Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Peran Diet 3J pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Sudiang Raya Makassar Sri Darmawan; Sriwahyuni
Nursing Inside Community Vol. 1 No. 3 (2019): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus merupakan suatu sindrom klinik yang ditandai oleh hiperglikemia yang disebabkan oleh defisiensi atau penurunan efektifitas insulin. Tujuan penelitian ini untuk melihat peran diet 3j pada pasien diabetes melitus di puskesmas sudiang raya makassar. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita diabetes melitus sebanyak 90 penderita dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, sebanyak 48 sampel. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan pengolahan data menggunakan program komputer software SPSS 22 dengan tingkat kesalahan α=(0,05) dan dianalisis menggunakan uji chi square dengan nilai alternative fisher’s exact α : 0,05. Hasil analisa data menunjukkan bahwa ada peran diet 3j pada pasien diabetes mellitus ditunjukkan dengan nilai p = 0,007 dimana pasien mampu mengonrol makanan yang benar, memerisakan gula darah secara rutin dan minum obat secara teratur. Kesimpulan dalam penelitian ini diet 3J mampu mengontrol peningkatan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus dengan cara patuh atau memperhatikan makanan dan minuman yang dikomsumsi. Saran bagi peneliti selanjutnya perlu adanya penelitian untuk menganalisis lebih jauh tentang usia, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir
Pelatihan Tentang Perawatan dan Upaya Pencegahan Tuberkulosis Sri Darmawan; Sriwahyuni
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 2 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kegiatan ini melibatkan lokasi kemitraan yaitu diwilayah kerja Puskesmas Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dengan tujuan memberikan pelatihan tentang cara perawatan dan upaya pencegahan Tuberkulosis (TB) sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit infeksi seperti Tuberculosis. Adapun metode yang digunakan adalah dengan cara memberikan penyuluhan yang disertai dengan pelatihan serta tanya jawab kepada sasaran atau peserta termasuk kader posyandu yang ada diwilayah kerja Puskesmas Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Hasil dari kegiatan program kemitraan ini diharapkan sesuai tujuan yang target yang dapat dievaluasi melalui peran serta dan keaktifan para peserta selama kegiatan berlangsung.
PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM PROLANIS DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR Noyumala; Sri Darmawan; Sriwahyuni; Adalina Seltit
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v7i2.637

Abstract

Background: The high prevalence of hypertension sufferers worldwide is increasing in developed and developing countries, including Indonesia. Hypertension exercise is a sport that can relax blood vessels. Methods: Experimental quasi-research design with time series or pre and post designs. Population of 11 and using total sampling, Results: based on observations made at meetings I, III, V obtained the results of the comparison of systolic blood pressure before prolanis training p = 0.002 <a = 0.05 while the ratio of diastolic blood pressure after prolanis exercise p = 0.002 <a = 0.05. Conclusion: There were changes in systolic and diastolic blood pressure in hypertensive elderly after and before doing prolanic exercise. It is hoped that people with hypertension can exercise regularly because it can help lower blood pressure, improve fitness and increase the body's metabolism which can control blood pressure
HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN KEINGINAN BERHENTI MEROKOK PADA SISWA SMA NEGERI 3 PANGKEP TAHUN 2019 Nur Indah Sari D; Sri Darmawan; Darwis
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 15 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melepaskan diri dari kebiasaan buruk merokok merupakan hal yang amat sulit bagi pecandu rokok, karena adanya ketergantungan fisik maupun psikis terhadap nikotin dalam tubuh pecandunya, Di Indonesia perilaku merokok mengalami peningkatan terbesar yang cenderung dimulai pada usia muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dan motivasi keluarga dengan keinginan berhenti merokok pada siswa SMA Negeri 3 Pangkep. Desain penelitian adalah Crossectional Study dengan teknik pengambilan sampel total sampling, dengan populasi 53 sehingga sampel menjadi 53 responden di kelas XI IPA di SMA Negeri 3 Pangkep. Instrumen berupa kuesioner kemudian data dianalisis secara komputerisasi dengan  =0,05. Hasil penelitian yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keinginan berhenti merokok memiliki hubungan signifikan dengan self efficacy =0,011 dan motivasi keluarga =0,272. Ditemukannya hubungan self efficacy dengan keinginan berhenti merokok diharapkan mampu menjadi informasi bagi pihak sekolah dan keluarga dalam menanggulangi fenomena merokok siswa.
HUBUNGAN POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR Juripah; Muzakkir; Sri Darmawan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 14 No. 3 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Responden dengan diabetes mellitus memiliki peningkatan mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang mengancam jiwa. Kadar glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah umum yang dapat mempengaruhi jantung, mata, ginjal, saraf, dan dapat mengakibatkan berbagai komplikasi. Sedangkan pola makan merupakan asupan makanan yang memberikan berbagai macam jumlah, jadwal dan jenis makanan yang didapatkan seseresponden. Pengaturan pola makan yang tidak tepat dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah sehingga seseresponden rentang terkena penyakit diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan terhadap kejadian diabetes mellitus. Jenis penelitian yang digunakan adalah non experiment dengan metode survey analitik. Dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu 47 responden. Sampel diambil menggunakan tehnik total sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 47 responden terdapat 21 responden yang memiliki pola makan baik (44.7 %). Dimana Pola makan baik yang tidak menderita sebanyak 13 responden (27.7%), sedangkan pola makan baik yang menderita sebanyak 8 responden (17.0%). Kemudian 26 responden yang memiliki pola makan kurang baik (55.3%). Dimana pola makan kurang baik yang tidak menderita sebanyak 8 responden (17.0%), sedangkan pola makan kurang baik yang menderita sebanyak 18 responden (38.3%). Setelah dilakukan uji statistic dengan menggunakan uji chi-square test maka berdasarkan hasil fisher’s exact test didapatkan nilai p = 0,033 yang menunjukkan p<0,05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas kassi-kassi kota Makassar.
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP PENCEGAHAN KEKURANGAN DOCOSA HEXAENOIC ACID (DHA) PADA ANAK USIA 4-8 TAHUN DI DUSUN BILAYA DESA PALLANTIKANG KABUPATEN GOWA Sigit Purnomo; Sri Darmawan; Hj. St. Aminah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 15 No. 3 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengingat gizi merupakan faktor penting dalam pola tumbuh kembang anak, maka memperhatikan kebutuhan dan porsi pemberian menjadi wajib bagi orang tua. Riset Kesehatan Dasar, status gizi kurang 13.8% dan buruk 3.9%, sedang proporsi gizi buruk dan kurang dari seluruh provinsi Indonesia berada diposisi 17,7%, Sedang di Sulawesi Selatan pada tahun 2017 gizi buruk 4.5% dan gizi kurang 15.2% hal ini memberikan efek resiko tinggi balita kurus 20.6%. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui gambaran pengetahuan orang tua terhadap pencegahan kekurangan DHA pada anak usia 4-8 tahun di Dusun. Bilaya, Desa. Pallantikang, Kabupaten. Gowa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 39 responden. tekhnik pengambilan sampel menggunakan total sampling, Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Data dianalisis menggunakan SPSS dan menggunakan analisa univariat dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase tertinggi, umur paling banyak adalah 18-25 tahun dengan jumlah responden sebanyak 19 responden (48,7%), Pendidikan SMP-SMA dengan jumlah 27 responden (69,2%). kelompok IRT dengan jumlah 18 responden (46,2%). kesimpulan bahwa gambaran pengetahuan orang tua orang tua terhadap pencegahan kekurangan docosa hexaenoic acid (DHA) pada anak usia 4-8 tahun, baik dengan persentase 74,4% (29 responden), beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan orang tua terhadap pencegahan kekurangan docosa hexaenoic acid (DHA) yakni umur, pendidikan dan pekerjaan.
PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP SELF CARE PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMALANREA JAYA KOTA MAKASSAR Sri Wahyuni; Sri Darmawan
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKS.v7i1.12219

Abstract

Tujuan: Penyakit gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) adalah merupakan penyakit dimana gagalnya tubuh dalam mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit, atau dikenal juga sebagai Chronic Kidney Disease (CKD) yang sering disertai dengan penyakit kardiovaskular (CVD). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Media Booklet terhadap Selfcare Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Therapy Hemodialisis.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasy Experimen dengan pendekatan Pre-post test design di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar. Populasi yaitu penderita Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa dengan jumlah sampel sebanyak 25 orangHasil: Hasil penelitian didapatkan nilai signifikan 0.003, karena sig < 0.05.Simpulan: Bahwa ada pengaruh Media Booklet terhadap Selfcare Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Therapy Hemodialisis. Saran peneliti pasien dapat meningkatkan upaya kebutuhan self care untuk mempertahankan dan mengoptimalkan fungsi tubuh dalam melakukkan aktivitas sehari-hari dengan cara disiplin dalam mengatur dan mengontrol kondisi kesehatannya.Kata kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Self Care, Booklet
Control Blood Sugar Levels by Brisk Walking Method Sriwahyuni Sriwahyuni; Junaidin Junaidin; Jamila Kasim; Noviyati Hamundu; Sri Darmawan
Journal of Ners and Midwifery Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v8i3.ART.p328-333

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease, and specific treatments are needed in order to control blood glucose. In addition to pharmacological therapy, non-pharmacology therapy also takes an important role to control blood glucose levels and should be done regularly. Brisk walking is one example of physical activity which included in non-pharmacology therapy and can improve body expenditure. This activity can help DM patient to control their blood glucose level within the normal range. The physical activity of Brisk Walking, which is one type of exercise that can maintain blood sugar levels within the normal range, especially in people with Diabetes Mellitus. This study aimed to determine the effect of Brisk Walking on the blood glucose level of DM patients at Tamalenrea Health Center Makassar City. This study adopted a quasy experiment and a one-group pre-post test design. A total of 16 respondents were selected purposively based on the determined criteria. Data analysis of the difference of blood sugar level between the treatment and control was carried out by using the Spearman correlation test with SPSS version of 21. The difference was significant with the value of p < 0.05. The results showed that the physical activity of Brisk Walking could control blood sugar levels. Statistical analysis showed that the average blood sugar content was significantly lower in patients practicing Brisk Walking (blood sugar level <200 mg/dl)(176.06%) than the control (blood sugar level > 200 mg/dl) (218.81%). So it can be concluded that by doing physical activity Brisk Walking can control blood glucose levels.
Pelatihan Teknik Suntik Insulin Pada Keluarga Penderita Diabetes Mellitus Di Dusun Pattiro Desa Paccelekang Kec.Pattalassang Kab.Gowa Sriwahyuni Sriwahyuni; Sri Darmawan
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4438

Abstract

ABSTRAK Penyakit Diabetes merupakan salah satu penyakit degeneratif yang terkait langsung dengan gaya hidup atau life style, Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2014, 8,5% dari orang dewasa berusia 18 tahun dan lebih tua menderita diabetes. Indonesia berdasarkan wawancara yang terdiagnosis dokter sebesar 1,5%, dan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014, jumlah Kasus Diabetes Mellitus (282 penderita) terdiri atas Diabetes mellitus yang terlapor (207 penderita), Diabetes mellitus yang tidak terlapor (160 penderita) dan Diabetes mellitus bergantung insulin (72 penderita) Peran dari tenaga kesehatan dan orang terdekat yang sangat dianggap penting oleh penderita juga sangat mempengaruhi perilaku dalam mengontrol kadar gula darah penderita DM Tipe II, karena jika tidak ada dukungan dan motivasi dan health edukasi dari tenaga kesehatan  serta orang terdekat maka penderita cenderung tidak memperhatikan status kesehatannya. Kegiatan ini sasaran utama adalah keluarga penderita Diabetes Mellitus yang aktif melakukan suntik insulin yang ada di Dusun Pattiro Desa Paccelekang Kec.Pattalassang Kab.Gowa . Salah satu cara yang ditempuh sebelum dilakukan pelatihan adalah dengan melakukan pertemuan dan pendataan terlebih dahulu tentang warga yang memiliki riwayat aktif melakukan suntik insulin. Pelatihan teknik dan keterampilan melakukan suntik insulin yang tepat Daya serap para peserta terhadap materi kegiatan cukup baik, hal ini terlihat dari kemampuan masyarakat menjawab dan mempraktikan Teknik Suntik Insulin..Kata kunci : Health Edukasi, Pelatihan, Suntik Insulin, Diabetes Mellitus  ABSTRACT Diabetes is a degenerative disease that is directly related to lifestyle, according to the World Health Organization (WHO), in 2014, 8.5% of adults aged 18 years and older suffered from diabetes. Indonesia based on interviews with diagnosed doctors by 1.5%, and South Sulawesi Province in 2014, the number of Diabetes Mellitus Cases (282 patients) consisted of reported Diabetes Mellitus (207 cases), Unreported Diabetes Mellitus (160 cases), and Diabetes Insulin-dependent Mellitus (72 patients) The role of health workers and loved ones who are very important to sufferers also greatly affects behavior in controlling blood sugar levels for people with Type II diabetes, because if there is no support and motivation and health education from health workers and those closest to them then sufferers tend not to pay attention to their health status. This activity is the main target for families with Diabetes Mellitus who actively inject insulin in the Pattiro Hamlet, Paccelekang Village, Pattalassang District, Gowa Regency. One of the methods taken before training is to conduct meetings and collect data in advance about residents who have a history of actively injecting insulin. Training on techniques and skills for performing the right insulin injection The participants' absorption of the activity material was quite good, this can be seen from the community's ability to answer and practice the Insulin Injection Technique. Keywords: Health Education, Training, Insulin Injection, Diabetes                   Mellitus
Health Education Of Hypertension Patients To Prevent Complications In The Work Area Of Tamalanrea Puskesmas: Health Edukasi Pasien Hipertensi Untuk Mencegah Komplikasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea sriwahyuni; sri darmawan; Junaidin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 8 No. 3 (2022): JPM | September 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v8i3.1295

Abstract

Hipertensi adalah Tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik sama dengan atau di atas 90 mmHg. Prevalensi hipertensi yang paling tinggi pada perempuan 36,9 % dan pada pasien berusia 60 tahun ke atas. Data Dinas Kesehatan Kota Makassar menyatakan hipertensi merupakan urutan ke 2 dari 10 penyakit terbanyak. Prevalensi hipertensi di Kota makassar pada tahun 2016 mencapai 27,61% Penyakit degeneratif memiliki korelasi yang cukup kuat dengan bertambahnya proses penuaan usia seseorang, meski faktor keturunan cukup berperan besar. Ini terjadi karena perubahan pola atau gaya hidup, termasuk pola konsumsi makanan, disamping itu malnutrisi yang lama pada lansia akan mengakibatkan kelemahan otot dan kelelahan karena energi yang menurun Individu dengan penyakit hipertensi  disarankan untuk melaksanakan self-management sebagai salah satu managemen penyakit dalam kehidupan sehari – hari. Keberhasilan strategi untuk manajemen tekanan darah tergantung pada manajemen perawatan diri pasien, atau kemampuan dan kemauan pasien untuk mengubah dan mempertahankan perilaku tertentu, baik itu mengelola dirinya secara fisik dan non fisik untuk mencegah terjadinya komplikasi atau  faktor resiko hipertensi jika ada riwayat penyakit seperti gagal ginjal, diabetes mellitus, stroke dan penyait lainnya, sehingga perlu pendidikan khusus dalam penangan penyakit hipertensi agar tidak terjadi komplikasi