan nilai budaya dari suatu masyarakat dan menyimpan makna di dalamnya melalui simbol dan ornamen. Untuk itu peneliti mengkaji mengenai makna simbolik pada motif Bandrong Lisung, Cikadu Kabupaten Pandeglang Banten. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan teori simbol dari Susanne K Langer, yaitu simbol diskursif dan simbol presentasional. Simbol diskursif merupakan simbol yang dapat dipecah menjadi beberapa elemen pada motif tersebut untuk kemudian ditelaah maknanya. Sedangkan simbol presentasional memberikan penafsiran secara keseluruhan pada suatu karya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap ornamen yang terdapat dalam motif batik Bandrong Lisung memiliki makna simbolik. Ornamen-ornamen tersebut ialah: ibu-ibu memainkan kesenian Bandrong Lisung, lisung dan alu, tumbuhan/ bunga, hewan badak, garis pola hiasan tepi berliuk-liuk, dan pola segitiga. Makna dari keseluruhan ornamen tersebut adalah jangan takut untuk berjalan di tempat yang asing, jika kita terus berani, bersama-sama dan memiliki tekad kuat maka akan menghasilkan hal yang indah. Motif batik Bandrong Lisung juga memiliki pesan bahwa setangguh apapun kehidupan manusia, ia akan kembali kepada Tuhannya. Kata Kunci: Batik, Bandrong Lisung, Cikadu, Simbolik