Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMANFAATAN UNSUR SENI RUPA PADA MATERI GAMBAR ILUSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Dewi Widiana Rahayu, ; Suprayitno,
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6, No 5 (2012)
Publisher : Pendidikan Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bahasa Indonesia Pembelajaran seni rupa adalah komponen dalam kurikulum sekolah karena kegiatan seni memiliki orientasi ke proses dan titik untuk pemikiran kreatif. Pembelajaran seni dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan kreatif individu, sehingga seni merupakan sarana untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas siswa. Kreativitas adalah perilaku inovatif dan produktif yang dapat diamati melalui tindakan dan kemampuan seseorang. Salah satu cara untuk mengembangkan kreativitas adalah dengan memberikan inovasi baru dalam membuat kreasi dari guru kepada siswa dengan memanfaatkan unsur seni rupa. Unsur seni rupa merupakan bagian yang menetapkan terwujudnya penciptaan sesuatu. Unsur seni meliputi garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, pencahayaan dan banyak orang lain yang tidak memunculkan dalam karya seni yang dapat mempengaruhi nilai estetika. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan elemen seni rupa sebagai alat pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam mata pelajaran SBK khususnya dalam bahan ilustrasi gambar. Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran, pengembangan siswa kreativitas, respon terhadap proses pembelajaran dan kendala meningkat dalam waktu SBK belajar di kelas empat SDN Cangkringturi Prambon Kecamatan Sidoarjo Kabupaten. Penelitian ini, dilakukan di SDN Cangkringturi Prambon Kecamatan Sidoarjo Kabupaten, memiliki tujuan untuk mengetahui tentang perkembangan kreativitas siswa dalam menggambar ilustrasi. Data yang diambil aktivitas siswa dan guru dengan melakukan pengamatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan elemen seni dapat meningkatkan kreativitas siswa dengan rata-rata kelas sekitar 65,5 pada siklus I, 68,7 pada siklus II, dan 80, 6  pada siklus III. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kreativitas siswa mengalami peningkatan dalam setiap siklus pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kreativitas dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan elemen seni rupa sehingga siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran dan kreativitas siswa adalah lebih meningkat. Kata kunci: Dasar Seni rupa, Kreativitas     Abstrak Bahasa Inggris Fine art learning is a component in school curriculum because an art activity has an orientation to a process and point to the creative thinking. Art learning can be used as a tool to develop an individual creative power, so art is a means to grow up the student creativity. Creativity is an innovative and productive behavior that can be observed through action and proficiency of a person. One of the ways to grow up the creativity is by giving a new innovation in making a creation from the teacher to the students. The innovation is by utilizing fine art element. Fine art element is a part that establishes the materialized of a creation.  The element includes line, plane, shape, space, color, texture, lighting and many others which not always appear in a work art but those are influence its aesthetics value. In this research, the researcher utilize the fine art element as a alternative learning tool which is applicable for increasing the student creativity in SBK subject especially in illustration picture material. The problem which is raised in this research is how the student and teacher activity in learning process, student creativity development, response to the learning process and the rising obstacle in SBK learning time in fourth grade of SDN Cangkringturi Prambon subdistrict Sidoarjo regency. This research, which is done in SDN Cangkringturi Prambon Subdistrict Sidoarjo Regency, has a purpose to know about the development of student creativity in drawing the illustration. The data of student and teacher activity are acquired by doing an observation. The result of this research show that the utilization fine art element is able to increase the student creativity with class average about 65,5 or 45,5% in cycle I, 68,7 0r 87,09% in cycle II, and 80,6 or 93,5% in cycle III. The results of this research show that student creativity is increase in every learning cycle. Based on this research, it can be concluded that creativity is able to be increased by utilizing fine art element so the student can be active in learning process and student creativity is more increase.   Keywords: Fine art element, Creativity
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “LEMPAR KARET” UNTUK MENGAJARKAN KONSEP PERKALIAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Sri Hartatik; Dewi Widiana Rahayu
JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN MANUSIA Vol 3 No 2 (2018): Education and Human Development Journal
Publisher : Universitas Nahdatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.881 KB) | DOI: 10.33086/ehdj.v3i2.55

Abstract

Peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep matematika dapat dilakukan melalui pembelajaran yang dirancang dengan mengembangkan permainan tradisional sebagai salah satu strategi guru dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Selama ini permainan tradisional yang sering digunakan dalam pembelajaran matematika adalah permainan dakon. Artikel ini membahas tentang adanya inovasi dalam pembelajaran matematika melalui penerapan permainan tradisional lempar karet berbeda dengan permainan tradisional yang sebelumnya. Penulis merancang permainan tradisional lempar karet sebagai teknik dalam mengajarkan konsep perkalian pada siswa sekolah dasar. Model Pembelajaran ini bertujuan meningkatkan pemahaman matematika serta meminimalisasi kecemasan siswa dalam mempelajari matematika. Adapun tahapan-tahapan dalam model pembelajaran berbasis permainan tradisional adalah menyampaikan tujuan pembelajaran, membentuk kelompok, menyiapkan alat dan bahan, menjelaskan aturan permainan, mensimulasikan, melakukan permainan, membimbing kelompok, evaluasi dan menarik kesimpulan. Model Pembelajaran ini mempunyai beberapa prinsip yaitu ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, sportif, partisipasi dan komunikasi, dan evaluasi proses kelompok dan individu.
PENDEKATAN MASTERY LEARNING: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA DI SEKOLAH DASAR Zhusnia Larasati; Sri Hartatik; Nafiah Nafiah; Dewi Widiana Rahayu
Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol 7 No 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Department of Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makass

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/10.24252/auladuna.v7i2a3.2020

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas 1 melalui pendekatan mastery learning sekolah dasar di Surabaya. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian yaitu kelas 1 berjumlah 34 siswa. Penelitian menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu tes, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dan respons siswa dikatakan baik. Hasil belajar siswa meningkat 61% dari siklus I ke siklus II. Pada siklus 1, persentase ketuntasan siswa adalah 24% atau 8 siswa. Pada siklus II, persentase ketuntasan siswa sebanyak 85% atau 29 siswa. Artinya penerapan pendekatan mastery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di sekolah dasar.AbstractThis study aimed to improve students’ Mathematical learning outcomes through the mastery learning approach in the first grade of elementary schools in Surabaya. This research used Classroom Action Research (CAR) which was conducted in four stages, namely planning, implementing, observing, and reflecting. The research subjects were the first grade consisting of 34 students. This study used three data collection techniques, namely, tests, observations, and interviews. The results indicated that the students’ learning outcomes improved and their responses were good. The students’ learning outcomes increased by 61% from cycle I to cycle II. In cycle 1, the percentage of student completeness was 24% or 8 students. In cycle II, the percentage of student completeness was 85% or 29 students. Therefore, the application of the mastery learning approach could improve the students’ Mathematical learning outcomes in elementary schools.
GERAKAN LITERASI SEKOLAH: PELAKSANAAN, HAMBATAN, DAN SOLUSI (STUDI KASUS DI SD GHUFRON FAQIH SURABAYA) Indi Rizka Aisyi; Syamsul Ghufron; Dewi Widiana Rahayu; M Thamrin Hidayat
Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 11, No 2 (2020): Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitaian ini adalah untuk mendeskripsikan gerakan literasi sekolah di sekolah SD Ghufron Faqih Surabaya. Penelitaian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah guru kelas SD Ghufron Faqih. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dikumpulkan dengan menggunakan instrumen wawancara. Analisis data menggunakan reduksi data, menampilkan data, dan memverifikasi. Hasil penelitian menunjukkan langkah-langkah pergerakan literasi sekolah di SD Ghufron Faqih memiliki tiga tahapan yaitu tahapan pembiasaan, pengembangan, dan pengembangan, setiap tahapan yang memiliki tantangan dan solusi masing-masing.Gerakan literasi sekolah yang ada di SD Ghufron Faqih juga sangat penting dalam meningkatkan minat membaca dan meningkatkan kualitas prestasi peserta didik. Kata Kunci: gerakan literasi sekolah, pelaksanaan, hambatan, solusi.
Implementation of the School Literacy Movement in Fostering Reading Interest in Elementary School Students Nanazah Atika Sari; Dewi Widiana Rahayu; Suharmono Kasiyun; Syamsul Ghufron
Jurnal Sekolah Dasar Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Sekolah dasar
Publisher : LPPM Universitas Buana Perjungan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jurnalsekolahdasar.v7i2.2120

Abstract

The School Literacy Movement is an activity initiated by Directorate General of Education of Indonesia which aims to increase students' interest in reading at school. Application the school literacy movement continues to be carried out with the hope that students have the ability to access, understand, use writing information, and have the ability to speak. This study aims to describe implementation of the school literacy movement in increasing interest read students in elementary school. The method used is literature review with data collection techniques using the PRISMA principle data base Google Scholar 2017-2021 which was later in-depth analysis. The results of the study that in increasing interest in reading elementary school students can be marked by love, interest, and enthusiasm in reading books can be seen from the results of the forms of works made such as poetry, rhymes, stories short, competitive achievements and good literacy skills students have. Supporting factors in the implementation of the literacy movement schools include the existence of financial resources, reading parks, corners class reading, school library, interesting reading material, clean and comfortable environment. While the inhibiting factor the school literacy movement, namely the lack of teacher awareness and motivation from the teacher, reading materials used in activities literacy does not attract the attention of students and infrastructure in unsupportive schools.