Wita Setianingsih
Unknown Affiliation

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENYULUHAN PENINGKATAN LITERASI INFORMASI DI GRIYA YATIM DHUAFA YOGYAKARTA wita setianingsih
Buletin Udayana Mengabdi Vol 19 No 3 (2020): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.118 KB)

Abstract

Tujuan Pengabdian Masyarakat di Griya Yatim Dhuafa adalah untuk meningkatkan literasi informasi peserta pengabdian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 30 peserta dengan latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kegiatan pengabdian di Griya Yatim Dhuafa Yogyakarta dalam bentuk penyuluhan dan diskusi dengan khalayak sasaran dalam rangka menumbuhkan peningkatan kompetensi peserta dalam literasi informasi yang berasal dari internet. Dari hasil tanya jawab dan diskusi tersebut dilakukan evaluasi kegiatan, apakah peserta kegiatan meningkat pemahamannya atau tidak. Selain diberikan pertanyaan secara lisan pada saat awal dan akhir kegiatan sebagai evaluasi juga diberikan tes tertulis. Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat dapat membina hubungan sosial kepada masyarakat, dalam hal ini masyarakat sasarannya adalah pengurus dan anak asuh, dapat menerapkan keilmuan di Perguruan Tinggi ke masyarakat melalui materi penyuluhan mengenai kemapuan literasi dalam menyikapi informasi dari internet, dapat ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan tambahan wawasan, pengetahuan dan pemahaman dalam menyikapi dan mengkritisi berbagai informasi yang mudah diperoleh melalui internet khususnya informasi, kemampuan literasi informasi yang berasal dari internet peserta pengabdian masyarakat menjadi meningkat dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Developing Assessment Instruments of PISA Model to Measure Students’ Problem-Solving Skills and Scientific Literacy in Junior High Schools Dadan Rosana; Eko Widodo; Wita Setianingsih; Didik Setyawarno
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 8, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.792 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v8i2.17468

Abstract

This study aims at producing an assessment instrument of the PISA model to measure students’ problem-solving skills and scientific literacy in junior high schools that are valid, practical, and having potential effects. This research employed the design of development studies. The analysis used the Item Response Theory (IRT) Rasch model based on the junior high school students' responses to the developed PISA assessment instrument on natural science subjects. The result of this study was a test set of PISA model for the material of Vibration, Wave, and Sound consisting of 40 items. The test was valid in terms of content, constructs, and language according to the expert assessment, and practical based on small group trials. It also had a potential effect based on the students’ answers and questionnaires results in the field test. The qualitative analysis showed that the developed test had several potential effects, i.e. the development of students' problem-solving skills and scientific literacy so that they gained a relatively high ability to solve a test with the PISA model. The results of quantitative analysis through field test trials showed that there was a significant effect from the application of the PISA model test to enhance students’ scientific literacy and problem-solving skills in the junior high school with the Sig. value of 0.000 which was less than the significance level of 0.05 (α = 5%).
PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET BASED ON PROBLEM BASED LEARNING APPROACH TO INCREASE 7TH GRADE STUDENT’S CREATIVE THINKING SKILL Siska Febriani; Joko Sudomo; Wita Setianingsih
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 8 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (October, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) menghasilkan LKPD IPA berbasis Problem Based Learning yang memiliki potensi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik kelas VII berdasarkan penilaian dosen ahli dan guru IPA pada komponen kelayakan isi, komponen bahasa dan gambar, komponen penyajian dan komponen kegrafisan, (2) mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD IPA berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik kelas VII, (3) mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif peserta didik kelas VII dengan menggunakan LKPD IPA berbasis Problem Based Learning dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model 4D dengan tahapan define, design, develop dan disseminate. Teknik analisis data kelayakan LKPD IPA dan respon peserta didik terhadap LKPD IPA adalah konversi skor kuantitatif menjadi nilai kualitatif dengan lima kategori, teknik analisis data keterlaksanaan pembelajaran dan keterampilan berpikir kreatif berdasarkan observasi adalah perhitungan persentase, sedangkan teknik analisis data hasil pre-test dan post-test keterampilan berpikir kreatif adalah perhitungan gain score (N-gain score). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) dihasilkan LKPD IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) yang memiliki potensi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik berdasarkan penilaian Dosen Ahli dan Guru IPA dengan skor 105,75 dari skor maksimal 120 dengan nilai A termasuk kategori “Sangat Baik”, (2) LKPD IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) termasuk kategori “Baik” dengan nilai B berdasarkan respon peserta didik terhadap LKPD IPA Problem Based Learning (PBL) dengan skor 66,09 dari skor maksimal 88, (3) keterampilan berpikir kreatif peserta didik meningkat setelah pembelajaran menggunakan LKPD IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) dengan N-gain score sebesar 0,72 termasuk kategori “tinggi”.Kata kunci: LKPD IPA, Problem Based Learning, keterampilan berpikir kreatifThe research aims to (1) produce a student worksheet based on problem based learning that has potency to improve the 7th grade student‟s creative thinking skill based on assessment of expert lecturers and science teachers on the content feasibility component, language and image component, presentation component, and graphics component, (2) know student response toward the student worksheet based on problem based learning to improve the 7th grade student‟s creative thinking skill, (3) know the improvement the 7th grade student‟s creative thinking skill after using the student worksheet based on problem based learning. The design of this research was Research and Development model with 4D development model which includes define, design, develop, and disseminate. The data analysis technique of appropriateness of student worksheet and students responses to the student worksheet is quantitative score conversion to qualitative value with five categories, the data analysis technique of the implementation of the problem based learning model and student‟s creative thinking skill based on observation is a percentage calculation, while the data analysis technique of creative thinking skill pre-test and post-test is normalized gain score (N-gain score). Based on the results of the research, it can be concluded that (1) a student worksheet based on Problem Based Learning has potency to improve the 7th grade student‟s creative thinking skill based on assessment of expert lecturers and science teachers on the content feasibility component, language and image component, presentation component, and graphics component get score 105,75 of a maximum score of 120 with a value of “A” categorized as “Very Good”, (2) a student worksheet categorized as“Good” with a value of „B” based on student response with score 66,09 of maximum score of 88, (3) student creative thinking skill improves after using a student worksheet based on Problem Based Learning with N-gain score 0,72 categorized as “High”.Keywords: student worksheet, Problem Based Learning, creative thinking skill
PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) PADA TEMA PENJERNIHAN AIR THE DIFFERENCES OF THE UNDERSTANDING OF THE CONCEPTS DAN SCIENCE PROCESS SKILL BETWEEN STUDENTS USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL AND PROJECT BASED LEARNING MODELON THE THEMEOF PURIFICATION OF WATER Vini Rahayu; Dadan Rosana; Wita Setianingsih
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (January, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui adanya perbedaan pemahaman konseppeserta didik yang diberi perlakuan model Problem Based Learning (PBL) danProject Based Learning (PBL) serta (2) mengetahui adanya perbedaan keterampilan proses sainspeserta didik yang diberi perlakuan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PBL).Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain “Nonequivalent Control Group Design”.Populasi penelitian ini seluruh kelas VII di SMP Negeri 5 Sleman. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan pemilihan secara acak (cluster random sampling) sehingga diperoleh peserta didik kelas VII A sebagai kelas eksperimen 1 dengan perlakuan model Problem Based Learning dan peserta didik kelas VII B sebagai kelas eksperimen 2 dengan perlakuan model Project Based Learning. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa (1) tes, (2) lembar observasi keterampilan proses sains, dan (3) lembar keterlaksanaan model Problem Based Learning dan Project Based Learning. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan aplikasi SPSS 18.0 yaitu uji independent sample t-test.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pemahaman konsep antara peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning dengan model Project Based Learningdengan nilai P sebesar 0,390 dengan taraf signifikan 0,05 dan (2) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan proses sains antara peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning dengan model Project Based Learning dengan nilai P sebesar 0,214 dengan taraf signifikan 0,05. Hasil tersebut disebabkan pada tema penjernihan air peluang munculnya aspek pemahaman konsep dan keterampilan proses sains yang sama, namun demikian tetap terdapat perbedaan pada setiap aspek pemahaman konsep dan keterampilan proses sains.Kata kunci: Model Pembelajaran Problem Based Learning, Model Pembelajaran Project Based Learning, Pemahaman Konsep, Keterampilan Proses Sains, Penjernihan Air.AbstractThis research aims to(1) determine differences of understanding of the concept that uses the model of Problem Based Learning and the class that uses the model of Project Based Learning and (2)determine differences of science process skills that uses the model of Problem Based Learning and the class that uses the model of Project Based Learning. This research is a quasi-experimental design with control group pretest-posttest design. The study population numbered 128 students. The sample in this study was done by using the random selected (cluster random sampling) in order to obtain learners VII A as the experimental class 1 with a treatment of Problem Based Learning model and learners class VII B as the experimental class 2 with the treatment of Group Investigation model. The instrument used in this research were (1) test the understanding of the concepts, (2) the observation science process skills, and (3)the report sheet of Problem Based Learning model and Project Based Learning model. The analysis used to test research hypotheses using SPSS 18.0 is test of independent sample t-test. The results of the research concluded that there is no significant difference in the understanding of the concepts among learners who use the model with the Problem Based Learning and Project Based Learning model with a P value of 0.390 with significant level 0,05 and there is no significant difference in science process skills among learners who use the model with the Problem Based Learning and Project Based Learning model with a P value of 0.214 with significant level 0,05. Understanding the concept and science process skills of students between the two classes there is no significant difference on the theme of Purification Of Water for both of these models has characteristics similar but still there is a difference in every aspect of understanding of the concept and science process skills.Keywords: Inquiring minds want to know strategy, active knowledge sharing strategy, the scientific attitude, mastery of the concepts.Keywords: Problem Based Learning Model, Project Based Learning Model, The Understanding of The Concepts, Science Process Skills, Purification of Water.
PENGEMBANGAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP N 4 KOTA MAGELANG Dessy Roseanawati; Eko Widodo; Wita Setianingsih
Jurnal TPACK IPA Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan IPA (June, 2018)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan permainan monopoli sebagai alat evaluasi, mengetahui respon peserta didik terhadap permainan monopoli sebagai alat evaluasi, mengetahui hasil belajar peserta didik setelah menggunakan permainan monopoli sebagai alat evaluasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian R D yang terdiri dari 4 tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis hasil lembar validasi kelayakan permainan monopoli menggunakan skala linkert lima, analisis data respon peserta didik terhadap permainan monopoli menggunakan skala linkert empat, analisis hasil belajar peserta didik pada permainan monopoli sebagai alat evaluasi menggunakan nilai PAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk permainan monopoli sebagai alat evaluasi dalam kategori sangat baik, respon perserta didik dalam permainan monopoli sebagai alat evaluasi dalam kategori sangat baik, hasil belajar peserta didik menggunakan permainan monopoli sebagai alat evalusi masih dibawah 76 KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).Kata Kunci: permainan monopoli, alat evaluasi, hasil belajar
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS STML PADA TEMA “BRIKET PELEPAH SALAK PONDOH” UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA KELAS VIISMP NEGERI 1 TEMPEL Muhammad Labib Ridlo; Zuhdan Kun Prasetyo; Wita Setianingsih
Jurnal TPACK IPA Vol 8, No 1 (2024): Jurnal TPACK IPA (January, 2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul IPA Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Lingkungan (STML) pada tema “Briket Pelepah Salak Pondoh” yang telah dikembangkan. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses siswa setelah menggunakan modul hasil pengembangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metodeResearch and Development (RD). Penelitian ini dilakukan di SMP N 1 Tempel dengan sasaran mata pelajaran IPA. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini meliputi: lembar validasi Modul, soal pretest dan postest, lembar observasi keterampilan proses siswa, angket respon siswa terhadap modul, serta lembar keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan STML. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk tujuan mengetahui kelayakan modul berdasarkan saran dan skor penilaian dari validator, gain score peningkatan keterampilan proses siswa, peningkatan persentase keterampilan proses siswa tiap pertemuan, respon siswa terhadap modul berdasarkan saran, skor penilaian angket respon, serta persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan STML. Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan bahwa modul IPA hasil pengembangan layak digunakan dalam pembelajaran dengan kategori sangat baik. Selain itu, modul hasil pengembangan ini juga dapat meningkatkan keterampilan proses siswa dengan perolehan gain score dalam kategori peningkatan sedang.  Selanjutnya, berdasarkan hasil observasi diperoleh peningkatan hasil keterampilan proses dari kategori cukup menjadi kategori baik. Kata kunci: Modul IPA, Sains Teknologi Masyarakat Lingkungan (STML), Keterampilan Proses, siswa SMP
STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) DAN PETA KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DI SMP Wulan Sari Ningsih; Suyoso Suyoso; Wita Setianingsih
Jurnal TPACK IPA Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (July, 2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

enggunaan TTS dan peta konsep dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student TeamsAchievement Division (STAD) belum dikenalkan dalam pembelajaran pada penerapan pembelajaran aktif pada cakupanmateri pembelajaran yang cukup banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian untuk mengkomparasikan keduastrategi pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan pembelajaran antarapeta konsep dan teka-teki silang ditinjau dari hasil belajar kognitif siswa dan mengetahui proses pembelajaran denganmenggunakan TTS dan Peta Konsep. Penelitian ini termasuk dalam penelitian quasi eksperimen. Penelitian inimenggunakan strategi student centered dengan TTS dan peta konsep. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelasVIII semester II SMP N 2 Mlati. Pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random Sampling. Kelas eksperimen 1menggunakan pembelajaran TTS adalah Kelas VIII C, sedangkan kelas eksperimen 2 menggunakan pembelajaran petakonsep adalah Kelas VIII D, dengan masing-masing 29 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil UjiT-Test (Independent Sample Test) adalah nilai sig. (2-tailed) 0.001 pada hasil posttest menunjukkan terdapat perbedaansetelah kedua kelas diberi perlakuan karena nilai signifikansi kurang dari 0.05. Nilai rerata kemampuan akhir kelaseksperimen dengan peta konsep lebih tinggi yaitu 70.17 dibandingkan dengan kelas eksperimen dengan TTS yaitu 59.48.Hasil uji ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran peta konsep dan teka-teki silang terdapat perbedaan.Presentase keterlaksanaan pembelajaran juga menunjukkan bahwa rata-rata kelas eksperimen 2 lebih tinggi daripadakelas eksperimen 1. Penggunaan pembelajaran dengan peta konsep lebih baik daripada penggunaan pembelajaran tekatekisilangapabiladilihatdarihasilrata-ratanilaikelaspadamateriStrukturTubuhTumbuhan.Kata kunci: teka-teki silang (TTS), peta konsep
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK SMP DEVELOPMENT OF SCIENCE STUDENT ACTIVITY SHEET USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO GROW CREATIVE THINKING SKILL OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Endah Setyo Rini; Zuhdan Kun Prasetyo; Wita Setianingsih
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (June, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

       Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan dan persaingan global pada abad 21. Penelitian ini bertujuan: 1) menghasilkan LKPD IPA berbasis Problem Based Learning pada pokok bahasan “Pencemaran Air” yang layak secara teoritis; dan 2) mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif peserta didik setelah menggunakan LKPD IPA berbasis Problem Based Learning. Penelitian ini menggunakan metode research and development dengan model define, design, develop, dan disseminate. Hasil penelitian ini adalah 1) dihasilkan LKPD IPA berbasis PBL yang layak dengan kategori sangat baik(A) secara teoritis, 2) peningkatan keterampilan berpikir kreatif setelah menggunakan LKPD IPA berbasis Problem Based Learning menunjukkan perbedaan yang signifikan setelah diuji signifikansi dengan uji t berkorelasi.Kata Kunci: LKPD IPA, Problem Based Learning, Keterampilan Berpikir Kreatif.       The creation of quality human resources is needed to overcome challenges and global competition in the 21st century. The research aims (1) to produce science student activity sheet using Problem Based Learning model on the subject “Pencemaran Air” wich is suitable based theoretical; and (2) to know increase of students’s creative thinking skill after using the science student activity sheet with Problem Based Learning model. Development research of science student activity sheet using model define, design, develop, and disseminate. The result of this research is 1) produced of science student activity sheet using Problem Based Learning model on the subject “Pencemaran Air” wich is suitable with very good category (A) by theoretical, 2) growth of creative thinking skill of students after using the science student activity sheet with problem based learning model is significantly by t-test correlation.Keywords: Science Student Activity Sheet, Problem Based Learning Model, Creative Thinking Skill 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA EFFECTS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TO IMPROVE SOCIAL SKILL AND UNDERSTANDING THE CONCEPT OF STUDENTS TO IPA LEARNING Shinta Ratnasari; Allesius Maryanto; Wita Setianingsih
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (January, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT) terhadap:(1) peningkatan keterampilan sosial siswa dan, (2) peningkatan pemahaman konsep siswa.Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Gamping tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 6 kelas dan berjumlah 205 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Instrumen pada penelitian ini yaitu lembar observasi keterampilan sosial, lembar keterlaksanaan pembelajaran, soal pretest, dan posttest. Uji yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu gain score, uji prasyarat, dan uji hipotesis. Uji prasyarat menggunakan uji homogenitas, dan uji normalitas. Kedua kelas menunjukkan hasil homogen dan normal. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t menggunakan program SPSS 18.0. dan uji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT) berpengaruh pada peningkatan keterampilan sosial siswa sebesar 47, 89% dan terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan keterampilan sosial siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT) dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran Direct Instruction dengan hasil uji-t sebesar 0,00, (2) Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT) berpengaruh pada peningkatan pemahaman konsep IPA siswa sebesar 6,91% dan terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan pemahaman konsep siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT) dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran Direct Instruction dengan hasil uji-t sebesar 0,019, dan gain score sebesar 0,55 yang menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep dengan kategori sedang.Kata kunci: Pengaruh, Pembelajaran IPA, Numbered Heads Together(NHT), Keterampilan Sosial, Pemahaman KonsepAbstractThis study aims to analyze the effect of cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) to: (1) increasing of the students' social skills and (2) increase students' concept understanding. The type of this research is quasy-experimental research design pretest-posttest control group design. The population in this study were students of class VIII SMP N 2 Gamping 2015/2016 academic year consisting of six classes and totaled 205 students. The sampling technique in this study is a cluster random sampling. The Instruments in this study is the observation sheets of social skills, sheet of enforceability of learning, pretest and posttest questions. Tests performed in this study are gain score test, prerequisites using homogeneity test, and test for normality. Both classes show homogeneous results and normal. Hypothesis testing is done using t-test using SPSS 18.0. and test of influence of independent variables on the dependent variables.The results showed that (1) Cooperative learning model type of Numbered Heads Together (NHT) effect on increasing the social skills of students about 47,89% and there is a significant difference in the improvement of social skills of students who get the type cooperative learning of Numbered Heads Together (NHT) with students who received Direct Instruction learning by t-test results of 0.00, (2) Cooperative learning model type of Numbered Heads Together (NHT) effect on increasing students’ understanding of IPA concepts about 6,91% and there is a significant difference on increasing understanding of the concept of students who get cooperative learning type of Numbered Heads Together (NHT) with students who received Direct Instruction learning with the t-test results of 0,019, and the gain score of 0,55 that shows a medium category of concept understanding enhancement.Keywords: Effect, IPA Learning, Numbered Heads Together (NHT), Social Skills, Understanding of Concepts
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK DI SMP DEVELOPING SCIENCE MODULE BASED SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY TO IMPROVE ATONOMOUS LEARNING AND CONCEPT UNDERSTANDING FOR JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Lilik Wijayanto; Eko Widodo; Wita Setianingsih
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 7 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (September, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kelayakan modul IPA berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM); (2) mengetahui peningkatan kemandirian belajar peserta didik setelah menggunakan Modul IPA; (3) mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik setelah menggunakan modul IPA; (4) mengetahui respon peserta didik terhadap modul IPA berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM). Penelitian ini merupakan penelitian R D dengan model 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi modul IPA, lembar keterlaksanaan dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM), angket dan lembar observasi kemandirian belajar, tes pemahaman konsep (pretest dan postest), dan angket respon peserta didik terhadap modul IPA yang dikembangkan. Hasil penelitian ini adalah: (1) Modul IPA berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) memiliki kualitas yang sangat baik sehingga layak untuk digunakan; (2) Terdapat peningkatan kemandirian belajar peserta didik yang dapat diketahui dengan melihat gains score ternormalisasi sebesar 0,18 dengan kriteria rendah dan melalui lembar observasi masing-masing pertemuan sebesar 78,99%, 81,08%, dan 86,29% dengan kriteria baik, baik, dan sangat baik; (3) Terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik yang dapat diketahui dengan melihat gains score ternormalisasi sebesar 0,46 dengan kriteria sedang; (4) Respon peserta didik dengan kategori sangat baik.Kata kunci: Modul IPA, Sains Teknologi Masyarakat, Kemandirian Belajar, Pemahaman KonsepThis study aims to: 1) investigating the appropriateness of Science Technology Society (STS); 2) investigating students’ autonomy after using science module; 3) investigating the improvement of students’ understanding after using science module; 4) investigating students’ response toward science module based Science Technology Society (STS). This research was categorized as Research and Development study with 4D Design (Define, Design, Develop, and Disseminate). Research instrument applied in this study were validation sheet of science module, observation sheet based on Science Technology Society (STS), observation sheet and questionnaire of students’ autonomy, test (pre-test and post-test), and questionnaire of students’ responses toward the developed science module. The results of this study show that: 1) science module based Science Technology Society has a very good quality and appropriate to be used; 2) there is improvement on students’ autonomy which is known from nominalized gains score as 0.18 which is categorized as low and from observation sheet from each meeting as 78.99%, 81.08%, and 86.29% which categorized as good, good, and very good; 3) there is improvement in students’ understanding about concept which is indicated by nominalized gains score as 0.46 which is categorized as fairy; 4) students’ response which categorized as very good.Keywords: science module, science technology society, autonomous learning, concept understanding