Akbar Tanjung
UIN Raden Intan Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perbedan Qudrati dan Persamaan Hak Gender dalam Prespektif Al-Quran (studi analisis tafsir al-mishbāh) Luluk masruroh; Abd. Qohar; Ali Abdul Wakhid; Akbar Tanjung
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 21, No 1 (2021): Analisis : Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.009 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v21i1.8234

Abstract

Dirasah islamiyah khususnya dibidang keilmuan tafsir mengalami kemujuan dan berkembang seiring dengan pola kehidupan yang kian modern, salah satu topik yang menjadi perbincangan yaitu kesetaraan gender. Posisi perempuan yang selalu dikaitkan dengan lingkungan domestik semata, hal ini seolah menjadi kewajiban agama yang harus dilaksanakan sebagaimana wajibnya mengerjakan kewajiban yang dianggap berdosa jika ditinggalkan. Sementara posisi laki-laki sering dikaitkan dengan lingkungan publik yang bebas mengembangkan dan mengasah minat dan bakat untuk berkembang menjadi manusia yang lebih baik. Tujuan penelitian ini sesuai dengan kegelisahan para kaum wanita yang menawarkan model pembacaan baru terhadap pemikiran dalam memahami konsep feminisme yang digagas oleh M.Quraish Shihab dalam Tafsīr al-Mishbāh. yang memiliki pemahaman bagaimana merasionalkan tentang perbedaan Qudrati dan persamaam hak Gender,  serta memahami makna feminisme dan menganalisis secara epistemologi hermeneutis model pemikiran M.Quraish Shihab tentang Feminisme. Hasil penelitian ini memberi simpulan tenang adanya ruang kesejajaran antara laki laki dan perempuan dalam memperoleh hak dalam kehidupan, dari mulai hak pendidikan, politik, juga agama. perbedaan biologis bukan menjadi alasan untuk membedakan hak dan juga kewajiban,  perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan permpuan memang sudah menjadi kodrat yang termaktub dalam al-Quran namun Tidak menjadi perbedaan terhadap potensi yang diberikan Allah kepada manusia.
PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM RELIGIUS RASIONAL PERSPEKTIF MOHAMMAD NATSIR DAN HARUN NASUTION Akbar Tanjung; Imam Syafe'i; Muhammad Akmansyah
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 2 (2021): Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.984 KB) | DOI: 10.24042/atjpi.v12i2.8874

Abstract

Penelitian dengan judul  “Pendidik Dalam Pendidikan Islam (Religius-Rasional) Perspektif Mohammad Natsir dan Harun Nasution” ini bertujuan untuk mengetahui Apa Hakikat Pendidik dalam Pendidikan Islam Religius-Rasional, Apa Karakteristik Pendidik dalam Pendidikan Islam Religius-Rasional, Apa Tugas Pendidik dalam Pendidikan Islam Religius-Rasional. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian adalah library research. Tekhnik Pengumpulan data menggunakan tekhnik kepustakaan, sedangkan tekhnik analisis data menggunakan analisis isi ( content analysis ). Dari hasil temuan penulis menemukan adanya persamaan Pemikiran Mohammad Natsir dan Harun Nasution tentang pendidik, dimana keduanya sama-sama menekankan bahwa seorang pendidik harus memiliki daya analisis yang tinggi dengan keseimbangan antara akal dan wahyu, religious dan rasional, serta dzikir dan fikir. Sehingga seorang pendidik bisa menciptakan generasi penerus peradaban yang mengedepankan kedua aspek tersebut serta tidak lagi berdebat dan mendikotomikan antara aspek duniawi dan ukhrowi
Memikirkan Ulang Kajian Islam Dengan Pendekatan Kontemporer Ali Murtadho; Akbar Tanjung
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.504 KB) | DOI: 10.24042/ijitp.v2i2.6848

Abstract

Wacana yang disodorkan oleh buku ini adalah upaya untuk menghindari cara pandang yang "sempit-tekstual" sekaligus melampaui penggunaan pendekatan "Orientalis" yang selama ini dipandang telah mendominasi studi Islam dan dianggap tidak sesuai lagi dengan konteks kekinian. Oleh karena itu, studi-studi kontemporer saat ini diorientasikan dengan menggunakan pendekatan riset-riset interdisipliner, metodologi sosial-ilmiah baru, serta penggunaan pendekatan trans-regional dalam rangka mengkaji Islam di era kontemporer.
Dampak Sains Modern Terhadap Lingkungan dalam Perspektif Teologi Islam Akbar Tanjung; M Mansyur
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.661 KB) | DOI: 10.24042/ijitp.v3i2.10401

Abstract

Sains modern telah membantu banyak aktifitas manusia menjadi lebih mudah, cepat dan menyenangkan. Akan tetapi, kemudahan yang disuguhkan oleh sains modern juga mempunyai dampak yang buruk pada beberapa lini kehidupan. Mulai dari lini moralitas sebagai sesama manusia hingga pada lingkungan hidup (alam). Islam sebagai petunjuk sejatinya telah memuat rambu-rambu bagaimana manusia hidup dan berinteraksi, baik itu kepada sesama manusia maupun kepada makhluk hidup lainnya. Artikel ini akan menyajikan dampak sains modern terhadap lingkungan dalam perpektif teologi Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan abstraksi. Dampak sains modern yang tidak ramah lingkungan diantaranya, pencemaran udara akibat cerobong asap pabrik, lahan menjadi tandus akibat pertambangan, kekurangan air baik secara kualitas maupun secara kwantitas dan perubahan ektrim pada iklim. Prinsip Islam terhadap lingkungan berlandaskan pada dua prinsip, yakni prinsip tauhid dan prinsip khalifah. Dengan demikian lingkungan tidak dipandang sebagai alam yang lepas dari nilai-nilai ketuhanan, karena sejatinya lingkungan dan manusia adalah satu kesatuan penciptaan sebagai sesama ciptaan Tuhan. Manusia sebagai wakil Tuhan di bumi seharusnya merefresentasikan sifat-sifat Tuhan terhadap bumi, seperti menjaga fungsi bumi bagi keberlanjutan semua makhluk hidup di bumi.  .
Karakteristik dan Implikasi Sains Barat Modern Terhadap Lingkungan Hidup Akbar Tanjung
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.683 KB) | DOI: 10.24042/ijitp.v1i2.3728

Abstract

Advances in science and technology have made many human activities easier. Such as convenience in transportation, communication, industry, and security. However, it cannot be denied that many negative impacts are also caused by science and technology, including the environment. The problem that originally wanted to be solved by science and technology turned out to be even more complicated. This study will examine how the characteristics and implications of modern Western science on the environment in a Theological review. This research uses the method of abstraction, holistica, and hermeneutical circles. characteristics of modern Western science are based on rationalists, empiricists, and anthropocentric. So that it has bad implications for the environment, the pattern of human interaction with the environment becomes destructive and exploitative of nature.